Peran dan Fungsi Perawat di Puskesmas Sukaramai, Sibande, dan

2. Pembahasan Penelitian

2.1 Peran dan Fungsi Perawat di Puskesmas Sukaramai, Sibande, dan

Tinada Kabupaten Pakpak Bharat Berdasarkan hasil penelitian peran dan fungsi perawat kesehatan masyarakat dapat dikategorikan terlaksana sepenuhnya 72,5 dan terlaksana sebagian 27,5. Dari hasil penelitian peran dan fungsi perawat kesehatan masyarakat yang terlaksana sepenuhnya adalah peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan 92,5, pendidikpenyuluh kesehatan 77,5, kordinator dan kolaborator 90, konselor 80, role modelpanutan 95, dan yang terlaksana sebagian adalah peran dan fungsi perawat kesehatan masyarakat sebagai penemu kasus 100.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat telah memahami dan melaksanakan sepenuhnya peran dan fungsinya pada 5 peran dan fungsi perawat kesehatan masyarakat yaitu sebagai Pemberi asuhan keperawatan, pendidikpenyuluh kesehatan, kordinator dan kolaborator, konselor dan role modelpanutan hal ini dimungkinkan karena keterlibatan dan keikutsertaan perawat dalam menentukan peran dan fungsinya di Puskesmas, dimana semakin besar tingkat keterlibatan perawat dalam peran dan fungsinya semakin besar pula tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugas Siagian dalam Aisyah, 2006. Siagian juga berpendapat bahwa adanya standart tertentu dalam pola penyusunan program yang sistematis untuk pengembangan pengetahuan perawat di Puskesmas, baik melalui jalur yang sifatnya informal dan formal. Selanjutnya melalui jalur informal disini adalah semua cara yang ditempuh untuk Universitas Sumatra Utara meningkatkan kemampuan perawat seperti pemberian petunjuk kerja, menunjukkan cara kerja yang benar serta perbaikan kesalahan yang dibuat, sedangkan yang dimaksud jalur formal yaitu jalur program pendidikan dan pelatihan. Terkait dengan jalur formal, hasil penelitian dari data demografi di Puskesmas Sukaramai, Sibande, dan Tinada, 70 perawat sudah berpendidikan minimal Diploma dan 60 perawat sudah pernah mengikuti pelatihan tentang perawat kesehatan masyarakat. Hasil penelitian ini juga terkait dengan usia perawat yang bekerja di Puskesmas mayoritas berusia menunjukkan bahwa perawat di wilayah kerja puskesmas Sukaramai, Sibande, dan Tinada mayoritas berada pada rentang usia 30-39 tahun yaitu sebanyak 75. Data ini memberi gambaran bahwa mayoritas perawat yang ada di puskesmas berada pada tahap usia produktif. usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh akan semakin baik Notoadmodjo, 2007. Dimana usia dari 20 – 40 tahun memasuki tahap usia dewasa musa. Pada usia ini individu dituntut untuk mempelajari peran baru di tempat kerja, rumah, dan masyarakat serta mengembangkan minat, nilai – nilai, dan sikap yang terkait dengan peran tersebut. Pada tahap ini seseorang memliki tingkat kematangan dan kemampuan yang lebih dalam berpikir dan bekerja Kozier, 2010, Sehingga berdasarkan asumsi peneliti usia perawat di Puskesmas juga mempengaruhi kemampuan dan pemahaman perawat dalam menjalankan tugas sesuai dengan peran dan fungsi perawat puskesmas. Universitas Sumatra Utara

2.2 Peran dan Fungsi Perawat sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan di