Orientasi Kancah dan Persiapan

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

1. Orientasi Kancah

Penelitian ini menggunakan subjek yang berdomisili di tujuh pedukuhan di Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu:

a. Dusun Blunyahan, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon (19 orang).

b. Dusun Ngentak, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak (10 orang).

c. Dusun Prayan, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan (8 orang).

d. Desa Priyan, Kecamatan Trirenggo (16 orang).

e. Dusun Plebengan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro (19 orang).

f. Dusun Turi, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro (8 orang).

g. Desa Karanggayam, Kecamatan Bantul (12 orang). Kabupaten Bantul terletak di sebelah selatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni antara 07° 44' 04" - 08° 00' 27" Lintang Selatan dan 110° 12' 34" - 110° 31' 08" Bujur Timur. Secara geografis, Kabupaten Bantul berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman di sebelah utara, Samudera Indonesia di sebelah selatan, Kabupaten Gunung Kidul di sebelah timur, dan Kabupaten Kulon Progo di sebelah barat (http://www.bantul.go.id/).

Kabupaten Bantul merupakan pusat kerusakan karena dekat dengan sumber gempa. Efek gempa berakibat lebih buruk lantaran substan lapisan di bawah daratan Bantul merupakan lapisan aluvial pantai, endapan batu gamping, dan endapan letusan gunung api yang bersifat memperbesar efek guncangan gempa. Inilah yang membuat korban yang berjatuhan di Bantul lebih banyak Kabupaten Bantul merupakan pusat kerusakan karena dekat dengan sumber gempa. Efek gempa berakibat lebih buruk lantaran substan lapisan di bawah daratan Bantul merupakan lapisan aluvial pantai, endapan batu gamping, dan endapan letusan gunung api yang bersifat memperbesar efek guncangan gempa. Inilah yang membuat korban yang berjatuhan di Bantul lebih banyak

2. Persiapan Penelitian

Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan sebagai berikut:

a. Persiapan Administrasi

Penelitian dilakukan dengan terlebih dahulu mengurus perijinan kepada pejabat tingkat pedukuhan atau tokoh masyarakat setempat secara non formal dan lisan dengan menunjukkan surat permohonan ijin penelitian yang dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya dengan nomor 668/Dek/70/Akd/XI/2006 pada tanggal 8 November 2006. Kemudian, karena pengambilan data yang mendadak dan insidental, maka peneliti dibantu oleh beberapa orang teman langsung menemui warga untuk meminta kesediaannya mengisi angket yang telah disediakan.

b. Persiapan Alat Ukur

Persiapan selanjutnya adalah persiapan alat ukur untuk pengambilan data penelitian. Alat ukur yang digunakan oleh peneliti adalah Skala Spiritualitas dan skala Proactive Coping pada Survivor Gempa . Penyusunan alat ukur dimulai dengan penentuan konsep dan aspek-aspek definisi operasional. Berdasarkan aspek-aspek dan definisi operasional tersebut, kemudian dijabarkan dalam bentuk butir-butir pernyataan, sehingga tersusun suatu skala.

Skala spiritualitas disusun dengan jumlah 58 item, yang terdiri dari 28 item favourable dan 30 item unfavourable . Sedangkan skala proactive coping pada survivor gempa disusun dengan jumlah 68 item, yang terdiri dari 38 item favourable dan 30 item unfavourable .

Dalam uji coba ( try out ) Skala Spiritualitas, data diperoleh dari 37 subjek, sedangkan untuk Skala Proactive Coping pada Survivor Gempa, data diperoleh dari 32 subjek. Subjek bedomisili di Pedukuhan Blunyahan, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Uji coba Skala Spiritualitas dilakukan sejak 6 Oktober 2006 sampai 12 Oktober 2006. Sedangkan uji coba Skala Proactive Coping pada Survivor Gempa dilakukan sejak 27 Oktober 2006 sampai 2 November 2006.

c. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Data uji coba yang layak diproses kemudian dianalisis dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 12.0 for Windows untuk diketahui indeks daya beda item (konsistensi internal) dan reliabilitasnya. Seleksi item menggunakan parameter indeks daya beda item yang diperoleh melalui korelasi antara skor pada setiap item dengan skor total, sehingga dapat ditentukan layak tidaknya sebuah item dipakai dalam penelitian.

Hasil analisis ujicoba alat ukur terhadap Skala Spiritualitas diperoleh hasil

43 item dinyatakan sahih dari 58 item yang diujicobakan. Item yang sahih tersebut memiliki korelasi item-total yang bergerak dari 0,268 sampai 0,789. sedangkan item yang gugur sebanyak 15 item adalah item yang memiliki korelasi item-total kurang dari 0,25. Sementara itu, reliabilitas Skala Spiritualitas dapat diketahui dengan menggunakan teknik Alpha Cronbanch pada SPSS 12.0 for Windows . Koefisien reliabilitas ( α) proactive coping sebesar 0,933. Hal tersebut menunjukkan tingkat konsistensi atau kepercayaan sebesar 93,3 % dan 43 item dinyatakan sahih dari 58 item yang diujicobakan. Item yang sahih tersebut memiliki korelasi item-total yang bergerak dari 0,268 sampai 0,789. sedangkan item yang gugur sebanyak 15 item adalah item yang memiliki korelasi item-total kurang dari 0,25. Sementara itu, reliabilitas Skala Spiritualitas dapat diketahui dengan menggunakan teknik Alpha Cronbanch pada SPSS 12.0 for Windows . Koefisien reliabilitas ( α) proactive coping sebesar 0,933. Hal tersebut menunjukkan tingkat konsistensi atau kepercayaan sebesar 93,3 % dan

Aspek Favourable Unfavourable Jumlah

Prayer Fulfillment 1* (2), 4* (12), 10,

Keterangan: Angka yang bertanda (*) adalah nomor item yang sahih dan angka dalam kurung ( ) adalah nomor item setelah ujicoba.

Sementara itu, hasil analisis uji coba alat ukur terhadap Skala Proactive Coping pada Survivor Gempa diperoleh hasil 32 item dinyatakan sahih dari 68 item yang diujicobakan. Item yang sahih tersebut memiliki korelasi item-total yang bergerak dari 0,253 sampai 0,772. Sedangkan item yang gugur sebanyak

36 item adalah item yang memiliki korelasi item-total kurang dari 0,25. Sementara itu, reliabilitas Skala Proactive Coping pada Survivor Gempa dapat diketahui dengan menggunakan teknik Alpha Cronbanch pada SPSS 12.0 for Windows . Koefisien reliabilitas ( α) proactive coping sebesar 0,909. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat konsistensi atau kepercayaan sebesar 90,9 % dan menampakkan variasi error sebesar 9,1 %. Secara rinci, perubahan blue print Skala Proactive Coping pada Survivor Gempa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4 : Distribusi Item Skala Proactive Coping Setelah Ujicoba

Aspek Favourable Unfavourable Jumlah

Proactive Coping

Reflective Coping 2, 11, 19, 29, 36* (3),

Strategic Planning

Preventive Coping

Instrumental Support

Emotional Support

Keterangan: Angka yang bertanda (*) adalah nomor item yang sahih dan angka dalam kurung ( ) adalah nomor item setelah ujicoba.