Alat-alat untuk proses pembatikan

3) Alat-alat untuk proses pembatikan

a) Canting

Canting dalam proses pembuatan batik tulis adalah alat yang sangat penting, karena batik tulis adalah batik yang dibuat dengan menggunakan canting dalam proses penorehan malam batik ke kain dan batik tulis memiliki ciri khas dengan motif yang terlihat lues. Canting yang digunakan oleh Perusahaan Batik Ismoyo dalam proses pembatikan adalah sebagai berikut: (1) Canting Klowong

Canting klowong adalah canting yang dipakai untuk proses awal dalam pembatikan atau proses pembatikan secara global motif batik pada kain. Canting klowong memiliki diameter cucuk antara 1 mm sampai 1 ½ mm.

Gambar 4.49. Canting Klowong (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

Canting cecek adalah canting yang digunakan dalam proses isen- isen . Isen-isen disini yaitu membuat garis-garis atau titik-titik pada motif batik. Canting cecek adalah canting yang memililiki paruh yang paling kecil diantara canting-canting lainya. Cucuk canting cecek ini hanya berdiamerter ¼ mm sampai ½ mm.

Gambar 4.50. Canting Cecek (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

(3) Canting Tembokan Canting tembokan adalah canting yang biasanya di gunakan untuk proses nemboki atau ngeblok. Canting ini memiliki ukuran cucuk yang besar, kurang lebih 2 mm.

Gambar 4.51. Canting Tembokan (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

(4) Canting Ceret Canting ceret adalah canting yang digunakan untuk membuat garis ganda yang sejajar dalam sekali goresan. Canting ceret memiliki dua cucuk yang berjajar dan memiliki diameter cucuk yang sama

Gambar 4.52. Canting CeretCucuk Dua (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

cukup menggunakan tiga jenis canting yang berbeda, antara lain canting klowong,

juga menggunakan jenis canting yang lain, namun yang sering di gunakan adalah empat canting yang sudah di jelaskan di atas.

b) Kompor

Kompor disini memilliki fungsi sebagai perapian dalam proses memanaskan lilin atau malam batik yang telah di tempatkan di atas wajan. Kompor yang digunakan oleh Perusahaan Batik Ismoyo sama seperti kompor yang biasanya digunakan untuk memasak, hanya saja kompor yang digunakan untuk membatik ukuranya lebih kecil dan hanya memiliki 6 sumbu kompor. Dalam penggunaan kompor dalam proses membatik perlu diperhatikan nyala apinya. Api yang digunakan harus stabil, tidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil. Kestabilan nyala api perlu dijaga agar cairan malam batik yang sudah mencair memiliki kekentalan yang stabil.

c) Wajan

Pada umumnya wajan adalah alat yang digunakan untuk memasak. Dalam proses pembatikan, wajan memiliki fungsi untuk memasak atau mencairkan malam batik. Wajan disini bentuknya sama dengan wajan yang biasa digunakan untuk memasak, hanya saja ukuranya lebih kecil.

20 cm dan memiliki ketebalan 3 mm.

Gambar 4.53. Kompor dan Wajan (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

d) Gasakan

Gasakan adalah alat yang digunakan untuk menghapus tetesan malam batik.Gasakan terbuat dari bambu yang diraut menyerupai pensil kemudian ujungnya di lilit dengan kain kaos dan kaleng bekas susu yang memiliki fungsi untuk memanaskan air yang sudah dicampur dengan detergen. Selain itu, gasakan dilengkapi dengan sikat gigi dan gayung.Sikat gigi digunakan untuk membersihkan bekas bagian yang di gasak, sedangkan gayung diisi dengan air dan digunakan untuk mencuci sikat gigi tadi. Gasakan yang digunakan oleh Perusahaan Batik Ismoyo terdapat dua ukuran yaitu kurang lebih memiliki panjang 15 cm diameter 5mm dan panjang 10 cm diameter 3 mm. Penempatan gasakan adalah di tengah- tengah wajan yang berisi malam batik, hal ini bertujuan agar air yang Gasakan adalah alat yang digunakan untuk menghapus tetesan malam batik.Gasakan terbuat dari bambu yang diraut menyerupai pensil kemudian ujungnya di lilit dengan kain kaos dan kaleng bekas susu yang memiliki fungsi untuk memanaskan air yang sudah dicampur dengan detergen. Selain itu, gasakan dilengkapi dengan sikat gigi dan gayung.Sikat gigi digunakan untuk membersihkan bekas bagian yang di gasak, sedangkan gayung diisi dengan air dan digunakan untuk mencuci sikat gigi tadi. Gasakan yang digunakan oleh Perusahaan Batik Ismoyo terdapat dua ukuran yaitu kurang lebih memiliki panjang 15 cm diameter 5mm dan panjang 10 cm diameter 3 mm. Penempatan gasakan adalah di tengah- tengah wajan yang berisi malam batik, hal ini bertujuan agar air yang

Gambar 4.54. Gasakan (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

e) Dingklik

Dingklik memiliki fungsi untuk tempat duduk. Dingklik bentuknya seperti kursi, hanya saja lebih pendek kurang lebih tingginya hanya 30 cm dan bentuknya kotak atau persegi panjang. Dingklik biasanya terbuat dari kayu. Kayu yang digunakna harus kayu yang kuat, karena dingklik digunakan untuk duduk dalam waktu yang tidak sebentar.

f) Gawangan

Gawangan memiliki fungsi untuk meletakkan atau menyampirkan kain yang akan dibatik. Konstruksi gawangan hanya terdiri dari dua kaki dan kayu yang melintang di atas kedua kaki.Ukuranya memiliki lebar kurang lebih 120 cm dan tinggi kurang lebih 78 cm. Gawangan biasanya terbuat dari bambu, tapi gawangan yang digunakan di Perusahaan Batik Ismoyo adalah gawangan yang terbuat Gawangan memiliki fungsi untuk meletakkan atau menyampirkan kain yang akan dibatik. Konstruksi gawangan hanya terdiri dari dua kaki dan kayu yang melintang di atas kedua kaki.Ukuranya memiliki lebar kurang lebih 120 cm dan tinggi kurang lebih 78 cm. Gawangan biasanya terbuat dari bambu, tapi gawangan yang digunakan di Perusahaan Batik Ismoyo adalah gawangan yang terbuat

Gambar 4.55. Gawangan (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

Dokumen yang terkait

1. No. Responden: 2. Nama : 3. Umur : 4. Kelas : - Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 0 22

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 1 16

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 1 10

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat dan Kegiatan Operasional Perusahaan ` 2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara II (persero) Kebun Sampali berkedudukan di pasar - Efisiensi Pengelolaan Dana Dalam Rangka Meningkatkan Rentabilita

0 1 15

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan - Analisis Pinjaman Polis di AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

0 1 27

POLA BATIK LASEM PASCA PENETAPAN UNESCO TENTANG BATIK TAHUN 2009

0 2 100

PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : Perbedaan Tingkat Depresi pada M ahasiswi S1 yang Sudah Menikah dan Belum Menikah di Unversitas Sebelas Maret Surakarta

0 1 46

Industri Tekstil Di Desa Padamulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Tahun 1970 – 2009

0 0 127

Efektivitas Dan Elastisitas Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (Bphtb) Di Kabupaten Ngawi Tahun 2006 - 2011

0 0 73

RISK MANAGEMENT DISCLOSURE DALAM PRESPEKTIF STAKEHOLDER THEORY: STUDI EMPIRIS PERBANKAN INDONESIA

0 1 100