Peran dan Fungsi Perawat sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan di Peran dan Fungsi Perawat sebagai Penemu Kasus di Puskesmas

2.2 Peran dan Fungsi Perawat sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan di

Puskesmas Sukaramai, Sibande, dan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat Hasil penelitian ini menunjukkan peran dan fungsi perawat kesehatan masyarakat sebagai pemberi asuhan keperawatan dengan kategori terlaksana sepenuhnya sebanyak 92,5. Hal ini menunjukkan bahwa perawat telah memahami peran dan fungsinya serta mampu berperan dan menjalankan fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan. Upaya keperawatan kesehatan masyarakat adalah pelayanan profesional yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di puskesmas yang dilaksanakan oleh perawat. Hasil penelitian ini sejalan dengan peraturan dari Kepmenpan No. 94 tahun 2001 bahwa perawat puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan keperawatan dalam bentuk asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, dan asuhan keperawatan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental, keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama Primary Health Care untuk memungkinkan seseorang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif dan kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab serta etika profesi keperawatan Ekasari, dkk 2008. Hasil penelitian ini cukup tinggi dengan terlaksana sepenuhnya 92,5. Berdasarkan asumsi peneliti, apa yang dilakukan oleh perawat dalam menjalankan Universitas Sumatra Utara peran dan fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan karena sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat diberikan secara langsung kepada masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas sesuai dan merupakan tugas pokok perawat Puskesmas.

2.3 Peran dan Fungsi Perawat sebagai Penemu Kasus di Puskesmas

Sukaramai, Sibande, dan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dan fungsi perawat sebagai penemu kasus dengan kategori terlaksana sebagian sebanyak 100 responden. Hal ini menunjukkan bahwa peran perawat sebagai penemu kasus belum terlaksana sepenenuhnya dengan baik dan perlu dioptimalkan, sebagaimana menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan 2011 belum idealnya jumlah tenaga kesehatan di Indonesia khususnya tenaga perawat, dan dalam Sistem Kesehatan Nasional SKN 2003, disebutkan rasio perawat dengan jumlah penduduk masih rendah yaitu 1:2850 dan sejalan dengan pendapat Anwar 2006 sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan tentang beban kerja, maka hal ini dapat terjadi karena minimnya tenaga perawat, belum optimalnya kemamuan dari perawat, dan keterbatasan dana operasional puskesmas sehingga peran dan fungsi perawat sebagai penemu kasus belum terlaksana optimal. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan yang dikemukakan oleh Depkes RI 2006,perawat kesehatan masyarakat di Puskesmas minimal melaksanakan enam peran dan fungsi, salah satunya sebagai penemu kasus. Terkait dengan itu, Kabupaten Pakpak Bharat sendiri dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan mencakup pemerataan keterjangkauan dan peningkatan kualitas, salah satu indikatornya Universitas Sumatra Utara adalah penemuan dan perawatan balita gizi buruk, penderita TBC BTA dan penderita DBD, maka diperlukan kerjasama yang baik dengan tenaga kesehatan dalam pelaksanaan program ini dan itu semua juga terkait dengan peran dan fungsi perawat kesehatan masyarakat sebagai penemu kasus di masyarakat Berutu, 2012.

2.4 Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan sebagai PendidikPenyuluh