9
7. Pilihan pribad
Setiap individu mempunyai dan pilihan yang berbeda-beda tentang waktu akan mandi, keramas, bercukur, dan lain-lainnya, termasuk
produk yang akan digunakan.
4. Tanda dan Gejala Defisit Perawatan Diri
Tanda dan gejala klien defisit perawatan diri adalah seperti berikut, Depkes,2000 :
1. Fisik
a. Badan bau, pakaian kotor.
b. Rambut dan kulit kotor.
c. Kuku panjang dan kotor
d. Gigi kotor disertsi mulut bau
e. Penampilan tidak rapi
2. Psikologis
a. Malas, tidak ada inisiatif
b. Menarik diri, isolasi diri.
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
a. Interaksi kurang.
b. Kegiatan kurang.
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
d. Cara makan tidak teratur BAK dan BAB disembarang tempat,
gosokan gigi dan mandi tidak mampu mandiri.
10
5. Dampak dari masalah perawatan diripersonal hygiene
Menurut Tarwoto 2009 ada beberapa dampak yang sering timbul pada masalah Defisit Perawatan Diri seperti :
a. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpelihara kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah : gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa kulit, infeksi pada pada mata dan telinga dan gangguan fisik
pada kuku. b.
Dampak Psikososial Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan interaksi social.
6. Proses Asuahan Keperawatan dengan perioritas Masalah Defisit
Perawatan Diri A.
Pengkajian
Pengumpulan data dapat dilakukan melaluai wawancara dengan klien, pengamatan dan pemeriksaan. Setelah pengkajian dilakukan maka
ditemukan beberapa tanda dan gejala adanya gangguan defisit perawatan diri yaitu Fitria, 2010 :
HygieneMandi
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau
11
aliran air mandi, mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi.
Berpakain berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan pakaian, menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau
menukar pakaian. Klien juga memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian, menggunakan alat
tambahan , menggunakan kancing tarik, melepaskan pakian, menggunakan kaos kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat
yang memuaskan, mengambil pakaian, dan mengenakan sepatu.
Makan Klien tidak mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan,
mempersiapkan makanan,
menangani perkakas,
mengunyah makanan, menggunakan alat tambahan, mendapatkan makanan,
mengambil cangkir atau gelas.
BABBAK Klien
memiliki keterbatasan
atau ketidakmampuan
dalam mendapatkan jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari
jamban, memanipulasi pakaian untuk toiletin, membersihak diri setelah BABBAK dengan tepat, dan menyiram toilet atau kamar
kecil. Keterbatasan perawatan diri diatas biasanya diakibatkan karena
stressor yang cukup berat dan sulit ditangani oleh klien klien bisa mengalami harga diri rendah, sehingga dirinya tidak mau mengurus atau
12
merawat dirinya sendiri baik dalam hal mandi, berhias, makan maupun BAB dan BAK.
Berdasarkan diagnosis keperawatan NANDA 2012
1. Defisit Perawatan Diri : Mandi