Psikotropika dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan

2. Psikotropika dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan

Berdasarkan pada efek fisiologis dan efek perilaku yang ditimbulkan, psikotropika dibedakan menjadi stimulan, depresan, halusinogen, dan euforia. Zat-zat tersebut juga dapat menyebabkan Penggunaan obat psikoaktif

ketergantungan (adiktif). yang terus-menerus dalam dosis tinggi dapat menye-

a. Stimulan

babkan kerusakan perma- Stimulan membuat reaksi badan lebih aktif dan merasa nen pada otak atau tubuh, serta dapat menyebabkan

mempunyai simpanan tenaga yang tidak terbatas. Sebenarnya kematian. stimulan tidak memberikan tenaga, tetapi hanya memberikan rangsangan untuk menggunakan energi (tenaga) lebih cepat,

Zat Adiktif dan Psikotropika

1) Stimulan lemah

Contoh: - kafein (pada kopi, teh, cokelat, dan minuman cola) - nikotin (pada rokok atau tembakau)

2) Stimulan kuat

Contoh:

- amfetamin - metamfetamin - preludin - ritalin - kokain

Pemberian stimulan yang berlebihan dapat menyebabkan:

1) denyut jantung dan tekanan darah tidak beraturan,

2) pendarahan otak,

3) cacat otak menahun,

4) paranoid, yaitu perasaan penderita yang merasa tersiksa dan dikejar-kejar orang, serta seringkali melakukan tindakan ke- kerasan.

b. Depresan

Depresan merupakan zat kimia atau obat yang dapat mem- buat orang lamban dan kadang-kadang membuatnya tidur.

Setiap depresan mempunyai dua pengaruh, yaitu:

1) Pengaruh fisiologis, yaitu pengaruh yang menyebabkan ke- inginan terus-menerus menaikkan dosis.

2) Pengaruh psikologis, yaitu pengaruh yang menyebabkan ke- canduan adiktif (ketergantungan fisik) pada obat.

Contoh: - heroin

- metakuolan

- morfin

- opium dan turunannya

- demerol

- minuman keras (alkohol)

- metadon

- beberapa senyawa hidrokarbon

yang mudah menguap. Sumber: IPP, 2002 Penggunaan depresan secara berlebihan dapat menyebabkan:

- barbiturat (pil tidur)

S Gambar 12.3 Opium meru-

1) ketagihan (ketergantungan atau kecanduan),

pakan salah satu contoh de- presan. Torehan pada buah

2) demam, kejang-kejang, koma,

menghasilkan getah yang

3) pingsan dan mati secara mendadak.

menjadi opium setelah dikering- kan.

Mari BIAS 2 Mari BIAS 2

Halusinogen merupakan zat yang mempunyai pengaruh menghancurkan dengan kuat persepsi penglihatan dan pendengaran, serta terjadi peningkatan respons emosional. Halusinogen menim- bulkan halusinasi pada pemakainya.

Contoh: - meskalin (kaktus peyote) - LSD (lisergic acid dietilamid) - PCD (debu bidadari) - STP (dimetoksimetil amfetamin) - psilosibin (jamur)

Penggunaan halusinogen secara berlebihan dapat menyebab- kan hal-hal sebagai berikut:

1) Salah paham terhadap lingkungan yang diciptakannya.

2) Seseorang berbuat nekat, misalnya: loncat dari gedung ber- tingkat, terjun ke dalam kobaran api, menenggelamkan diri ke laut, dan lain-lain.

3) Melakukan tindak kekerasan dan agresif.

4) Jiwa tidak normal.

d. Euforia

Euforia adalah zat atau obat yang memberikan rasa gembira. Euforia membuat pemakainya merasa nikmat dan melayang, contoh mariyuana dan ganja. Ganja tidak lain adalah bentuk mariyuana yang lebih terkonsentrasikan.

Penggunaan euforia dapat menyebabkan hal-hal berikut

1) lambat bereaksi,

2) lambat mengambil keputusan,

3) merasa melayang-layang,

4) ketidakpedulian pada lingkungan,

5) hilang perhatian dan kemauan,

6) panik, dan

7) bertindak antisosial dan merusak tubuh. Secara umum, ciri-ciri fisik ketergantungan pada psiko-

tropika adalah sebagai berikut.

Sumber: IPP, 2002

a. Berat badan turun sehingga terlihat sangat kurus.

S Gambar 12.4 Tanaman mari-

b. Matanya sangat merah dan cekung.

yuana sebagai bahan euforia

c . Rasa mual.

d. Tekanan darah tidak teratur.

e. Kelainan jantung.

f. Banyak berkeringat, kadang-kadang kekurangan cairan.

g. Nafsu makan berkurang.

h. Denyut nadi meningkat.

Zat Adiktif dan Psikotropika

Adapun ciri-ciri psikologis ketergantungan terhadap psiko- tropika antara lain sebagai berikut.

a. Suka menyendiri dan lebih suka tinggal di kamar.

b. Pendiam dan tertutup.

c . Takut pada air atau sinar matahari.

d. Ketagihan atau sakau.

e. Kurang bertanggung jawab dan suka berbohong.

f. Sering gelisah dan emosional.

Seperti halnya pada minuman keras, ketergantungan terhadap psikotropika dapat disembuhkan dengan niat sungguh-sungguh untuk tidak memakai lagi dan merehabilitasi pemakai dari ketergantungan psikotropika. Rehabilitasi meliputi menghilangkan racun (detoksifikasi) dan pengobatan untuk menghilangkan keter- gantungan terhadap psikotropika.

Selain penyembuhan, yang lebih penting lagi adalah menjaga dirimu tidak terlibat penyalahgunaan napza. Untuk itu perhatikan upaya berikut.

1. Selalu berdoa dan mohon perlindungan kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

2. Menanamkan motivasi kuat tidak akan mencoba napza.

3. Memilih teman yang baik dalam bergaul.

4. Selalu berkomunikasi dengan orang tua atau guru di sekolah.

5. Aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang positif.

6. Ikut mendukung gerakan anti napza.

Tujuan Pembelajaran