sitiran untuk mengkaji sebuah jurnalmajalah ilmiah. Dalam bibliometrika yang dikaji adalah informasi terekam, khususnya informasi dalam bentuk grafis . Dengan demikian
objek kajian analisis sitiran adalah buku, pengarang hasil karyanya, majalah, laporan penelitian disertasi dan sebagainya.
Analisis sitiran dalam kajian bibliometrika memiliki cara dalam menentukan beberapa kebijakan. Kebijakan ini dilakukan untuk memastikan hal yang terbaik dalam
melakukan penelitian. Hartinah 2002:2 menyatakan bahwa pada kajian bibliometrika banyak digunakan analisis sitiran sebagai cara untuk menentukan berbagai kepentingan atau
kebijakan seperti : 1. Evaluasi program riset
2. Penentuan ilmu pengetahuan 3. Visualisasi suatu disiplin ilmu
4. Indikator IPTEK 5. Faktor dampak dari suatu majalah Journal Impact Factor
6. Kualitas suatu majalah 7. Pengembangan koleksi majalah dan lain-lain
Dari beberapa cara di atas dapat disimpulkan bahwa analisis sitiran sangat berguna untuk menganalisis setiap bidang ilmu untuk mengevaluasi jurnal majalah ilmiah maupun
penulis yang paling banyak digunakan dalam berbagai kepentingan dan kebijakan dalam kajian bibliometrika.
2. 4 Keusangan Literatur
Keusangan literatur literature aging atau obsolescence adalah penurunan atas waktu dalam hal kesahihan atau pemanfaatan koleksi. Penurunan penggunaan suatu literatur
atau kelompok literatur dalam suatu subjek tertentu pada suatu periode atau kurun waktu dikarenakan literatur tersebut semakin tua. Menurut Mustafa 2008:2 Keusangan literatur
adalah kajian bibliometrikainformetrika tentang penggunaan dokumen literatur yang berkaitan dengan umur literatur tersebut. Sedangkan menurut Vickery dalam Mustafa
2008:2 menyatakan: “...Obsolescence is in fact a function of two factors, growth and obsolenscesce”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Obsolescence merupakan fungsi dari 2 dua faktor yang nyata yakni pertumbuhan dan keusangan.
Universitas Sumatera Utara
Penurunan atas waktu dalam hal kesahihan atau pemanfaatan dapat dianalogikan bahwa apabila dokumen sudah usang berarti dokumen tersebut kurang digunakan. Menurut
Line 1974,1993 dalam Mustafa 2008:4, penurunan kesahihan disebabkan oleh 1. The information is valid, but incorporated in later work
2. The information is valid, but superseded by later work 3. The information is valid, but is in a field of declining interest
4. The information is no longer valid
Dari pendapat Line dapat dinyatakan bahwa penurunan kasahihan disebabkan oleh : 1. Informasi sahih, namun sudah terserap oleh dokumen berikutnya
2. Informasi masih sahih namun sudah digantikan oleh karya berikutnya 3. Informasi sahih, namun informasi tersebut berada dalam bidang yang kurang
diminati oleh ilmuwan 4. Informasi sudah tidak dianggap sahih lagi.
Dari pendapat di atas dapat dilihat bahwa penurunan penggunaan literatur bisa saja terjadi meskipun informasi dalam literatur masih sahih. Maka tidak mungkin dapat
dikatakan bahwa informasi yang dikandung dalam suatu literatur menjadi usang hanya karena penurunan penggunaan literatur tersebut. Penurunan kesahihan suatu dokumen dapat
terjadi pula dengan peningkatan kesahihan suatu dokumen. Menurut Mustikasari, 2008:2. 1. Informasi yang tidak diakui menjadi sahih.
2. Informasi bersifat sahih, namun tidak ada teori atau teknologi yang mendukung.
3. Informasi yang dimuat sahih dan menarik banyak minat orang atau berada dalam ambang perkembangan.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa penurunan dan peningkatan kesahihan dokumen dapat terjadi dikarenakan adanya faktor-faktor yang menyebabkan. Faktor itulah
yang dapat mempengaruhi keusangan literatur suatu dokumen. Penggunaan informasi dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh peneliti didasarkan
pada informasi yang bernilai mutakhir atau terkini up-to-date. Hal ini akan mengindikasikan bahwa penelitian yang dilakukan memberi perkembangan dari penelitian
yang sebelumnya. Kebutuhan informasi merupakan suatu kecenderungan untuk mencari, memilih, memperoleh dan memanfaatkan informasi guna memecahkan masalah tertentu
atau untuk keperluan lainnya. Oleh karena itu informasi yang digunakan adalah informasi yang berkualitas dan bernilai bahasa yang baik dalam penyampaian, artinya informasi
Universitas Sumatera Utara
tersebut memiliki parameter dalam penelitian. Mustafa 2008:4 menyatakan parameter informasi yaitu:
1. Kuantitas.