ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan
untuk mendirikannya. Kewirausahaan M. Tohar, 2000:163-165 didefinisikan sebagai berikut:
a. Swasta
Berasal dari prakata swa dan sta. Swa berarti sendiri dan sta berarti berdiri. Swasta berarti berdiri sendiri. Jadi orang-orang swasta adalah
meraka yang sanggup “berdiri sendiri” b.
Wiraswasta Berasal dari kata wira atau perwira dan swasta. Wira berarti bijaksana,
mulia atau luhur. Swasta atau berdiri sendiri berarti hidup berdiri sendirian
c. Wirausaha
Wirausaha bukan sekedar pengusaha yang sukses karena mamiliki ciri- ciri serta kemampuan tertentu untuk emciptakan sesuatu yang baru.
C. Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa
Studi kelayakan proyek Ichsan, et. Al 2002:2 merupakan penggabungan pengertian dari masing-masing kata yaitu studi, kelayakan, dan proyek. Definisi
dari kata studi adalah usaha sadar untuk mempelajari, meneliti, menyelidiki, membaca, menganalisa, menanyakan, merenungkan, membandingkan,
memikirikan, dan merefleksikan secara mendalam serta seksama tentang suatu hal yang menjadi objek pengamat. Pengertian dari kelayakan adalah segala sesuatu
Universitas Sumatera Utara
dari objek pengamat yang bersifat wajar, benar, dapat diterima dan diperoleh, dapat diselesaikan, dapat dicapai, dapat dikerjakan, atau dapat memberikan
kepuasan atau kenikmatan kepada si pengamat atau si pemerhati. Sedangkan proyek berarti suatu program penyelidikan dan aktivitas yang terorganisir dengan
maksud untuk memperoleh suatu tujuan tertentu laba dengan batas waktu tertentu serta bersifat tidak berulang-ulang.
D. Pihak-Pihak yang Membutuhkan Studi Kelayakan
Pihak-pihak yang membutuhkan studi kelayakan, menurut Husein Umar 2003:6-7 antara lain:
1. Pihak Investor
Apabila hasil suatu studi kelayakan dinyatakan layak direalisasikan, tahap selanjutnya adalah mencari sumber pendanaan, misalnya dengan
mencari investor atau pemilik modal yang mau turut menanamkan modalnya pada proyek bisnis jasa yang akan dikerjakan itu. Sudah tentu
calon investor tersebut akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis jasa tersebut karena calon investor mempunyai kepentingan langsung
berkaitan dengan keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang ditanamkan.
2. Pihak Kreditor
Sumber pendanaan proyek dapat juga diperoleh dari bank dengan cara meminjam. Pihak bank juga berkepentingan mengkaji ulang studi
kelayakan bisnis jasa yang telah dibuat tersebut, termasuk
Universitas Sumatera Utara
mempertimbangkan sisi-sisi lain, misalnya bonafiditas dan ketersediaan agunan pihak perusahaan sebelum memutuskan untuk memberi kredit atau
tidak. 3.
Pihak Manajemen Perusahaan Studi kelayakan bisnis jasa dapat pula dilakukan oleh pihak eksternal
perusahaan selain pihak internal. Terlepas dari siapa yang membuat, pembuatan proposal ini merupakan suatu upaya untuk merealisasikan ide
proyek yang bermuara peningkatan usaha dalam rangka meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak yang menjadi project leader, sudah tentu
pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya soal pendanaan: berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana
pendanaan dari investor, dan rencana pendanaan dari kreditor. 4.
Pihak Pemerintah dan Masyarakat Susunan studi kelayakan jasa perlu memperhatikan kebijakan-
kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah karena bagaimanapun pemerintah dapat secara langsung maupun tidak, mempengaruhi kebijakan
perusahaan. 5.
Untuk Tujuan Pembangunan Ekonomi Studi kelayakan bisnis jasa juga perlu menganalisis manfaat yang akan
didapat atau biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional.
Universitas Sumatera Utara
E. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis Jasa