Faktor-faktor yang Mempengaruhi Output Program Jakarta Green and Clean .
7.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Output Program Jakarta Green and Clean .
7.4.1 Hubungan antara Karakteristik Faktor Internal dengan Perubahan
Perilaku Sesudah Program Jakarta Green and Clean Perubahan perilaku dalam penelitian ini mencakup perubahan tingkat
pengetahuan, sikap dan tindakan peserta program. Hubungan antara perubahan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan setelah adanya program dengan faktor internal responden yang mencakup usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status kependudukan, motivasi mengikuti program dan tingkat pengtahuan terhadap program dianalisis menggunakan tabulasi silang dan kemudian dilakukan uji statistik non parametik Chi Square . Uji-uji tersebut menggunakan skala nominal dan ordinal dalam bentuk angka dan frekuensi yang berupa data skor.
Patokan pengambilan keputusan berdasarkan nilai Asymp Sig adalah jika nilai Asymp Sig ( 2-sided ) lebih kecil dari α = (0,05), maka Ho ditolak, yang berarti bahwa terdapat perbedaan antara variabel-variabel yang diuji.
Tabel 8: Hasil analisis Chi Square antara Faktor Internal responden dengan Perubahan Tingkat Pengetahuan Sesudah Program.
Asymp. Sig. (2-sided)
Faktor Internal
Tidak Signifikan
Signifikan Tingkat Pendidikan
Jenis Kelamin
Tidak Signifikan
Status Kependudukan
Tidak Signifikan
Motivasi Mengikuti Program
Tidak Signifikan
Tingkat Pengetahuan Terhadap Program
Tidak Signifikan
Ket: signifikan jika p-value < alpha (0,05)
Tabel 8 menyajikan data mengenai hasil analisis Chi Square antara faktor internal dengan tingkat pengetahuan. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa variabel-variabel faktor internal tidak memiliki perbedaan dengan perubahan tingkat pengetahuan. Hanya jenis kelamin yang menunjukan adanya hubungan yang signifikan pada perubahan tingkat pengetahuan. Tabel 9:
Jumlah dan Persentase Responden menurut Usia dan Tingkat Pengetahuan
Tingkat Pengetahuan
Usia Total
34 (100%) Keterangan: p-value = 0,414 , taraf nyata: 0,05
Tabel 9 menyajikan data mengenai hubungan antara usia dengan tingkat pengetahuan. Sebanyak 76,48 persen responden dengan usia tua memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi, dan sebanyak 23,52 persen golongan usia tua memiliki tingkat pengetahuan rendah. Hasil uji Chi Squa re menunjukan terdapat hubungan yang tidak signifikan antara usia dengan tingkat pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Semakin tua usia responden tidak semata-mata berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan mereka tentang pengelolaan sampah. Hal ini sesuai dengan kenyataan, bahwa setiap golongan usia baik muda, dewasa dan tua memperoleh materi dan metode pelatihan yang sama dalam program dan tidak ada pembedaan materi sesuai golongan usia.
Tabel 10: Jumlah dan Persentase Responden menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pengetahuan
Tingkat Pengetahuan
Jenis Kelamin Total
20 (100%) Keterangan: p-value: 0,002
Taraf nyata: 0,05
Tabel 10 menyajikan data mengenai hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan. Sebanyak 100 persen responden perempuan memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi dalam pengelolaan lingkungan dibandingkan dengan laki-laki yang hanya 60 persen. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan dalam pengelolaan lingkungan. Sesuai dengan kenyataan di lapangan, perempuan memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi karena perempuan yang paling sering menghadiri pelatihan dan pemaparan program dibandingkan dengan laki-laki. Sedangkan laki-laki sangat jarang atau bahkan ada beberapa yang tidak pernah menghadiri pelatihan program karena kesibukan pekerjaan dan kendala waktu. Sementara perempuan yang sebagian besar ibu rumah tangga banyak memiliki waktu luang untuk mengikuti pelatihan program. Tabel 11: Jumlah dan Persentase Responden menurut Tingkat Pendidikan dan
Tingkat Pengetahuan
Tingkat Pengetahuan
Tk.Pendidikan Total
6 (100%) Keterangan: p-Value: 0,826
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 11 menyajikan data mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan. Responden dengan tingkat pendidikan rendah memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebesar 66,7 persen, responden dengan pendidikan menengah memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebesar 80,65 persen dan responden dengan tingkat pendidikan tinggi memiliki tingkat pengetahuan Tabel 11 menyajikan data mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan. Responden dengan tingkat pendidikan rendah memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebesar 66,7 persen, responden dengan pendidikan menengah memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebesar 80,65 persen dan responden dengan tingkat pendidikan tinggi memiliki tingkat pengetahuan
Tabel 12: Jumlah dan Persentase Responden menurut Status Kependudukan dan Tingkat Pengetahuan. Status
Tingkat Pengetahuan
Total Kependudukan
Tinggi
Rendah
Warga Tetap
26 (100%) Warga Sementara
14 (100%) Keterangan: p-Value = 0,507
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 12 menyajikan data mengenai hubungan antara status kependudukan dengan tingkat pengetahuan dalam mengelola sampah. Sebanyak 76,93 persen responden dengan status kependudukan sebagai warga tetap memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi, sementara responden dengan status kependudukan sebagai warga sementara sebanyak 85,71 persen memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara status kependudukan responden dengat tingkat pengetahuan dalam pengelolaan lingkungan. Secara khusus, baik warga tetap maupun warga sementara tidak berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dalam pengelolaan lingkungan, karena baik warga tetap maupun sementara diberikan peluang yang sama untuk mengikuti pelatihan. Semakin tetap status kependudukan seseorang tidak semata-mata berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dalam mengelola sampah. Tabel 13: Jumlah dan Persentase Responden menurut Motivasi Mengikuti
Program dan Tingkat Pengetahuan.
Tingkat Pengetahuan
Motivasi Total
Tinggi
Rendah
Memperbaiki
Lingkungan Menambah
Hanya Ikut-ikutan
1 (100%) Keterangan: p-Value : 0,853
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 13 menyajikan data mengenai hubungan antara motivasi dengan tingkat pengetahuan dalam pengelolaan sampah. Sebanyak 77,78 persen responden dengan motivasi untuk memperbaiki lingkungan mempunyai tingkat pengetahuan tinggi. Sebanyak 54,83 persen responden dengan motivasi untuk menambah pengetahuan memiliki tingkat pengetahuan tinggi, dan responden dengan motivasi hanya ikut-ikutan memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebesar 100 persen. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara motivasi mengikuti program dengan tingkat pengetahuan responden dalam pengelolaan sampah. Secara khusus, motivasi responden baik itu intrinsik maupun ekstrinsik tidak berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dalam mengelola lingkungan. Semakin baik motivasi responden, tidak semata- mata mempengaruhi terhadap peningkatan pengetahuan responden. Tabel 14: Jumlah dan Persentase Responden menurut Tingkat Pengetahuan
Terhadap Program dan Tingkat Pengetahuan. Tingkat
Tingkat Pengetahuan
Total Pengetahuan
6 (100%) Keterangan: p-value: 0,376
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 14 menyajikan data mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan terahdap program Jaka rta Green and Clean dengan tingkat pengetahuan dalam pengelolaan sampah. Sebanyak 82,35 persen responden dengan tingkat pengetahuan tinggi terhadap program memilki tingkat pengetahuan yang tinggi dalam pengelolaan sampah. Responden dengan tingkat pengetahuan yang rendah terhadap program memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi dalam mengelola sampah sebanyak 66,67 persen. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara tingkat pengetahuan responden terhadap program dengan tingkat pengetahuan responden terhadap pengelolaan lingkungan.
Secara khusus, baik responden yang mengetahui atau tidak terhadap program Jakarta Green and Clean tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan, karena sebagian besar responden hanya fokus terhadap program pelatihan saja tanpa mempedulikan dan memahami program secara lebih mendetail. Semakin tinggi tingkat pengetahuan responden terhadap program tidak semata-mata mempengaruhi responden dalam peningkatan pengetahuan dalam pengelolaan sampah.
Dari keseluruhan hasil uji Chi Squa re antara faktor internal dengan tingkat pengetahuan responden dalam pengelolaan lingkungan, hanya jenis kelamin yang memiliki hubungan yang signifikan sementara faktor lainnya tidak memiliki hubungan yang signifikan. Tabel 15: Hasil Analisis Chi Square antara Faktor Internal Responden dengan
Perubahan Sikap Sesudah adanya Program.
Asymp. Sig. (2-
Faktor internal
sided) / p-value
Keterangan
Tidak Signifikan Jenis Kelamin
Usia
Tidak Signifikan Tingkat Pendidikan
Tidak Signifikan Status Kependudukan
Tidak Signifikan Motivasi mengikuti Program
Tidak Signifikan Tingkat Pengetahuan terhadap
Program Tidak Signifikan
Tabel 15 menyajikan data mengenai hasil analisis Chi Square secara keseluruhan. Variabel faktor-faktor internal responden tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan sikap responden dalam mengelola sampah sesudah adanya program Tabel 16:
Jumlah dan Persentase Responden menurut Usia dan Sikap.
Sikap
Usia Total
34 (100%) Keterangan: p-Value = 0,206
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 16 menyajikan data mengenai hubungan usia dengan sikap dalam pengelolaan sampah. Sebanyak 88,23 persen responden dengan usia tua memiliki sikap positif dalam mengelola sampah. Golongan usia dewasa memiliki 100 persen sikap yang positif dalam mengelola sampah, sementara golongan usia muda memiliki porsi seimbang masing-masing 50 persen memiliki sikap positif dan 50 persen memiliki sikap negatif. Hasil uji Chi Square menunjukan terdapat hubungan yang tidak signifikan antara usia dengan sikap masyarakat dalam pengelolaan sampah. Semakin tua usia seseorang tidak semata-mata mempengaruhi peningkatan sikap mereka dalam pengelolaan sampah menjadi positif. Hal ini sesuai dengan kenyataan, bahwa terdapat responden dengan golongan usia muda, dewasa dan tua yang memiliki sikap positif terhadap lingkungan sekitar mereka. Tabel 17: Jumlah dan Persentase Responden menurut Jenis Kelamin dan Sikap.
Sikap
Jenis Kelamin Total
20 (100%) Keterangan: p-Value 0,151
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 17 menyajikan data mengenai hubungan jenis kelamin dengan sikap dalam pengelolaan sampah. Sebanyak 95 persen responden perempuan memiliki sikap yang positif dalam pengelolaan sampah dibandingkan dengan laki-laki yang hanya 80 persen. Sementara hanya 5 persen responden perempuan yang memiliki sikap negatif dan responden laki-laki sebanyak 20 persen. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara jenis kelamin dengan sikap dalam pengelolaan lingkungan. Secara khusus, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam memiliki sikap terhadap pengelolaan lingkungan, karena baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk memiliki sikap yang baik dalam lingkungan tempat tinggal mereka dan mengelola lingkungan sekitar.
Tabel 18: Jumlah dan Persentase Responden menurut Tingkat Pendidikan dan Sikap.
Sikap
Tk.Pendidikan Total
6 (100%) Keterangan: p-value = 0,219
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 18 menyajikan data mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap dalam pengelolaan sampah. Responden dengan tingkat pendidikan rendah memiliki 100 persen sikap yang positif dalam pengelolaan sampah, responden dengan pendidikan menengah memiliki sikap positif sebesar 90,32 persen, dan responden dengan tingkat pendidikan tinggi memiliki sikap positif sebesar 66,7 persen. Hasil uji Chi Square menyatakan terdapat hubungan yang tidak signifikan antara tingkat pendidikan dengan sikap dalam pengelolaan sampah. Secara khusus semakin tinggi tingkat pendidikan responden tidak semata-mata berpengaruh terhadap peningkatan sikap responden dalam pengelolaan sampah. Hal ini menggambarkan bahwa sikap masyarakat dalam mengelola sampah tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan melainkan kesadaran dari tiap-tiap individu untuk menjaga lingkungan sekitar mereka.
Tabel 19: Jumlah dan Persentase Responden menurut Status Kependudukan dan Sikap. Status
Sikap
Total Kependudukan
Positif
Negatif
Warga Tetap
26 (100%) Warga Sementara
14 (100%) Keterangan: p-Value = 0,452
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 19 menyajikan data mengenai hubungan antara status kependudukan dengan sikap dalam mengelola sampah. Sebanyak 84,61 persen responden dengan status kependudukan tetap memiliki sikap yang positif dalam pengelolaan sampah, sementara responden yang memiliki status kependudukan sementara memiliki sikap positif sebanyak 92,86 persen. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara status kependudukan Tabel 19 menyajikan data mengenai hubungan antara status kependudukan dengan sikap dalam mengelola sampah. Sebanyak 84,61 persen responden dengan status kependudukan tetap memiliki sikap yang positif dalam pengelolaan sampah, sementara responden yang memiliki status kependudukan sementara memiliki sikap positif sebanyak 92,86 persen. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara status kependudukan
Program dan Sikap.
Sikap
Motivasi Total
Hanya Ikut-
Keterangan: p-Value = 0,889
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 20 menyajikan data mengenai hubungan antara motivasi dengan sikap dalam mengelola sampah. Sebanyak 88,89 persen responden dengan motivasi untuk memperbaiki lingkungan mempunyai sikap positif, Responden dengan motivasi untuk menambah pengetahuan memiliki sikap yang positif sebesar 85,71 persen. Sementara responden dengan motivasi hanya ikut-ikutan saja memiliki sikap positif sebesar 100 persen. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara motivasi mengikuti program dengan sikap responden dalam pengelolaan lsampah. Secara khusus, baik responden yang memiliki motivasi positif tidak mempengaruhi dalam peningkatan sikap menjadi positif, terbukti responden yang hanya ikut-ikutan saja pun memiliki sikap yang baik dalam pengelolaan lingkungan. Semakin baik motivasi responden tidak semata-mata mempengaruhi terhadap peningkatan sikap dalam pengelolaan sampah.
Tabel 21: Jumlah dan Persentase Responden menurut Tingkat Pengetahuan terhadap Program dan Sikap . Tingkat
Sikap
Total Pengetahuan
6 (100%) Keterangan: p-value: 0,094
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 21 menyajikan data mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap program dengan sikap dalam pengelolaan sampah. Sebanyak 91,17 persen responden dengan tingkat pengetahuan tinggi terhadap program Jakarta Green and Clean memilki sikap yang positif. Responden dengan tingkat pengetahuan rendah terhadap program Jakarta Green and School memiliki sikap positif sebanyak 66,67 persen. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara tingkat pengetahuan responden terhadap program dengan sikap responden dalam pengelolaan sampah. Secara khusus, tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap program secara mendetail tidak mempengaruhi responden dalam peningkatan sikap, terbukti ada responden dengan tingkat pengetahuan rendah memiliki sikap yang rendah terhadap program. Semakin tinggi tingkat pengetahuan responden terhadap program, tidak semata-mata mempengaruhi sikap responden menjadi semakin positif. Tabel 22:
Hasil Analisi Chi Squa re antara Faktor Internal Responden dengan Tindakan Sesudah Program.
Asymp. Sig. (2-sided) /
Faktor Internal Keterangan
p-value
Usia
Tidak Signifikan Jenis Kelamin
Signifikan Tingkat Pendidikan
Tidak Signifikan Status Kependudukan
Tidak Signifikan Motivasi Mengikuti Program
Tidak Signifikan Tingkat Pengetahuan
Signifikan Terhadap Program
Tabel 22 menyajikan hasil analisis Chi Square antra faktor internal dengan tindakan setelah program. Hubungan antara faktor internal dengan tindakan reponden dalam pengelolaan lingkungan secara keseluruhan tidak memiliki Tabel 22 menyajikan hasil analisis Chi Square antra faktor internal dengan tindakan setelah program. Hubungan antara faktor internal dengan tindakan reponden dalam pengelolaan lingkungan secara keseluruhan tidak memiliki
Tindakan
Usia Total
34 (100%) Keterangan: p-value: 0,212
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 23 menyajikan data mengenai hubungan antara usia dengan tindakan dalam pengelolaan sampah. Sebanyak 55,88 persen responden dengan usia tua memiliki tindakan aktif dalam mengelola sampah, golongan usia dewasa memiliki
75 persen tindakan aktif dalam mengelola lingkungan, sementara golongan usia muda memiliki tindakan yang pasif dalam mengelola lingkungan 100 persen. Hasil uji Chi Squa re menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan tindakan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. Secara khusus, semakin muda usia responden tidak semata-mata mempengaruhi terhadap keaktifan tindakanya hal ini dapat dilihat dalam tabel, bahwa golongan muda malah memiliki tindakan yang pasif sebanyak 100 persen. Sesuai kenyataan, setiap golongan usia memperoleh materi pelatihan yang ringan dan mudah dipahami oleh responden secara merata. Tabel 24: Jumlah dan Persentase Responden menurut Jenis Kelamin dan
Tindakan.
Tindakan
Jenis Kelamin Total
20 (100%) Keterangan: p-Value: 0,000
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 24 menyajikan data mengenai hubungan antara jenis kelamin dengan tindakan dalam mengelola sampah. Sebanyak 85 persen responden perempuan memiliki tindakan yang aktif dalam pengelolaan sampah dibandingkan dengan laki-laki yang hanya 25 persen yang memiliki tindakan aktif. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis Tabel 24 menyajikan data mengenai hubungan antara jenis kelamin dengan tindakan dalam mengelola sampah. Sebanyak 85 persen responden perempuan memiliki tindakan yang aktif dalam pengelolaan sampah dibandingkan dengan laki-laki yang hanya 25 persen yang memiliki tindakan aktif. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis
Tindakan..
Tindakan
Tk.Pendidikan Total
6 (100 %) Keterangan: p-value: 0,121
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 25 menyajikan data mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dengan tindakan dalam pengelolaan sampah. Sebanyak 61,29 persen responden dengan tingkat pendidikan sedang memiliki tindakan yang aktif dalam mengelola sampah, responden dengan tingkat pendidikan tinggi memiliki tindakan aktif sebanyak 83,33 persen dan responden dengan tingkat pendidikan rendah memiliki tindakan aktif sebanyak 66,67 persen. Hasil uji Chi Square menyatakan terdapat hubungan yang tidak signifikan antara tingkat pendidikan dengan tindakan dalam pengelolaan sampah. Secara khusus, tingkat pendidikan yang tinggi tidak berpengaruh terhadap peningkatan tindakan responden dalam pengelolaan lingkungan. Hal ini sesuai kenyataan bahwa responden mendapatkan pelatihan secara merata dan materi yang mudah dicerna oleh semua golongan tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan responden tidak semata-mata mempengaruhi terhadap keaktifan tindakan dalam pengelolaan sampah.
Tabel 26: Jumlah dan Persentase Responden menurut Status Kependudukan dan Tindakan. Status
Tindakan
Total Kependudukan
Aktif
Pasif
Warga Tetap
26 (100%) Warga Sementara
14 (100%) Keterangan: p-value: 0,386
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 26 menyajikan data mengenai hubungan antara status kependudukan denga tindakan dalam pengelolaan sampah. Sebanyak 50 persen responden dengan status kependudukan tetap memiliki tindakan yang aktif dalam pengelolaan sampah, sementara responden dengan status kependudukan sementara memiliki tindakan yang aktif sebanyak 64,28 persen. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara status kependudukan responden dengan tindakan responden dalam pengelolaan lingkungan. Sesuai kenyataan, responden dengan status kependudukan apapun berhak memiliki tindakan yang aktif dalam pengelolaan lingkungan, tidak ada yang mengatur bahwa warga tetap harus lebih aktif daripada warga sementara. Tabel 27: Jumlah dan Persentase Responden menurut Motivasi dan Tindakan
Tindakan
Motivasi Total
Hanya Ikut-ikutan
1 (100%) Keterangan: p-value: 0,405
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 27 menyajikan data mengenai hubungan antara motivasi dengan tindakan dalam pengelolaan sampah. Sebanyak 50 persen responden dengan motivasi untuk memperbaiki lingkungan mempunyai tindakan aktif dalam mengelola sampah, responden dengan motivasi untuk menambah pengetahuan memiliki tindakan yangaktif sebanyak 61,90 persen. Sementara, responden dengan motivasi hanya ikut-ikutan saja memiliki tindakan yang pasif dalam pengelolaan sampah sebanyak 100 persen. Hasil uji Chi Square menyatakan Tabel 27 menyajikan data mengenai hubungan antara motivasi dengan tindakan dalam pengelolaan sampah. Sebanyak 50 persen responden dengan motivasi untuk memperbaiki lingkungan mempunyai tindakan aktif dalam mengelola sampah, responden dengan motivasi untuk menambah pengetahuan memiliki tindakan yangaktif sebanyak 61,90 persen. Sementara, responden dengan motivasi hanya ikut-ikutan saja memiliki tindakan yang pasif dalam pengelolaan sampah sebanyak 100 persen. Hasil uji Chi Square menyatakan
terhadap Program dan Tindakan.. Tingkat
Tindakan
Total Pengetahuan
6 (100%) Keterngan: p-value: 0,041
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 28 menyajikan data mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap program dengan tindakan dalam pengelolaan sampah. Sebanyak 61,76 persen responden dengan tingkat pengetahuan tinggi terhadap program Jakarta Green and Clean memilki tindakan yang aktif dalam pengelolaan lingkungan, responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah terhadap program Jakarta Green and Clean memiliki tindakan yang aktif dalam mengelola sampah hanya sebanyak 16,67 persen. Hasil uji Chi Squa re menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan responden terhadap program dengan tindakan responden dalam pengelolaan sampah. Hal ini sesuai kenyataan, responden yang memiliki tindakan aktif adalah mereka yang kebanyakan mengetahui program Jakarta Green and Clean secara lebih mendetail, seperti tujuan program, bentuk-bentuk pelatihan dalam program dan sebagainya. Semakin tinggi tingkat pengetahuan responden terhadap program, maka semakin aktif tindakanya dalam mengelola sampah.
7.4.2 Hubungan Faktor Eksternal Responden dengan Perubahan Perilaku
Sesudah Program Jakarta Green and Clean Hubungan antara perubahan perilaku responden yang meliputi perubahan
tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan dengan faktor eksternal yang meliputi regulasi pemerintah setempat, penghargaan atau hadiah yang diterima, manajemen program, dan partisipasi masyarakat dalam program dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Rank Spea rman . Korelasi Rank Spearman menyatakan hubungan antara kedua variabel yang ordinal dan tidak memerlukan prasyarat data
Spearman. Hasil analisis korelasi Rank Spearma n yang menunjukan hubungan antara keragaan pelatihan terhadap perubahan perilaku program dapat dilihat pada tabel 29. Tabel 29: Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman antara Faktor Eksternal
terhadap Tingkat Pengetahuan Responden Sesudah Program.
Keteranga Faktor Eksternal
Tidak Regulasi Pemerintah Setempat
0,071 Signifikan
Tidak Penghargaan/hadiah yang diterima
0,059 Signifikan
Tidak Manajemen Program
0,243 Signifikan
Partisipasi Masyarakat dalam Program
0,000 Signifikan
Tabel 29 menyajikan data mengenai hasil analisis Rank Spearman antara faktor eksternal dengan tingkat pengetahuan. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa variabel-variabel faktor eksternal tidak memiliki perbedaan dengan perubahan tingkat pengetahuan. Hanya partisipasi masyarakat dalam program yang menunjukan hubungan yang signifikan pada perubahan tingkat pengetahuan. Tabel 30: Jumlah dan Persentase Responden menurut Regulasi Pemerintah dan
Tingkat Pengetahuan Regulasi
Tingkat Pengetahuan
Total Pemerintah
30 (100%) Keterangan: p-value: 0,071
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 30 menyajikan data mengenai hubungan antara regulasi pemerintah setempat dengan tingkat pengetahuan responden dalam pengelolaan sampah. Responden dengan pandangan baik terhadap regulasi pemerintah setempat mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi yaitu sebesar 100 persen. Responden yang memiliki pandangan buruk terhadap pemerintah setempat mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi sebesar 73.33 persen. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spea rman menyatakan terdapat hubungan yang tidak signifikan antara regulasi pemerintah setempat dengan tingkat pengetahuan responden. Hal ini dimungkinkan karena kurang berpengaruhnya aturan atau regulasi yang dibuat Tabel 30 menyajikan data mengenai hubungan antara regulasi pemerintah setempat dengan tingkat pengetahuan responden dalam pengelolaan sampah. Responden dengan pandangan baik terhadap regulasi pemerintah setempat mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi yaitu sebesar 100 persen. Responden yang memiliki pandangan buruk terhadap pemerintah setempat mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi sebesar 73.33 persen. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spea rman menyatakan terdapat hubungan yang tidak signifikan antara regulasi pemerintah setempat dengan tingkat pengetahuan responden. Hal ini dimungkinkan karena kurang berpengaruhnya aturan atau regulasi yang dibuat
Tingkat Pengetahuan Hadiah Yang
Tingkat Pengetahuan
Total Diterima
Keterangan: p-value: 0,059
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 31 menyajikan data mengenai hubungan antara hadiah yang diterima denga tingkat pengetahuan dalam pengelolaan sampah. Responden yang menyatakan bahwa hadiah yang akan diterima mempengaruhi keterlibatan responden dalam program Jakarta Green and Clea n memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebesar 90,9 persen. Sementara responden yang menganggap bahwa hadiah yang akan diterima tidak mempengaruhi keterlibatan responden dalam program Jakarta Green and Clean memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi sebesar 66,67 persen. Berdasarkan hasil uji Korelasi Rank Spearman terdapat hubungan yang tidak signifikan antara hadiah yang akan diterima dengan tingkat pengetahuan responden. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa hadiah bukan menjadi faktor utama pendorong responden ketika mengikuti program dan bukan faktor utama yang paling mempengaruhi responden mengikuti program Jakarta Green and Clean . Tabel 32: Jumlah dan Persentase Responden menurut Manajemen Program dan
Tingkat Pengetahuan Manajemen
Tingkat Pengetahuan
Total Program
5 (100%) Keterangan p-value: 0,243
3 (60 %)
2 (40 %)
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 32 menyajikan data mengenai hubungan antara manajemen program dengan tingkat penegtahuan dalam pengelolaan sampah. Responden dengan pandangan yang baik terhadap manajemen program Jaka rta Green and Clea n memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebesar 82,85 persen. Sementara itu, responden dengan pandangan buruk terhadap manajemen program Jaka rta Green and Clean memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi sebesar 60 persen. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spea rman terdapat hubungan yang tidak signifikan antara manajemen program Jakarta Green and Clean dengan tingkat pengetahuan responden dalam pengelolaan lingkungan. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa baik responden dengan pandangan baik dan buruk terhadap manajemen program, tidak berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan responden. Terbukti, ada responden yang memiliki pandangan buruk pun mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi dalam pengelolaan sampah. Semakin baik pandangan responden terhadap manajemen program, tidak semata-mata mempengaruhi terhadap peningkatan pengetahuan dalam pengelolaan sampah. Tabel 33: Jumlah dan Persentase Responden menurut Tingkat Partisipasi dan
Tingkat Pengetahuan Partisipasi
Tingkat Pengetahuan
Total Masyarakat
16 (100%) Keterangan: p-value: 0,000
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 33 menyajikan data mengenai hubungan antara tingkatp partisipasi responden dengan tingkat pengetahuan dalam pengelolaan sampah. Responden dengan tingkat partisipasi tinggi memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi sebesar 100 persen. Sementara responden dengan tingkat partisipasi rendah memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebesar 50 persen. Berdasarkan hasil uji Korelasi Rank Spearman terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat partisipasi responden dengan tingkat pengetahuan responden. Hal ini sesuai dengan kenyataan di lapangan bahwa responden yang aktif mengikuti program pasti megikuti detail dan alur program, serta mengikuti semua program yang ada, dan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuannya, hal ini dapat dibandingkan dengan responden dengan tingkat partisipasi rendah. Jadi dapat disimpulkan, semakin tinggi tingkat Tabel 33 menyajikan data mengenai hubungan antara tingkatp partisipasi responden dengan tingkat pengetahuan dalam pengelolaan sampah. Responden dengan tingkat partisipasi tinggi memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi sebesar 100 persen. Sementara responden dengan tingkat partisipasi rendah memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebesar 50 persen. Berdasarkan hasil uji Korelasi Rank Spearman terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat partisipasi responden dengan tingkat pengetahuan responden. Hal ini sesuai dengan kenyataan di lapangan bahwa responden yang aktif mengikuti program pasti megikuti detail dan alur program, serta mengikuti semua program yang ada, dan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuannya, hal ini dapat dibandingkan dengan responden dengan tingkat partisipasi rendah. Jadi dapat disimpulkan, semakin tinggi tingkat
Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman antara Faktor Eksternal terhadap Perubahan Sikap Responden Sesudah Program.
Keteranga Faktor Eksternal
Tidak Regulasi Pemerintah Setempat
0,421 Signifikan
Tidak Penghargaan/hadiah yang diterima
0,484 Signifikan
Tidak Manajemen Program
0,599 Signifikan
Tidak Partisipasi Masyarakat dalam Program
0,053 Signifikan
Tabel 34 menyajikan data mengenai hasil analisis Rank Speraman yang menghubungkan antara faktor eksternal dengan sikap dalam pengelolaan sampah. secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa variabel-variabel faktor eksternal tidak memiliki perbedaan dengan perubahan sikap responden.. Tabel 35: Jumlah dan Persentase Responden menurut Regulasi Pemerintah
Setempat dan Sikap. Regulasi
Sikap
Total Pemerintah
30 (100%) Keterangan: p-value: 0,421
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 35 menyajikan data mengenai hubungan antara regulasi pemerintah dengan sikap responden dalam pengelolaan sampah. Responden dengan pandangan baik terhadap regulasi pemerintah setempat mempunyai sikap yang positif sebanyak 80 persen. Responden dengan pandangan buruk terhadap pemerintah setempat mempunyai sikap yang positif sebesar 90 persen lebih tinggi dibandingkan responden yang berpandangan baik. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman menyatakan tidak terdapat hubungan antara regulasi pemerintah setempat dengan sikap responden dalam mengelola lingkungan. Karena nilai koefesien korelasinya negatif (-) seperti yang tercantum dalam tabel 35. Hal ini sesuai dengan kenyataan karena kurang berpengaruhnya aturan atau regulasi yang dibuat pemerintah bagi sebagian masyarakat. Ada atau tidak ada aturan yang Tabel 35 menyajikan data mengenai hubungan antara regulasi pemerintah dengan sikap responden dalam pengelolaan sampah. Responden dengan pandangan baik terhadap regulasi pemerintah setempat mempunyai sikap yang positif sebanyak 80 persen. Responden dengan pandangan buruk terhadap pemerintah setempat mempunyai sikap yang positif sebesar 90 persen lebih tinggi dibandingkan responden yang berpandangan baik. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman menyatakan tidak terdapat hubungan antara regulasi pemerintah setempat dengan sikap responden dalam mengelola lingkungan. Karena nilai koefesien korelasinya negatif (-) seperti yang tercantum dalam tabel 35. Hal ini sesuai dengan kenyataan karena kurang berpengaruhnya aturan atau regulasi yang dibuat pemerintah bagi sebagian masyarakat. Ada atau tidak ada aturan yang
Sikap Hadiah Yang
Sikap
Total Diterima
Keterangan: p-value: 0,484
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 36 menyajikan data mengenai hubungan antara hadiah yang diterima dengan sikap responden dalam pengelolaan sampah. Responden yang menyatakan bahwa hadiah yang akan diterima mempengaruhi keterlibatan responden dalam program Jaka rta Green and Clean memiliki sikap yang positif sebesar 90,9. Sementara responden yang menganggap bahwa hadiah yang akan diterima tidak mempengaruhi keterlibatan responden dalam program memiliki sikap yang baik sebesar 83,33 persen. Berdasarkan hasil uji Korelasi Rank Spearman terdapat hubungan yang tidak signifikan antara hadiah yang akan diterima dengan sikap responden dalam mengelola sampah. Hal ini sesuai denga nkenyataan, bahwa sikap masyarakat dalam mengelola lingkungan sekitar tidak berdasarkan atas hadiah yang akan diterima melainkan keinginan yang muncul untuk memperbaiki lingkungan sekitar secara mandiri. Tabel 37: Jumlah dan Persentase Responden menurut Manajemen Program dan
Sikap. Manajemen
Sikap
Total Program
5 (100%) Keterangan: p-value: 0,599
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 37 menyajikan data mengenai hubungan antara manajemen program dengan sikap responden dalam pengelolaan sampah. Responden dengan pandangan yang baik terhadap manajemen program memiliki sikap positif sebanyak 88,57 persen. Sementara itu, responden dengan pandangan yang buruk Tabel 37 menyajikan data mengenai hubungan antara manajemen program dengan sikap responden dalam pengelolaan sampah. Responden dengan pandangan yang baik terhadap manajemen program memiliki sikap positif sebanyak 88,57 persen. Sementara itu, responden dengan pandangan yang buruk
Sikap. Partisipasi
Sikap
Total Masyarakat
16 (100%) Keterangan: p-value: 0,053
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 38 menyajikan data menegnai hubungan antara tingkat partisipasi dengan sikap responden dalam pengelolaan sampah. Responden dengan tingkat partisipasi tinggi, memiliki sikap positif sebesar 95,83 persen. Sementara responden dengan tingkat partisipasi rendah memiliki sikap yang positif sebesar
75 persen. Berdasarkan hasil uji Korelasi Rank Spearman terdapat hubungan yang tidak signifikan antara tingkat partisipasi responden dengan tingkat pengetahuan responden. Walaupun dilihat dari nilainya mendekati signifikan, Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa pada kenyataanya responden yang aktif tidak semata- mata memiliki sikap yang positif pula dalam mengelola lingkungan. Terbukti dengan adanya 4,2 persen yang mempunyai sifat negatif dalam pengelolaan lingkungan. Tabel 39: Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman antara Faktor Eksternal
terhadap Perubahan Tindakan Responden Sesudah Program.
Keteranga Faktor Eksternal
tidak Regulasi Pemerintah Setempat
0,722 signifikan
Tidak Penghargaan/hadiah yang diterima
0,235 Signifikan
Manajemen Program
0,007 Signifikan Partisipasi Masyarakat dalam Program
Tabel 39 menyajikan data mengenai hasil analisis Rank Spea rman antara faktor eksternal dengan tindakan dalam pengelolaan sampah. Hasil data secara keseluruhan dari uji Korelasi Rank Spearman antara faktor eksternal terhadap tindakan responden dalam pengelolaan lingkungan sesudah program. Terdapat dua hubungan yang signifikan antara kedua variabel yaitu manajamen program Jakarta Green and Clean dan tingkat partisipasi masyarakat dalam program. Sementara regulasi pemerintah dan hadiah yang akan diterima mempunyai hubungan yang tidak signifikan. Tabel 40: Jumlah dan Persentase Responden menurut Regulasi Pemerintah dan
Tindakan. Regulasi
Tindakan
Total Pemerintah
30 (100%) Keterangan p-value: 0,722
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 40 menyajikan data mengenai hubungan antara regulasi pemerintah dengan tindakan responden dalam pengelolaan sampah. Responden dengan pandangan baik terhadap regulasi pemerintah setempat mempunyai tindakan yang aktif dalam mengelola lingkungan yaitu sebesar 60 persen. Responden dengan pandangan buruk terhadap pemerintah setempat mempunyai tindakan yang aktif sebesar 53,33 persen. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman menyatakan terdapat hubungan yang tidak signifikan antara regulasi pemerintah setempat dengan tindakan responden dalam mengelola lingkungan. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa ada atau tidak ada aturan yang berlaku, tindakan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan tidak dipengaruhi oleh aturan tersebut. Tabel 41: Jumlah dan Persentase Responden menurut Hadiah yang diterima dan
Tindakan. Hadiah Yang
Tindakan
Total Diterima
Aktif
Pasif
Mempengaruhi
22 (100%) Tidak
18 (100%) Mempengaruhi
Keterangan: p-value: 0,235
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 41 menyajikan data mengenai hubungan antara hadiah yang diterima dengan tindakan responden dalam mengelola sampah. Responden yang menyatakan bahwa hadiah yang akan diterima mempengaruhi keterlibatan responden dalam program Jaka rta Green and Clean memiliki tindakan yang aktif sebanyak 63,63 persen. Sementara responden yang menganggap bahwa hadiah yang akan diterima tidak mempengaruhi keterlibatan responden dalam program Jakarta Green and Clean memiliki tindakan yang aktif sebanyak 44,44 persen. Berdasarkan hasil uji Korelasi Rank Spea rman terdapat hubungan yang tidak signifikan antara hadiah yang akan diterima dengan tindakan responden dalam mengelola lingkungan. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa tindakan responden baik aktif atau pasif dalam mengelola lingkungan sekitar tidak berdasarkan atas hadiah yang akan diterima dari program Jaka rta Green and Clean . Tabel 42: Jumlah dan Persentase Responden menurut Manajemen Program dan
Tindakan. Manajemen
Tindakan
Total Program
5 (100%) Keterangan: p-value: 0,007
Taraf Nyata: 0,05
Tabel 43 menyajikan data mengenai hubungan antara manajemen program dengan tindakan responden dalam pengelolaan sampah. Responden dengan pandangan yang baik terhadap manajemen program Jaka rta Green and Clea n memiliki tindakan yang aktif sebesar 62,86 persen. Sementara itu, responden dengan pandangan yang buruk terhadap manajemen program Jaka rta Green and Clean memiliki tindakan yang pasif dalam pengelolaan sampah sebanyak 100 persen dan tidak ada yang bertindak pasif. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen program Jaka rta Green and Clean dengan tindakan responden dalam mengelola sampah. Semakin baik pandangan responden terhadap manajemen program Jakarta Green and Clean , maka responden akan semakin bertindak aktif dalam mengelola lingkungan, sebaliknya apabila pandangan responden terhadap manajemen Tabel 43 menyajikan data mengenai hubungan antara manajemen program dengan tindakan responden dalam pengelolaan sampah. Responden dengan pandangan yang baik terhadap manajemen program Jaka rta Green and Clea n memiliki tindakan yang aktif sebesar 62,86 persen. Sementara itu, responden dengan pandangan yang buruk terhadap manajemen program Jaka rta Green and Clean memiliki tindakan yang pasif dalam pengelolaan sampah sebanyak 100 persen dan tidak ada yang bertindak pasif. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen program Jaka rta Green and Clean dengan tindakan responden dalam mengelola sampah. Semakin baik pandangan responden terhadap manajemen program Jakarta Green and Clean , maka responden akan semakin bertindak aktif dalam mengelola lingkungan, sebaliknya apabila pandangan responden terhadap manajemen
Jumlah dan Persentase Responden menurut Tingkat Partisipsi dan Tindakan.
Partisipasi
Tindakan
Total Masyarakat
16 (100%) Keterangan: p-value: 0,000
Taraf nyata: 0,05
Tabel 43 menyajikan data mengenai hubungan antara tingkat partisipasi dan tindakan responden dalam pengelolaan sampah. Responden dengan tingkat partisipasi rendah dalam program, memiliki tindakan yang pasif sebanyak 100 persen. Sementara responden dengan tingkat partisipasi tinggi memiliki tindakan yang aktif sebesar 91,67 persen. Berdasarkan hasil uji Korelasi Rank Spearma n terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat partisipasi responden dengan tindakan responden dalam pengelolaan lingkungan. Hal ini sesuai kenyataan bahwa semakin rendah partisipasi masyarakat dalam program maka tindakannya pun akan cenderung pasif karena secara langsung partisipasi merupakan salah satu bentuk dari tindakan responden dalam mengelola lingkungan. Begitu juga sebaliknya semakin tinggi tingkat partisipasi responden, maka akan semakin tinggi tindakanya dalam pengelolaan sampah.