Kelemahan Antropometri Keunggulan dan Kelemahan metode Antropometri .1 Keunggulan Antropometri

6. Secara ilimiah diakui kebenarannya. Hmpir semua negara menggunakan antropometri sebagai metode untuk mengukur status gizi masyarakat, khususnya penapisan screening status gizi. Hal ini dikarenakan antropometri diakui kebenarannya secara ilmiah. 2.13 Keunggulan dan Kelemahan metode Antropometri 2.13.1 Keunggulan Antropometri Adapun keunggulan Antropometri yaitu: 1. Prosedurnya sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel yang besar. 2. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli, tetapi cukup dilakukan oleh tenaga yang sudah dilatih dalam waktu singkat. 3. Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di daerah setempat. 4. Metode ini tepat dan akurat karena dapat dibakukan. 5. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lampau. 6. Umumnya dapat mengidentifikaasi status gizi sedang, kurang, dan gizi buruk karena sudah ada ambang batas yang jelas. 7. Metode antropometri dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu generasi ke generasi berikutnya. 8. Metode antropometri gizi dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi.

2.2.2 Kelemahan Antropometri

1. Tidak sensitif. Metode ini tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat. Di samping itu tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu seperti Zinc dan Fe zat besi. 2. Faktor di luar gizi penyakit, geneik, dan penurunan penggunaan energi dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri. Universitas Sumatera Utara 3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi. Parameter yang sering digunakan dalam antropometri yaitu umur, berat badan, tinggi badan atau panjang badan. Dari pengukuran ketiga parameter tersebut maka akan menghasilkan indeks antropometri yang merupakan rasio dari suatu pengukuran terhadap satu atau lebih pengukuran yang lain. Indeks antropomentri dari kombinasi ketiga parameter tersebut terdiri dari: 1. Berat Badan Menurut Umur BBU Berat badan adalah parameter yang paling sederhana, mudah diukur dan diulang. BBU merupakan indeks untuk status nutrisi sesaat dan dapat menggambarkan ada atau tidaknya suatu masalah gizi. Beberapa keadaan klinis dapat mempengaruhi berat badan, seperti terdapatnya edema, organomegali, hidrosefalus dan lain-lain. Dalam keadaan ini, indeks antropometri yang menggunakan berat badan tidak dapat digunakan lagi untuk menilai status gizi. 2. Tinggi Badan Menurut Umur TBU Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan. Tinggi badan relatif kurang sensitif terahadap masalah kekurangan gizi dalam jangka waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama. Indeks TBU dapat menggambarkan status gizi masa lampau, status sosial ekonomi dan adanya suatu masalah gizi kronis. Data baku WHO tinggi badan menurut umur untuk anak laki-laki dan perempuan. 3. Berat Badan Menurut Tinggi Badan BBTB Indeks ini merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi saat ini dengan lebih spesifik, terutama bila data umur yang akurat sulit diperoleh. Selain itu, indeks BBTB menggambarkan ada atau tidaknya suatu masalah gizi akut dan dapat membantu menentukan apakah berat badan anak masih dalam kisaran yang sesuai untuk tinggi badannya. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan 3.1.1 Populasi