Harga Saham Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governace dan profitabilitas Terhadap Harga Saham Dengan corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Industri yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

10 saham yang baru. Sebagai gantinya, mereka lebih suka kepada aliran kas yang berasal dari dalam. Motivasi tersebut membawa pada kesimpulan bahwa tujuan finansial dasar para manajer adalah memaksimalkan kemakmuran perusahaan. Kemakmuran perusahaan adalah kemakmuran atas manajemen yang telah mengendalikan secara efektif, ia secara lebih dekat dikaitkan dengan pertumbuhan dan luas perusahaan.

2.2. Harga Saham

Harga suatu saham sepanjang waktu mengalami perubahan, hal ini dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran saham di bursa efek. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyerta atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Fahmi 2014:270, menyatakan bahwa saham adalah: a. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan, b. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya. c. Persediaan yang siap untuk dijual. Fahmi 2014:271, menyatakan bahwa “dalam pasar modal ada dua jenis saham yang paling umum dikenal oleh publik yaitu saham biasa common stock dan saham istimewa preference stock”. Common stock saham biasa adalah suatu surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai 11 nominal rupiah, dolar, yen dan sebagainya dimaan pemegangnya diberi hak untuk mengikuti RUPS Rapat Umum Pemegang Saham dan RUPSLB Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa serta berhak untuk menentukan membeli right issue penjualan saham terbatas atau tidak, yang selanjutnya di akhir tahun akan memperoleh keuntungan dalam bentuk dividen. Preference stock saham istimewa adalah suatu surat yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal rupiah, dolar, yen dan sebagainya dimana pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk dividen yang biasanya akan diterima setiap kuartal tiga bulanan. Keuntungan yang diperoleh oleh pemegang saham biasa adalah lebih tinggi dinbaidngkan dari pemegang saham istimewa. Perolehan keuntungan tersebut juga diikuti oleh tingginya risiko yang akan diterima nantinya. Investor yang ingin memperoleh keuntungan yang lebih tinggi lebih baik untuk melakukan investasi di saham biasanya, karena perputaran yang diperoleh dari saham tersebut sangat tinggi. Apabila investor menginvestasikan dananya di saham preferen, maka hanya pada waktu tertentu saham-saham itu dapat diuangkan. Brigham dan Houston 2006:407, mengemukakan bahwa saham biasa mencerminkan suatu kepentingan kepemilikan di dalam sebuah perusahaan, tetapi bagi seorang investor, saham biasa hanyalah sekedar selembar kertas yang dicirikan oleh dua sifat: 1. Saham memberikan hak atas dividen kepada pemiliknya, asalkan perusahaan memiliki keuntungan untuk membayarkan dividen, dan asalkan manajemen memutuskan untuk membayarkan dividen dan bukannya mempertahankan dan menginvestasikan kembali seluruh keuntungan yang diperoleh. 12 2. Saham dapat dijual di suatu tanggal di masa mendatang, harapannya tentu dengan harga yang lebih tinggi. Jika saham tersebut ternyata dijual dengan harga di atas harga belinya, maka investor akan menerima keuntungan modal. Biasanya pada saat orang-orang membeli saham biasa, mereka berharap akan menerima keuntungan modal, karena jika tidak; mereka tidak akan membeli saham tersebut. Akan tetapi pada akhirnya nanti, perusahaan dapat menghadapi kerugian modal dari pada keuntungan modal. Harga saham adalah harga pasar, yaitu harga yang terbentuk di pasar jual beli saham. Harga saham adalah harga saham yang tercatat setelah penutupan clossing price. Nilai pasar dari sekuritas merupakan harga pasar dari sekuritas itu sendiri. Untuk sekuritas yang diperdagangkan dengan aktif, nilai pasar merupakan harga terakhir yang dilaporkan pada saat sekuritas terjual. Dalam teori manajemen dijelaskan bahwa tujuan dan sasaran yang digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian efisien atau tidaknya suatu keputusan keuangan dapat dilihat dari nilai perusahaan. Perusahaan yang menerbitkan saham, nilai perusahaan yaitu nilai saham ditambah dengan nilai pasar hutang. Harga pasar bertindak sebagai barometer dari kinerja bisnis. Harga pasar menunjukkan seberapa baik manajemen menjalankan tugasnya atas nama para pemegang saham. Oleh karena itu manajemen selalu berada dalam pengawasan. Para pemegang saham yang tidak puas dengan kinerja manajemen dapat menjual sahamnya dan menginvestasikan uangnya di perusahaan lain. Tindakan tersebut dapat mengakibatkan turunnya harga saham di pasar. Warsini 2009:76, menyatakan “indeks harga saham membandingkan perubahan harga saham dari waktu ke waktu”. Jika mengalami kenaikan berarti secara umum harga saham di bursa mengalami kenaikan. Setelah investor mengetahui kesehatan emiten, strategi selanjutnya adalah menilai berapa harga 13 saham yang layak saat ini. Harga saham yang layak ini sering disebut sebagai nilai intrinsik saham. Sebagai dasar perkiraan harga saham adalah prediksi aliran kas yang akan diperoleh investor baik yang berasal dari dividen maupun capital gaincapital loss. Setelah itu, kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan harga pasar saham pada saat ini untuk menentukan apakah saham itu mengalami overpriced nilai intrinsik lebih kecil dari harga pasar atau masih underpriced nilai intrinsik lebih besar dari harga pasar saham. Fahmi 2014:276, menyatakan ada beberapa kondisi dan situasi yang menentukan harga suatu saham akan mengalami fluktuasi, yaitu: 1. Kondisi mikro dan makro ekonomi. 2. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi, baik yang dibuka di domestik maupun luar negeri. 3. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang terlibat tindak pidana dan kasusnya sudah masuk ke pengadilan. 4. Pergantian direksi secara tiba-tiba. 5. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam setiap waktunya. 6. Risiko sistematis, yaitu suatu bentuk risiko yang terjadi secara menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat. 7. Efek dari psikologis pasar yang ternyata mampu menekan kondisi teknikal jual beli saham. Pada dasarnya tinggi rendah harga saham lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan pembeli dan penjual tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan. Hal ini berkaitan dengan analisis sekuritas yang dilakukan investor sebelum membeli atau menjual saham. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula. 14

2.3. Pengertian dan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 15 88

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAPPROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 10

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 8

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 23

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 0 11

ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN SIZE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY YANG BERDAMPAK PADA NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 3 13