1
〉 ∂
∂ X
Y
, artinya jika terjadi kenaikan pada X
1
Upah Tenaga Kerja, maka Y Kesempatan Kerja akan mengalami kenaikan, ceteris paribus.
2
〉 ∂
∂ X
Y
, artinya jika terjadi kenaikan pada X
2
Jumlah Mesin, maka Y Kesempatan Kerja akan mengalami kenaikan, ceteris paribus.
3
〉 ∂
∂ X
Y
, artinya jika terjadi kenaikan pada X
3
Jumlah Produksi, maka Y Kesempatan Kerja akan mengalami kenaikan, ceteris paribus.
3.6 Test of Goodness of Fit
Untuk menganalisa model tersebut dilakukan pengujian sebagai berikut:
a. Koefisien Determinasi R²
Uji ketepatan perkiraan R² dilakukan untuk mendeteksi ketepatan paling baik dari garis regresi. Uji ini dilakukan dengan melihat besarnya nilai koefisien
determinasi R² merupakan besaran nilai non negatif. Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan 1 0
≤R²≤1. Koefisien determinasi bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen, sebaliknya nilai koefisien determinasi 1 berarti suatu kecocokan sempurna dari ketepatan pekiraan model.
b. Uji F-Statistik Overall Test
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesa yang dipakai sebagai berikut:
• Ho: b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
• Ha: b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara bersama -sama ada pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel.
Jika F hitung dengan F tabel maka Ho ditolak, yang artinya variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Nilai F-hitung dapat
diperoleh dengan rumus:
F
hitung
= 1 – R
2
n – k R
2
k – 1
Dimana : R
2
= Koefisien determinasi k
= Jumlah variable independen ditambah intercept dari suatu model persamaan n
= jumlah sample
c. Uji t-statistik Partial Test
Uji t-statistik uji parsial merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap
variable dependen dengan menganggap variable independen lainnya konstan.Dalam hal ini digunakan hipotesis sebagai berikut :
• Hipotesis nol atau Ho: bi = 0 artinya variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
• Hipotesis alternatif atau Ha: bi ≠ 0 artinya variabel independen merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria bila t hitung t tabel maka
menolak Ho dan menerima Ha artinya ada pengaruh antara variabel dependen terhadap variabel independen dengan derajat keyakinan yang digunakan adalah
α =1 , α = 5, α = 10 , dan begitu pula sebaliknya.
3.7 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.7.1 Uji Normalitas