Kelembagaan Shareholder
1. Kelembagaan Shareholder
Kelembagaan Shareholder yang melakukan budidaya kopi arabika specialty berketinggian sedang di Kabupaten Jember khususnya di Desa Karangpring adalah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Kembang yang beralamat di Durjo, Karangpring. Lembaga Tersebut dibentuk pada tahun 2006 dengan adanya Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) oleh Perum Perhutani. Program PHBM dibentuk untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat desa hutan untuk mengelola lahan hutan Perum Perhutani dengan nota perjanjian kerjsama dalam mengelola lahan hutan. Lembaga ini memiliki badan hukum sendiri. Adapun tujuan PHBM adalah untuk mewujudkan kelestarian hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan dengan ketetuan tertentu dan masing-masing pihak memiliki hak dan kewajiban yang tercantum dalam perjanjian kerjasama tersebut. Kelengkapan organisasi di LMDH Sumber Kembang tersebut terdiri dari: Ketua, Sekretaris dan bendahara. Sumberdaya manusia yang dimiliki LMDH Sumber Kembang relatif rendah apabila dilihat dari tingkat pendidikan pengurusnya juga anggota-anggota LMDH tersebut.
Sedangkan Lembaga shareholder yang melakukan budidaya kopi arabika di Kecamatan Panti Desa Kemiri Kabupaten Jember adalah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Taman Putri. Lembaga ini juga dibentuk tahun 2006 dalam rangka pelaksanaan Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Pembentukan lembaga ini berdasarkan nota kesepahaman antara Perum Perhutani KPH Jember, Pemerintah Desa Kemiri Kecamatan Panti, dimana para pihak sepakat melakukan kerjasama dalam ranagka mengotimalkan fungsi dan manfaat sumberdaya hutan milik Negara yang dikelola oleh Perum Perum Perhtani KPH Jember. Sedangkan tujuan dibentuknya lembaga ini adalah: a) mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kelestarian hutan sesuai dengan fungsi dan manfaatnya secara bersama; b) meningkatkan pendapatan pihak yang terkait dalam pengelolaan khususnya kesejahteraan masyarakat Desa Kemiri; c) sebagai sarana pemberdayaan bagi masyarakat desa hutan; d) meningkatkan pengetahuan dan kemampuan sumberdaya manusia.
Mei, 2015
Seminar Nasional
Agribisnis dan Pengembangan Ekonomi Perdesaan II
Kedua LMDH ini mengelola lahan milik Perum Perhutani yang bestatus hutan lindung dan memiliki ketinggian diatas 600 dpl. Sehingga dalam perjalanannya petani- petani yang tergabung dalam kedua Lembaga ini menanam komoditas kopi robusta untuk meningkatkan kesejahteraannya. Untuk meningkatkan keberfungsian hutan lindung tersebut petani-petani tersebut berkewajiban menanam tanaman tegakan (tanaman tahunan) di sela-sela tanaman kopi tersebut. Karena beberapa alasan yang telah diungkapkan dalam sub bab terdahulu sehingga beberapa petani-petani kopi melakukan konversi kopi robusta tersebut menjadi kopi arabika. Konversi dilakukan tidak dengan mengganti semua tanaman kopi robusta yang ada tetapi dengan “nyulami” (mengganti tanaman yang sudah tua atau mati dengan kopi arabika).
Saat ini yang menjadi kendala adalah adanya kepengurusan Lembaga Masyarakat Desa Hutan yang baru belum disahkan dalam akte notaries sehingga terjadi kevakuman dalam kepengurusan sambil menunggu pengurus yang diakui secara de jure dan de facto.
Adapun secara lengkap kondisi kelembagaan shareholder dapat dilihat pada Tabel 5.6 dibawah ini:
Tabel 5.6 Kondisi Kelembagaan Shareholder Petani Kopi Arabika
Kondisi Lembaga
Struktur Lembaga:
Mewadahi
petani Kualitas
Masyarakat
Sukorambi
Lengkap dengan struktur
yang
mengelola sumberdaya
Desa
Hutan Kecamatan
organisasi
Ketua,
lahan milik Perum
manusia yang
masih rendah
Melakukan
kohesi sosial
Kelompok Kerja
kepada
anggota Petani kurang
yang terdiri dari 7 orang
terutama
dalam modal dalam
Jagawana:
aspek pemasaran
budidaya kopi
Terdiri dari 6 orang
Melestarikan hutan
arabika
Mensejahterakan
Kurang
Jumlah Anggota:
masyarakat
desa pendampingan
Memiliki 198 anggota
hutan
dari Perum Perhutani
2. Lembaga
Desa
Kemiri Struktur
organisasi Mewadahi
petani Kualitas sdm
dalam pengurus dan
Desa
Hutan Panti
ketua, sekretaris dan
melestarikan
hutan anggota masih
Taman Putri
Jagawana terdiri dari 8
Jember
pemberdayaan
Kurang
orang
Meningkatkan
komitmen
Jumlah anggota 235
pendapatan anggota
dalam kemitraan dengan Koperasi
Sumber: Data primer diolah tahun 2014