TINJAUAN PUSTAKA
2.7 Hasil Penelitian terdahulu yang Berkaitan Dengan Corporate Social
Responsibility Penelitian Setianingrum (2007) yang berjudul Analisis Community Development sebagai Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di PT.ISM Bogasari Four Mills, Jakarta, menyatakan bahwa program Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan Bogasari lebih bersifat charity . Bogasari juga Responsibility Penelitian Setianingrum (2007) yang berjudul Analisis Community Development sebagai Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di PT.ISM Bogasari Four Mills, Jakarta, menyatakan bahwa program Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan Bogasari lebih bersifat charity . Bogasari juga
Penelitian Purba (2006) yang berjudul Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat PT.Astra International tbk. Kasus Kelompok Kerja Daur Ulang Kertas, membahas mengenai program pengembangan masyarakat PT.Astra dengan pembentukan kelompok kerja daur ulang kertas melalui pelatihan. Pelatihan diselenggarakan oleh PT.Astra telah memberi tambahan pengetahuan sikap, dan keterampilan kepada peserta pelatihan. Para peserta baru mengetahui cara mendaur ulang kertas setelah mengikuti pelatihan.
Faktor karakteristik individu yang berhubungan dengan pengetahuan adalah jenis kelamin, latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan motivasi mengikuti pelatihan. Usia tidak ada hubungan dengan perubahan pengetahuan peserta. Usia, latar belakang pendidikan, latar belakang pekerjaan, dan motivasi mengikuti pelatihan berhubungan dengan sikap peserta. Faktor keragaman pelatihan yang berhubungan dengan perubahan perilaku (pengetahuan, keterampilan dan sikap) adalah kelengkapan fasilitas, relevansi materi pelatihan, kemampuan pelatih dan relevansi metode pelatihan.
Penelitian Pangakurian (2008) dengan judul Evaluasi Program Tanggung Jawab Sosial PT. Jamsostek dengan Kasus Pelatihan Penggunaan Mesin Jahit High Speed oleh PT.Jamsostek Cabang Semarang, Jawa Tengah. Pelatihan tersebut dalam sudut pandang perusahaan bersifat philantrophy , namun dalam pelaksanaannya justru bersifat charity. Output pelatihan berupa perubahan perilaku peserta pelatihan menurut persepsi responden sesudah pelatihan dipengaruhi oleh status perkawinan dan pengalaman bekerja. Keragaan pelatihan (pelatih, fasilitas pelatihan, metode pelatihan). Outcome pelatihan berupa perubahan perilaku peserta pelatihan menurut persepsi responden setelah bekerja, tidak dipengaruhi oleh output pelatihan. Effect pelatihan adalah kepuasan kerja dan produktivitas kerja. Produktivitas kerja tidak dipengaruhi oleh Outcome pelatihan, namun dipengaruhi oleh variabel kepuasan kerja yaitu pekerjaan dan hubungan antar pribadi.
2.8 Kerangka Pemikiran
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility di PT. Unilever Indonesia Tbk di kelola oleh Yayasan Unilever Peduli. Perusahaan berkomitmen untuk mengelola melalui dampak sosial dan lingkungan secara bertanggung jawab, bekerja dalam kemitraan dengan para pengambil keputusan, menangani tantangan sosial dan lingkungan dan memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan. Program Ja karta Green and Clean (JGC) adalah salah satu wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, terutama yang berkaitan dengan permasalahan sampah. Perusahaan menyadari pengaruh pasca penggunaan produk perusahaan terhadap lingkungan..
Program Jaka rta Green and Clean penting untuk di evaluasi untuk melihat sejauhmana tujuan-tujuan yang ingin di capai melalui program tersebut terlaksana. serta melihat hubungan input, proses dan output program tersebut baik dilihat dari perusahaan sebagai penyelenggara atau masyarakat sebagai sasaran program.
Dalam penelitian ini yang menjadi input program yang akan di kaji adalah input dari perusahaan dan masyarakat. Input perusahaan berupa kebijakan dan wujud pelaksanaan Corporate Social Responsibility yang dilakukan perusahaan. Input masyarakat berupa karaktersitik personal atau faktor internal. Dalam penelitian ini, faktor internal yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status kependudukan, motivasi mengikuti program dan tingkat pengetahuan responden terhadap program Jaka rta Green and Clean. Tahap evaluasi proses, yaitu mengevaluasi efektivitas semua data-data yang menyangkut pelaksanaan program. Dalam penelitian ini, yang termasuk kedalam proses program Ja karta Green and Clean adalah faktor eksternal yaitu regulasi atau peraturan pemerintah setempat, hadiah atau penghargaan yang akan diterima, manajemen program Jakarta Green and Clean dimulai dari sosialisasi program, pelaksanaan program sampai pada tahap evaluasi program yang dilakukan oleh perusahaan. Serta proses partisipasi masyarakat penerima program disaat program itu disosilalisasikan sampai program tersebut berlangsung.
Tahap Evaluasi Output yaitu mengevaluasi tujuan besar dari program apakah tercapai atau tidak. Khususnya program Corporate Social Responsibility yang memiliki tujuan yang lebih biss dilaksanakan dalam jangka panjang. Output Tahap Evaluasi Output yaitu mengevaluasi tujuan besar dari program apakah tercapai atau tidak. Khususnya program Corporate Social Responsibility yang memiliki tujuan yang lebih biss dilaksanakan dalam jangka panjang. Output
Setelah input, proses dan output tersebut dievaluasi, akan dilihat faktor- faktor apa sajakah yang mempengaruhi perubahan tersebut. Serta melihat hubungan antara input, proses dan output dalam program Jakarta Green and Clean. Untuk lebih memahami kerangka pemikiran penelitian, dijelaskan dalam Gambar 2.
Kebijakan dan Wujud Pelaksanaan
CSR PT.Unilever Indonesia Tbk
Faktor Internal
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Status Kependudukan
Perubahan perilaku
4. Tingkat Pendidikan masyarakat meliputi:
1. Pengetahuan masyarakat
5. Motivasi mengikuti dalam pengelolaan
program
sampah
6. Tingkat Pengetahuan
2. Sikap masyarakat dalam terhadap program
pengelolaan sampah
3. Tindakan masyarakat dalam pengelolaan
sampah.
Faktor Eksternal
1. Regulasi Pemerintah
Setempat
2. Penghargaan /hadiah yang
diterima
3. Manajemen program: Sosialisasi
Pelaksanaan
Evaluasi
4. Partisipasi masyarakat
Keterangan: Hubungan yang di hipotesiskan
Mempengaruhi, Secara Kualitatif
Gambar 2: Hubungan antara Pengaruh Kebijakan dan Wujud Pelaksanaan CSR terhadap Input, Proses, Output dalam Program Ja karta Green and Clean PT.Unilever Indonesia Tbk.
2.9 Hipotesis Uji
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis uji sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang nyata / signifikan antara faktor internal (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status kependudukan, motivasi mengikuti program, dan tingkat pengetahuan terhadap program) dengan perubahan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) masyarakat peserta program Jakarta Green and Clean.
2. Terdapat hubungan yang nyata / signifikan antara faktor eksternal ( Regulasi pemerintah, hadiah yang diterima, manajemen program dan partisipasi masyarakat dalam program) dengan perubahan perilaku ( pengetahuan, sikap dan tindakan) masyarakat peserta program Jakarta Green and Clean.
2.10 Definisi Operasional
1. Faktor internal adalah faktor-faktor yang terdapat dalam individu responden yang dapat menggambarkan keadaan masyarakat penerima program dan mempengaruhi efektivitas pencapaian program. Faktor internal meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, status kependudukan, motivasi mengikuti program dan tingkat pengetahuan responden terhadap progra.
2. Usia adalah lama waktu hidup responden sejak dilahirkan sampai pada saat diwawancarai, dan diukur dalam tahun. Dikategorikan menjadi:
Muda :≤ 20 tahun diberi skor 1 Dewasa: 21-30 tahun diberi skor 2 Tua: > 30 tahun diberi skor 3
3. Jenis Kelamin adalah struktur biologis responden yang terbagi menjadi dua kategori:
Laki-laki : diberi skor 1 Perempuan : Diberi skor 2
4. Tingkat pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang diikuti responden. Diukur berdasarkan jenjang pendidikan formal terakhir. Dikategorikan menjadi:
Rendah : SD diberi skor 1 Menengah
: SMP s/d SMA diberi skor 2 Tinggi
: D3/ S1/ S2 diberi skor 3
5. Status Kependudukan adalah status tempat tinggal masyarakat di daerah yang di tempatinya. Di bagi kedalam dua dimensi yaitu warga sementara dan warga tetap. Dikategorikan menjadi:
Warga tetap diberi nilai 1 Warga Sementara diberi nilai 2
6. Motivasi mengikuti program adalah kebutuhan yang dirasakan seseorang yang mendorongnya mengikuti program. Dikategorikan menjadi:
Memperbaiki lingkungan tempat tinggal diberi skor 1 Menambah Pengetahuan diberi skor 2 Hanya ikut-ikutan warga lain diberi skor 3.
7. Tingkat pengetahuan terhadap program adalah seberapa besar pengetahuan responden terhadap program Jaka rta Green and Clean beserta aspek-aspek yang terkait. Responden akan diberikan pertanyaan seputar program, dan dilihat apakah skor yang di dapat tinggi atau rendah. Benar bernilai 1 dan 7. Tingkat pengetahuan terhadap program adalah seberapa besar pengetahuan responden terhadap program Jaka rta Green and Clean beserta aspek-aspek yang terkait. Responden akan diberikan pertanyaan seputar program, dan dilihat apakah skor yang di dapat tinggi atau rendah. Benar bernilai 1 dan
Rendah yaitu skor 0-5 diberi skor 1 Tinggi yaitu skor 6-10 diberi skor 2
8. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat diluar responden yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat peserta program. Faktor eksternal meliputi regulasi pemerintah setempat, hadiah/penghargaan yang diterima, dan manajemen program yang dapat dilihat dari sosialisasi program, perencanaan program dan pelaksanaan program.
9. Regulasi pemerintah setempat adalah pandangan responden terhadap peraturan atau kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat, terutama yang terkait dengan program dan pengelolaan lingkungan. Apabila jawaban „ya” diberi skor 1 dan jawaban “tidak” diberi skor 0. Responden akan diberikan lima pertanyaan terkait cara pandang terhadap aturan yang dibuat pemerintah setempat. Dikategorikan:
Buruk yaitu nilai 0-2 diberi skor 1 Baik yaitu bilai 3-5 diberi skor 2
10. Hadiah atau penghargaan yang diterima yaitu pandangan responden mengenai seberapa besar hadiah yang akan diterima berpengaruh terhadap keterlibatan responden dalam program. Skor dengan jawaban “ya” tiap pertanyaan diberi nilai 1 dan jawaban “tidak” bernilai 0. Terdapat lima pertanyaan yang terkait dan dikategorikan:
Tidak Mempengaruhi yaitu nilai 0-2 diberi skor 1 Mempengaruhi yaitu nilai 3-5 diberi skor 2
11. Manajemen program adalah pandangan responden terhadap komponen- komponen yang terdapat dalam program Ja karta Green and Clean yaitu dalam tahap sosialisasi program, pelaksanaan program dan evaluasi program 11. Manajemen program adalah pandangan responden terhadap komponen- komponen yang terdapat dalam program Ja karta Green and Clean yaitu dalam tahap sosialisasi program, pelaksanaan program dan evaluasi program
Buruk yaitu nilai 0-8 diberi skor 1 Baik yaitu nilai 9-19 diberi skor 2
12. Partisipasi masyarakat adalah keterlibatan responden mengenai keterlibatan mereka dalam program baik ketika sosialisasi, perencanaan dan pelaksanaan program. Skor dengan jawaban ”ya” diberi nilai 1, dan jawaban ”tidak” diberi
nilai 0. Terdapat sembilan pertanyaan yang terkait, dengan pengkategorian: Rendah yaitu nilai 0-4 diberi skor 1
Tinggi yaitu nilai 5-9 diberi skor 2
13. Perubahan perilaku adalah perbedaan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat menurut persepsi responden setelah adanya program. Merupakan tujuan atau output dari program.
14. Perubahan Pengetahuan responden adalah perubahan tingkat pengetahuan sesudah adanya program menurut persepsi responden terkait dengan pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan terutama sampah dan pengelolaanya. Responden akan di berikan pertanyaan seputar sampah dan pengelolaan lingkungannya. Apabila jawaban responden benar diberi skor 1, dan salah di beri skor 0. Terdapat sepuluh pertanyaan terkait, dan dikategorikan menjadi:
Rendah yaitu nilai 0-5 diberi skor 1 Tinggi yaitu nilai 6-10 diberi skor 2.
15. Perubahan sikap responden adalah perbedaan sikap responden setelah adanya program menurut persepsi responden. Sikap ini berkaitan dalam respon dari responden dalam menjaga lingkungan sekitar secara mandiri, terutama yang berhubungan dengan sampah dan pengelolaanya. Terdapat sepuluh pernyataan 15. Perubahan sikap responden adalah perbedaan sikap responden setelah adanya program menurut persepsi responden. Sikap ini berkaitan dalam respon dari responden dalam menjaga lingkungan sekitar secara mandiri, terutama yang berhubungan dengan sampah dan pengelolaanya. Terdapat sepuluh pernyataan
Sangat tidak setuju bernilai 1, Tidak setuju bernilai 2, Setuju bernilai 3, Sangat Setuju bernilai 4.
Apabila pernyataan dalam kuesioner negatif maka skor yang diberikan dibalik yaitu:
Sangat tidak setuju bernilai 4, Tidak setuju bernilai 3, Setuju bernilai 2, Sangat Setuju bernilai 1.
Dari hasil perhitungan sikap tersebut, akan dijumlahkan dan diberi rataan dengan pengkategorian:
Rendah apabila nilai rataan 0 - 2,5 dan diberi skor 1 Tinggi apabila nilai rataan 2,6 - 4 dan diberi skor 2
16. Perubahan Tindakan responden adalah perubahan tindakan yang dilakukan sebagai respon terhadap adanya program menurut persepsi responden terkait dengan tindakan responden dalam mengelola lingkungan terutama sampah dan pengelolaanya. Terdapat sepuluh pertanyaan yang terkait dengan perubahan tindakan. Pengukuran tindakan di ukur dengan skala Likert, apabila penyataan positif diberi dikategorikan:
Tidak Pernah bernilai 1, Jarang bernilai 2, Sering bernilai 3,
Sering sekali bernilai 4. Apabila pernyataan negatif maka skor yang diberikan dibalik yaitu: Tidak Pernah bernilai 4
Jarang bernilai 3, Sering bernilai 2, Sering sekali bernilai 1.
Dari hasil perhitungan sikap tersebut, akan dijumlahkan dan diberi rataan dengan pengkategorian:
Pasif apabila nilai rataan 0 - 2,5 dan diberi skor 1 Aktif apabila nilai rataan 2,6 - 4 dan diberi skor 2