dan pusat pelayanan kesehatan pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan private goods dan pelayanan kesehatan masyarakat public goods
puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.Dalam melaksanakan fungsi
puskesmas didukung dengan peran tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas termasuk perawat puskesmas yang memberikan pelayanan langsung kepada
masyarakat.
2. Perawat Kesehatan Masyarakat
Menurut The American Public Health Association, perawat kesehatan masyarakat adalah praktek dari promosi dan perlindungan populasi dengan
menggunakan pengetahuan keperawatan, ilmu sosial dan kesehatan masyarakat Stanhope dan Lancaster dalam Wardhani, 2008. Perawat Kesehatan Masyarakat
di Puskesmas adalah semua perawat dan bekerja di Puskesmas yang menjabat sebagai pejabat fungsional perawat dan bekerja di Puskesmas yang disebut dengan
perawat Puskesmas Depkes, 2004.
2.1 Peran Perawat Kesehatan Masyarakat
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi
oleh suatu keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi
sosial tertentu. Kozier Barbara, 1995:21 dalam Mubarak 2009.
Universitas Sumatra Utara
Peran merujuk kepada beberapa set perilaku yang kurang lebih bersifat homogen, yang didefenisikan dan diharapkan secara normatif dari seseorang
okupan role occupan dalam situasi sosial tertentu. Peran didasarkan pada preskripsi dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu harus
lakukan dalam situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain yang menyangkut peran-peran tersebut.
Perawat professional baik dalam lingkungan perawatan kesehatan institusional maupun komunitas mengembang tiga peran yaitu peran pelaksana,
peran kepemimpinan dan peran peneliti. Walaupun tiap peran memiliki tanggung jawab khusus, peran-peran ini saling berhubungan satu dengan yang lain dan
dapat ditemui pada semua posisi keperawatan. Peran ini dirancang untuk memenuhi perawatan kesehatan saat ini dan kebutuhan keperawatan dari
pengunjung yang merupakan penerima pelayanan keperawatan Fauziah, 2012. Peran perawat adalah cara untuk menyatakan aktivitas perawat dalam
praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab
keperawatan secara profesianal sesuai dengan kode etik profesi, dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk kejelasan. Mubarak,
Chayatin, Santoso, 2009. Peran perawat terintegrasi dan melekat pada tanggung jawabnya dalam
memberikan layanan asuhan keperawatan baik di tatanan pelayanan rumah sakit maupun di puskesmas. Secara prinsip peran perawat sama dalam memberikan
layanan asuhan keperawatan walaupun dalam pelaksanaan teknisnya harus
Universitas Sumatra Utara
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, termasuk di puskesmas. Peran perawat puskesmas disusun secara spesifik untuk memberikan asuhan keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun sakit atau yang mempunyai masalah kesehatankeperawatan apakah itu dirumah, sekolah,
panti dan sebagainya sesuai kebutuhannya Depkes, 2004.Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa perawat puskesmas profesional yang ideal adalah
perawat komunitas yang memiliki latar belakang pendidikan serta kompetensi di bidang keperawatan komunitas sehingga dapat menerapkan 12 peran dan
fungsinya Depkes, 2004. Peran dan fungsi perawat melekat secara bersamaan dalam tugas perawat
antara lain peran sebagai pemberi pelayanan kesehatanasuhan keperawatan, penemu kasus, peran sebagai pendidikpenyuluh kesehatan, kordinator pelayanan
kesehatan, konselor keperawatan, panutan role model, pemodifikasi lingkungan, konsultan, advokat, peneliti, dan pembaharu inovator. Namun karena masih
rendahnya tingkat pendidikan yaitu mayoritas pendidikan SPK dan Diploma, dari seluruh peran dan fungsi yang harus dilakukan oleh perawat, hanya 6 saja yang
menjadi prioritas Depkes, 2004. Ke enam peran tersebut adalah:
a Pemberi Asuhan Keperawatan
Perawat berperan untuk memberikan pelayanan berupa asuhan keperawatan secara langsung kepada klien individu, keluarga, komunitas sesuai
dengan kewenangannya. Asuhan keperawatan diberikan kepada klien di semua tatanan layanan kesehatan dengan menggunakan proses keperawatan mulai dari
Universitas Sumatra Utara
pengkajian, penegakan diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Hal ini merupakan peran utama bagi perawat diman perawat dapat memberikan asuhan
keperawatan yang profesional menerapkan ilmu, teori, prinsip, konsep dan mengiji kebenarannya dalam situasi nyata, apakah kriteria profesi dapat
ditampilkan sesuai dengan harapan penerima jasa keperawatan.Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan menuntut perawat untuk memberi kenyamanan dan
rasa aman bagi klien, melindungi hak dan kewajiban klien agar tetap terlaksana dengan seimbang antara lain, memfasilitasi klien dengan anggota tim kesehatan
lainnya, dan berusaha mengembalikan kesehatan klien. Peran perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat berupa asuhan keperawatan yang utuh holistik serta berkesinambungan komprehensif.Asuhan keperawatan yang
diberikan kepada klienkeluarga bisadiberikan secara langsung direct care maupun secara tidak langsung indirect care pada berbagai tatanan kesehatan
yaitu meliputi puskesmas, ruang rawat inap puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, sekolah, panti, posyandu, keluarga rumah pasienklien
Depkes, 2004.
b Penemu Kasus
Perawat puskesmas berperan dalam mendeteksi serta dalam menemukan kasus serta melakukan penelusuran terjadinya penyakit.Penemuan kasus dapat
dilakukan dengan jalan mencari langsung ke masyarakat aktif case finding dan dapat pula didapat secara tidak langsung yaitu pada kunjungan pasien ke
Universitas Sumatra Utara
puskesmas pasif case finding.Perawat kesehatan masyarakat harus peka dan sadar pada area yang memiliki kelompok resiko tinggi dalam masyarakat.Sangat
penting bagi perawat kesehatan masyarakat untuk mengikuti kontak individu atau keluarga dengan pelayanan kesehatan untuk menemukan dan mengklarifikasi
jawaban dari pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh klien atau masyarakat.
c Pendidik Kesehatan
Peran sebagai pendidik kesehatan edukator menuntut perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, baik setting di rumah, di puskesmas, dan di masyarakat secara terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan
perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Proses pengajaran mempunyai empat komponen, yaitu: pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan, yaitu dalam fase pengkajian seorang perawat mengkaji kebutuhan pembelajaran bagi klien dan
kesiapan untuk belajar. Selama proses perencanaan perawat membuat tujuan khusus dan strategi pengajaran. Saat pelaksanaan perawat menerapkan strategi
pengajaran dan selama evaluasi perawat menilai hasil yang didapat. Perawat bertindak sebagai pendidik kesehatan harus mampu mengkaji
kebutuhan klien yaitu kepada individu, keluarga, kelompok, masyarakat, pemulihan kesehatan dari suatu penyakit, menyusun program
penyuluhanpendidikan kesehatan baik sehat maupun sakit, seperti nutrisi, latihan olahraga, manajemen stress, penyakit dan pengelolaan penyakit; memberikan
Universitas Sumatra Utara
informasi yang tepat untuk kesehatan dan gaya hidup antara lain informasi yangtepat tentang penyakit, pengobatan, serta menolong klien menyeleksi
informasi kesehatan yang bersumber dari buku-buku, koran, televisi atau teman Depkes, 2004. Banyak faktor yang memengaruhi peningkatan kebutuhan
pembelajaran tentang kesehatan oleh perawat.Ada kecenderungan baru untuk peningkatan dan penjagaan kesehatan daripada pelayanan, akibatnya, masyarakat
ingin dan bisa memperoleh banyak pengetahuan di bidang kesehatan Mubarak, Chayatin, 2009.
d Kordinator dan Kolaborator
Peran kordinator perawat dapat dilaksanakan dengan cara bekerja sama dengan tim kesehatan yang lain, baik perawat dengan dokter, perawat dengan ahli
gizi, perawat dengan ahli radiologi dan lain-lain dalam kaitannya mempercepat proses penyembuhan klien.
Peran kolaborator, perawat dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan, dan mengorganisasikan pelayanan dari semua anggota tim
kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak profesi Mubarak, Chayatin, Santoso, 2009. Perawat melakukan koordinasi terhadap semua
pelayanan kesehatan yang diterima oleh keluarga di berbagai program, dan bekerja sama kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain atau keluarga dalam
perencanaan pelayanan keperwatan serta sebagai penghubung dengan institusi pelayanan kesehatan dan sektor terkait lainnya Depkes, 2004. Peran ini salah
satu bentuk kerja sama antar bidang kesehatan di puskesmas.
Universitas Sumatra Utara
e Konselor
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis dan masalah sosial, untuk membangun hubungan interpersonal
yang baik, dan meningkatkan perkembangan seseorang, didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual Mubarak, Chayatin, Santoso, 2009. Perawat
sebagai konselor melakukan konseling keperawatan sebagai usaha memecahkan masalah secara efektif.Pemberian konseling dapat dilakukan pada klinik,
puskesmas, puskesmas pembantu, rumah klien, posyandu dan tatanan pelayanan kesehatan lainnya dengan melibatkan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Kegiatan yang dapat dilakukan perawat puskesmas antara lain adalah menyediakan informasi, mendengar secara objektif, memberi dukungan, memberi
asuhan dan meyakinkan klien, menolong klien mengidentifikasi masalah dan faktor-faktor terkait, memandu klien menggali permasalahan dan memilih
pemecahan masalah yang dikerjakan Depkes, 2004.Perawat diharapkan mampu untuk mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat
sakitnya. Perubahan interaksi merupakan dasar dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasi klien, memberikan konseling atau
bimbingan penyuluhan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu. Selanjutnya pemecahan
masalah difokuskan pada masalah keperawatan agar mengubah perilaku hidup sehat atau adanya perubahan pola interaksi yang lebih baik dari individu, keluarga
dan masyarakat Mubarak, Chayatin, 2009.
Universitas Sumatra Utara
f Panutan Role Model
Perawat puskesmas harus dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang
bagaimana cara tata hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat Fetaria 2005 dalam Fauziah, 2012. Perawat puskesmas sebagai role model
diharapkan berperilaku hidup yang sehat, baik dalam tingkat pencegahan yang pertama, kedua maupun yang ketiga yang dalam kehidupan sehari-hari dapat
menjadi contoh masyarakat. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain memberi contoh praktik menjaga tubuh yang sehat baik fisik maupun mental seperti
makanan bergizi, olahraga secara teratur, menjaga berat badan, tidak merokok, menyediakan waktu untuk istirahat setiap hari, komunikasi efektif dan lain - lain
Depkes, 2004.
2.2 Fungsi Perawat Kesehatan Masyarakat