Data baku WHO-NCHS menyajikan pengukuran status gizi dalam 2 versi, yaitu persentil dan z-score. Data baku WHO-NCHS WHO, National Center For
Health Statistics disusun oleh NCHS Badan Riset Kesehatan Amerika, di bawah CDC = center for decease control dan dipublikasikan tahun 1983. Data baku ini
diterapkan pada tahun 1990 di Indonesia. Menurut Waterlow, dkk tahun 1977 dalam Gizi Indonesia Vol XV No.2
1990, gizi anak-anak dinegara yang populasinya relatif baik well-nourished sebaiknya menggunakan persentil, sedangkan dinegara untuk anak-anak yang
populasinya relative kurang menggunakan skor simpang baku z-score Ali, 2008:4. Di Indonesia, pengukuran status gizi remaja lebih banyak menerapkan zscore.Rumus
z-score yaitu
z-zcore = NIS-NMBR NSBR
Dimana NIS : Nilai Individual Subjek NMBR : Nilai Median Baku Rujukan
NSBR : Nilai Simpang Baku Rujukan 1.
Bila “Nilai Riil” hasil pengukuran BBU, TBU, BBTB nilainya lebih besar atau sama dengan nilai median, maka:
Z-Score = NIS-NMBRNSBR
2. Bila “Nilai Riil” hasil pengukuran BBU, TBU, BBTB nilainya lebih kecil
dari nilai median, maka:
Z-Score = Nilai Rill – NilaiMedian SD Low
2.12 Pengertian Antropometri
Dari sudut pandang gizi telah banyak diungkapkan oleh para ahli, salah satunya adalah Jelliffe 1996 mengungkapkan bahwa:
“Nutritional anthtropometry is measurement of the variations of the physical dimensions and the gross composition of the human body at different age levels and
degree of nutrition”.
Universitas Sumatera Utara
Dan Istilah anthropometri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Anthropometri menurut stevenson1989 dan Nurmianto 1991
adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, usuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk
penangan masalah design. Antropometri merupakan studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi
tubuh manusia yang secara luas dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk merancang produk ataupun sistem kerja yang melibatkan manusia. Perancangan
produk harus mampu mengakomodasikan populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil rancangan tersebut.
Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein
dan energi. Gangguan biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Berbagai jenis ukuran
tubuh dalam antropometri antara lain berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar pinggang, lingkar panggul, lingkar lengan atas dan tebbal lemak di bawah
kulit. Adapun syarat-syarat yang mendasari penggunaan antropometri adalah:
1. Alatnya mudah didapat dan digunakan.
2. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif.
3. Pengukuran bukan hanya dilakukan oleh tenaga khusus profesional, tetapi juga
oleh tenaga lain setelah dilatih untuk itu. 4.
Biaya relatif murah, karena alat mudah didapat dan tidak memerlukan bahan- bahan lainnya.
5. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas cut off points
dan baku rujukan yang sudah pasti.
Universitas Sumatera Utara
6. Secara ilimiah diakui kebenarannya. Hmpir semua negara menggunakan
antropometri sebagai metode untuk mengukur status gizi masyarakat, khususnya penapisan screening status gizi. Hal ini dikarenakan antropometri
diakui kebenarannya secara ilmiah.
2.13 Keunggulan dan Kelemahan metode Antropometri 2.13.1 Keunggulan Antropometri