f Panutan Role Model
Perawat puskesmas harus dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang
bagaimana cara tata hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat Fetaria 2005 dalam Fauziah, 2012. Perawat puskesmas sebagai role model
diharapkan berperilaku hidup yang sehat, baik dalam tingkat pencegahan yang pertama, kedua maupun yang ketiga yang dalam kehidupan sehari-hari dapat
menjadi contoh masyarakat. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain memberi contoh praktik menjaga tubuh yang sehat baik fisik maupun mental seperti
makanan bergizi, olahraga secara teratur, menjaga berat badan, tidak merokok, menyediakan waktu untuk istirahat setiap hari, komunikasi efektif dan lain - lain
Depkes, 2004.
2.2 Fungsi Perawat Kesehatan Masyarakat
Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan lain Mubarak,
2005. Dalam menjalankan perannya perawat dibagi menjadi 3 fungsi yaitu: a
Fungsi Independent
Fungsi dimana perawat melaksanakan perannya secara mandiri, tidak tergantung pada orang lain atau tim kesehatan lain. Perawat harus dapat
memberikan bantuan terhadap adanya penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia baik biologis, psikologis, sosiokultural dan spiritual,
mulai dari tingkat individu yang utuh, mencakup seluruh siklus kehidupan sampai
Universitas Sumatra Utara
pada tingkat masyarakat, yang juga mencerminkan pada tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat sistem organ fungsional sampai molekular. Kegiatan
ini dilakukan dengan diprakarsai oleh perawat, dan perawat bertanggung jawab serta bertanggung gugat atas rencana keputusan dan tindakannya.
b Fungsi Dependent
Individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tidak hanya mendapatkan pelayanan kesehatan dari perawat saja, juga melibatkan tim kesehatan lain.
Kegiatan ini dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang perawat atas instruksi dari tim kesehatan lainnya dokter, ahli gizi, radiologi dan lainnya. Agar pelayanan
kesehatan yang diberikan dapat efektif.
c Fungsi Interdependent
Fungsi ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik dalam keperawatan maupun kesehatan. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk
pelayanan mebutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan kepada penderita yang mempunyai penyakit
kompleks. Keadaan tersebut tidak dapat diatasi hanya oleh perawat, tetapi juga membutuhkan kerjasama dengantim kesehatan lain.
Universitas Sumatra Utara
2.3 Fungsi dan Kompetensi Perawat
Perawat dalam menjalankan peran dan fungsinya diharapkan sebagai perawat yang mampu mandiri dan professional dalam tatanan praktek
keperawatan secara langsung di rumah sakit ataupun puskesmas, untuk itu perawat dalam menjalankan tugasnya perawat harus memahami fungsi dan
kompetensinya sebagaimana hasil Lokakarya Nasional Keperawatan , 1983 yaitu:
a Fungsi I
Perawat mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat akan pelayanan keperawatan, serta sumber-sumber yang tersedia. Dalam
menjalankan fungsinya, kompetensi yang harus dipahami dan mampu dilaksanakan adalah mengumpulkan data.Setelah data terkumpul dilanjutkan
dengan menganalisis dan menginterpretasikan data dalam rangka mengidentifikasi kebutuhan perawatan pasien termasuk sumber-sumber tersedia dan potensial
diagnosa keperawatan. Perawat harus mampu melakukan pengkajian secara menyeluruh yang berguna untuk rencana perawatan selanjutnya.
b Fungsi II
Perawat kesehatan masyarakat dapat merencanakan tindakan dan tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan keadaan pasien.Untuk itu perawat harus
mampu mengembangkan rencana tindakan keperawatan yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan diagnosis keperawatan
dan kebutuhan.
Universitas Sumatra Utara
c Fungsi III
Perawat melaksanakan rencana keperawatan yang mencakup upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan, pemeliharaan kesehatan,
dan termasuk pelayanan pasien dalam keadaan terminal. Dalam menjalankan fungsi yang ketiga perawat perlu menggunakan dan menerapkan konsep serta
prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial budaya, dan ilmu biomedik dasar dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat serta menerapkan keterampilan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan manusiawi pasien secara holistik, baik kebutuhan bilogis, psikologis,
sosial dan spiritual.
d Fungsi IV
Perawat mengevaluasi hasil asuhan keperawan dan harus mampu menentukan kriteria yang dapat diukur dalam menilai rencana keperawatan,
menilai tingkat pencapaian tujuan implementasi yang diberikan berdasarkan kriteriahasil dan dapat mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu
diadakan dalam rencana keperawatan selanjutnya sesuai dengan masalah dan kebutuhan individu, keluarga, kelompok, masyarakat. Evaluasi yang dilakukan
perawat dapat meningkatkan kualitas dari rencana perawatan yang akan dilakukan selanjutnya.
Universitas Sumatra Utara
e Fungsi V
Perawat perlu mendokumentasikan setiap proses keperawatan yang telah dilaksanakannya, dan harus berkompeten mengevaluasi data tentang masalah
pasien kemudian mencatat proses data keperawatan secara sistematis dan menggunakan catatan pasien atau dokumentasi tersebut dalam memantau kualitas
asuhan keperawatan yang diberikan atau yang akan diberikan perawat kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
f Fungsi VI
Perawat dalam menjalankan fungsinya, tidak sebatas melakukan proses keperawatan dari pengkajian sampai evaluasi. Penting bagi perawat untuk
mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti atau dipelajari dalam merncanakan studi khusus untuk meningkatkan pengetahuan serta mengembangkan
keterampilan dalam praktik keperawatan. Dalam menjalankan fungsi ini perawat harus mampu mengidentifikasi masalah penelitian dalam bidang keperawatan,
membuat usulan rencana penelitian keperawatan, menerapkan hasil penelitian dengan tepat dalam praktik keperawatan.
g Fungsi VII
Perawat berpartisipasi dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat.Sebelum melakukan penyuluhan
perawat harus dapat mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sehingga dapat dibuat rancangan
Universitas Sumatra Utara
penyuluhan kesehatan dengan menggunakan pendekatan yang sistematik selanjutnya melaksanakan penyuluhan kesehatan dengan metode tepat guna serta
mengevaluasi hasil penyuluhan kesehatan berdasarkan hasil yang diharapkan.
h Fungsi VIII
Perawat bekerjasama dengan profesi lain yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Kolaborasi perawat dengan profesi lain mengharuskan perawat mampu berperan serta dalam pelayanan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat sebagai
bagian dari tim kesehatan dan menciptakan komunikasi yang efektif, baik dalam tim perawatan sendiri maupun dengan anggota tim kesehatan lain serta dalam
kondisi tertentu perawat dapat menyesuaikan diri dengan keadaan konflikperan dan kesulitan lingkungan agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat efektif.
i Fungsi IX
Perawat bersama dengan perawat lainnya bekerja sama mengelola perawatan pasien dan berperan serta sebagai tim dalam melaksanakan kegiatan
perawatan. Untuk mewujudkan kerja sama yang baik, perawat mampu menciptakan komunikasi yang efektif dengan rekan sekerja dan petugas lainnya
dan bersama- sama mempelopori perubahan di lingkungannya secara efektif sesuai lingkup tanggung jawab perawat dan terkait peran sebagai pembaharu.
Universitas Sumatra Utara
j Fungsi X
Perawat turut serta berperan dalam mengelola Institusi pendidikan keperawatan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang perawat
pengelola institusi adalah perawat yang mampu menjalankan 8 aspek yaitu: mengembangkan dan mengevaluasi kurikulum, menyusun rencana fasilitas
pendidikan, menyusun kebijaksanaan institusi pendidikan, menyusun uraian kerja karyawan, menetapkan fasilitas proses belajar mengajar, menyusun rencana dan
jadwal rotasi, memprakarsai program pengembangan staf dan kepemimpinan.
k Fungsi XI
Berperan serta dalam mewujudkan kebijaksanaan perencanaan pelaksanaan perawatan kesehatan primer. Dalam mewujudkan fungsi ini perawat
harus berkompeten dalam 9 aspek yaitu : mengkaji status individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, mengidentifikasi kelompok resiko fungsi,
menghubungkan keperawatan dengan kegiatan pelayanan kesehatan, menyusun rencana keperawatan secara menyeluruh, meningkatkan jangkauan pelayanan
keperawatan, mengatur penggunaan sumber-sumber, melaksanakan asuhan keperawatan, membina kerjasama dengan individu, keluarga dan masyarakat serta
mengidentifikasi pelayanan kantor, bekerjasama dalam melatih dan mengelola kerja sama.
Universitas Sumatra Utara
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual pada penelitian ini disusun berdasarkan tinjauan teoritis yang telah diuraikan pada tinjauan kepustakaaan yang bertujuan untuk
mengidentifikasi Peran dan Fungsi Perawat di Puskesmas Sukaramai, Sibande, dan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat dalam hal peran perawat sebagai pemberi
asuhan keperawatan, penemu kasus, pendidikpenyuluh kesehatan, koordinator dan kolaborator, konselor, panutan atau role model. Peran perawat tersebut
diidentifikasi dalam dua kategori yaitu terlaksana sepenuhnya dan terlaksana
sebagian. Dapat digambarkan sebagai berikut: Skema 1
Peran dan Fungsi perawat di Puskesmas Sukaramai, Sibande, dan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat.
Peran dan Fungsi Perawat :
- Pemberi Asuhan
Keperawatan -
Penemu Kasus -
Pendidikpenyuluh Kesehatan
- Koordinator dan
Kolaborator -
Konselor -
Panutan role model -
Terlaksana Sepenuhnya -
Terlaksana Sebagian
Universitas Sumatra Utara