Tinjauan Komik

3. Jenis Komik

Menurut Balhofner, komik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Comic Strip/Strip Komik. Jenis komik dalam surat kabar. maialah, media cetak, yang terbit harian atau mingguan dan terdiri dari beberapa panel saja. Cerita yang diangkat kebanyakan bertema humor.

b. Buku komik Jenis komik yang dikemas dan disajikan dalam bcntuk buku tcrsendiri, bukan menjadi bagian dalam media cetak lainnya. Sebuah buku biasanya bcrisi satu cerita dan biasanya mempunyai halaman-halaman yang discdiakan sebagai rubrik korespondcnsi, informasi komersial, serta informasi mengenai komik edisi yang Iainnya, bahkan juga pengenalan si komikus dan studio tempatnya bekerja. lnformasi-informasi tersebut disaiikan untuk menjalin keakraban dcngan pembaca sebagai konsumen. Kemasan buku komik lebih menyerupai majalah dan terbit secara rutin, b. Buku komik Jenis komik yang dikemas dan disajikan dalam bcntuk buku tcrsendiri, bukan menjadi bagian dalam media cetak lainnya. Sebuah buku biasanya bcrisi satu cerita dan biasanya mempunyai halaman-halaman yang discdiakan sebagai rubrik korespondcnsi, informasi komersial, serta informasi mengenai komik edisi yang Iainnya, bahkan juga pengenalan si komikus dan studio tempatnya bekerja. lnformasi-informasi tersebut disaiikan untuk menjalin keakraban dcngan pembaca sebagai konsumen. Kemasan buku komik lebih menyerupai majalah dan terbit secara rutin,

4. Bentuk Komik

Berdasarkan bentuk, komik dibedakan menjadi 4 bentuk yang berbeda, yaitu :

a. Komik Satu Panel Komik yang tcrbit hanya stu kali, tanpa mcmiliki tokob ccrita yang dapat muncul pada sctiap pcnerbitan.

b. Komik harian ( Daily Comic) Komik yang sctiap hari tcrbit pada surat kabar brganti kisah dcngan tokoh komik map ( tokoh ccrita tctap)

c. Komik Strip ( Strip Comic) Bentuk komik yang di siapkan muncul sebagian-sebagian secara teratur, dengan demikian memiliki tokoh cerita dan alur yang berkesinambungan.

d. Komik Buku (Comics Book) Pengembangan dari komik strip yang disusun dalam buku atau majalah. (Rusmadi, 1996: 57-58)

5. Elemen dalam Komik

Di dalam komik tcrdapat beberapa istilah penting yaitu:

a. lcon. Gambar yang mcwakili scscorang, rcmpar, barang, araupun gagasan.

b. Closure Fenomena mengamati bagian-bagian tetapi memandangnya secara b. Closure Fenomena mengamati bagian-bagian tetapi memandangnya secara

c. Panel Kotak suatu adcgan. Pancl komik mcmatahkan waktu dan ruang mcnjadi suatu pcristiwa yang kasar dcngan irama yang patah-patah, scrta tidak bcrhubungan.

d. Baloons Kotak dialog yang bcrisi tcks ucapan scorang karaktcr.

e. Though baloons Kotak dialog yang bcrisi tcntang scsuatu yang dipikirkan olch scorang karaktcr.

f. Borders Garis tepi halaman.

6. Bahasa Visual dalam Komik

Karena komik merupakan media visual, bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pemirsanya adalah bahasa visual. Meskipun bahasa visual yang digunakan dalam komik dapat berbeda tergantung dengan latar belakang budaya dan semacamnya, tujuan dasarnya tetaplah sama yaitu bercerita. Sejak manusia bercerita satu sama lain, para pencerita selalu menginginkan dua hal dari pemirsa mereka. Mereka ingin pemirsa memahami cerita mereka ingin pemirsa ‖mendengarkan‖ sampai selesai. Untuk mencapai tujuan pertama, diperlukan cara berkomunikasi yang jelas sedangkan untuk Karena komik merupakan media visual, bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pemirsanya adalah bahasa visual. Meskipun bahasa visual yang digunakan dalam komik dapat berbeda tergantung dengan latar belakang budaya dan semacamnya, tujuan dasarnya tetaplah sama yaitu bercerita. Sejak manusia bercerita satu sama lain, para pencerita selalu menginginkan dua hal dari pemirsa mereka. Mereka ingin pemirsa memahami cerita mereka ingin pemirsa ‖mendengarkan‖ sampai selesai. Untuk mencapai tujuan pertama, diperlukan cara berkomunikasi yang jelas sedangkan untuk

7. Konsep Pemilihan dalam Berkomunikasi Melalui Komik

Komik merupakan aliran pilihan yang berkesinambungan, terdiri dari pencitraan, alur cerita, dialog, komposisi, gestur, dan bermacam pilihan lainnya. Pilihan-pilihan itu terbagi menjadi lima tipe dasar, yaitu :

a. Pilihan Momen memilih momen-momen yang ingin ditampilkan ke dalam panel dan momen-momen yang harus dibuang. Ditambah dengan pemilihan transisi panel yang baik, komikus dapat menghemat panel demi efisiensi, menambah panel demi penekanan, mengatur intensitas cerita, dan hal-hal lainnya.

b. Pilihan Bingkai tahap ketika komikus menentukan seberapa dekat bingkai sebuah aksi untuk menunjukkan rincian yang pantas atau seberapa jauh bingkai agar pembaca dapat melihat tempat aksi berlangsung dan mungkin membangkitkan kesan berada di tempat kejadian. Proses ini ditentukan oleh faktor-faktor komposisi seperti cropping (tata pandang), balance (keseimbangan), dan tilt (kemiringan), yang memengaruhi tanggapan pembaca terhadap dunia di dalam komik serta posisi mereka di sana. Dalam proses cropping misal, komikus memilih pegambilan sudut

pandang atas/tengah/bawah maupun close up/middle shot/long shot. Sedangkan dalam balance, komikus mengatur rana agar keseimbangan fokus dalam panel tepat. Adapun tilt digunakan untuk memberi efek tertentu seperti kesan gerak maupun dramatis. Memilih bingkai momen dalam komik sama seperti memilih bingkai sudut kamera dalam fotografi dan film. Perbedaannya tentu saja adalah ukuran, bentuk, dan posisi dalam panel komik. Dibandingkan dengan fotografi dan film, bingkai dalam komik jauh lebih beragam dalam bentuk panel-panel yang diatur. Meskipun demikian fungsi pemilihan bingkai sama saja dengan pada fotografi dan film yaitu sebagai alat untuk mengarahkan pembaca ke titik yang tepat.

c. Pilihan Citra mengisi bingkai dengan gambar yang membawa dunia cerita yang ia buat ke dalam bentuk rupa yang terlihat hidup. Pemilihan citra untuk komik tentu saja berbeda- beda sesuai dengan ‖gaya‖ setiap komikus, ada yang realis-naturalis, ada yang kartun, dan lain-lain. Tentu saja apapun gaya yang dipilih masing-masing komikus, yang utama dan yang terpenting adalah bagaimana berkomunikasi dengan cepat, jelas, dan tepat kepada pembaca. Untuk komik bergenre tertentu mungkin lebih tepat pemilihan gaya realis sedangkan untuk genre yang lain gaya kartun lebih cocok. Tentu saja perihal pemilihan citra ini tidak hanya terbatas pada karakter komik saja melainkan meliputi background dan detil-detilnya. Pemilihan citra yang baik akan sangat mempengaruhi kesan pembaca terhadap dunia di dalam komik itu sendiri.

d. Pilihan Kata Kata membawa ketegasan yang tiada banding dalam komik, tak ada kesamaran makna citra yang tak bisa dijelaskan oleh kata. Ada beberapa konsep dan nama tertentu yang hanya dapat dijelaskan dengan kata-kata. Tentu saja ketika komik menampilkan percakapan, kata-kata menjadi sangat penting. Selama ribuan tahun, kata telah digunakan untuk bercerita dan berhasil melakukannya tanpa bantuan gambar. Namun dalam komik, baik kata maupun gambar harus bekerja sama dengan baik. Pada akhirnya ketika gambar memberikan solusi lebih baik daripada kata, komikus dapat menyingkirkan kata.

e. Pilihan Alur dalam komik sangat berkaitan dengan tata panel. Tujuan utama pemilihan

alur adalah untuk menuntun pembaca mengikuti jalan cerita komik dari awal sampai akhir. Dalam komik, alur baca yang baik ditentukan dengan pengaturan panel ke panel yang tepat, baik itu penempatan panel maupun jarak antar panel.

Lima pilihan ini bukanlah tahap-tahap pembuatan komik yang harus dijalankan berurutan. Setiap komikus biasanya menukar-nukar urutan sesuai kebutuhan mereka. Keputusan pemilihan momen, bingkai, dan alur biasanya ditentukan dalam tahap perencanaan komik, sementara pemilihan citra dan kata ditentukan dalam proses akhir. Pada akhirnya, pembuatan suatu komik merupakan serangkaian keputusan. Memilih momen yang tepat untuk dituangkan dalam panel, membingkai aksi dan menuntun mata pembaca, Lima pilihan ini bukanlah tahap-tahap pembuatan komik yang harus dijalankan berurutan. Setiap komikus biasanya menukar-nukar urutan sesuai kebutuhan mereka. Keputusan pemilihan momen, bingkai, dan alur biasanya ditentukan dalam tahap perencanaan komik, sementara pemilihan citra dan kata ditentukan dalam proses akhir. Pada akhirnya, pembuatan suatu komik merupakan serangkaian keputusan. Memilih momen yang tepat untuk dituangkan dalam panel, membingkai aksi dan menuntun mata pembaca,

Komik memiliki beberapa kategori dalam penerbitannya antara lain :

a. komik satu panel, yaitu komik yang terbit sekali tanpa memiliki tokoh cerita yang dapat muncul pada setiap penerbitan.

b. komik harian, yaitu komik yang sekali terbit pada surat kabar

c. komik strip, yaitu komik yang di persiapkan untuk muncul sebagian- sebagian secara teratur dan berurutan, dengan demikian memiliki tokoh cerita dengan cerita yang berkesinambungan.

d. komik buku, yaitu komik yang merupakan pengembagan dari komik strip, yang disusun dalam bentuk buku atau majalah(Rusmadi, 1999:57-58).