Klasifikasi Industri INDUSTRI .1 Pengertian Industri

Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik BPS , industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah barang jadi dan barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih nilainya. Berdasarkan pengertian tersebut, kita dapat memahami bahwa industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi manusia yang sangat penting. Melalui kegiatan industri akan dihasilkan berbagai kebutuhan manusia, mulai dari peralatan sederhana sampai pada peralatan modern. Jadi, pada dasarnya kegiatan itu lahir untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan kata lain, industri sudah dikenal sejak zaman purbakala. Walaupun pada awal perkembangannya masih sangat sederhana dan terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan dalam lingkungan yang terbatas.

2.1.2 Klasifikasi Industri

Selanjutnya BPS membagi industri menjadi empat golongan, yaitu : 1. Industri besar, apabila mempunyai tenaga kerja 100 orang atau lebih. 2. Industri sedang, apabila mempunyai tenaga kerja 20 – 99 orang. 3. Industri kecil, apabila mempunyai tenaga kerja 5 – 19 orang. 4. Industri rumah tangga, apabila memiliki tenaga kerja 1 – 4 orang. Menurut Julian Luthan 1979 dalam bukunya yang berjudul “ Beberapa Aspek Ketenagakerjaan Perusahaan Kecil di Indonesia “ mengklasifikasikan industri ke dalam empat golongan, yaitu : 1. Industri besar, adalah industri yang menggunakan mesin dengan tenaga kerja 50 orang ke atas. 2. Industri sedang, adalah industri yang menggunakan mesin dengan tenaga kerja 5 – 49 orang. 3. Industri kecil, adalah industri yang menggunakan mesin dengan tenaga kerja 1 – 4 orang. 4. Industri Rumah tangga, yaitu suatu usaha pengubahan atau pembentukan suatu barang menjadi barang lain yang nilainya lebih tinggi dan tidak menggunakan tenaga kerja yang dibayar, misalnya seorang istri yang membantu suaminya dalam usaha atau kegiatan industri keluarga. Industri dapat digolongkan berdasarkan beberapa sudut tinjauan atau beberpa pendekatan. Di Indonesia, industri digolongkan berdasarkan kelompok komoditas, skala usaha dan berdasarkan arus produknya. Penggolongan yang paling universal adalah berdasarkan International Standard of Industrial Classification ISIC , yaitu berdasarkan pendekatan kelompok komoditas. Tabel 2.1 Penggolongan Industri menurut ISIC Kode Kelompok industri 31 Industri makanan, minuman, dan tembakau 32 Industri Tekstil, pakaian jadi dan kulit 33 Industri kayu dan barang-barang dari kayu, termasuk perabotan rumah tangga 34 Industri kertas dan barang-barang dari kertas, percetakan dan penerbitan 35 Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia, minyak bumi, batu bara, karet dan plastik. 36 Industri barang galian bukan logam, kecuali minyak bumi dan batu bara. 37 Industri logam dasar 38 Industri barang dari logam, mesin dan peralatan 39 Industri pengolahan lainnya Sumber : Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Untuk keperluan perencanaan anggaran negara dan analisis pembangunan, pemerintah membagi sektor pengolahan menjadi tiga subsektor, yaitu : 1. Subsektor industri pengolahan non migas 2. Subsektor pengilangan minyak bumi 3. Subsektor pengolahan gas alam cair. Sedangkan untuk keperluan pengembangan sektor industri itu sendiri serta berkaitan dengan administrasi departemen perindustrian dan perdagangan, digolongkan atas hubungan arus produk, yaitu : 1. Industri Hulu, yang terdiri dari : - Industri kimia dasar - Industri mesin, logam dasar dan elektronika 2. Industri Hilir, yang terdiri dari : - Aneka industri - Industri kecil

2.1.3 Pengertian Industri Kecil