Erection dengan Sistem Lifter

4.3 Erection dengan Sistem Lifter

Pada proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi adanya span yang melintas di atas jalan raya mengakibatkan metode erection dengan sistem shoring tidak bisa digunakan sepenuhnya. Dibutuhkan sebuah alternatif lain agar segmen-segmen pada span tersebut tetap dapat di-erection tanpa mengganggu aktivitas lalu lintas di bawahnya. Lifter kemudian dipilih sebagai solusi untuk mengatasi hal tersebut.

4.3.1 Bagian-bagian Lifter

Lifter sendiri merupakan sebuah alat yang didesain untuk melakukan erection terhadap segmen pracetak yang menggunakan metode balanced cantilever (Gambar 4-30). Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya, akibat adanya banana effect metode balanced cantilever telah dimodifikasi menjadi metode semi-balanced cantilever. Walaupun adanya perubahan metode lifter tetap bisa digunakan secara normal.

Gambar 4-30 Lifter yang telah Dirakit

Adapun bagian-bagian dari lifter terdiri dari main frame, hoisting system, lifiting device, stressing platform, anchorage system, launching and leveling adjustment system, access accessories, hydraulic system (Gambar 4-31).

Gambar 4-31 Ilustrasi Lifter

a. Main Frame

Main frame berfungsi sebagai frame utama dari lifter. Main frame sendiri terdiri dari top frame dan bottom frame yang dihubungkan oleh front dan rear column (Gambar 4-32). Dalam perakitannya, main frame dapat dirakit secara bersama-sama dengan komponen lainnya. Perakitan ini dapat dilakukan di atas tanah ataupun pier jembatan. Namun untuk instalasinya, main frame harus menjadi komponen pertama yang dipasangkan.

Gambar 4-32 Ilustrasi Main Frame

b. Hoisting System

Hoisting system merupakan salah satu komponen utama dari lifter (Gambar 4-33). Adapun fungsi utamanya adalah menaik-turunkan serta menggerakkan lifting device agar dapat diposisikan terhadap segment box girder. Hoisting system dapat bergerak secara transversal ±500 mm dari centerline dan bergerak secara longitudinal sampai dengan ±5500mm dari front leg . Kapasitas angkat maksimum dari strand jack sebesar 60 ton.

Gambar 4-33 Ilustrasi Hoisting System

c. Lifting Device

Lifting device berfungsi untuk mengangkat segment box girder dan mengatur segmen secara transversal maupun longitudinal agar sesuai dengan gradien rencana. Lifting device dapat memutar segmen sejauh 180 ⁰ dan mengatur gradien transversal maupun longitudinal sebesar ± 4% (Gambar 4-34).

Gambar 4-34 Ilustrasi Lifting Device Gambar 4-34 Ilustrasi Lifting Device

Stressing platform tergantung di supporting beam di depan main frame (Gambar 4-35). Stressing platform dapat bergerak secara longitudinal sepanjang supporting beam . Kegunaannya adalah sebagai tempat untuk pekerja melakukan stressing of segment box girder.

Gambar 4-35 Ilustrasi Letak Stressing Platform

e. Anchorage System

Anchorage System berfungsi untuk mengangkurkan lifter agar tidak berpindah posisi saat proses erection dilaksanakan (Gambar 4-36).

Gambar 4-36 Ilustrasi Anchorage System dari Lifter Gambar 4-36 Ilustrasi Anchorage System dari Lifter

Launching and leveling adjusment system berfungsi sebagai alat untuk mengatur pergerakan dari lifter untuk maju dan mundur atau maupun untuk mengatur ketinggian dari lifter (Gambar 4-37).

Gambar 4-37 Ilustrasi Launching and Leveling Adjusment System

g. Access Accessories

Access Accessories berfungsi sebagai tambahan agar pekerja dapat bekerja secara aman menurut panduan keselamatan kerja (Gambar 4-38).

Gambar 4-38 Ilustrasi Access Accessories

h. Rail System

Rail System berfungsi sebagai lintasan lifter saat melakukan pergerakan secara longitudinal (launching) (Gambar 4-39).

Gambar 4-39 Ilustrasi Rail System dari Lifter

4.3.2 Pra Perakitan Lifter

Pada proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi, lifter akan digunakan pada span P1-P2 dan span P6-P7 baik untuk ramp 1 maupun ramp 2. Tahapan perakitannya dapat dilakukan di atas pier head maupun di atas tanah yang sudah dipadatkan. Oleh karena itu, diperlukan persiapan berupa pembangunan pier head dan erection span sebelumnya yang selain bertindak sebagai storage area saat perakitan akan bertindak pula sebagai Pada proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi, lifter akan digunakan pada span P1-P2 dan span P6-P7 baik untuk ramp 1 maupun ramp 2. Tahapan perakitannya dapat dilakukan di atas pier head maupun di atas tanah yang sudah dipadatkan. Oleh karena itu, diperlukan persiapan berupa pembangunan pier head dan erection span sebelumnya yang selain bertindak sebagai storage area saat perakitan akan bertindak pula sebagai

Start

Pemasangan Formwork Penulangan Pier

Head Bawah

Pemasangan Bekisting Luar

Penulangan Pier Head Samping

Pemasangan Bekisting Dalam

Penulangan Pier Head Atas

Ducting Tendon Pengecoran

Pier Head

Finish

Gambar 4-40 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan Pier Head

Gambar 4-41 Pemasangan Bekisting Luar

Gambar 4-42 Pembesian Tulangan Samping Pier Head

Gambar 4-43 Pemasangan Bekisting Dalam dari Pier Head

Gambar 4-44 Pembesian Tulangan Atas dan Pemasangan Tendon

Gambar 4-45 Pelaksanaan Pengecoran Pier Head

4.3.3 Perakitan Lifter

Pada tahapan perakitan lifter, seluruh komponen lifter dapat dirakit secara paralel namun untuk instalasinya harus mengikuti tahapan-tahapan berikut (Gambar 4-46).

Perakitan Main Frame (Lower & Upper Frame )

Instalasi

Perakitan Lifting Device

Lower Frame

Instalasi Hoisting

Instalasi Lifting

Instalasi

System Device

Perakitan Hoisting Sytem

Upper Frame

Instalasi Rail System

Gambar 4-46 Skema Perakitan Lifter

Gambar 4-47 Plan View Perakitan Lifter

Gambar 4-48 Perakitan Main Frame (Bottom Frame)

Gambar 4-49 Hoisting System dari Lifter

Gambar 4-50 Lifting Device Lifter yang Belum Terinstal

Gambar 4-51 Rail System yang Belum Dirakit

4.3.4 Erection dari Segment Box Girder

Setelah tahapan perakitan lifter selesai dan pengujian telah dilaksanakan, erection dari segment box girder dapat dimulai. Erection dilaksanakan dalam satu tahap langsung sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas di bawahnya terlalu lama (Gambar 4-52; Gambar 4-53). Penulis tidak mengikuti tahapan-tahapan pelaksanaan pada saat pekerjaan erection with segment lifter dikarenakan waktu yang tidak cukup. Namun berikut adalah tahapan-tahapan pelaksanaannya sesuai dengan metode kerja milik PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Start Perakitan Lifter

Pengujian Lifter Perbaiki

Lolos Uji?

NO YES

B Launching Lifter Perbaiki

Posisi Sesuai?

NO YES

Dongkrak Support Jack Angkur Anchorage Beam

Hoist System diposisikan ke depan

Lifting Segment Box Girder

Gambar 4-52 Bagan Alir Pelaksanaan Erection with Lifter

Segmen disesuaikan dengan segmen sebelumnya

Cek Geometri Segmen Perbaiki

Sesuai?

NO YES

Temporary Prestressing

Stressing Balanced Cantilever

Angkur dilepas Support Jack dilepas

Install rail ke Siklus Selesai? B

depan

Pengecoran Closure

Finish

Gambar 4-53 Bagan Alir Pelaksanaan Erection with Lifter (Lanjutan)