Pemilihan dan Pembelian Sapi Potong

2.4. Pemilihan dan Pembelian Sapi Potong

tidak bisa memilih secara detil karena pembelian secara masal, sebaliknya

Sapi yang akan dibeli dalam pembelian skala kecil kita disesuaikan dengan kebijakan bisa memilih secara rinci.

perusahaan. Apakah akan memelihara sapi lokal (bali, ongole, brahman) atau

Sapi yang dipilih berdasarkan sapi import yang dikenal dengan kondisi kesehatan, postur tubuh, tulang Brahman Cross (BX).

kecil, perut tidak menggantung, dan kapasitas perut besar. Tulang yang kecil, perut tidak menggantung, dan kapasitas perut besar. Tulang yang

2.4.2. Sapi Lokal

berat tulang banyak dan persentase daging lebih sedikit dibanding sapi

Pemilihan dan pembelian sapi dengan tulang kecil. Perut yang lokal lebih rumit karena jarang menggantung mengindikasikan per-

dilakukan penimbangan tetapi dengan tumbuhan berat badan yang lamban.

menaksir berat badan sapi. Di sini Postur yang kerdil juga sulit untuk

diperlukan ketrampilan menaksir berat digemukkan. Umur sapi yang dibeli

sapi. Ketrampilan tersebut tidak cukup berkisar 1-1,5 tahun.

dipelajari tetapi akan berkembang berdasarkan pengalaman selama

Pemilihan sapi juga didasarkan jangka waktu yang lama . Sapi yang

pada berapa lama program dibeli juga recordingnya kurang

penggemukan sapi yang akan kita bagus sehingga pembeli juga harus

laksanakan, semakin lama program

menaksir umur sapi.

penggemukan sapi, kita akan membeli

sapi yang lebih muda dan sebaliknya Dalam pemilihan sapi lokal

semakin pendek kita membeli sapi yang penilaian performan sapi sangat

lebih tua umurnya. Pembelian sapi BX penting, karena erat dengan potensi

biasanya berdasarkan berat badan, genetis. Perut menggantung, postur

karena setiap perusahaan punya kerdil, punggung tidak rata, kondisi

timbangan sendiri. kesehatan buruk adalah faktor yang

harus dihindari.

Dalam pembelian perlu disepakati apakah harga termasuk Kondisi sapi yang kurus tidak pengiriman atau harga di tempat

masalah asal sehat dan kurusnya penjual, kemudian bagaimana

karena kurang makan, biasanya akibat tatacara pembayarannya. Apakah

kemarau panjang sehingga peternak bayar di muka sebelum sapi diangkut,

sulit mencari pakan sapi. Pembelian tunai setelah sapi diangkut atau

sapi bisa dilakukan langsung ke dibayar setelah sapi sampai di

peternak, di pasar hewan, atau melalui tempat pembeli. Pembayaran dalam

pedagang penyedia sapi. Tingkat harga jumlah besar sebaiknya dilakukan pada masing-masing penjual berbeda, dengan transfer rekening bank untuk tetapi perlu juga dipertimbangkan biaya menghindari tindak kejahatan transport pembeli dan biaya tenaga perampasan uang. pembelian sapi. Beberapa perusahaan besar lebih senang membeli dari suplier pedagang penyedia sapi. Tingkat harga jumlah besar sebaiknya dilakukan pada masing-masing penjual berbeda, dengan transfer rekening bank untuk tetapi perlu juga dipertimbangkan biaya menghindari tindak kejahatan transport pembeli dan biaya tenaga perampasan uang. pembelian sapi. Beberapa perusahaan besar lebih senang membeli dari suplier

setelah sapi datang diberi minum dan ke tujuan penggemukan sapi garam untuk menghilangkan stress dan perusahaan apakah akan menjual sapi

mengem- balikan kondisi tubuh sapi. kurban atau menjual sapi untuk daging.

Jika perjalanan sangat panjang bisa Pemeliharaan secara intensif akan lebih

diberi perlakuan khusus dengan multi menguntungkan kalau penggemukan mineral dan vitamin untuk

sapi untuk kurban, hanya penjualan mengembalikan dehidrasi tubuh. hanya bisa dilakukan setahun sekali.

Pemilihan bibit yang baik sangat Untuk sapi kurban pembelian sapi menentukan keberhasilan peternak pada umur di atas 1,5 tahun dan dalam usaha penggemukan sapi dipelihara sekitar 6 bulan, sehingga potong.

diperoleh berat pada saat dijual

berkisar 350-400 kg berat hidup.

2.5. Mengamati Penampilan Feedlot

Performan sapi kurban juga harus gagah, tidak cacat, dan sehat.

Kegiatan pemeliharaan sapi Tuntutan kondisi itu menyebabkan meliputi pemberian pakan, minum, harga beli jadi lebih mahal dari sapi

mineral, vitamin, membersihkan biasa yang untuk produksi daging. Pada

kandang, mengelola kotoran, dll. Pada saat penerimaan sapi ada beberapa

bagian ini akan lebih banyak dibahas hal yang harus diperhatikan. Jumlah

mengenai pengamatan kondisi ternak. sapi dihitung sesuai dengan surat

Kegiatan budidaya lainnya akan jalan (DO) atau jumlah sapi yang dibahas pada bagian yang lain. dibeli. Periksa juga kondisi sapi apakah ada yang pincang, ada tidaknya luka atau patah tulang selama perjalanan. Jika kita punya timbangan sendiri sapi ditimbang dan data penimbangan dicatat pada buku recording.

2.5.1. Kesehatan Ternak

2.5.4. Kondisi Sapi

Kesehatan ternak harus diamati Kondisi badan sapi yang perlu setiap hari. Gejala-gejala penyakit diamati adalah pertumbuhannya,

diidentifikasi dan dilakukan diagnosa apakah selama sapi dipelihara penyakit. Perlakukan ternak yang sakit

bertambah gemuk atau kurus. Dalam disesuaikan dengan hasil diagnosa kondisi yang ekstrim kondisi ini bisa penyakit. Indikasi dari dari adanya

diamati dengan mata telanjang tanpa gangguan kesehatan adalah nafsu

alat bantu. Jika sapi bertambah kurus makan, minum menurun, sapi lesu, harus segera dievaluasi proses dan perubahan-perubahan tanda vital

pemeliharaannya.

ternak. Namun hati-hati menurunnya nafsu makan juga bisa disebabkan

2.5.5. Ketersediaan Pakan dan Air

oleh pakan yang tidak baik.

Minum

2.5.2. Nafsu Makan dan Minum

Kontrol ketersediaan pakan dan minum harus dipantau terus untuk

Pengamatan kegiatan makan sapi feedlot. Periksa apakah tempat dan minum ternak juga harus pakan selalu kosong habis dimakan.Jika dilakukan untuk menjamin bahwa ini terjadi dimungkinkan bahwa sapi ternak memperoleh nutrisi yang cukup

memerlukan pakan lebih banyak. untuk pertumbuhan badannya. Pakan

Pengamatan dilakukan pada sore dan (tengik, berkutu, berjamur, dll) yang malam hari, pada saat tersebut

tidak baik akan menyebabkan sapi sering lepas dari perhatian, sedang tidak mau makan. Air minum yang pada siang hari selalu terpantau yaitu kualitasnya kurang baik juga me- pemberian konsentrat 2 kali dan nyebabkan sapi tidak mau minum.

hijauan 2 kali per hari. Di samping itu, persediaan pakan juga perlu dijaga

2.5.3. Defisiensi

kontinuitasnya untuk menjamin sapi mendapat pakan dengan jumlah dan

Pengamatan ternak juga dilakukan

jadwal yang baik.

untuk gejala-gejala defisiensi vitamin atau mineral. Defisiensi

tersebut akan mengganggu

pertumbuhan ternak sehingga harus

segera diatasi.

2.5.6. Menimbang Sapi

Setiap penyimpangan performan

sapi harus dicatat dan dicari Setiap bulan sapi ditimbang untuk

penyebabnya secara teliti. Diagnosa mengontrol pertumbuhan sapi. atau analisis yang tidak tepat hanya Penimbangan bisa dilakukan secara akan menambah biaya pemeliharaan sampling (contoh) yang dipilih secara

dan tidak akan memperbaiki acak. Pertumbuhan berat badan yang

performan sapi. Jika ini berlangsung tidak sesuai dengan target harus dalam jangka waktu yang lama maka dianalisis penyebabnya. Analisis akan menurunkan kemampulabaan harus dilakukan berdasarkan data perusahaan.

catatan harian terhadap pengamatan

budidaya dan kondisi sapi. Diagnosa

3. Penanganan Ternak

yang salah akan menyebabkan perlakukan sapi yang tidak tepat

handler perlu yang akhirnya tidak bisa memperbaiki

Seorang

memahami bagaimana behaviour atau performan sapi.

tingkah laku dari ternak yang akan

ditanganinya. Bila memahami tingkah

2.5.7. Kondisi Iklim

laku sapi, dapat diduga bagaimana sapi

tersebut memberikan respon bila diberi Kondisi iklim yang ekstrim panas

stimulus.

atau dingin akan mempengaruhi

performan sapi, untuk itu cuaca dan Sapi seperti halnya ternak domba temperatur ha- rus di pantau secara

tidak dapat melihat, mencium bau, terus menerus. Pada kondisi panas

atau mendengar lingkungannya dengan maka konsumsi pakan menurun dan

seperti yang dilakukan manusia. Sapi minum meningkat. Kondisi tersebut

mempunyai mata di kedua sisi bisa diatasi dengan membuat kepalanya. Sapi melihat dan konsentrat dengan nilai nutrisi yang

memperkirakan jarak benda di lebih tinggi, sehingga walaupun sapi

sampingnya dengan satu mata makan sedikit tetapi kebutuhan (monocular vision) dan pandangan di nutrisinya tetap terpenuhi. Sebaliknya

muka kepalanya dengan dua mata pada suhu dingin menyebabkan (binocular vision).

konsumsi pakan lebih banyak

sehingga pemberian pakan harus lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Sapi cukup sensitif dengan Arausal adalah kunci lain dari gerakan atau suara yang keberhasilan penanganan ternak mengejutkan. Seekor pejantan akan sapi. Arausal dapat digambarkan sangat agresif pada saat musim kawin,

sebagai tingkah aktivitas dari demikian pula sapi yang baru seekor ternak. Ini dapat diamati dari melahirkan akan selalu melindungi mulai tidur sampai kondisi yang anaknya dengan segala kekuatannya,

paling ekstrim seperti menanduk atau sehingga handler harus mengetahui menendang bahkan menyerang dengan apa karakteristik dari sapi. Handler

membabi buta.

harus tanggap atau respek pada

kemampuan ternak sapi seperti Secara umum pemahaman kekuatan dan kecepatan dari sapi, arausal dimaksudkan menjaga ternak sehingga tidak ada keragu- raguan atau

setenang mungkin, sehingga mereka rasa takut dalam melakukan bergerak dengan tenang. Stimulus pada penanganan ternak sapi. Keragu-

ternak dalam beberapa cara dapat raguan dan rasa takut merupakan meningkatkan atau menurunkan tingkat rintangan yang akan memberhentikan

dari arausal.

handler untuk bereaksi dengan tenang

dan penuh perhatian. Tingkah laku sosial sapi bervariasi

menurut umur dan bangsa,

Pengetahuan tentang tingkah dibandingkan dengan domba. Sapi laku sapi sangat mendukung dalam

muda tidak mengikuti induknya saat

pendugaan ternak memberikan setelah dilahirkan seperti halnya respon. Pendugaan reaksi sapi adalah

domba. Sapi muda berbaring secara salah satu kunci penanganan sapi.

tenang di antara makanan pada suatu

tempat di mana induknya sedang Ternak akan memberikan respon

merumput.

bila diberi stimulus. Sehingga amatlah

penting untuk mengetahui respon dari Penjantan muda cenderung sapi dalam berbagai macam situasi.

untuk bermain, tetapi hanya sampai Stimulus yang diberikan harus dapat

umur tertentu, tergantung pada dikontrol sehingga tidak menciptakan bangsa dan kemudian menjadi lebih respon yang tidak terkendali.

agresif dan bahkan menguasai areal

tertentu serta menyerang pengganggu- pengganggu di wilayahnya. Seorang

handler mungkin dapat terluka karena handler mungkin dapat terluka karena

dikendalikan serta mengakibatkan yang tidak terkendali. Untuk produksi sapi menurun. Sebagai menghindari keadaan kacau akibat contoh perubahan rutin pada pergan- tingkah laku sapi jantan tersebut, tian pemerah, isolasi sapi perah maka harus diusahakan jalan dari kelompoknya untuk inseminasi keluar yang tepat.

buatan dan lain-lain.

Sapi potong betina mungkin Sapi adalah hewan sosial dan juga pada suatu saat seperti setelah

sapi sangat mudah terpisah dari melahirkan, akan menyerang sapi kelompoknya, jika diganggu oleh sapi lainnya atau seorang handler untuk

lainnya.

melindungi anaknya. Sapi-sapi yang baru melahirkan

Sapi potong dapat melukai tidak selalu seagresif sapi potong betina peternak dan merusak fasilitas yang

dalam mempertahankan anaknya. ada, sebagai akibat benturan-benturan

Bagaimana seekor induk sapi perah dan kecepatan bergerak serta dapat berubah menjadi agresif,

agresifitasnya. Jangan salah karena teriakan atau gonggongan menduga atau memperkirakan ke- seekor anjing. cepatan, arah, dan ketepatan bila

seekor sapi menendang. Sapi yang Pejantan sapi perah sering berdiri biasanya menendang keluar pula menguasai tempat tertentu dan

dengan membentuk sudut 45 derajat ke dapat menjadi agresif, serta arah belakang. Tetapi sapi yang sedang

berbahaya bagi peternak atau sapi bergerak cenderung untuk menendang

lainnya.

ke arah belakang secara lurus.

Sapi perah suka menggosok- Banyak hal-hal yang berkaitan gosokkan badannya pada dinding

dengan sapi potong juga diterapkan pagar dan membuatnya menjadi pada sapi perah. Pada sapi perah

tenang. Jika ingin menyentuhnya, banyak tingkah laku yang harus maka usahakan agar sapi tersebut

dipelajari dari pengalaman. Sapi melihat terlebih dahulu. Tindakan perah sering mengalami stres, yang mengejutkan dapat membuatnya karena suatu perubahan yang rutin.

menendang.

Hal ini meningkatkan tingkat arausal

Keberhasilan di dalam unggas harus hati-hati demi budidaya atau pemeliharaan ternak

keselamatan. Berbicara keselamatan sangat ditentukan oleh bagaimana

di sini menyangkut keselamatan manajemen pemeliharaan yang handler dan ternaknya.

diterapkan. Apabila manajemen

budidaya atau pemeliharaan yang Kegiatan penanganan atau diterapkan bagus, maka kemungkinan

handling yang baik akan sangat berhasilnya suatu usaha juga sangat

diperlukan di setiap kegiatan besar. Manajemen pemeliharaan pemeliharaan ternak. Setiap kegiatan

ternak menyangkut beberapa hal, yang menyangkut hal- hal yang akan salah satunya adalah bagaimana dilakukan terhadap ternak biasanya cara/teknik menangani atau memerlukan penanganan terlebih handling

ternak dengan benar. dahulu. Sebagai contoh kegiatan Sehingga tidak menyebabkan cedera

handling dalam pemeliharan ternak bagi ternak dan si pelaku handling. Hal

sapi, kerbau, domba, dan kambing yang ini sangat penting karena umum adalah: memindahkan ternak penanganan atau handling ternak

dari suatu tempat ke tempat yang lain, ruminansia akan jauh berbeda melakukan pemotongan tanduk, dengan ternak unggas.

pemotongan kuku, recording dengan

cara penandaan ternak, melakukan

Ternak ruminansia seperti sapi, kastrasi, memasang tali hidung (tali kerbau, domba, dan kambing memiliki

keluh), memandikan ternak, memberi tenaga yang lebih besar/kuat obat, dan bahkan kalau di- dibandingkan dengan ternak unggas.

mungkinan kegiatan menjatuhkan Di samping mempunyai tenaga yang

atau merobohkan ternak dan lain besar/kuat, ternak tersebut mempunyai

sebagainya.

tanduk untuk menyeruduk yang

berbahaya bagi keselamatan orang Pada saat melakukan yang akan menangani serta penanganan/

handling ternak, mempunyai kemampuan menendang.

khususnya ternak ruminansia,

diperlukan keberanian, keyakinan, dan

Sedangkan untuk ternak unggas ketrampilan. Tanpa adanya kebera- seperti ayam dan puyuh, mempunyai

nian dan ketrampilan serta sifat mematuk dan mencakar, sehingga

pengetahuan tentang teknik handling setiap orang yang menangani/handling

jangan sekali-kali mencoba melakukan ternak baik itu ternak ruminansia atau

handling, karena resiko yang handling, karena resiko yang

3.1. Simpul Mati (Tali Sambung)

itu, demi keberhasilan pada saat melakukan handling harus didukung

Simpul mati digunakan untuk menyam- pengetahuan yang berkaitan bung 2 utas tali yang sama besarnya.

dengan teknik penanganan ternak

seperti: tali temali dan tingkah laku