Jenis dan Karakteristik Berkala Ilmiah.

3. Jenis dan Karakteristik Berkala Ilmiah.

a. Pengertian Berkala Ilmiah

Berkala umumnya merujuk pada publikasi cetak maupun non-cetak yang berisi informasi dan diterbitkan secara berkala/berperiode, misalnya harian, mingguan, dwi mingguan, atau bahkan tahunan. Sementara berkala ilmiah adalah berkala yang memuat informasi ilmiah berupa hasil kajian atau penelitian ilmiah. Menurut Rifai (1997: 57), berkala (periodical) adalah terbitan dengan judul khas yang muncul secara teratur (mingguan, bulanan, triwulanan, tahunan) atau tak teratur untuk rentang waktu tak terbatas. Setiap keluar, berkala diberi bernomor urut atau diberi berkurun waktu untuk menunjukkan keberseriannya. Sejalan dengan pengertian di atas, dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2011 Tentang Terbitan berkala ilmiah, disebutkan bahwa, “Terbitan berkala ilmiah adalah bentuk pemberitaan atau komunikasi yang memuat karya ilmiah dan diterbitkan secara berjadwal dalam bentuk tercetak dan/atau elektronik”.

Berkala apalagi berkala ilmiah diperlukan oleh guru untuk mempublikasi karya tulis ilmiahnya agar dapat tersebar secar lebih masif dan luas, dengan harapan dapat bermanfaat lebih luas dan mendapatkan tanggapan atau respon yang lebih banyak.

Terbitan berkala ilmiah bertujuan meregistrasi kegiatan kecendekiaan, menyertifikasi hasil kegiatan yang memenuhi persyaratan ilmiah, mendiseminasikannya secara meluas kepada khalayak ramai, dan mengarsipkan semua temuan hasil kegiatan kecendekiaan ilmuwan dan pandit yang dimuatnya.

Matematika SMP KK J

b. Jenis Berkala Ilmiah

Berdasarkan Rifai (1997: 58) berikut ini beberapa bentuk atau macam berkala ilmiah:

1) Majalah (magazine), yaitu terbitan berkala yang bukan harian, setiap keluar diberi berhalaman terpisah, biasanya diidentifikasi dengan tanggal dan bukan dengan nomor berseri.

2) Jurnal, berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan.

3) Buletin, yaitu berkala resmi yang dikeluarkan lembaga atau organisasi profesi ilmiah serta memuat berita, hasil, dan laporan kegiatan dalam suatu bidang.

4) Warkat warta (newletter), yaitu terbitan pendek berisi berita, termasuk kemajuan keilmuan yang berisi catatan singkat yang mengutarakan materi secara umum dan tidak mendalam.

5) Risalah (proceeding), yaitu catatan jalannya forum, beserta pembahasan yang terjadi, dan transaks yang memuat makalah yang disajikan dalam forum ilmiah tersebut.

Sudah barang tentu, tingkat mutu ilmiah dari bermacam berkala di atas berbeda-beda, misalnya jurnal ilmiah memiliki tingkat mutu lebih tinggi daripada buletin.

Berdasarkan keteknisan isinya, maka berkala ilmiah dapat dibagi ke dalam 3 jenis (Rifai, 1997: 58-59):

1) Majalah teknis ilmiah Dimaksudkan sebagai berkala bersifat primer yang melaporkan hasil dan

temuan baru penelitian. Penyajian artikelnya padat dan penuh istilah teknis, dengan ide-ide orisinal sehingga diperuntukkan bagi kalangan terpelajar yang terbatas atau spesialisasi saja.

Kegiatan Pembelajaran 4

2) Berkala semi ilmiah Suatu berkala yang isinya bersandar pada majalah primer, dengan bahasa

yang semi populer, namun tetap dengan bahasa teknis walaupun banyak yang sudah dikenal kaum terpelajar secara umum.

3) Berkala sekunder Termasuk ke dalam berkala sekunder adalah berkala yang hanya berisikan

abstrak atau ringkasan majalah primer, yang sering disebut berkala penyari (abstracting journal). Ada pula berkala tinjauan (review journal) yang mengulas beberapa artikel ilmiah yang telah diterbitkan untuk mendapatkan gambaran perkembangan suatu topik.

Secara garis besar, berkala dapat digolongkan ke dalam 2 jenis: berkala ilmiah dan berkala non-ilmiah. Berkala ilmiah dapat dikategorikan menjadi dua: berkala ilmiah dan berkala ilmiah populer. Untuk karya tulis ilmiah sebaiknya dipublikasi pada berkala ilmiah atau berkala ilmiah populer. Berkala non-ilmiah dimaksudkan sebagai berkala yang sebagian besar isinya merupakan laporan fakta, opini, atau narasi yang belum/tidak teruji secara ilmiah. Contohnya koran atau tabloid.

Pada berkala ilmiah, tata tulis dan syarat diterimanya tulisan lebih ketat dibanding dengan berkala ilmiah populer. Kebanyakan apa yang disebut “jurnal” termasuk ke dalam berkala ilmiah. Pada berkala ilmiah umumnya memiliki struktur yang memuat abstrak dan kata kunci. Sementara pada berkala ilmiah populer, kedua komponen di atas tidak diperlukan. Selanjutnya, berkala ilmiah harus mengikuti tata tulis dan format penulisan yang diacu oleh jurnal atau berkala ilmiah tersebut. Hal lain yang membedakan adalah kedalaman kajian. Pada berkala ilmiah, biasanya diperuntukkan untuk artikel yang membahas hasil penelitian terhadap suatu masalah tertentu yang disajikan pada bagian awal artikel. Sementara pada berkala ilmiah populer, walaupun berkaitan dengan tema yang ilmiah namun boleh hanya merupakan paparan atau deskripsi suatu topik atau tema tertentu tanpa ada masalah dan metodologi pemecahan yang disampaikan.

Matematika SMP KK J

Tingkatan berkala ilmiah dapat pula dilihat dari pengakuan atas berkala ilmiah tersebut, yang secara berjenjang sebagai berikut (Sumardyono, 2013):

1) Ber-ISSN (International Standard Serial Numbers). ISSN adalah kode penerbitan berkala yang berlaku internasional. Kode ini biasanya terdapat pada sampul depan suatu berkala, yang terdiri dari 13 digit. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) LIPI adalah penerbit ISSN National Center untuk Indonesia.

Gambar 13 Contoh berkala ilmiah ber-ISSN

2) Terakreditasi. Di Indonesia, minimal ada dua lembaga resmi pemerintah yang menerbitkan akreditasi jurnal atau berkala ilmiah, (1) direktorat di bawah kementerian riset dan dikti, dan (2) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI). Dari laman (halaman web) kedua lembaga tersebut, kita dapat mengakses berbagai jurnal ilmiah yang telah terakreditasi, mulai dari akreditasi C, B, hingga yang tertinggi, akreditasi A.

3) Terindeks lembaga pengindeks terpercaya. Berkala ilmiah yang terindeks adalah berkala yang telah memiliki reputasi internasional sebagai sumber rujukan bagi penulisan ilmiah. Semakin besar indeksnya maka semakin bermutu berkala ilmiah tersebut. Contoh lembaga pengindeks yang terpecaya: Scopus, MathScinet, crossref, EBSCO, Proquest, atau Scirus.

Kegiatan Pembelajaran 4