Pekerjaan Perkerasan
3.3.7 Pekerjaan Perkerasan
Setelah seluruh pekerjaan erection telah selesai, maka selanjutnya dilakukan pekerjaan aspal. Pekerjaan aspal dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi pengendara saat melalui jalur baru. Selain itu aspal juga memberikan perlindungan struktur di bawahnya dari pengaruh buruk perubahan cuaca.
a. Spesifikasi Teknis
Untuk Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi jenis lapisan aspal yang digunakan adalah lapis aspal beton. Untuk tebal aspal, digunakan tebal
4 cm untuk Asphalt Concrete-Bearing Course (AC-BC), dan 3.5 cm untuk lapis permukaannya atau wearing course (WC). Spesifikasi teknis dari bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan aspal ditampilkan di bawah ini:
1. Agregat Kasar Fraksi agregat kasar untuk rancangan campuran adalah yang tertahan
ayakan no. 4 (4.75 mm) yang dilakukan secara basah dan harus bersih, keras, awet dan bebas dari lempung atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya dan memenuhi ketentuan yang diberikan.
Fraksi agregat kasar harus dari batu pecah mesin dan disiapkan dalam nominal sesuai dengan jenis campuran yang direncanakan.
2. Agregat Halus Agregat halus dari sumber mana pun, harus terdiri dari pasir atau hasil pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan yang lolos ayakan
No.4 (4.75 mm) Fraksi agregat halus pecah mesin dan pasir harus ditempatkan terpisah dari agregat kasar. Pasir alam dapat digunakan dalam campuran AC sampai suatu batas
yang tidak melampaui 15% terhadap berat total campuran
3. Bahan Filler Bahan pengisi yang ditambahkan (filler added) terdiri atas debu bau kapur (limestone dust, calcium carbonate, CaCO 3 atau debu kapur padam yang sesuai dengan AASHTO M303-89 (2006), semen atau mineral yang berasal dari Asbuton yang sumbernya disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Bahan Pengisi yang ditambahkan harus kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan dan bila diuji dengan pengayakan sesuai SNI 03-4142-1996 harus mengandung bahan yang lolos ayakan No.200 (75 mikron) tidak kurang dari 75% terhadap beratnya kecuali untuk mineral Asbuton. Mineral Asbuton harus mengandung bahan yang lolos ayakan No.100 (150 micron) tidak kurang dari 95% terhadap beratnya.
Bilamana kapur tidak terhidrasi atau terhidrasi sebagian, digunakan sebagai bahan pengisi yang ditambahkan maka proporsi maksimum yang diizinkan adalah 1.0% dari berat total campuran beraspal. Kapur yang seluruhnya terhidrasi yang dihasilkan dari pabrik yang disetujui dan memenuhi persyaratan yang disebutkan, dapat digunakan maksimum 2% terhadap berat total agregat.
Semua campuran beraspal harus mengandung bahan pengisi ditambahkan (filler added) harus dalam rentang 1-2% dari bera total agregat.
4. Gradasi Agregat Gabungan Gradasi agregat gabungan untuk campuran aspal, ditunjukkan dalam persen terhadap berat agregat dan bahan pengisi, harus memenuhi batas- batas yang diberikan seperti yang telah tercantum pada tabel 2-13.
5. Aspal Kriteria aspal yang digunakan pada Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi dapat dilihat pada tabel 2-14 dan 2-15.
b. Metode Pelaksanaan
1. Kualitas agregat (batuan), filler dan aspal panas diperiksa dan dipastikan sesuai dengan spesifikasi.
2. Campuran aspal beton (mix design) dipastikan sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak.
3. Percobaan campuran aspal beton (job mix) dilaksanakan, kemudian gradasi campuran tanpa aspal (dry mix) dan homogenitas campuran beraspal (wet mix) diperiksa sebelum pelaksanaan.
4. Komponen peralatan AMP dipastikan sudah diperiksa dan layak untuk produksi
5. Aspal yang sesuai persyaratan dihamparkan dengan menggunakan asphalt finisher yang dimobilisasi dari AMP menggunakan dump truck.
6. Hamparan aspal dipastikan merata dengan ketebalan sesuai rencana dan dihampar pada suhu minimal 140°C.
7. Pemadatan dilakukan dengan alat tandem roller dan pneumatic tandem roller.
c. Peralatan
1. Pneumatic Tandem Roller
2. Tandem Roller
3. Asphalt Finisher 3. Asphalt Finisher
1. Operator alat harus memiliki SIO (Surat Izin Operator) dan alat harus memiliki SIA (Surat Izin Alat),
2. Pengamanan area kerja dengan rambu-rambu lalu lintas dan K3,
3. Pekerja dilengkapi dengan APD standar (helm, rompi, sepatu bot), sarung tangan serta masker.