Tahapan Studi Kelayakan Bisnis Jasa

E. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis Jasa

Suatu studi kelayakan bisnis jasa memiliki beberapa tahapan dalam pelaksanaannya Husein, Umar: 2003, yaitu: 1. Penemuan Ide Produk yang akan dibuat hendaknya memiliki potensi laku dijual dan menguntungkan. Oleh karena itu, harus dilakukan penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produknya. Penelitian jenis produk dapat dilakukan. Berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Misalnya,apakah suatu produk yang akan dibuat dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum terpenuhi, untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap produk yang belum ada, atau untuk mengganti produk yang sudah ada dengan produk lain yang mempunyai nilai lebih. Di lain pihak, sehubungan dengan kebutuhan pasar, hasil penelitian yang diharapkan adalah apakah produk yang nantinya dihasilkan dapat dijual di pasar yang cukup sehat permintaan yang cukup baik dalam jangka panjang. Selanjutnya untuk menghasilkan ide proyek bisnis jasa tadi, diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, yang dipilih oleh pengambil keputusan biasanya tergantung pada tiga faktor, yaitu: a. Apakah ide proyek cocok dengan kata ”hati” nya. b. Apakah pengambilan keputusan akan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis. Universitas Sumatera Utara c. Apakah ada keyakinan akan kemampuan proyek untuk menghasilkan laba. Jadi, walaupun terdapat lebih dari satu proyek, pada gilirannya yang dipilih adalah yang sesuai dengan prioritasnya. 2. Tahap Penelitian Setelah ketiga ide proyek terpilih, selanjutnya penelitian yang lebih mendalam dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Langkah awalnya adalah mengumpulkan data, lalu mengolah data-data tersebut dengan teori-teori yang relevan, menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis, terakhir menyimpulkan hasil sampai tahap pembuatan laporan hasil penelitiannya. 3. Tahap Evaluasi Dalam tahap evaluasi ada tiga macam tahap evaluasi, yaitu: a. Evaluasi terhadap usulan proyek yang akan didirikan. b. Evaluasi terhadap usulan proyek yang akan dibangun. c. Evaluasi terhadap bisnis yang sudah dilakukan secara rutin. 4. Tahap Urutan Usulan yang Layak Jika usulan rencana bisnis yang dianggap layak lebih dari satu dan ada keterbatasan-keterbatasan pada pihak manajemen untuk merealisasikan semua bisnis tersebut, misalnya keterbatasan dana, maka rencana bisnis yang dipilih hendaknya adalah rencana yang dianggap paling penting untuk direalisasikan. Sudah tentu rencana bisnis yang diprioritaskan adalah yang mempunyai skor tertinggi dibanding usulan-usulan lain berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Universitas Sumatera Utara 5. Tahap Rencana Pelaksanaan Setelah suatu rencana bisnis dipilih utuk direalisasikan, dibuatlah rencana kerja pelaksanaan proyek itu sendiri. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen, dan lain-lain. 6. Tahap Pelaksanaan Setelah semua persiapan dilakukan, tahap berikutnya adalah merealisasikan pembangunan proyek ini. Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan seorang manajer proyek. Jika proyek selesai dikerjakan, maka tahap berikutnya adalah melaksanakan tahap operasional bisnis ini secara rutin. Dalam operasional ini diperlukan kajian untuk mengevaluasi bisnis, yaitu dari sisi fungsional keuangan, pemasaran, produksioperasi, SDM, dan manajemennya agar semua aspek pendukung berfungsi secara efektif dan efisien untuk meningkatkan laba perusahaan. Hasil evaluasi dapat dijadikan umpan balik bagi perusahaan untuk mengkaji ulang proses SKB ini secara terus menerus.

F. Aspek-Aspek Utama Studi Kelayakan