Pelaksanaan CSR PT.Unilever Indonesia Tbk.

6.2 Pelaksanaan CSR PT.Unilever Indonesia Tbk.

Analisis wujud pelaksanaan program CSR perusahaan dilihat dari konsep dan strategi yang telah diterapkan serta bentuk pelaksanaannya. Konsep dan strategi merupakan salah satu bentuk landasan yang mendasari pelaksanaan program yang disusun perusahaan.

6.2.1 Konsep dan Strategi Pelaksanaan CSR

Dengan berpijak pada strategi dan pandangan yang ditetapkan mengenai CSR, perusahaan berupaya membawa perubahan bagi mitra dalam rantai nilai dan lingkup stakeholder yang paling luas. Untuk melihat sesuatu tidak hanya dari kacamata bisnis, tetapi juga melalui kacamata sosial. Perusahaan merumuskan konsep dan strategi CSR dalam suatu piramida yang dipandang perusahaan sebagai piramida strategi CSR. Piramida tersebut dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3: Piramida strategi pelaksanaan CSR PT.Unilever Indonesia Tbk

Piramida strategi pelaksanaan tersebut merupakan strategi dari dampak yang diakibatkan perusahaan sehingga dampak yang dirasa paling besar akan menjadi fokus paling besar pula dalam pelaksanaan program. Jadi adanya hubungan antara dampak dari aktivitas perusahaan dengan bentuk program yang dilaksanakan perusahaan. Perusahaan menggolongkan dampak tersebut ke dalam

3 tingkatan, yaitu: Dampak Masyarakat Secara Luas (Kontribusi Sukarela / Voluntary Contribution )

Dampak paling besar yang dirasakan perusahaan adalah dampak terhadap masyarakat luas. Dampak tersebut dipandang perusahaan sebagai kontribusi sukarela terhadap masyarakat secara luas, yang dilakukan melalui kemitraan dengan LSM, badan pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat. Dampak tersebut terlihat seperti “puncak gunung es” yang merupakan dampak yang lebih besar dari kegiatan perusahaan yang sesungguhnya. Kontribusi tersebut mencakup program-program berkesinambungan, yang dilaksanakan secara profesional di bawah Yayasan Unilever Indonesia Peduli. Perusahaan mendorong para karyawan untuk ikut berbagai hati, pikiran dan pengalaman melalui kegiatan bakti sosial sukarela bagi yang membutuhkan, seperti yatim piatu, anak jalanan, penduduk (miskin) pedesaan, pengungsi dan lainn

Dampak Kegiatan Perusahaan ( Impact From Operation ) Dampak utama kegiatan perusahaan tercipta dari operasi perusahaan. Pendekatan dalam mengelola tanggung jawab sosial didasari pemikiran bahwa Dampak Kegiatan Perusahaan ( Impact From Operation ) Dampak utama kegiatan perusahaan tercipta dari operasi perusahaan. Pendekatan dalam mengelola tanggung jawab sosial didasari pemikiran bahwa

Dampak Rantai Nilai ( Impact Through Value Chain ) Dampak yang lebih luas diciptakan melalui rantai nilai, mulai dari pemasok,

pelanggan, hingga konsumen. Perusahaan memperkenalkan standar perilaku usaha bagi pemasok, yang disebut Business Partner Code , dan menerapkan “ Supplier Quality Management Programme ” (SQMP) untuk mendorong pemasok dalam meningkatkan kemampuan dan kinerja mereka. perusahaan bermitra dengan berbagai jenis distributor independen untuk meningkatkan semangat kewirausahaan, menciptakan lapangan kerja, serta memberikan keuntungan bagi usaha-usaha lokal.

Dari piramida tersebut, perusahaan mengartikan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan dampak dari seluruh kegiatan operasional perusahaan kepada masyarakat. Kontribusi sukarela memiliki tingkatan paling atas, merupakan salah satu bentuk kebijakan dan kesadaran perusahaan dalam memandang dampak paling besar yang akan dirasakan melalui kegiatan operasional bisnisnya. Untuk itu, perusahaan selalu menekankan konsep CSR dalam setiap aktivitas bisnisnya, baik itu ke dalam maupun keluar perusahaan. Konsep CSR tersebut diimplementasikan perusahaan menjadi sebuah strategi dalam pelaksanaan CSR.

“ ...Kami selalu bekerja keras untuk memastikan kegiatan operasi kami itu ramah lingkungan dan bersahabat dengan masyarakat, salah satu caranya ya, Karyawan merupakan ujung tombak pada seluruh kegiatan usaha kami, sementara pelanggan, konsumen dan masyarakat merupakan penerima manfaat nantinya.. ”. (Ibu NK)

Dari pernyataan di atas, perusahaan menekankan bahwa strategi perusahaan dalam pelaksanaan CSR adalah “Menjadi Perusahaan Yang Ramah Lingkungan”. Dari

strategi tersebut, perusahaan menciptakan nilai-nilai yang akan membantu strategi tersebut, perusahaan menciptakan nilai-nilai yang akan membantu

Dorongan Untuk Berkinerja Baik Tidak mudah untuk membuktikan sebuah komitmen. Istilah “ramah lingkungan” mudah diucapkan, namun mengandung komitmen yang dalam. Unilever Indonesia sangat memahaminya, oleh karenanya produk ramah

lingkungan telah menjadi standar yang tidak dapat ditawar lagi bagi perusahaan. Produk detergen hanya boleh menggunakan soft alkylate , dan hanya material yang lolos uji analisis daur hidup ( life cycle analysis ) yang dapat dipakai sebagai bahan baku produk atau kemasan. Hal ini sebagai bentuk kepedulian kami atas kondisi lingkungan hidup dewasa ini, kami berusaha sekuatnya untuk hidup berdampingan secara harmonis dengan alam.

Kinerja yang terbaik menjadi tonggak penting dalam perjalanan perusahaan menuju masa mendatang. Kepatuhan terhadap peraturan perundangan bukan akhir dari pencapaian, tetapi justru sebagai panduan penting bagi perjalanan bisni. perusahaan merasakan kebanggaan yang besar atas hasil jerih payah mereka mencapai kinerja terbaik, saat kedua pabrik kami memperoleh status hijau dalam program peringkat PROPER oleh pemerintah. Hanya tujuh pabrik lain di Indonesia memperoleh status tersebut.

Mempromosikan Hidup Sehat Perusahaan tidak saja mengembangkan iklan dan promosi yang

bertanggung jawab, tetapi juga memadukan kampanye sosial kesehatan bersama promosi produk-produk yang dihasilkan. Hasilnya produk-produk tersebut telah memperoleh berbagai penghargaan, termasuk penghargaan Kepuasan Pelanggan Indonesia.. Di dalam bentuk dan proses komunikasi, perusahaan tidak saja menyampaikan tentang manfaat produk itu sendiri, tetapi juga pesan-pesan pendidikan mengenai kesadaran hidup sehat, seperti “Lifebuoy Berbagi Sehat“.

Melebihi Unsur-Unsur Mendasar Perusahaan berkomitmen mengembangkan sumber daya manusia lebih dari menciptakan lapangan pekerjaan demi kepentingan perusahaan dan

masyarakat. Karyawan berasal dari berbagai kebangsaan, suku bangsa dan masyarakat. Karyawan berasal dari berbagai kebangsaan, suku bangsa dan

Komitmen untuk mendukung hak azasi, keanekaragaman dan peningkatan karir atas dasar prestasi inilah yang memastikan perusahaan tetap akan memberikan kesempatan kerja yang terbaik. Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas kesejahteraan karyawan, di antara adalah ruang penitipan bayi ( nursery room ) dan sarana olahraga ( gym ). Ibu menyusui dapat bekerja dengan tenang, karena bayinya aman dan berada dekat dengannya di bawah asuhan para staf profesional. Saat menjelang Idul Fitri, fasilitas ini menjadi Day-Care center , dimana karyawati dapat menitipkan bayinya apabila pengasuh bayi di rumah sedang pulang kampung. Sementara itu, para karyawan selalu dipantau kesehatannya oleh dokter dan perawat terlatih untuk mencapai kebugaran optimal melalui penggunaan fasilitas gym di bawah bimbingan instruktur berpengalaman.

Nilai ini menggambarkan bahwa bentuk tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya ke masyarakat luas saja, tetapi karyawan sebagai salah satu stakeholders internal harus mendapatkan kesejahteraan dan kepedulian dari perusahaan.

Memaksimalkan Potensi Pemasok Dalam bisnis perusahaan, pertumbuhan berkelanjutan merupakan hal yang

sangat penting. Karena itu, perusahaan mendorong mitra agar berbisnis dengan cara yang berkelanjutan. Melalui Program Manajemen Kualitas Pemasok ( Supplier Quality Management Programme (SQMP), perusahaan mendorong para pemasok menerapkan standar tertinggi dalam berbisnis. Penerima penghargaan SQMP tertinggi diberikan “ Preferred Pa rtner Certifi cation ”, dimana dituntut memberikan kualitas barang pada level tertentu, sangat penting. Karena itu, perusahaan mendorong mitra agar berbisnis dengan cara yang berkelanjutan. Melalui Program Manajemen Kualitas Pemasok ( Supplier Quality Management Programme (SQMP), perusahaan mendorong para pemasok menerapkan standar tertinggi dalam berbisnis. Penerima penghargaan SQMP tertinggi diberikan “ Preferred Pa rtner Certifi cation ”, dimana dituntut memberikan kualitas barang pada level tertentu,

Maksud program ini tidak hanya pada peningkatan hubungan berbisnis, tapi juga mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih baik. Kriteria penilaian program yang dilaksanakan sejak tahun 2000 ini selalu diperluas dari tahun ke tahun, saat ini telah mencakup bagaimana pemasok tersebut menangani masalah kesehatan, keselamatan dan lingkungan perusahaan, serta komitmen terhadap tanggung jawab sosial.

Menciptakan Kesempatan Bagi Pengembangan Ekonomi Lokal Dalam melayani para pelanggan, perusahaan membutuhkan network distribusi yang besar dan efisien untuk produk. Dalam kompetisi yang kian

ketat, distribusi produk yang efektif dan merata, menentukan sebuah produk menjadi pilihan pelanggan. Untuk menjaga dan memperkuat kelangsungan distribusi produk, perusahaan membina kerjasama yang harmonis dengan berbagai mitra distributor yang independen. Kemitraan ini termasuk pengembangan kewirausahaan, lapangan kerja dan bisnis bagi para pemilik usaha lokal. Sinergi di dalam rantai nilai ini akan secara berkesinambungan mengembangkan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat luas.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip dan nilai yang dianut dalam perusahaan, konsep perusahaan dalam menjalankan sebuah program CSR tidak hanya sebatas membuat program, tetapi berdasar pada prinsip dan nilai tersebut. Agar terlaksannaya konsep strategi piramida sebagai kebijakan CSR, maka nilai- nilai dan prinsip-prinsip tersebut bukan hanya sekedar nilai, melainkan harus diterapkan secara konsisten. Sejauh ini, kajian mengenai prinsip dan nilai yang diterapkan perusahaan sebagai kebijakan pelaksanaan CSR telah diaplikasikan dengan baik, namun penulis mengkaji ada baiknya konsep mengenai piramida tersebut diperjelas. Artinya secara logis apabila penulis kaji menurut konsep piramida, bagian teratas adalah konsep yang paling jumlahnya sedikit tetapi mempunyai pengaruh yang besar bagi bagian lain, sedangkan bagian paling bawah adalah bagian yang dirasa memiliki dampak paling besar bagi perusahaan. Jadi, apabila akan menggunakan konsep dampak dalam strategi pelaksanaan CSR, Dengan menerapkan prinsip-prinsip dan nilai yang dianut dalam perusahaan, konsep perusahaan dalam menjalankan sebuah program CSR tidak hanya sebatas membuat program, tetapi berdasar pada prinsip dan nilai tersebut. Agar terlaksannaya konsep strategi piramida sebagai kebijakan CSR, maka nilai- nilai dan prinsip-prinsip tersebut bukan hanya sekedar nilai, melainkan harus diterapkan secara konsisten. Sejauh ini, kajian mengenai prinsip dan nilai yang diterapkan perusahaan sebagai kebijakan pelaksanaan CSR telah diaplikasikan dengan baik, namun penulis mengkaji ada baiknya konsep mengenai piramida tersebut diperjelas. Artinya secara logis apabila penulis kaji menurut konsep piramida, bagian teratas adalah konsep yang paling jumlahnya sedikit tetapi mempunyai pengaruh yang besar bagi bagian lain, sedangkan bagian paling bawah adalah bagian yang dirasa memiliki dampak paling besar bagi perusahaan. Jadi, apabila akan menggunakan konsep dampak dalam strategi pelaksanaan CSR,

6.2.3 Bentuk Pelaksanaan CSR PT.Unilever Indonesia Tbk

Pelaksanaan CSR PT.Unilever Indonesia dinaungi oleh Yayasan Unilever Peduli, yang berada di bawah direktur Human Resources and Corporate Relations . Misi dari Yayasan Unilever Indonesia Peduli adalah menggali dan memberdayakan potensi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, memadukan kekuatan para mitra dan menjadi katalisator bagi pembentukan kemitraan.

Dalam pelaksanaannya, Yayasan Unilever Peduli memfokuskan pada program-program yang sesuai dengan visi dan misi serta prinsip bisnis perusahaan. Serta program tersebut selalu melibatkan dan bertujuan pada masyarakat ( Community Engagement ). Fokus program tersebut tergambar dalam bagan berikut.

Community Engagement

Humanitarian Aids

Environment Program Small Medium

Public Health

Enterprise (SME)

Education (PHE)

Gambar 4: Bagan fokus program CSR PT.Unilever Indonesia melalui Yayasan Unilever Peduli.

1. Program Lingkungan ( Environment Program ) Unilever Green and Clean yang telah dilaksanakan di beberapa kota besar di

Indonesia, sampai saat ini program tersebut sudah dilaksanakan Di Surabaya, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Banjarmasin, dan Makassar. Jakarta Green Office Indonesia, sampai saat ini program tersebut sudah dilaksanakan Di Surabaya, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Banjarmasin, dan Makassar. Jakarta Green Office

2. Pengembangan Usaha Kecil Menengah melalui program Pemberdayaan Petani Kedele Hitam.

Sejak tahun 2000, perusahaan menjalin kerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta untuk mengembangkan suatu program dengan mengajak para petani local memproduksi kedele hitam berkualitas. Adapun kedele hitam merupakan salah satu bahan baku dari produk Unilever yaitu Kecap Bango.

3. Program Kesehatan Unilever melakukan praktik CSR dalam bidang kesehatan melalui Program

Promosi Kesehatan Terpadu ( Integrated Health Promotion Program / IHPP). Program ini merupakan inisiatif Unilever untuk menyatukan kegiatan-kegiatan promosi kesehatan yang telah dilakukan oleh berbagai pihak secara terpisah agar bersinergi. Dalam praktiknya, perusahaan menerapkan pendekatan integrative yang lebih menyeluruh sehingga memberikan dampak yang lebih besar kepada masyarakat.

4. Program Bantuan Kemanusiaan ( Humanitarian Aid Program ) Unilever berupaya menjadi perusahaan terpercaya, sebagai bagian tak

terpisahkan dari masyarakat untuk memenuhi tanggung jawab di etmpat beroperasinya perusahaan. Secara aktif, perusahaan berkolaborasi dengan berbagai organisasi dengan bertujuan untuk menjangkau lebih banyak daerah dan korban bencana. Unilever menjadi anggota forum antar organisasi seperti Indonesia Peduli, Peduli Bengkulu dan Berbagi Untuk Indonesia, beberapa program kemanusiaan yang dilakukan Unilever yaitu: Can Do Aceh, Can Do Yogyaka rta, Can Do Jakarta dan Can Do Bengkulu.

BAB VII

EVALUASI PROGRAM JAKARTA GREEN AND CLEAN Program Jaka rta Green and Clean merupakan salah satu program

unggulan yang dilaksanakan PT.Unilever Indonesia Tbk. Program tersebut merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan keprihatinan perusahaan terhadap sampah yang ada sekarang. Selain itu, perusahaan menyadari akan sampah yang ditimbulkan dari produk yang dihasilkan perusahaan. Program Jakarta Green and Clean , menerapkan unsur pemberdayaan dalam konsep dan pelaksanaanya. Bentuk pemberdayaan dapat dianalisis dari proses pelaksanaan dan tujuan program tersebut. Program Jaka rta Green and Clean bertujuan untuk merubah perilaku masyarakat dengan memberikan pelatihan dan pertukaran informasi yang diberikan mengenai pengelolaan sampah sehingga nantinya masyarakat akan merubah pola perilakunya dalam pengelolaan sampah yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, dalam bidang ekonomi, masyarakat memiliki penambahan pendapatan. Pendapatan tersebut berasal dari aktivitas masyarakat dalam mengelola sampah kering menjadi bentuk kerajinan seperti tas, dompet, payung dan lain lain yang terbuat dari sampah plastik dan itu akan menambah pendapatan bagi masyarakat khususnya para ibu rumah tangga.

Input dalam program dilihat dari input perusahaan sebagai penyelenggara dan input masyarakat sebagai sasaran program. Input perusahaan dilihat dari kebijakan yang terdapat dalam perusahaan yang dilihat dari bentuk dan konsep strategi CSR. Kebijakan perusahaan mempunyai pengaruh dalam program Jaka rta Green and Clean , program tersebut dikatakan berhasil apabila dikonsep dengan baik oleh perusahaan dan terinternalisasi dalam wujud pelaksanaan CSR perusahaan. Input yang terdapat dalam perusahaan yaitu dilihat dengan adanya rancangan program mengenai Jakarta Green and Clean , serta melibatkan stakeholders yang terkait dengan adanya program, dan tentunya dana. Perusahaan pun menyediakan beberapa peralatan kebersihan dan juga mesin jahit untuk membantu keberlangsungan program. Input masyarakat sebagai sasaran program dapat dilihat dari faktor internal yang dijelaskan secara mendetail pada sub bab