Kelembagaan Stakeholder dalam pengembagan Kopi Arabika Specialty Ketinggian Sedang Berbasis Kawasan di Kabupaten Jember
2. Kelembagaan Stakeholder dalam pengembagan Kopi Arabika Specialty Ketinggian Sedang Berbasis Kawasan di Kabupaten Jember
Kelembagaan stakeholder yang terlibat dalam budidaya kopi arabika terdiri dari:
a) Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Jember.
Lembaga ini telah memberikan satu set alat alat pengolah kopi (washer, pulper, grinder, roaster dan powder) kepada kelompok tani tetapi anggota-anggota LMDH juga bisa mengakses alat tersebut. Sumber dana alat bantuan tersebut berasal dari Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur. Tetapi berdasarkan hasil penelitian yang telah
Seminar Nasional Mei, 2015
Agribisnis dan Pengembangan Ekonomi Perdesaan II
dilakukan bahwa bantuan alat tersebut belum dapat bermanfaat sebagaimana diharapkan. Karena hanya washer dan pulper saja yang dimanfaatkan sedangkan alat- alat untuk pengolahan sekunder seperti roaster, grinder dan powder belum dimanfaatkan. Disamping itu juga telah diberikan bantuan bibit kopi arabika dan pupuk. Disbunhut Kabupaten Jember juga telah memberikan pelatihan budidaya kopi arabika kepada untuk petani-petani yang tergabung dalam LMDH tersebut.
b) Lembaga Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka)
Lembaga ini juga sudah banyak memberikan kontribusi kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan dengan memberikan berbagai pelatihan kepada anggota- anggota LMDH dalam melakukan budidaya kopi arabika. Disamping itu juga memberikan varietas kopi rabika yang sesuai untuk ketinggian sedang. Termasuk juga teknologi yang harus dikembangkan untuk budidaya kopi arabika berketinggian sedang tersebut.
c) Perguruan Tinggi khususnya Universitas Jember
Lembaga ini hanya sedikit memberikan kontribusi. Walaupun ada masih bersifat individual karena masih dilakukan oleh dosen-doses secara personal maupun kelompok. Walaupun sudah mulai dirintis kerjasama antar lembaga tapi masih perlu ditingkatkan.
d) Koperasi Petani Kopi Indokom dan PT Indokom Citra Persada.
Di Desa Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember telah berdiri koperasi petani kopi indokom. Koperasi ini bertujuan untuk membantu permodalan petani kopi dalam budidaya kopi arabika. Saat ini dari kedua LMDH tersebut sudah dihasilkan 12 ton arabika. Sedangkan satu container harusnya berisi 25 ton, sehingga kedepannya dibutuhkan 75 ton kopi arabika ose untuk memperoleh pangsa pasar yang jelas. Koperasi Petani Kopi Indokom bekerjasama dengan eksportir PT Indokom Citra Persada yang berkedudukan di Sidoarjo dalam memasarkan kopi arabika yang dihasilkan oleh petani. Kopi gelondong yang dihasilkan petani dioalah basah sehingga sesuai dengan kualitas kopi arabika yang dikehendaki oleh eksportir. Standartnya per Ha mampu menghasilkan 8 kwose. Sedangkan untuk membantu permodalan petani kopi arabika petani kopi indokom mendapatkan kredit dari Bank Syariah Mandiri dengan aviliasi dari PT Indokom Citra Persada.
e) Perum Perhutani KPH Jember.
Dalam rangka mengoptimalkan fungsi dan manfaat sumberdaya hutan milik Negara yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH RPH Jelbuk BKPH Lereng yang Timur khususnya yang turut wilayah Pangkuan Desa Kemiri dan Desa Sukorambi untuk dapat dikelola secara bersama-sama melalui system Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), telah sepakat melakukan kerjasama. Kerjasama ini diselenggarakan atas dasar kebutuhan dan manfaat masing-masing pihak secara timbale balik dengan prinsip: 1) Kebersamaan; 2) saling menghormati; 3) Kesetaraan;
4) Keadilan; 5) keterbukaan; 6) Berbagi; 7) kelestarian. Sedangkan ruang lingkup kerjasama
rencana; b)
penanamanrehabilitas; c) pemeliharaan; d) pengamanan hutan; e) perlindungan dan konservasi; f) pemanfaatn hutan. Sedangkan kewajiban para pihak adalah: a) menjamin status dan fungsi hutan sebagai asset Negara yang tidak boleh dipindah tangankan atau diperjualbelikan; b) menjamin dan mendukung sepenuhnya keberlangsungan pelaksanaan dan mekanisme PHBM; c) menyusun aturan-aturan dan rencana bersama; d) melakukan monitoring dan evaluasi, pengawasan, pengamanan dan perlindungan hutan baik secar sendiri-sendiri maupun bersama; dan f) menghormati dan memahami peran dan tanggungjawab masing-masing pihak. Dan hak para pihak berhak: a) mendapatkan bagi hasil pelaksanaan PHBM; b) mengeluarkan pendapat dan saling koreksi; c) saling mendapatkan informasi perkembangan PHBM.
Mei, 2015
Seminar Nasional
Agribisnis dan Pengembangan Ekonomi Perdesaan II
f) Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur
Lembaga memberikan kontribusi yang cukup besar kepada petani-petani kopi yang tergabung dalam LMDH. Diantaranya adalah telah memberikan pelatihan SKE (Sistem Kebersamaan Ekonomi) selama dua kali. Kegiatan ini diikuti oleh 15-20 orang anggota LMDH. Kegiatan ini sangat positif karena merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas lembaga dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kepada anggota-anggota lembaga. Diantaranya adalah dengan memberikan pengetahuan terkait kelompok, dinamikan kelompok, berorganisasi dan berkoperasi.
g) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Propinsi Jawa