9
BAB III PEMBAHASAN
3.1. REVIEW JURNAL
Penelitian yang berjudul “Pemanfaatan SIG Untuk Menentukan Lokasi Potensial Pengembangan Kawasan Perumahan Dan Permukiman” dengan mengambil studi Kasus di
Kabupaten Boyolali menggunakan metode AHP Analytic Hierarchy Process. Dalam metode
penilitian yang diterapkan pertama tama yaitu dengan menentukan parameter yang akan digunakan dalam penentuan lokasi perumahan dan permukiman di Kabupaten Boyolali dengan
bantuan SIG. Adapun parameter yang diambil peneliti antara lain Daya dukung lahan, Ketersediaan Air, Kemiringan lereng, Aksesibilitas, Perubahan lahan, Kerawanan bencana, dan
pelayanan umum. Secara garis besar metode penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada diagram berikut
Gambar 3. Alur Penelitian
Dari analisis dan perhitungan dengan metode AHP dan klasifikasi peta menggunakan SIG dapat diketahui bahwa proses perbandingan pasangan cukup konsisten dengan nilai Rasio
konsistensi CR sebesar 0,089 pada BAPPEDA dan 0,018 pada DPU, atau dianggap sudah memenuhi syarat ≤ 0.1 Marimin, 2004 sehingga nilai bobot untuk ke tujuh parameter sudah dapat
digunakan untuk menentukan tingkat potensi lahan untuk lokasi perumahan dan permukiman. Dari
tahapan tersebut disajikan diagram persentase akan hasil pembobotan setiap parameter yang
10 akan digunakan. Dimana Kerawanan bencana memiliki bobot paling besar sebanyak 27,5,
sedangkan parameter dengan bobot paling kecil pada parameter Pelayanan Umum.
Gambar 4. Diagram hasil pembobotan parameter
Dengan menggunakan bantuan SIG, pengambilan keputusan untuk menentukan lokasi potensial pengembangan kawasan perumahan dan permukiman dilakukan dengan proses
skoring pemberian nilai pada parameter berdasarkan skor dari bobot yang dimiliki masing-masing parameter
Gambar 5. Peta potensi Lahan perumahan dan Permukiman Tabel 1.Tabel Kelas skoring Kawasan Potensial Pengembangan Perumahan dan Pemukiman