METODE PENELITIAN

B. Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Desa Jati. Desa Jati memiliki tiga kelompok tani adalah Kelompok Tani Rukun Makarti, Mbangun Coro dan Rukun Makaryo. Dalam pelaksanaan penyuluhan di tiga kelompok tani di Desa Jati berbeda-beda tanggal pelaksanaannya dan dilaksanakan setiap bulan. Untuk Kelompok Tani Rukun Makarti pelaksanaannya setiap tanggal 1, Kelompok Tani Mbangun Coro setiap tanggal 5 dan Kelompok Tani Rukun Makaryo setiap tanggal 15. Hal tersebut membuktikan bahwa pelaksanaan

C. Teknik Cuplikan (Sampling)

Penelitian kualitatif tidak memilih sampling (cuplikan) yang bersifat acak (random sampling) yang merupakan teknik sampling yang paling kuat digunakan dalam penelitian kuantitatif. Teknik cuplikannya cenderung bersifat “purposive” karena dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data di dalam menghadapi realitas yang tidak tunggal. Pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Di dalam menghadapi subjek yang diteliti, peneliti kualitatif tidak memandangnya sebagai responden tetapi sebagai informan, karena yang terpenting bukan penelitinya dengan pikiran-pikirannya tetapi informasi yang diberikan oleh informan (narasumber). Jumlah sampling tidak ditentukan sebab yang penting bukan jumlahnya tetapi kelengkapan dan kedalaman informasi yang bisa digali sesuai dengan yang diperlukan bagi pemahaman masalahnya (Sutopo, 2002).

Cuplikan dalam penelitian kualitatif sering juga dinyatakan sebagai internal sampling. Dalam cuplikan yang bersifat internal, cuplikan diambil untuk mewakili informasinya dengan kelengkapan dan kedalamannya yang tidak sangat perlu ditentukan oleh jumlah sumber datanya, karena jumlah informan yang kecil bisa saja menjelaskan informasi tertentu secara lebih lengkap dan benar daripada informasi yang diperoleh dari jumlah narasumber yang lebih banyak yang mungkin kurang mengetahui dan memahami informasi yang sebenarnya (Sutopo, 2002).

Dalam penelitian kualitatif sampel lebih sering disebut sebagai informan. Informan dalam penelitian ini antara lain :

1. Anna Maria Handariyati (Koordinator BPP Jaten (penyuluh senior))

2. Indri Saptaningsih (PPL Desa Jati)

3. Mariman Bakri (Petani dan Ketua Kelompok Tani Mbanguncoro)

4. Suyanto (Petani dan Ketua Kelompok Tani Rukun Makaryo)

5. Suwanto (Petani dan Ketua Kelompok Tani Rukun Makarti)

6. Hariyanta (Tokoh Masyarakat dan Kepala Desa Jati) Informan kunci dalam penelitian ini adalah Ibu Anna Maria Handariyati. Informan kunci adalah informan awal yang ditentukan oleh peneliti yang dianggap memiliki pengetahuan lebih dari permasalahan yang digali. Penentuan informan kunci harus melalui beberapa pertimbangan di antaranya :

1. Orang yang bersangkutan memiliki pengalaman pribadi sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

2. Usia orang yang bersangkutan telah dewasa.

3. Orang yang bersangkutan sehat jasmani dan rohani.

4. Orang yang bersangkutan bersifat netral, tidak mempunyai kepentingan pribadi untuk menjelekkan orang lain.

5. Orang yang bersangkutan memiliki pengetahuan yang luas mengenai permasalahan yang diteliti.

(Bungin, 2003).

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini terdiri dari data yang diperoleh secara langsung dari informan dengan melakukan wawancara dan observasi.

Data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari data-data tertulis. Dalam hal ini data sekunder diperoleh dari arsip atau dokumen. Arsip atau dokumen tersebut dapat diperoleh dari penyuluh yang bertugas di BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) setempat ataupun pejabat pemerintah setempat.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi menggunakan 3 cara yaitu:

1. Observasi Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara sistematis serta dapat dikontrol keandalan (reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya). Keuntungan digunakan observasi yaitu sebagai alat langsung yang dapat meneliti gejala, observer yang selalu sibuk lebih senang diteliti melalui observasi daripada diberi angket atau mengadakan wawancara, memungkinkan pencatatan serempak terhadap berbagai gejala, karena dibantu oleh observer lainnya atau dibantu oleh alat lainnya, tidak tergantung pada self-report (Usman dan Akbar, 2008).

2. Wawancara Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Pewawancara disebut interviewer, sedangkan orang yang diwawancarai disebut interciewee . Wawancara berguna untuk mendapatkan data dari tangan pertama (primer), pelengkap teknik pengumpulan lainnya, menguji hasil pengumpulan data lainnya. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mempunyai keuntungan sebagai berikut salah satu teknik terbaik untuk mendapatkan data pribadi, tidak terbatas pada tingkat pendidikan, asalkan responden dapat berbicara dengan baik saja, dapat dijadikan pelengkap teknik pengumpulan data lainnya, sebagai penguji terhadap data-data yang didapat dengan teknik pengumpulan data lainnya (Usman dan Akbar, 2008).

3. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Keuntungan menggunakan dokumentasi ialah biayanya relatif murah, waktu dan tenaga lebih efisien. Sedangkan kelemahannya ialah data yang diambil dari 3. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Keuntungan menggunakan dokumentasi ialah biayanya relatif murah, waktu dan tenaga lebih efisien. Sedangkan kelemahannya ialah data yang diambil dari

F. Pembuatan Catatan Lapangan

Catatan lapangan dibuat untuk memberikan dokumentasi tentang pengumpulan data. Catatan lapangan dapat mempermudah dalam mengingat kembali informasi yang didapatkan, cara pandang informan terhadap informasi yang diberikan, waktu mendapatkan informasi dan peristiwa yang terjadi pada saat mendapatkan informasi. Catatan lapangan dapat mempermudah menganalisis keterkaitan antar peristiwa (Strauss dan Corbin, 2003).

Pembuatan catatan lapang dilakukan dengan bantuan kartu catatan lapang. Bentuk dari catatan lapangan berisi tentang tempat dilakukan wawancara, informan yang diwawancara, kode atau nomor, hari dan tanggal pelaksanaan wawancara, waktu, judul, deskripsi wawancara, serta refleksi peneliti. Sehingga dapat disajikan pada gambar 2:

Tempat : ……………….

:……….. Informan : ……………….

Ctt. Lapang no

Hr/Tgl

Waktu

: ………. Disusun kembali jam : ……….

Judul/topik : ………………………. Refleksi peneliti :

Deskripsi wawancara : ……………. ……………………………………..

Gambar 2. Kartu Catatan Lapang

G. Validitas Data

Validitas data merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian. Data yang telah berhasil dikumpulkan, digali dan dicatat serta harus Validitas data merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian. Data yang telah berhasil dikumpulkan, digali dan dicatat serta harus

Data yang telah diperoleh kemudian diuji kevaliditasannya dengan menggunakan teknik triangulasi. Teknik ini menggunakan perbandingan data- data yang telah diperoleh antara data yang satu dengan yang lainnya. Triangulasi yaitu teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif yang artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap diperlukan tidak hanya satu cara pandang. Terdapat 4 teknik triangulasi yaitu triangulasi data (sumber), triangulasi metode, triangulasi peneliti dan triangulasi teori (Sutopo, 2002). Dalam penelitian ini akan menggunakan dua teknik triangulasi antara lain triangulasi data (sumber), dan triangulasi metode.

Triangulasi sumber merupakan teknik triangulasi yang mana dalam mengumpulkan data, peneliti harus menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang berbeda. Tujuannya agar peneliti memperoleh informasi dari narasumber yang berbeda-beda posisinya, sehingga informasi dari narasumber yang satu dapat dibandingkan dengan narasumber yang lain. Sedangkan triangulasi metode adalah suatu teknik triangulasi dengan cara membandingkan hasil penggalian data dengan beberapa metode, dalam hal ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi (arsip). Sehingga lebih rinci dapat disajikan dalam tabel triangulasi pada tabel

1 dan tabel 2 :

Tabel 1. Rincian Triangulasi Data

No Data

Anna Kesimpulan B Maria H 1. Perencanaan Penyuluhan

Indri S

a. Analisis situasi dan khalayak

b. Kebijaksanaan pemerintah c. Pembiayaan penyuluhan. d. Pemilihan metode, teknik, alat bantu serta alat peraga penyuluhan.

2. Pelaksanaan Penyuluhan

a. Materi apa yang perlu disampaikan

b. Dimana penyuluhan pertanian akan dilaksanakan

c. Kapan penyuluhan pertanian dilaksanakan

d. Siapa yang melakukan penyuluhan

e. Bagaimana sistem kerja f. Metode dan teknik penyuluhan

3. Hasil Penyuluhan 4. Evaluasi Penyuluhan

a. Evaluasi proses b. Evaluasi hasil.

Tabel 2. Rincian Triangulasi Metode

No Data

Dokumen Kesimpulan 1. Perencanaan Penyuluhan a. Analisis situasi dan khalayak b. Kebijaksanaan pemerintah c. Pembiayaan penyuluhan. d. Pemilihan metode, teknik, alat bantu serta alat peraga penyuluhan.

Wawancara

Observasi

2. Pelaksanaan Penyuluhan a. Materi apa yang perlu disampaikan b. Dimana penyuluhan pertanian akan dilaksanakan

c. Kapan penyuluhan pertanian dilaksanakan

d. Siapa yang melakukan penyuluhan

e. Bagaimana sistem kerja f. Metode dan teknik penyuluhan

3. Hasil Penyuluhan 4. Evaluasi Penyuluhan

a. Evaluasi proses b. Evaluasi hasil.

Data yang diperoleh dari kedua teknik triangulasi di atas kemudian akan dibandingkan antara triangulasi data dengan triangulasi metode untuk mendapatkan satu rangkaian informasi yang utuh mengenai proses penyelenggaraan penyuluhan di Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Untuk lebih jelasnya disajikan pada tabel 3 :

Tabel 3. Rincian Triangulasi

No Data

Triangulasi Metode Kesimpulan 1. Perencanaan Penyuluhan

Triangulasi Data

a. Analisis situasi dan khalayak b. Kebijaksanaan pemerintah c. Pembiayaan penyuluhan. d. Pemilihan metode, teknik, alat bantu serta alat peraga penyuluhan.

2. Pelaksanaan Penyuluhan a. Materi apa yang perlu disampaikan b. Dimana penyuluhan pertanian akan dilaksanakan

c. Kapan penyuluhan pertanian dilaksanakan d. Siapa yang melakukan penyuluhan e. Bagaimana sistem kerja f. Metode dan teknik penyuluhan

3. Hasil Penyuluhan 4. Evaluasi Penyuluhan

a. Evaluasi proses b. Evaluasi hasil.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data ialah proses pencarian dan penyusunan data yang sistematis melalui transkrip wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi yang secara akumulasi menambah pemahaman peneliti terhadap yang ditemukan. Analisis data merujuk pada pengujian sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian-bagiannya, hubungan di antara bagian-bagian dan hubungan bagian-bagian itu dengan keseluruhan (Usman dan Akbar, 2008).

Tujuan analisis data ialah untuk mengungkapkan data apa yang masih perlu dicari, hipotesis apa yang perlu diuji, pertanyaan apa yang perlu dijawab, metode apa yang harus digunakan untuk mendapatkan informasi baru dan kesalahan apa yang harus segera diperbaiki. Dalam suatu penelitian kualitatif, Tujuan analisis data ialah untuk mengungkapkan data apa yang masih perlu dicari, hipotesis apa yang perlu diuji, pertanyaan apa yang perlu dijawab, metode apa yang harus digunakan untuk mendapatkan informasi baru dan kesalahan apa yang harus segera diperbaiki. Dalam suatu penelitian kualitatif,

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini akan mengacu pada model analisa interaktif (interaktif model of analisis) oleh Miles dan Huberman, yang terdiri dari tiga komponen analisis data, antara lain:

1. Reduksi data Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat gugus-gugus, menulis memo dan lain sebagainya dengan maksud menyisihkan data/ informasi yang tidak relevan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengategorisasikan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga akhirnya data yang terkumpul dapat diversifikasi.

2. Penyajian data Adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif. Penyajian juga dapat berbentuk matriks, grafik, jaringan dan bagan. Semunya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk yang padu dan mudah dipahami.

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi Merupakan kegiatan di akhir penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh subjek tempat 3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi Merupakan kegiatan di akhir penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh subjek tempat

(Usman dan Akbar, 2008).