Analisis Museum Benteng Vredeburg

4.5.1 Analisis Museum Benteng Vredeburg

4.5.1.1. Analisis IFAS Museum Benteng Vredeburg

  Untuk merumuskan faktor-faktor strategi internal hasil analisa dalam kerangka kekuatan, kelemahan, nilai bobot, rating, dan scorenya yang berada dalam tabel.

  Tabel 4.10. Matrik Internal Faktor Analisi Summary (IFAS)

  Bobot Score Kategori

  Interior dan eksterior yang

  bagus dan menarik. Kualitas dan variasi koleksi

  museum lengkap. Nyaman dan tersedia

  fasilitas umum (toilet, area

  4 parkir, tempat istirahat,

  tempat ibadah, kantin, dan

  lain-lain) Penampilan dari petugas

  bagus (keramahan,

  kesantunan, penampilan tour

  Bobot Score Kategori

  Penjaminan keselamatan, 11 kenyamanan dan keamanan

  museum terjaga. Harga tiket masuk relatif

  terjangkau. Pegawai museum dapat

  10 menjelaskan dan

  berkomunikasi dengan baik.

  Hasil

  Total

  Dari hasil yang di dapat pada tabel diatas pada faktor internal kekuatan dan kelemahan mendapatkan total perhitungan dari setiap indikator dengan nilai bobot kekuatan 0,5903 dan total nilai skor 1,84775 dan pada kelemahan mendapatkan total nilai bobot 0,4097 serta total nilai skornya 1,18816.

4.5.1.2. Analisis EFAS Museum Benteng Vredeburg

  Untuk merumuskan faktor-faktor strategi eksternal hasil analisa dalam kerangka peluang, ancaman, nilai bobot, rating, dan scorenya yang berada dalam tabel.

  Tabel 4.11. Matrik External Faktor Analisi Summary (EFAS)

  Bobot Score

  Kategori

  Memiliki daya tarik 12 dengan nilai edukasi

  yang tinggi. Kebersihan lingkungan

  2 tempat dan area museum

  terjaga Informasi museum dan

  petunjuk lokasi museum

  mudah ditemukan dari

  informasi publik.

  Jumlah Rata-rata

  Rating

  Bobot Score

  Kategori

  Tersedia layanan petunjuk dan informasi

  yang memadai untuk

  pengunjung Tersedianya layanan dan

  1 fasilitas kesehatan yang

  memadai Tersedianya layanan

  transportasi umum.

  Hasil

  Total

  Dari hasil yang di dapat pada tabel diatas pada faktor eksternal peluang dan ancaman mendapatkan total perhitungan dari setiap indikator dengan nilai bobot peluang 0,51343 dan total nilai skor 1,60510 dan pada ancaman mendapatkan total nilai bobot 0,48657 serta nilai skornya 1,44168.

4.5.1.3. Diagram Cartesius Analisis SWOT Museum Benteng Vredeburg

  Setelah di identifikasi hasil dari faktor internal dan faktor eksternal, kemudian dibuatkan kedalam diagram cartesius analisis SWOT pada gambar di bawah ini yang di dapat dari matrik IFAS dan matrik EFAS. Selanjutnya dilakukan tahap pencockan penyusunan strategi. Data yang di masukan yaitu total dari perkalian antara (rating x bobot). Berikut gambaran dari tahapan pencocokan yang digunakan matriks SWOT.

  Gambar 4.17. Diagram Cartesius Analisis SWOT Museum Benteng

  Vredeburg

  Posisi ini menandakan Museum Benteng Vredeburg yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya Museum Benteng Vredeburg dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

4.5.1.4. Matriks SWOT Museum Benteng Vredeburg

  Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan

  

  Nilai total dari matrik IFAS dan matrik EFAS di gambarkan pada diagram analisis SWOT serta rumus kombinasi matrik SWOT. Setelah didapatkan hasil rumusan kombinasi alternatif strategi SO, ST, WO, dan WT dari lingkungan internal dan eksternal pada tabel di atas.

  Berikut ini kombinasi strategi matrik yang di dapat dari indikator dan dilakukan penggabungan pada faktor internal dan eksternal.

  Tabel 4.12. Matriks SWOT Museum Benteng Vredeburg

  4.5.1.5. Usulan Strategi Pemasaran Museum Benteng Vredeburg Setelah melakukan Kombinasi strategi matriks SWOT selanjutnya

  membuat analisis model kuantitatif sebagai dasar jumlah nilai skor pada tiap- tiap faktor yang ada pada masing-masing strategi SO, ST, WO, dan WT, berikut gambaran model kuantitatif rumusan strategi di lihat dari tabel berikut:

  Tabel 4.13. Matriks Perencanaa Kombinasi Strategi Kuantitatif Museum Benteng

  Vredeburg

  IFAS

  Strength (S)

  Weakness (W)

  EFAS

  Strategi SO :

  Strategi WO :

  Menggunakan Strength

  Meminamalkan

  Opportunities (O)

  untuk memanfaatkan

  kelemahan dengan

  peluang = 3.453

  memanfaatkan peluang = 2.793

  Strategi ST

  Strategi WT

  Menggunakan kekuatan

  Meminimalkan

  Treaths (T)

  untuk mengatasi

  kelemahan dan

  ancaman = 3.289

  menghindari ancaman =

  Dari tabel diatas menunjukan bahwa Museum Benteng Vredeburg perlu memanfaatkan strategi strenght dan opportunities (SO) yang mempunyai skor tertinggi 3.454, kemudian peringkat kedua diikuti strenght dan treaths (ST) 3.289 dan selanjutnya weakness dan opportunities (WO) 2.793, serta yang terakhir weakness treaths (WT) 2.629. Maka dari itu 2 strategi yang harus digunakan ialah strategi SO dan ST.

   Strategi yang mempunyai nilai tertinggi yaitu SO berikut

  penjabarannya :

  1. Memaksimalkan tampilan interior dan eksterior serta menambah variasi koleksi guna meningkatkan daya tarik, kualitas,dan nilai edukasi yang tinggi.

  2. Meningkatkan fasilitas umum yang bersih dan terjaga, serta meningkatkan keterampilan dan penampilan petugas.

  3. Memaksimalkan layanan informasi publik dan petunjuk lokasi museum.

   Strategi yang mempunyai nilai tertinggi kedua yaitu ST berikut

  penjabarannya :

  1. Memaksimalkan tampilan eksterior seperti petunjuk jalan di are museum.

  2. Menyediakan layanan informasi, layanan kesehatan, dan layanan transportasi umum untuk pengunjung.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25