Implementasi pengembangannya melakukan perhitungan secara manual menggunakan metode antropometri dan fuzzy tsukamoto dan selanjutnya yaitu akan di
rancang dan bangun perangkat lunak pengatur pola menu makanan guna memperoleh status gizi pada anak. Rancang bangun sistem ini dibangun menggunakan sistem
inferensi fuzzy dengan metode tsukamoto dengan menggunakan perhitungan antropometri. Metode ini menyediakan penalaran fuzzy yang outputnya berupa hasil
dari perhitungan antropometri dan fuzzy tsukamoto, sehingga sangat membantu dalam menentukan jumlah kalori dan kebutuhan gizi anak.
Hasil dari output fuzzy tsukamoto dan antropometri kemudian dikembangkan untuk pemilihan menu hidangan sehingga antara hidangan yang disajikan dalam sehari
dapat memenuhi kebutuhan anak. Hal ini akan mempermudah seseorang dalam menentukan hidangan anak yang memiliki jumlah kalori dan kebutuhan gizi yang
berbeda beda.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat ditarik dari penjelasan latar belakang, yaitu: 1.
bagaimana membanganun sistem dengan menggunakan fuzzy tsukamoto dengan metode antropometri untuk mendapatkan gizi seimbang pada anak.
1.3 Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah: 1.
menghitung gizi pada anak dengan menggukan fuzzy tsukamoto dan metode antropometri
2. membangun sebuah aplikasi yang dapat mengatur menu makanan untuk
mendapatkan gizi seimbang
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yaitu hasil analisis perhitungan gizi dan penerapan sistem yang akan di bangun diharapkan dapat digunakan untuk membantu dalam menentukan pola
menu makanan yang dibutuhkan tubuh anak sehingga memperoleh gizi seimbang.
1.5 Batasan Masalah
Untuk menghindari kemungkinan meluasnya pembahasan, maka dilakukan batasan- batasan masalah sebagai berikut:
1. Data berasal dari balita berumur 36-59 bulan
2. Anak dalam kondisi sehat pada saat penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan 3.
Anak tidak menderita penyakit tertentu 4.
Anak tidak memiliki gizi buruk 5.
Input sistem adalah berat badan, umur, tinggi badan dan jenis kelamin. 6.
Solusi yang diberikan berupa pola menu makanan yang dikonsumsi anak untuk memperoleh kebutuhan energi seimbang yang meliputi pemenuhan
jumlah kalori, karbohidrat, lemak dan protein. 7.
Penentuan pola menu makanan menggunakan sistem inferensi fuzzy metode tsukamoto dan perhitungan digunakan metode antropometri.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fungsi Keanggotaan
Fungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaan yang memiliki nilai interval antara 0 dan I. Salah satu
cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi.
Salah satu representasi fungsi keanggotaan dalam fuzzy yang akan dipakai adalah represntasi linier. Pada representasi linear, pemetaan input ke derajat
keanggotaannya digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas.
Ada dua keadaan himpunan fuzzy yang linear. Pertama, kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol [0] bergerak ke
kanan menuju ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi. Gambar grafik fungsi keanggotaannya adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Repersentasi Linier Naik
1 Derajat
Keanggotaan µ[x]
a domain
b
Universitas Sumatera Utara
Fungsi Keanggotaaan Linear Naik
�� = � 0;
� ≤ � � − �
� − � ,
� ≤ � ≤ � 1;
� ≥ �
Kedua, merupakan kebalikan yang pertama. Garis lurus dimulai dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke
nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah.
Gambar 2.2 Repersentasi Linier Turun
Fungsi Keanggotaan Linear Turun
�� = � 0;
� ≥ � � − �
� − � ,
� ≤ � ≤ � 1;
� ≤ � 1
Derajat Keanggotaan
µ[x]
a domain
b
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Repersentasi Kurva segitiga
�� = ⎩
⎪ ⎨
⎪ ⎧
0 ; � ≤ � ���� � ≥ �
� − � � − �
; � � ≤ �
� − � � − �
; � � �
Gambar 2.4 Repersentasi Kurva trapesium
a b
c µ
1
1
µ segitiga
a b c d Trapesium
Universitas Sumatera Utara
�� = ⎩
⎪ ⎪
⎨ ⎪
⎪ ⎧
0 ; � ≤ � ���� � ≥ �
� − � � − �
; � � ≤ �
1 ; � � ≤ �
� − � � − �
; � � �
2.2 Estimasi Asumsi Pendugaan 2 Rata-rata 2.2.1 Pendugaan Beda 2 Rata-rata dari sampel-sampel besar