5 meredam konflik dengan masyarakat sekitar. Agar program corporate social
responsibiity berhasil, maka perusahaan harus melibatkan masyarakat dalam menetapkan program-program tanggung jawab sosialnya.
Corporate social responsibility merupakan bentuk tanggung jawab
perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan. Semakin banyak bentuk
pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, maka citra perusahaan semakin baik. Investor lebih berminat menanamkan modalnya
pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat, karena semakin baik citra perusahaan, loyalitas konsumen semakin tinggi sehingga dalam waktu
lama penjualan akan meningkat dan profitabilitas perusahaan juga meningkat dan pada akhirnya harga saham perusahaan akan meningkat.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan
judul: “Pengaruh mekanisme good corporate governance dan profitabilitas terhadap harga saham dengan
corporate social responsibility sebagai variabel moderating pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia” .
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah mekanisme good corporate governance dewan komisaris independen, komite audit dan profitabilitas return on equity berpengaruh
6 terhadap harga saham pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah mekanisme good corporate governance dewan komisaris
independen, komite audit dan profitabilitas return on equity berpengaruh terhadap harga saham dengan corporate social responsibility sebagai variabel
moderating pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh mekanisme good corporate governance dewan
komisaris independen, komite audit dan profitabilitas return on equity terhadap harga saham pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh mekanisme good corporate governance dewan
komisaris independen, komite audit dan profitabilitas return on equity terhadap harga saham dengan corporate social responsibility sebagai variabel
moderating pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah: 1. Bagi calon investor, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan
investasi pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
7 2. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh
mekanisme good corporate governance dan profitabilitas terhadap harga saham dengan corporate social responsibility sebagai variabel moderating.
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Keagenan
Teori keagenan adalah pengembangan dari suatu teori yang mempelajari suatu desain kontrak di mana para agent bekerja atau bertugas atas nama principal
ketika keinginan atau tujuan mereka bertolak belakang, maka akan terjadi suatu konflik Scott, 2009:162. Dengan demikian, konsep agency theory adalah
hubungan atau kontrak yang terjadi antara principal dan agent. Principal mempekerjakan agent untuk kepentingan principal, termasuk pendelegasian
otoritas pengambilan keputusan dari principal kepada agent. Pada perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai principal,
dan CEO sebagai agent mereka untuk bertindak sesuai dengan kepentingan principal.
Manajer perusahaan mengambil keputusan untuk para pemegang saham karena para pemegang saham memiliki dan mengendalikan perusahaan. Jika
demikian, tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai untuk para pemegang saham. Menurut seperangkat teori perjanjian dari perusahaan menyatakan bahwa
perusahaan dapat dipandang sebagai suatu perangkat perjanjian. Salah satu dari tuntutan perjanjian merupakan suatu tuntutan kepemilikan atas aktiva perusahaan
dan aliran kas. Perjanjian ekuitas dapat didefinisikan sebagai suatu hubungan pemilik dan agen.
Sjahrial 2007:12, menyatakan “anggota tim manajemen merupakan agen, dan para investor ekuitas sebagai pemilik”. Biaya menetapkan pertentangan
9 kepentingan antara para manajer dan para pemegang saham adalah bentuk khusus
biaya yang disebut biaya keagenan agency cost. Biaya ini ditetapkan sebagai jumlah dari biaya pengawasan dari para pemegang saham dan biaya
melaksanakan rancangan pengendalian. Sjahrial 2007:234, menyatakan “agency cost atau biaya keagenan adalah
biaya yang timbul karena perusahaan menggunakan utang dan melibatkan hubungan antara pemilik perusahaan pemegang saham dan kreditor”. Biaya
keagenan ini muncul dari problem keagenan. Jika perusahaan menggunakan utang, ada kemungkinan pemilik perusahaan melakukan tindakan yang merugikan
kreditor. Misalnya, perusahaan melakukan investasi pada proyek-proyek yang berisiko tinggi. Karena kreditor menerima keuntungan tetap bunga utang
berapapun keuntungan perusahaan. Ini tidak sesuai dengan konsep jika risiko bertambah, maka keuntungan juga bertambah. Untuk menghindari kerugian
semacam ini, biasanya kreditor melindungi diri dengan perjanjian-perjanjian pada saat penandatanganan pemberian kredit covenant. Covenant ini merupakan
klausul dalam perjanjian kredit yang mengurangi kebebasan perusahaan dalam membuat keputusan.
Manajer perusahaan dipengaruhi oleh dua motivasi dasar yaitu kelangsungan hidup, kebebasan dan sembada. Kelangsungan hidup organisasi
berarti bahwa manajemen akan selalu mencoba untuk memberikan sumber daya yang cukup untuk menghindari tidak jalannya perusahaan. Ini merupakan
kebebasan untuk mengambil keputusan tanpa menghadapi pihak luar atau tergantung pada pasar keuangan luar. Para manajer tidak suka menerbitkan lembar
10 saham yang baru. Sebagai gantinya, mereka lebih suka kepada aliran kas yang
berasal dari dalam. Motivasi tersebut membawa pada kesimpulan bahwa tujuan finansial dasar para manajer adalah memaksimalkan kemakmuran perusahaan.
Kemakmuran perusahaan adalah kemakmuran atas manajemen yang telah mengendalikan secara efektif, ia secara lebih dekat dikaitkan dengan pertumbuhan
dan luas perusahaan.
2.2. Harga Saham