Kelompok motif dengan ornamen non geometris

2) Kelompok motif dengan ornamen non geometris

Motif tradisional di Indonesia paling banyak menampilkan ornamen tumbuhan-tumbuhan, meru, burung atau lorloran, serta binatang yang tersusun geometris. Golongan ini disebut semen (Sewan Susanto dalam Kurniadi, 1996: 68).

Ornamen-ornamen pokok dalam motif batik adalah sebagai berikut (Sewan Susanto, 1980: 261-278) :

Meru merupakan gambaran dari gunung yang dilihat dari samping, dalam perwujudanya motif meru ini merupakan suatu lambang dalam paham Jawa Kuno yaitu sebagai bumi dan tanah.

Gambar 2. 3. Ornamen Meru Meru menjadi dasar dari suatu gambaran yang

menggelombang

Gambar 2.4. Ornamen Meru Susunan tiga meru dihias dan digabung dengan semacam daun

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa Kuno pohon hayat merupakan suatu lambang dari kehidupan, begitu pula dalam kepercayaan Hindu, terbukti dengan adanya hiasan pohon hayat di candi prambanan.

Gambar 2.5. Ornamen Pohon hayat Pohon hayat digambarkan dengan bentuk yang unik dan sobrah banyak.

Gambar 2.6. Ornamen Pohon hayat Bentuk pohon hayat yang sederhana digabung dengan meru .

Ornamen tumbuhan digambarkan dengan cara penyederhanaan bentuk tanpa meninggalkan ciri khas aslinya, biasanya dapat digambarkan secara utuh maupun diambil bagian-bagian tertentu saja, misalnya daun, bunga atau kuncupnya saja.

Gambar 2.7. Ornamen Tumbuhan Ornamen tumbuhan digambarkan dalam bentuk lung- lungan.

Gambar 2.8. Ornamen Tumbuhan Motif batik capit urang. Ornamen tumbuhan yang

Garuda merupakan makhluk berupa burung khayalan yang melambangkan suatu sifat perkasa atau titisan Dewa Wisnu.

Gambar 2.9. Ornamen Garuda Garuda digambarkan dengan dua sayap, sayap berbentuk sayap tertutup

Gambar 2.10. Ornamen Garuda Suatu gambaran bahwa sayap garuda merupakan bagian dari semacam burung, kadang-kadang kepala burung berupa kepala naga atau kepala raksasa

Ornamen burung sering dipakai dalam ornamen pokok maupun ornamen pengisi.

Gambar 2. 11. Ornamen Burung Bentuk ornamen burung sederhana, tipe burung merak .

Gambar 2. 12. Ornamen Burung Ornamen bentuk burung yang unik, tipe burung phoenix.

Ornamen bangunan biasanya menggambarkan bentuk rumah yang mempunyai bentuk seperti pembagian dalam susunan candi, yaitu kaki, tubuh dan atap, selain itu ornamen bangunan juga menggambarkan bangunan yang keramat.

Gambar 2. 13. Ornamen Bangunan Ornamen bangunan bertingkat dua dan beruntaian dibagian bawah

Gambar 2. 14. Ornamen Bangunan Ornamen bangunan bertingkat dua tetapi hiasan sampingnya menonjol kebawah

Menurut paham Jawa kuno ornamen lidah api melambangkan kekuatan sakti, sebagai salah satu unsur bumi (bumi, banyu, geni, angin)

Gambar 2. 15. Ornamen Lidah api Ornamen lidah api bagian dari bentuk cemukiran atau modang .

Gambar 2. 16. Ornamen Lidah api Ornamen lidah api biasanya terdapat pada motif batik semen rama

Naga adalah khayalan ular besar. Naga didalam perwujudanya melambangkan dunia bawah, air, bumi dan yoni.

Gambar 2. 17. Ornamen Naga Bentuk naga kepala raksasa dan berjambul.

Gambar 2. 18. Ornamen Naga Ornamen naga dengan kepala raksasa bermahkota,

Binatang yang digambarkan dalam ornamen ini biasanya Lembu, Kijang, Gajah, Singa atau Harimau. Binatang tersebut digambarkan dalam bentuk-bentuk yang aneh atau khayal.

Gambar 2. 19. Ornamen Binatang Bentuk binatang muka menggambarkan lembu dan kepala berjambul.

Gambar 2.20. Ornamen Binatang Bentuk binatang kepala bertanduk cabang, seperti kijang.

Ornamen kupu-kupu bentuknya seperti kupu-kupu yang biasanya digambarkan penampang dari sebelah atas punggung pada keadaan terbang. Kupu-kupu disini juga digambarkan dalam bentuk khayal atau aneh.

Gambar 2. 21. Ornamen Kupu-kupu Bentuk ornamen menyerupai kupu bersayap lar (sayap garuda) dan berekor seperti daun.

Gambar 2. 22. Ornamen Kupu-kupu Ornamen bentuk binatang dengan sayap berkatup ke depan dan ke belakang.

Ornamen pengisi atau pendukung berfungsi sebagai pengisi bidang untuk memperindah motif secara keseluruhan. Bentuk ornamen ini lebih kecil dan sederhana.

Gambar 2. 23. Ornamen Pengisi Ornamen pengisi bentuk burung

Gambar 2. 24. Ornamen Pengisi Ornamen pengisi bentuk rangkaian kuncup Gambar 2. 24. Ornamen Pengisi Ornamen pengisi bentuk rangkaian kuncup

Selain proses pembuatan batik yang penuh dengan makna filosofis, corak batik juga merupakan simbol-simbol penuh makna yang memperlihatkan cara berpikir masyarakat pembuat batik tersebut. Misalnya, corak yang terdapat pada batik Madura melambangkan ciri khas dan watak masyarakat Madura, begitu pula dengan daerah-daerah yang lainya. Berikut beberapa motif batik beserta filosofinya (http://beritahariankita-sejarahfilosofibatik.blogspot.com/ ):

Dokumen yang terkait

1. No. Responden: 2. Nama : 3. Umur : 4. Kelas : - Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 0 22

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 1 16

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 1 10

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat dan Kegiatan Operasional Perusahaan ` 2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara II (persero) Kebun Sampali berkedudukan di pasar - Efisiensi Pengelolaan Dana Dalam Rangka Meningkatkan Rentabilita

0 1 15

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan - Analisis Pinjaman Polis di AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

0 1 27

POLA BATIK LASEM PASCA PENETAPAN UNESCO TENTANG BATIK TAHUN 2009

0 2 100

PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : Perbedaan Tingkat Depresi pada M ahasiswi S1 yang Sudah Menikah dan Belum Menikah di Unversitas Sebelas Maret Surakarta

0 1 46

Industri Tekstil Di Desa Padamulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Tahun 1970 – 2009

0 0 127

Efektivitas Dan Elastisitas Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (Bphtb) Di Kabupaten Ngawi Tahun 2006 - 2011

0 0 73

RISK MANAGEMENT DISCLOSURE DALAM PRESPEKTIF STAKEHOLDER THEORY: STUDI EMPIRIS PERBANKAN INDONESIA

0 1 100