Analisis Museum Ullen Sentalu

4.5.2 Analisis Museum Ullen Sentalu

4.5.2.1. Analisis IFAS Museum Ullen Sentalu

  Untuk merumuskan faktor-faktor strategi internal hasil analisa dalam kerangka kekuatan, kelemahan, nilai bobot, rating, dan scorenya yang berada dalam tabel.

  Tabel 4.14. Matrik Internal Faktor Analisi Summary (IFAS)

  Jumlah Kategori

  Bobot Score

  Interior dan eksterior

  3 yang bagus dan

  menarik. Kualitas dan variasi

  9 koleksi museum

  lengkap. Nyaman dan tersedia

  fasilitas umum (toilet,

  area parkir, tempat

  istirahat, tempat ibadah, kantin, dan

  lain-lain) Penampilan dari

  petugas bagus

  kesantunan, penampilan tour guide)

  Jumlah Rata-rata

  Jumlah Kategori

  Bobot Score

  Penjaminan keselamatan, 11 kenyamanan dan

  keamanan museum

  terjaga. Harga tiket masuk

  relatif terjangkau. Pegawai museum dapat

  menjelaskan dan

  berkomunikasi dengan

  Dari hasil yang di dapat pada tabel diatas pada faktor internal kekuatan dan kelemahan mendapatkan total perhitungan dari setiap indikator dengan nilai bobot kekuatan 0,59358 dan total nilai skor 1,84875 dan pada kelemahan mendapatkan total nilai bobot 0,40642 serta total nilai skornya 1,15947.

4.5.2.2. Analisis EFAS Museum Ullen Sentalu

  Untuk merumuskan faktor-faktor strategi eksternal hasil analisa dalam kerangka peluang, ancaman, nilai bobot, rating, dan scorenya yang berada dalam tabel.

  Tabel 4.15. Matrik External Faktor Analisi Summary (EFAS)

  Jumlah Kategori

  Bobot Score

  Memiliki daya tarik 12 dengan nilai edukasi

  yang tinggi.

  Kebersihan lingkungan tempat

  dan area museum

  terjaga Informasi museum

  dan petunjuk lokasi

  6 museum mudah

  ditemukan dari informasi publik.

  Jumlah Kategori

  Bobot Score

  Tersedia layanan

  petunjuk dan 8 informasi yang

  memadai untuk

  pengunjung

  Tersedianya layanan 1 dan fasilitas kesehatan

  yang memadai Tersedianya layanan

  transportasi umum.

  Dari hasil yang di dapat pada tabel diatas pada faktor eksternal peluang dan ancaman mendapatkan total perhitungan dari setiap indikator dengan nilai bobot peluang 0,51530 dan total nilai skor 1,58690 dan pada ancaman mendapatkan total nilai bobot 0,48470 serta nilai skornya 1,40412.

4.5.2.3. Diagram Cartesius Analisis SWOT Museum Ullen Sentalu

  Setelah di identifikasi hasil dari faktor internal dan faktor eksternal, kemudian dibuatkan kedalam diagram cartesius analisis SWOT pada gambar di bawah ini yang di dapat dari matrik IFAS dan matrik EFAS. Selanjutnya dilakukan tahap pencockan penyusunan strategi. Data yang di masukan yaitu total dari perkalian antara (rating x bobot). Berikut gambaran dari tahapan pencocokan yang digunakan matriks SWOT.

  Gambar 4.18. Diagram Cartesius Analisis SWOT Museum Ullen Sentalu

  Posisi ini menandakan Museum Ullen Sentalu yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya Museum Ullen Sentalu dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

4.5.2.4. Matriks SWOT Museum Ullen Sentalu

  Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan

  Nilai total dari matrik IFAS dan matrik EFAS di gambarkan pada diagram analisis SWOT serta rumus kombinasi matrik SWOT. Setelah didapatkan hasil rumusan kombinasi alternatif strategi SO, ST, WO, dan WT dari lingkungan internal dan eksternal pada tabel di atas.

  Berikut ini kombinasi strategi matrik yang di dapat dari indikator dan dilakukan penggabungan pada faktor internal dan eksternal.

  Tabel 4.16 Matriks SWOT Museum Ullen Sentalu

  4.5.2.5. Usulan Strategi Pemasaran Museum Ullen Sentalu Setelah melakukan Kombinasi strategi matriks SWOT selanjutnya membuat

  analisis model kuantitatif sebagai dasar jumlah nilai skor pada tiap-tiap faktor analisis model kuantitatif sebagai dasar jumlah nilai skor pada tiap-tiap faktor

  Tabel 4.17. Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif Museum Ullen

  Sentalu

  IFAS

  Strength (S)

  Weakness (W)

  EFAS

  Strategi SO :

  Strategi WO :

  Menggunakan Strength

  Meminamalkan

  Opportunities (O)

  untuk memanfaatkan

  kelemahan dengan

  peluang = 3.436

  memanfaatkan peluang = 2.746

  Strategi ST

  Strategi WT

  Menggunakan kekuatan

  Meminimalkan

  Treaths (T)

  untuk mengatasi

  kelemahan dan

  ancaman = 3.253

  menghindari ancaman =

  Dari tabel diatas menunjukan bahwa Museum Ullen Sentalu perlu memanfaatkan strategi strenght dan opportunities (SO) yang mempunyai skor tertinggi 3.436, kemudian peringkat kedua diikuti strenght dan treaths (ST) 3.253 dan selanjutnya weakness dan opportunities (WO) 2.746, serta yang terakhir weakness treaths (WT) 2.564. Maka dari itu 2 strategi yang harus digunakan ialah strategi SO dan ST.

   Strategi yang mempunyai nilai tertinggi yaitu SO berikut

  penjabarannya :

  1. Memaksimalkan tampilan interior dan eksterior serta menambah variasi koleksi guna meningkatkan daya tarik, kualitas,dan nilai edukasi yang tinggi.

  2. Meningkatkan fasilitas umum yang bersih dan terjaga, serta meningkatkan keterampilan dan penampilan petugas.

  3. Memaksimalkan layanan informasi publik dan petunjuk lokasi museum.

   Strategi yang mempunyai nilai tertinggi kedua yaitu ST berikut

  penjabarannya :

  1. Memaksimalkan tampilan eksterior seperti petunjuk jalan di are museum.

  2. Menyediakan layanan informasi, layanan kesehatan, dan layanan transportasi umum untuk pengunjung.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25