Klasifikasi Nyeri Mekanisme Nyeri

korpus uteri, dan peregangan segmen bawah rahim. Selama kala I, kontraksi uterus yang menimbulkan dilatasi serviks dan iskemia uteri. Impuls nyeri selama kala I ditranmisikan oleh segmen saraf spinal dan asesoris thorasic bawah simpatis lumbaris. Nervus ini berasal dari uterus dan serviks. Ketidaknyamanan dari perubahan servika dan iskemia uterus adalah nyeri visceral yang berlokasi dibawah abdomen menyebar kedaerah lumbal belakang dan paha bagian dalam. Biasanya wanita merasakan nyeri pada saat kontraksi saja dan bebas dari nyeri selama relaksasi. Nyeri bersifat lokal seperti sensasi kram, sensasi sobek, dan sensasi panas yang disebabkan karena distensi dan laserasi servik, vagina dan jaringan perineum. Selama fase aktif, seviks berdilatasi Bobak, 2004.

2. Klasifikasi Nyeri

Nyeri dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa golongan berdasarkan pada tempat, sifat, berat ringannya nyeri, dan waktu lamanya serangan. a. Nyeri berdasarkan tempatnya : a. Pheriperal pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh misalnya pada kulit. b. Deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih dalam atau pada organ-organ tubuh c. Refered pain,nyaitu nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit organstruktur dalam tubuh yang ditransmisikan ke bagian tubuh di daerah yang berbeda, bukan daera asal nyeri. Universitas Sumatera Utara d. Central pain, yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan pada sistem saraf pusat, batang otak talamus, dan lain-lain. b. Nyeri berdasarkan sifatnya : a. Incidental pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu lalu menghilang. b. Steady pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan dalam waktu yang lama. c. Paroxymal pain, yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali.nyeri tersebut biasanya menetap lebih kurang 10- 15 menit, lalu menghilang, kemudian timbul lagi. c. Nyeri berdasarkan berat ringannya : a. Nyeri ringan, yaitu nyeri dengan intensitas rendah. b. Nyeri sedang, yaitu nyeri yang menimbulkan reaksi. c. Nyeri berat, yaitu nyeri dengan intensitas yang tinggi.

3. Mekanisme Nyeri

Nyeri merupakan suatu fenomena yang penuh rahasia. Ada beberapa teori yang menjelaskan mekanisme transmisi nyeri. Teori tersebut adalah a. The Specificity Theory teori spesifik Otak menerima informasi mengenai objek eksternal dan struktur tubuh melalui saraf sensoris. Saraf sensoris untuk setiap indra perasa bersifat spesifik. Artinya, saraf sensori dingin hanya dapat dirangsang oleh sensasi dingin bukan oleh panas. Begitu pula dengan saraf sensoris lainnya. Universitas Sumatera Utara b. The Intensity Theory teori Intensita Nyeri adalah hasil rangsangan yang berlebihan pada reseptor. Setiap rangsangan sensori punya potensi untuk menimbulkan nyeri jika intensitasnya cukup kuat. c. The Gate Control Theory teori kontrol pintu Kegiatanya bergatung pada aktivitas serat saraf aferen di substansi gelatinosa. Aktivitas serat yang berdiameter besar menghambat transmisi yang artinya “pintu ditutup”, sedangkan serat saraf yang berdimeter kecil mempermudah transmisi yang artinya “pintu dibuka”. Asmadi, 2008.

4. Pengukuran Intensitas Nyeri