Kerangka Berpikir

2.5 Kerangka Berpikir

2.5.1 Hubungan Konsep Diri dan Penyesuaian diri

Pandangan mengenai dirinya sendiri sangat mempengaruhi siswa dalam melakukan penyesuaian diri di lingkungan sekolah baru. Setiap siswa memiliki pandangan yang berbeda-beda. Pandangan mengenai dirinya sendiri disebut konsep diri. Konsep diri bukanlah merupakan faktor bawaan sejak lahir, melainkan faktor yang terbentuk melalui pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya (Agustiani, 2009: 138). Siswa yang mampu berinteraksi dengan lingkungannya dapat dikatakan bahwa siswa mampu dalam menyesuaikan dirinya. Siswa yang memiliki konsep diri positif ia akan berpandangan bahwa dirinya mampu dalam menghadapi keadaan baru yaitu melakukan penyesuaian diri di lingkungan sekolah baru, dengan adanya pandangan positif tersebut siswa akan mampu menyesuaikan diri dengan optimal. Sebaliknya siswa yang memiliki konsep diri negatif ia akan merasa bahwa dirinya tidak mampu menghadapi keadan baru yaitu dalam menyesuaikan diri dilngkungan baru. Pandangan negative tersebut akan berdampak pada kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri di lingkungan sekolah baru.

2.5.2 Hubungan Dukungan Sosial dan Penyesuaian diri

Siswa dalam melakukan penyesuaian diri di lingkungan sekolah baru sangat membutuhkan dukungan sosial baik dari guru dan juga teman-temannya.

Sarafino (2011: 81) menyatakan bahwa dukungan sosial yang diberikan orang lain kepada individu akan membentu untuk menyesuaikan diri. Siswa yang mendapatkan dukungan sosial ia akan merasa bahwa dirinya diperhatikan, diberi kasih sayang, dicintai, dan diberi motivasi, dengan adanya dukungan sosial siswa akan merasa nyaman dan tenang dalam menyesuaikan diri. Sebaliknya jika siswa tidak mendapatkan dukungan sosial dari guru dan teman, maka ia merasa kurang diperhatikan, kurang diberi kasih sayang, kurang dicintai, dan kurang diberi motivasi dalam melakukan penyesuaian diri. Kurangnya dukungan sosial akan berdampak pada penyesuaian diri siswa yang negatif atau kurang optimal.

2.5.3 Hubungan Konsep Diri dan Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri.

Siswa dalam lingkungan sekolah baru harus mampu menyesuaikan diri, baik dalam menyesuaikan diri dengan guru, teman-teman, mata pelajaran, dan peraturan tata tertib sekolah. Siswa yang berhasil dalam melakukan penyesuaian diri dengan baik di lingkungan baru, ia akan mampu memenuhi kebutuhan- kebutuhan, mampu mengatasi masalah yang ada, dan menjadikan hambatan- hambatan yang ada beralih menjadi motivasi sehingga menghasilkan suatu dorongan untuk menyesuaikan diri dengan baik pada lingkungannya. Siswa yang tidak bisa menghadapi hambatan-hambatan yang ada pada dirinya, maka ia akan mudah emosional, merasa cemas, ketidakpuasan, dan selalu mengeluh dengan nasib yang dialaminya, sehingga dapat dikatakan bahwa siswa tesebut gagal dalam menyesuikan diri atau bisa dikatakan bahwa siswa memiliki penyesuian diri yang rendah.

Penyesuaian diri siswa yang rendah ditunjukkan dengan siswa gugup ketika ditunjuk Bapak/Ibu guru ke depan kelas, siswa tidak menyapa guru ketika di luar jam pelajaran, mudah bosan saat jam pelajaran, dan tidak setuju dengan peraturan tata tertib sekolah, berperilaku negatif, dan kurang percaya diri saat diskusi kelompok di dalam kelas. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi penyesuaian diri adalah konsep diri, sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi penyesuaian diri adalah dukungan sosial.

Konsep diri merupakan pandangan terhadap dirinya sendiri baik pandangan positif maupun pandangan negatif. Konsep diri bukanlah bawaan sejak lahir, melainkan konsep diri terbentuk karena berhubungan dengan orang lain. Pandangan individu terhadap diri sendiri sangat mempengaruhi dalam pembentukkan konsep diri, jika individu berpandangan negatif tentang dirinya sendiri, maka siswa akan merasa bahwa dirinya tidak berguna dan akhirnya menimbulkan dampak pada siswa yaitu kurang percaya diri, sebaliknya pandangan positif pada diri individu sendiri akan menjadikan siswa menjadi percaya diri.

Siswa dalam lingkungan sekolah baru masih susah dalam melakukan penyesuaian diri, karena ia merasa bahwa keadaan di sekolah baru sangat berbeda tidak seperti waktu di lingkungan sekolah Dasar. Hal tersebut akan membuat siswa kurang nyaman dan bahkan membuat siswa menjadi tertekan, dengan seperti itu dukungan sosial dari guru dan teman-teman di sekolah sangat dibutuhkan siswa untuk mencapai penyesuaian diri yang optimal.

Masalah

Penyesuaian diri individu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Masalah yang timbul siswa gugup ketika ditunjuk Bapak/Ibu

guru ke depan kelas, siswa tidak menyapa guru ketika di luar jam pelajaran, mudah bosan saat jam pelajaran, tidak setuju dengan peraturan tata

tertib sekolah, berperilaku negatif, dan kurang percaya diri saat diskusi kelompok di dalam

kelas.

Konsep Diri Dukungan Sosial

Konsep diri bukanlah Dukungan sosial yang

merupakan faktor bawaan,

diberikan orang lain melainkan faktor yang

kepada individu akan

terbentuk melalui pengalaman membantu individu

yang diperoleh dari interaksi

untuk menyesuaikan dengan lingkungannya.

diri.

Individu yang mampu berinteraksi dengan baik

berarti dirinya mampu

menyesuaikan diri.

Hubungan konsep diri dan

dukungan sosial dengan

penyesuaian diri siswa.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25