Akar epidermis, korteks,

1. Akar epidermis, korteks,

dan stele pada Pernahkah kamu makan keripik singkong (Manihot utilli-

tumbuhan; sima)? Keripik singkong dibuat dari umbi akar tanaman singkong. $ menjelaskan fungsi Umbi akar, adalah organ akar yang menggembung dan berisi ca-

jaringan tertentu yang dangan makanan. Umbi singkong, seperti umumnya akar yang lain, dijumpai pada tubuh tumbuhan.

terletak di dalam tanah. Adakah akar yang tidak berada di dalam tanah?

Akar merupakan organ tubuh tumbuhan tingkat tinggi yang amat penting.

Fungsi akar sebagai berikut.

a. Menambatkan tubuh tanaman pada tanah. Kedalaman dan luas akar umumnya seimbang dengan ketinggian dan rindangnya tumbuhan.

b. Menyerap air dan zat hara yang terlarut di dalam tanah serta mengalirkannya ke batang dan daun.

c . Menyimpan cadangan makanan (bagi beberapa jenis tanaman).

akar

W Gambar 6.1

(a) Akar tunggang

liar

pada tumbuhan dikotil; (b) Akar serabut pada tumbuhan monokotil.

(b)

(a)

Sumber: Biologi, 1991

Jaringan dan Penyakit pada Organ Tumbuhan

Akar berasal dari titik tumbuh akar pada jaringan embrional. Tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil mempunyai sistem akar yang berbeda. Tumbuhan dikotil berakar tunggang, sedangkan tum- buhan monokotil berakar serabut.

(A)

cabang akar bulu akar

endodermis

dengan titik epidermis

bulu akar

korteks

kaspari korteks

epidermis

perisikel primer perikambium

floem primer xilem endodermis

daerah diferensiasi silinder pusat (stele)

floem primer kambium

empulur

(B)

xilem primer

korteks

daerah tumbuh memanjang

meristem tudung akar

bulu akar

endodermis xilem primer S Gambar 6.2 Bagian-bagian akar dan sayatan

Sumber: Biologi 2, 1990

floem primer perisikel melintangnya silinder pusat (stele)

S Gambar 6.3 Perbandingan antara susunan jaringan pada akar A. dikotil B. monokotil yang muda

Struktur luar akar meliputi tudung akar (kaliptra), batang akar, cabang akar (pada dikotil), dan bulu-bulu akar. Daerah pertumbuhan akar dibagi menjadi tiga bagian, meliputi daerah perbanyakan (meristematis), daerah pemanjangan (elongasi), dan daerah pengembangan (diferensiasi).

Daerah meristematis terletak di bagian paling ujung dari akar. Sel-sel di daerah tersebut selalu aktif membelah menghasilkan sel- sel baru sehingga akar bertambah besar. Kecuali itu, daerah tersebut juga menghasilkan sel baru ke arah ujung membentuk tudung akar atau kaliptra. Tudung akar tersebut berfungsi untuk melindungi daerah meristematis pada ujung akar. Tudung akar juga mengha- silkan zat yang dapat membantu mempermudah akar menembus tanah.

Di belakang daerah meristematis terdapat daerah elongasi. Di daerah tersebut, sel-sel baru yang terbentuk di daerah meristematis membesar dan mengakibatkan akar tumbuh memanjang. Di daerah

82 Mari BIAS 2 82 Mari BIAS 2

Struktur anatomi akar dapat dilihat dengan cara melakukan pemotongan akar secara melintang. Kalau kita buat sayatan melintang, kemudian kita amati dengan mikroskop, baik akar dikotil maupun monokotil mempunyai susunan anatomis, yaitu epidermis (kulit luar), korteks (kulit pertama), endodermis (kulit dalam), dan stele (silinder pusat).

a. Epidermis

Sel-sel epidermis tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antarsel, berdinding sel tipis, dan mudah dilalui oleh air (bersifat semipermiabel). Sel-sel epidermis yang berada di belakang titik tumbuh yang letaknya segaris dengan xilem akan membentuk bulu- bulu akar. Terbentuknya bulu akar ini menyebabkan permukaan dinding sel bertambah luas, sehingga penyerapan air lebih efisien.

b. Korteks

Korteks terdiri atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis. Sel- sel tersebut tidak tersusun rapat sehingga mempunyai banyak ruang antarsel yang penting untuk pertukaran zat. Pada korteks terdapat antara lain, parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

c. Endodermis

Lapisan korteks yang paling dalam adalah endodermis. Lapisan ini merupakan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Bentuk dan susunan sel-sel endodermis berbeda dengan bentuk dan susunan sel-sel di sekitarnya. Seperti dilapisinya dinding sel endodermis yang tegak lurus silinder pusat dengan zat gabus (suberin), sehingga air dan zat yang terdapat di dalamnya tidak dapat melewati dinding tersebut. Karena itu, jika air hendak mengalir ke silinder pusat, air tersebut harus melewati dinding sel yang sejajar dengan silinder pusat dan plasma sel yang bersifat semipermeabel. Di bawah mikroskop pada irisan melintang pe- nebalan zat gabus tadi tampak seperti titik-titik gabus pada dinding sel disebut titik kaspari.

d. Stele (Silinder Pusat)

Stele atau silinder pusat merupakan bagian terdalam dari akar. Lapisan terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. Sel-sel perisikel yang letaknya segaris dengan xilem berubah men- jadi jaringan meristem yang selalu membelah ke arah luar untuk membentuk cabang akar. Pembentukan cabang akar bersifat endo- gen.

Jaringan dan Penyakit pada Organ Tumbuhan Jaringan dan Penyakit pada Organ Tumbuhan

cabang akar xilem perisikel

endo- dermis

korteks epidermis butir kanji

Sumber: Biologi, 1991 S Gambar 6.4 Penampang melintang

akar dengan sebuah cabang akar

Di dalam stele terdapat berkas pengangkut dan jaringan- jaringan lainnya. Berkas pengangkut berupa xilem dan floem yang tersusun secara teratur membentuk jari-jari atau radial. Pada tumbuhan dikotil antara xilem dan floem dipisahkan oleh kambium. Kambium ke arah luar membentuk kulit, sedangkan ke arah dalam membentuk kayu.

floem primer floem sekunder

kambium

xilem primer xilem sekunder

(a)

(b)

Sumber: Biologi, 1994 S Gambar 6.5 Tumbuh lingkar sekunder akar

(a) Tingkat awal pertumbuhan sekunder, kambium telah berkembang dan membentuk floem dan xilem sekunder. (b) Tingkat berikutnya, setelah aktivitas kambium terjadi.

Pada akar tumbuhan monokotil, letak xilem dan floem ber- selang-seling membentuk lingkaran. Adapun pada akar tumbuhan dikotil, xilem berbentuk bintang di pusat akar dan floem mengelilingi xilem.

Akar tumbuhan yang paling dalam menancap ke tanah adalah akar pohon ara liar yang tumbuh di Goa Echo, Afrika Selatan. Panjang akarnya 120 meter, kira-kira sepanjang ukuran 1.000 wortel yang besarnya sedang.

Untuk lebih memahami struktur akar tanaman dikotil dan monokotil, lakukan kegiatan berikut secara berkelompok. Sebelumnya bentuklah satu kelompok yang terdiri 4 siswa; 2 laki-laki dan 2 perempuan.