21 3 Menjaga aset perusahaan terhadap penggunaan yang salah atau sewenang-
wenang oleh pihak yang tidak berkepentingan. 4 Efektivitas, efisiensi dan kelengkapan organ operasi perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan. 5 Internal control tersebut harus mencakup pengendalian aktivitas
perusahaan, pengendalian aktiva perusahaan, bentuk informasi dan komunikasi terutama keuangan, pengendalian yang berkelanjutan atau
monitoring, pengendalian lingkungan kerja, dan sekeliling, pengendalian terhadap bahaya, risiko yang diambil perusahaan.
Keanggotaan internal auditor ditentukan oleh direksi, yaitu internal audit merupakan salah satu bagian dari struktur organisasi perusahaan. Direksi atas
persetujuan dewan komisaris dapat meminta bantuan tenaga dari pihak luar antara lain dari perusahaan pusat atau afiliasi sesuai kebutuhan. Internal auditor
bertanggungjawab pada direksi dan komite audit. Internal auditor perlu memperhatikan catatan atau petunjuk dari eksternal auditor dan komite audit.
2.5. Profitabilitas
Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal lainnya.
Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta
meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Oleh karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk memenuhi
target yang telah ditetapkan. Artinya, besarnya keuntungan haruslah dicapai sesuai
22 dengan yang diharapkan, dan bukan berarti asal untung. Untuk mengukur tingkat
keuntungan suatu perusahaan digunakan rasio profitabilitas. Sunyoto 2013:113, menyatakan “profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari usahanya”. Kasmir 2008:196, menyatakan “rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan”. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama
laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan
perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan maupun kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Hasil pengukuran tersebut dapat
digunakan sebagai alat evaluasi kinerja manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak. Jika berhasil mencapai target yang telah
ditentukan, mereka dikatakan telah berhasil mencapai target untuk periode atau beberapa periode.
Kasmir 2008:197, menyatakan tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu:
1. Untuk mengukur atau menghitung biaya laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
23 3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Kasmir 2008:198, menyatakan manfaat pengukuran profitabilitas adalah:
a. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
b. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
c. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu. d. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan model sendiri.
e. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Profitabilitas sebagai hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan
yang dilakukan oleh perusahaan. Brigham dan Houston 2006:109, menyatakan rasio akuntasi yang paling penting atau jumlah akhir buttom line, adalah rasio
laba bersih terhadap ekuitas saham biasanya, yang diukur sebagai tingkat pengembalian ekuitas saham biasa return on equity, dengan rumus:
ekuitas Total
bersih Laba
= ROE
Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya, posisi pemilik perusahaan semakin kuat,
demikian sebaliknya. Para pemegang saham melakukan investasi untuk mendapatkan pengembalian atas uang mereka, dan rasio ini menunjukkan
seberapa baik mereka telah melakukan hal tersebut dilihat dari segi akuntansi.
2.6. Corporate Social Responsibility