Analisis Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan Café Tialif
SKRIPSI
ANALISIS GAYA HIDUP, PRODUK, HARGA, PROMOSI, LOKASI, PROSES, DAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PELANGGAN CAFÉ TIALIF MEDAN
OLEH
SURIA MARIO SILITONGA 080502160
PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan Fisik terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan Café Tialif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 100 orang responden dengan kriteria pelanggan yang datang di cafe Tialif minimal dua kali, menggunakan metode Purposive Sampling.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu gaya hidup, produk, harga, promosi, lokasi, proses, dan lingkungan fisik terhadap variabel terikatnya keputusan pembelian pelanggan. Melalui pengujian Koefisien Determinasi (R²) diperoleh nilai sebesar 0,723 artinya variabel bebas gaya hidup, produk, harga, promosi, lokasi, proses, dan lingkungan fisik berpengaruh sebesar 72,3% terhadap variabel terikatnya keputusan pembelian pelanggan Café Tialif, sedangkan 27,7% dipengaruhi oleh variabel yang lain.
Kata Kunci : Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, lokasi, Proses, Lingkungan Fisik, dan Keputusan Pembelian Pelanggan.
(3)
ABSTRACT
The purpose of this research is to investigate and analyze lifestyle, product, price, promotion, location, process, and physical environment for the customer purchase decision Cafe Tialif. Sample used in this research were as many as 100 respondents with criteria of the customers who come to the cafe tialif at least twice, using purposive sampling method.
There is a positive and significant effect of the independent variables which is lifestyle, product, price, promotion, location, processes and physical environment of the customer purchase decision dependent variable. Through testing the Coefficient of Determination (R2) obtained a value of 0.723 means that the independent variables lifestyle, product, price, promotion, location, processes and physical environment affects of 72.3% of the dependent variable tialif cafe customer purchase decision, while 27.7% is affected by other variables.
wordkey: lifestyle, product, price, promotion, location, process, physical environment, andcustomerpurchasing decisions.
(4)
KATA PENGANTAR
Segala pujian, hormat dan kemuliaan hanya bagi Yesus Tuhan Raja Di Atas Segala Raja. Karena berkat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa juga saya berterima kasih kepada Ayahanda tercinta S. Silitonga dan Ibunda tercinta Almh. M. br. Batubara. Karena telah bersusah payah membesarkan bahkan mendidikku. Terlebih buat Ibunda yang selalu mendoakanku semasa hidupnya. Adapun judul skripsi ini adalah “ Analisis Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan Café Tialif ”.
Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.ec.ac.Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku Ketua Departemen S1 Manajenen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie MSi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
(5)
5. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE., MM selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan dan arahan dalam penyempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Dr. Yeni Absah, SE., MSi., selaku dosen Pembaca Penilai yang telah banyak memberikan saran, kritik, serta masukan dalam penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Gembala Sidang Pdt. W. Sianipar, STh., yang telah mendukung saya di dalam doa. Dan tak lupa buat Para Pelayan dan pengurus GTDI jemaat Bromo Medan yang telah berjuang mendoakan saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih buat Cv. Gemilang Bahagia yang telah membantu saya dalam pengerjaan skripsi ini.
8. Teman-teman aku yang aku kasihi: Dika Mulia, Delfi Diafari Srg, Ricky, Narti, Rabusa, Sandra, Mutia Fatimah, dan masih banyak lagi yang belum aku sebutin satu persatu.
9. Adik-adikku yang kucintai dan ku kasihi : Kristanti Vera br. Silitonga, Margareth Sabathini br. Silitonga, Jos Sobastian Silitonga, Winny Jesika br. Silitonga, dan Sipudan Jeremy Vannes Silitonga.
Saya berharap Skipsi ini dapat menjadi pedoman dan sumber ilmu bagi peneliti selanjutnya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Medan, juni 2013 Penulis
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK……… i
ABSTRACT……….. ii
KATA PENGANTAR………. iii
DAFTAR ISI……..………... v
DAFTAR TABEL……….……….…... viii
DAFTAR GAMBAR………..……….… ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah……….……….…. 1
1.2.Perumusan Masalah………... 6
1.3.Tujuan Penelitian……….…………... 6
1.4.Manfaat Penelitian……….………... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gaya hidup...………..……….….. 8
2.1.1. Definisi Gaya hidup...…………..……….…. 8
2.1.2. Gaya hidupActivity, Interest, Opinion (AIO)……...…….... 8
2.2. Bauran Pemasaran Jasa.………..………... 10
2.2.1. Pengertian Pemasaran...………..……… 10
2.2.2. Marketing Mix (Bauran Pemasaran Jasa)……..…………. 11
2.3.Keputusan Pembelian...………..…....………..17
2.3.1. Tipe-tipe Perilaku Pembelian…..……….17
2.3.2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelia……….. 18
2.4. Penelitian Terdahulu………..……… 21
2.5. Kerangka Konseptual………..……….. 23
(7)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian………...………...…… 25
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian………..…….. 25
3.3. Batasan Operasional Variabel…………..………. 25
3.4. Definisi Operasional Variabel………..………. 25
3.5. Skala Pengukuran………..……. 28
3.6. Populasi dan Sampel……….……….… 29
3.6.1. Populasi……….……….. 29
3.6.2. Sampel……….………..……….. 29
3.7. Jenis Data………... 30
3.8. Metode Pengumpulan Data……….………... 31
3.8. Uji Validitas danReliabilitas……….………. 32
3.9. Teknik Analisis……….……….… 32
3.9.1. Analisis Regresi Linier Berganda……….……….… 32
3.9.1.1. Metode Analisis Deskriptif……….………….… 33
3.9.1.2. Normalitas……….………... 34
3.9.1.3. Heteroskedastisitas………….……….. 34
3.9.1.4. Multikoleniaritas……….………. 34
3.9.2. Uji F………...……….………... 35
3.9.3. Uji Statistik- t... 35
3.9.4. Pengujian Koefisien Determinan……….……... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan………... 37
4.1.1. Sejarah singkat Café Tialif………. 37
4.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan Café Tialif……….. 41
4.1.3. Struktur Organisasi Café Tialif………... 42
4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan……….. 44
4.2.1. Uji Validitas dan reliabilitas………... 44
4.2.1.1. Uji Validitas………. 44
(8)
4.2.2. Analisis Deskriptif……….. 47
4.2.2.1. Gambaran Umum Responden……….. 47
1. Usia………...…… 48
2. Jenis Kelamin……….... 49
3. Pekerjaan/Profesi……….. 49
4. Pengeluaran/bulan………..50
4.2.2.2. Deskriptif Variabel……….. 51
4.2.3. Uji Asumsi Klasik……….. 65
4.2.3.1.Uji Normalitas……….. 65
4.2.3.2. Uji Heteroskedastitas………... 68
4.2.3.3. Uji Multikolineritas………. 69
4.2.4. Metode Analisis Rrgresi Linier Berganda……….. 71
4.2.4.1. Uji Simultan (Uji-F)……….………... 74
4.2.4.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)………... 76
4.2.4.3. Pengujian Koefisien Determinan (R²)…………. 80
4.3. Pembahasan………... 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan………... 86
5.2. Saran………. 88
DAFTAR PUSTAKA……….………... 90
(9)
DAFTAR TABEL
NO Judul Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel………..….…………. 27
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert………... 29
Tabel 4.1 Item-Total Statisik……….. 45
Tabel 4.2 Reability Statistik………... 47
Tabel 4.3 Usia Responden………..………..….…………. 48
Tabel 4.4 Jenis Kelamin………..………... 49
Tabel 4.5 Pekerjaan………..……….. 49
Tabel 4.6 Pengeluaran/bulan……….. 50
Tabel 4.7 Deskriptif Gaya hidup………..……….. 51
Tabel 4.8 Deskriptif Produk………... 53
Tabel 4.9 Deskriptif Harga………..………..….…...……. 55
Tabel 4.10 Deskriptif Promosi…..………... 56
Tabel 4.11 Deskriptif Lokasi…………..…..…..…..………..….. 58
Tabel 4.12 Deskriptif Proses..……….………….. 58
Tabel 4.13 Deskriptif Lingkungan Fisik……….……….. 62
Tabel 4.14 Deskriptif Keputusan Pembelian Pelanggan………....64
Tabel 4.15 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test……..…..….…………. 68
Tabel 4.16 Uji Nilai Tolerance dan VIF………... 70
Tabel 4.17 Analisis Regresi Linier Berganda………….……….. 71
Tabel 4.18 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)……….. 76
Tabel 4.19 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)………78
(10)
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual……….………... 23
Gambar 4.1 Histogram Uji normalitas……….. 66
Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas………... 67
(11)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan Fisik terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan Café Tialif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 100 orang responden dengan kriteria pelanggan yang datang di cafe Tialif minimal dua kali, menggunakan metode Purposive Sampling.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu gaya hidup, produk, harga, promosi, lokasi, proses, dan lingkungan fisik terhadap variabel terikatnya keputusan pembelian pelanggan. Melalui pengujian Koefisien Determinasi (R²) diperoleh nilai sebesar 0,723 artinya variabel bebas gaya hidup, produk, harga, promosi, lokasi, proses, dan lingkungan fisik berpengaruh sebesar 72,3% terhadap variabel terikatnya keputusan pembelian pelanggan Café Tialif, sedangkan 27,7% dipengaruhi oleh variabel yang lain.
Kata Kunci : Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, lokasi, Proses, Lingkungan Fisik, dan Keputusan Pembelian Pelanggan.
(12)
ABSTRACT
The purpose of this research is to investigate and analyze lifestyle, product, price, promotion, location, process, and physical environment for the customer purchase decision Cafe Tialif. Sample used in this research were as many as 100 respondents with criteria of the customers who come to the cafe tialif at least twice, using purposive sampling method.
There is a positive and significant effect of the independent variables which is lifestyle, product, price, promotion, location, processes and physical environment of the customer purchase decision dependent variable. Through testing the Coefficient of Determination (R2) obtained a value of 0.723 means that the independent variables lifestyle, product, price, promotion, location, processes and physical environment affects of 72.3% of the dependent variable tialif cafe customer purchase decision, while 27.7% is affected by other variables.
wordkey: lifestyle, product, price, promotion, location, process, physical environment, andcustomerpurchasing decisions.
(13)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Seiring dengan terjadinya globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, maka dapat dilihat bahwa sektor dunia usaha kini telah menjadi suatu persaingan. Demikian halnya dengan banyaknya cafe yang tumbuh akhir-akhir ini dan megakibatkan persaingan yang semakin ketat di antara sesama pengusaha
cafe di kota Medan. Di kota-kota besar di Indonesia seperti kota Medan, cafe
bukanlah tempat yang baru, karena dalam perkembangannya cafe yang dulu dianggap sebagai tempat tongkrongan mewah, kini telah menjamur dan memiliki pangsa pasar untuk kelas menengah ke bawah. Jika dulu cafe hanya dikunjungi oleh eksekutif muda dan masyarakat menengah ke atas yang membutuhkan tempat untuk melepas penat sepulang dari kantor. Namun kini fenomena tersebut lambat laun bergeser menjadi suatu kebiasaan bagi kaum muda di kota-kota besar. Tak heran jika banyak cafe-cafe ini bernuansa anak muda, nyaman, santai, dan sesuai dengan gaya hidup remaja sekarang ini.
Seperti halnya banyak bermunculan cafe-cafe di kota Medan dengan kategori modern cafe, antara lain Pasar Merah Square, Coffee Cangkir, Memo Cafe dan
Café Tialif. Selain menyediakan makanan dan minuman, cafe-cafe tersebut juga menawarkan suasana serta tempat yang nyaman untuk bersantai. Oleh kerena itu
cafe-cafe yang ada saat ini bersaing ketat untuk dapat menjadi yang terbaik. Maka dari itu apabila seorang pengusaha mengiginkan hal ini terwujud, haruslah
(14)
memiliki kemampuan dan daya saing yang tinggi untuk memberikan suatu produk dan pelayanan yang berkualitas kepada setiap konsumen yang makan dan minum di cafe tersebut. Penerapan suatu produk dan pelayanan yang berkualitas mempengaruhi perkembangan cafe tersebut, karena tujuan utama bisnis cafe
adalah menciptakan kepuasan pelanggan dan mempertahankan pelanggan yang sudah dimiliki.
Gaya hidup menurut Kotler (2002;192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini). Sedangkan menurut Minor dan Mowen (2002;282), gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001;174) adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.
Banyak pertimbangan yang dilakukan konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk misalnya, kualitas produk, harga, dan iklan. Dalam persaingan seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk menawarkan produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih, sehingga tampak berbeda dengan
(15)
produk pesaing. Kualitas merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk. Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan dan fungsinya, termasuk di dalamnya daya tahan, ketidaktergantungan pada produk lain atau komponen lain, eksklusifitas,kenyamanan, wujud luar (warna, bentuk, pembungkusan, dan sebagainya). Dengan kualitas yang bagus dan terpercaya, maka produk akan senantiasa tertanam dibenak konsumen, karena konsumen bersedia membayar sejumlah uang untuk membeli produk yang berkualitas.
Di samping kualitas produk, tinjauan terhadap harga juga semakin penting,karena setiap harga yang ditetapkan perusahaan akan mengakibatkan tingkat permintaan terhadap produk berbeda. Dalam sebagian besar kasus, biasanya permintaan dan harga berbanding terbalik, yakni semakin tinggi harga, semakin rendah permintaan terhadap produk. Demikian sebaliknya, semakin rendah harga,semakin tinggi permintaan terhadap produk. Oleh karena itu,penetapan harga yang tepat perlu mendapat perhatian yang besar dari perusahaan. Pada hakekatnya harga ditentukan oleh biaya produk. Jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen, maka pemilihan suatu produk tertentu akan dijatuhkan pada produk tersebut. Bila konsumen bersedia menerima harga tersebut, maka produk tersebut akan diterima oleh masyarakat. Perusahaan menetapkan harga karena berbagai pertimbangan, namun ada baiknya jika dalam penetapan harga tersebut disesuaikan juga dengan nilai, manfaat, dan kualitas produk.
(16)
Selain menawarkan produk yang berkualitas dan penetapan harga,kemampuan perusahaan dalam mengkomunikasikan produk kepada konsumen melalui kegiatan promosi juga merupakan suatu hal penting. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produk dan membujuk konsumen untuk membeli. Strategi promosi menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan publisitas menjadi suatu program terpadu untuk berkomunikasi dengan pembeli dan orang lain yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pembelian. Perlu diketahui bahwa betapa bagusnya suatu produk bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin terhadap produk tersebut, maka calon konsumen tidak akan melakukan pembelian.
Cafe Tialif pertama kali didirikan dengan bentuk yang sangat sederhana, kemudian lambat laun melihat bertambahnya pelanggan maka pemilik merenovasi dan menambah areal cafe. Cafe Tialif mengembangkan konsep perpaduan antara tradisional dan modern, sehingga terciptalah perpaduan antara masakan dan makanan yang memiliki cita rasa yang unik bagi para pelanggan. Cafe Tialif juga mempengaruhi pertumbuhan Cafe-Cafe lainnya yang ada disekitarnya. Hal ini menujukan bahwa pangsa pasar yang ada sangat besar dan menjanjikan selain itu di dukung oleh banyaknya berdiri sekolah dan perguruan tinggi di sekitar lokasi.
Cafe Tialif yang dipilih peneliti sebagai objek penelitian selalu memberikan beragam produk dan pelayanan yang berkualitas untuk semua pelanggannya. Cafe Tialif juga percaya selain kualitas produk, keberhasilan suatu produk di pasar juga ditentukan oleh dukungan dari konsumen yang puas akan
(17)
pelayanan yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari jumlah penggunjung yang datang melakukan transaksi pada Cafe Tialif pada bulan Maret 2013 sebanyak 1.800 orang. Peneliti telah melakukan penelitian pendahuluan dengan menghimpun keterangan dari beberapa responden mengenai perilaku,kebutuhan dan gaya hidup masing-masing respoden. Hasilnya, peneliti sampai pada titik kesimpulan bahwa masing-masing responden mempunyai pendapat yang berbeda-beda. Kebanyakan responden menjawab bahwa mereka datang ke cafe talif karena faktor harga dan lokasi yang dekat dengan kampus. Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa suasana di Cafe Tialif dan gaya hidup yang mendorong para pembeli untuk datang ke Cafe Tialif ini.
Keberhasilan Cafe Tialif dalam memasarkan produknya sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan keberhasilannya dalam mengetahui persepsi pembeli terhadap produknya sehingga dapat diketahui pula pembelian konsumen, sehingga Cafe Tialif dapat menentukan harga, pengembangan produk, mempromosikan dan mendistribusikan produknya dengan lebih baik.
Dari fenomena tersebut sebagai konsekuensinya, pihak marketer atau pengelola cafe harus senantiasa memahami perilaku konsumen secara keseluruhan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat merumuskan strategi pemasarannya dengan cepat dan tepat. Oleh karena cafe merupakan perusahaan yang menghasilkan produk berupa jasa layanan maupun jasa penjualan yang harus dipasarkan kepada konsumen, maka dalam memilih sebuah
(18)
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor motivasi, persepsi, pembentukan sikap, integritas dan lingkungan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan Cafe Tialif Medan”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan di atas maka dapat dirumuskan masalah yang diteliti adalah : Apakah Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan
Cafe Tialif Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan peneliti melakukan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik terhadap keputusan Pembelian Pelanggan Cafe Tialif Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi Cafe Tialif
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Cafe Tialif Medan untuk dapat mengetahui Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi,
(19)
Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik sebagai bahan pertimbangan bagi pengembangan produk dan jasa pelayanan yang dapat mempengaruhi minat pelanggan di masa yang akan datang.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik.
3. Bagi peneliti Selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian di masa yang akan datang mengenai Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik.
(20)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gaya Hidup
2.1.1 Definisi Gaya Hidup
Gaya hidup menurut Kotler (2002;192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini). Sedangkan menurut Minor dan Mowen (2002;282), gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001;174) adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.
2.1.2. Gaya Hidup Activity, Interest, Opinion (AIO)
Psikografik (Psychographic) adalah ilmu tentang pengukuran dan pengelompokkan gaya hidup konsumen (Kotler, 2002;193). Sedangkan psikografik menurut Sumarwan (2003;58), adalah suatu instrumen untuk
(21)
mengukur gaya hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk menganalisis data yang sangat besar. Analisis psikografik biasanya dipakai untuk melihat segmen pasar. Analisis psikografik sering juga diartikan sebagai suatu riset konsumen yang menggambarkan segmen konsumen dalam hal kehidupan, pekerjaan dan aktivitas lainnya. Psikografik berarti menggambarkan
(graph) psikologis konsumen (psyco).
Pendekatan psikografik sering dipakai produsen dalam mempromosikan produknya, seperti yang dinyatakan oleh Kotler (2002;193) bahwa psikografik senantiasa menjadi metodologi yang valid dan bernilai bagi banyak pemasar. Solomon dalam Sumarwan (2003;59) menjelaskan studi psikografik dalam beberapa bentuk seperti diuraikan berikut.
1. Profil gaya hidup (a lifestyle profile), yang menganalisis beberapa karakteristik yang membedakan antara pemakai dan bukan pemakai suatu produk.
2. Profil produk spesifik (a product-specific profile) yang mengidentifikasi kelompok sasaran kemudian membuat profil konsumen tersebut berdasarkan dimensi produk yang relevan.
3. Studi yang menggunakan kepribadian ciri sebagai faktor yang menjelaskan, menganalisis kaitan beberapa variabel dengan kepribadian ciri, misalnya kepribadian ciri yang mana yang sangat terkait dengan konsumen yang sangat memperhatikan masalah lingkungan.
(22)
4. Segmentasi gaya hidup (a general lifestyle segmentation), membuat pengelompokkan responden berdasarkan kesamaan preferensinya.
5. Segmentasi produk spesifik, adalah studi yang mengelompokkan konsumen berdasarkan kesamaan produk yang dikonsumsinya.
Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar mencari hubungan antara produknya dengan kelompok gaya hidup konsumen. Contohnya, perusahaan penghasil komputer mungkin menemukan bahwa sebagian besar pembeli komputer berorientasi pada pencapaian prestasi. Dengan demikian, pemasar dapat dengan lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya hidup orang yang berprestasi.
2.2 Bauran Pemasaran Jasa 2.2.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (2000 ; 8), pengertian pemasaran adalah: “Marketing is a social and managerial process by which individuals and group obtain what they need and what through creating, offering and freely exchanging products and services of value with other.” “Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.” Menurut Stanton yang dikutip oleh Saladin ( 2003 ; 1)
(23)
mengemukakan bahwa : “ Marketing is total system of business designed to plan, price, promote, and distribute want satisfying products to target markets to achieve organizational objective “. “ Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai sasaran serta tujuan organisasi ”. Sedangkan Swastha. (2001 ; 8) mendefinisikan pemasaran adalah sebagai berikut : “Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.”
2.2.2 Bauran Pemasaran Jasa (Marketing mix)
Definisi bauran pemasaran menurut Kotler (2002;18) adalah : “Marketing Mix is the set of marketing tools that the firm user to pursue its marketing objectives in the target market. ”Bauran Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. ”Bauran Pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Bauran Pemasaran Jasa, yaitu Product, Price, Promotion, Place, Proses, dan
(24)
1. Produk (Product)
Menurut Kotler dan Amstrong (2001 ; 346) :
Produk adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk itu meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi.
Menurut Tjiptono (2005 ; 31) :
Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan dalam konteks ini, produk biasa berupa apa saja yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat dikatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen kepada konsumen untuk dicari, dibeli, dan digunakan dalam memenuhi kebutuhannya.
Produk adalah sifat yang kompleks, baik dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise, perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan, (Swastha, 2001 : 94).
Dalam merencanakan penawaran pasar/produk harus memikirkan 5 (lima) tingkat produk yaitu: a) Tingkat paling dasar adalah manfaat utama yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya di beli pelanggan, b) Tingkat
(25)
kedua adalah mengubah manfaat utama menjadi produk generik yaitu variasi dasar dari produk tersebut. c) Tingkatan ketiga adalah pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan yaitu satu set atribut dan persyaratan yang biasanya diharapkan atau disetujui pembeli ketika membeli produk itu, d) Tingkatan keempat adalah pemasar mempersiapkan produk tambahan yaitu yang meliputi tambaha jasa dan manfaat yang akan memberdayakan dari produk pesaing, dan e) Tingkatan kelima adalah produk potensial yaitu semua tambahan dan perubahan yang mungkin didapat produk tersebut di masa depan.
2. Harga (Price)
Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan atau jasa ( Tjiptono 2005 ; 151)
Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya”, ( Angipora, 2002 : 268 ).Penetapan harga merupakan suatu hal penting . Perusahaan akan melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan dapat mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan.
(26)
3. Promosi ( Promotion)
Promosi adalah semua jenis kegiatan yang ditujukan untuk mendorong permintaan, (Swastha 2001 : 349). Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan media massa seperti koran, majalah, tabloid, radio, televise dan
direct mail (Baker, 2000; 7). Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain (1) Periklanan, (2) Promosi penjualan, (3) Publisitas dan hubungan masyarakat, dan (4) Pemasaran langsung. Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu sendiri.
Tujuan kegiatan promosi antara lain :
1. Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru 2. Mengkomunikasikan produk baru
3. Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas
4. Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk
5. Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk 6. Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk.
(27)
4. Lokasi (Place)
Tempat adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport. (Tjiptono, 2005 : 92).
Kotler ( 2000: 96) menyatakan bahwa “Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen”. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri. Distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia saat konsumen mencarinya. Distribusi memperlihatkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.
5. Proses (Process)
Proses Yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atas operasi jasa (Boom dan Bitner yang dikutip oleh Alma (2003 ; 234). Proses adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang
(28)
diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan (Kotler 2000 : 213).
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang. Pengelola kafe sering menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen. Proses, mutu layanan jasa sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja.
6. Lingkungan fisik (Physical evidence)
Bukti fisik dan yang mewakili (Physical Evidence and Presentation). Bukti fisik yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen (Kotler, 2000;245). Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang berwujud berkenaan dengan suatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, format laporan dan peralatan (Alma, 2003;234).Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana kafe yang merupakan tempat beroperasinya jasa layanan makanan dan minuman. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan
(29)
situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, pelatakan dan layout yang nampak atau lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli. Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dalai perusahaan jasa yang memiliki karakter . Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat membrikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus.
Dari keenam elemen marketing mix tersebut yang merupakan kunci sukses bagi sebuah kafe diantaranya adalah kelengkapan produk layanan yang siap ditawarkan (one stop beauty service), lokasi yang strategis, keramahan dan efektivitas pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen didalam kafe seperti ruangan yang sejuk dan bertata cahaya yang tepat.
(30)
2.3 Keputusan Pembelian
2.3.1. Tipe-Tipe Perilaku Pembelian
Menurut Kotler (2001 : 221) ada empat jenis perilaku pembelian, yaitu:
1. Perilaku pembelian yang terdiri dari tiga proses. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu. Kedua, pembeli membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, pembeli membuat pilihan untuk pembelian yang cermat.
2. Perilaku pembelian pengurangan ketidaknyamanan
Kadang-kadang konsumen terlibat dalam pembelian namun melihat sedikit perbedaan antara merek yang ada.Keterlibatan yang tinggi didasari fakta bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan dan beresiko. Jika konsumen menentukan perbadaan mutu antar merek, dia mungkin akan membeli semata-mata berdasarkan harga dan kenyamanan.
3. Pembelian karena kebiasaan
Perilaku konsumen dalam kasus produk dengan keterlibatan rendah melalui urutan umum keyakinan, sikap dan perilaku. Konsumen tidak secara luas mencari informasi tentang merek, mengevaluasi karakteristik merek dan memutuskan merek apa yang dibeli. Melainkan konsumen menjadi penerima informasi pasif nmelalui televisi dan iklan.
4. Perilaku pembelian yang mencari variasi
Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan antar merek signifikan. Dalam situasi itu,
(31)
konsumen sering melakukan peralihan merek.Peralihan merek terjadi karena mencari variasi bukan karena ketidakpuasan.
2.3.2 Proses pengambilan keputusan pembelian
Menurut Tjiptono (2005 : 179) :
Secara teoritis,setiap kali seseorang membeli suatu barang atau jasa,ia berharap bahwa barang atau jasa tersebut akan mampu memberikan kegunaan maksimum. Dengan kata lain, “setiap konsumen adalah rational economic man yang memiliki alasan rasional dalam setiap pembelian produk dan jasa”.
Keputusan pembelian merupakan keputusan konsumen untuk membeli suatu produk setelah sebelumnya memikirkan tentang layak tidaknya membeli produk itu dengan mempertimbangkan informasi – informasi yang ia ketahui dengan realitas tentang produk itu setelah ia menyaksikannya. Hasil dari pemikiran itu dipengaruhi kekuatan kehendak konsumen untuk membeli sebagai alternatif dari istilah keputusan pembelian dalam (Setiadi, 2002;34).
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
(32)
2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
(33)
Terdapat Empat faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan
pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. 3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada
dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integritas (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
2.4 Penelitian Terdahulu
Sukotjo dan Radix (2006) melakukan penelitian yang berjudul “ Analisa
Marketing Mix-7P (Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Process, dan
Physical Evidence) terhadap keputusan pembelian produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh Marketing Mix-7P mempengaruhi keputusan pembelian produk klinik kecantikan Teta Surabaya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
(34)
anggota/member card Teta sejumlah 436 orang di Surabaya. Metode yang dipilih adalah simple random sampling, yang merupakan salah satu dari teknik
probability sampling yang sampelnya diambil secara acak. Pemilihan metode ini didasarkan atas homogenitas anggota/member Teta di Surabaya tiga tahun terakhir. Jumlah sampel penelitian sekaligus menjadi responden diambil menurut table krejcie dengan tingkat kesalahan 5% (Sugiyono, 2002 ; 63) terpilih sampel sebanyak 115 Orang. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa variable-variabel dalam konsep marketing mix 7P berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja di klinik kecantikan Teta di kota Surabaya.
Dari ketujuh variabel: produk, harga, promosi, lokasi, proses, dan lingkungan fisik. Promosi adalah yang paling dominan terhadap keputusan pembelian pada klinik kecantikan Teta di kota Surabaya, aspek ini erat kaitannya dalam hal promosi yang bersifat edukatif dan persuasif seperti yang telah dilakukan dalam bentuk advetorial di media cetak, talk show informatif pada media elektronik radio dan penyelenggaraan member get member, voucher pembelian serta promo pada media luar ruang yang memuat promo/event bulanan.
2.5 Kerangka Konseptual
Menurut Sugiyono (2006 ; 49), “Kerangka koseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan”. Gaya Hidup menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan. Produk menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan . Harga menunjukkan
(35)
pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan. Promosi menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan
Cafe Tialif Medan. Lokasi menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan. Proses menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan . Lingkungan fisik menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe
Tialif Medan. Oleh karena itu Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik Berdasarkan penjelasan berikut maka dapat dibuat skema sistematis kerangka konseptual sebagai berikut:
Sumber : Berdasarkan teori Kotler dan Amstrong (2001) Gambar 2.1Kerangka Konseptual Penelitian
Gaya hidup (X₁)
Produk(X₂)
Harga (X₃)
Promosi (X₄)
Lokasi (X₅)
Proses (X₆)
Lingkungan fisik (X₇)
Keputusan Pembelian Pelanggan (Y)
(36)
2.6 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih, dengan kata lain hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, berdasarkan teori yang ada (Sugiyono, 2006: 51). Berdasarkan perumusan masalah maka hipotesis penelitian ini adalah “Analisis Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan”.
(37)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Penelitian Asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Kuncoro, 2003;136).
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan pada Cafe Tialif, yang beralamat di Jl. HM. Joni Medan, sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2013.
3.3. Batasan Operasional Variabel
a. Variabel independen (X) adalah adalah Gaya hidup (X₁), Produk(X₂), Harga(X₃), Promosi(X₄), Lokasi(X₅), Proses(X₆), dan Lingkungan fisik(X₇). b. Variabel Independen (Y) adalah Keputusan Pembelian Pelanggan
3.4.Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Independen (X) dalam penelitian ini adalah terdiri dari:
1. Gaya hidup (X₁), merupakanpola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan.
(38)
2. Produk (X₂), Bentuk penawaran Cafe Tialif ke pada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan
3. Harga (X₃), Kesepakatan yang dibuat oleh Cafe tialif kepada para pelangganya..
4. Promosi (X₄), Kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen
5. Lokasi (X₅), Merupakan kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial.
6. Proses (X₆), Pelayanan diberikan kepada Pelanggan saat mengkonsumsi produk di Cafe Tialif
7. Lingkungan fisik (X₇), adalah Keadaan atau kondisi tempat beroperasinya jasa layanan
b. Variabel Dependen (Y) dalam penelitian ini adalah Keputusan pembelian Pelanggan.
(39)
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran
Gaya hidup ( X1) merupakanpola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan.
1. Rekomendasi Teman 2. Gaya Hidup
akan Trend Baru
Skala Likert
Produk (X₂) Bentuk penawaran Cafe
Tialif ke pada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan
1. Ragam Produk 2. Kualitas
Produk
Skala Likert
Harga (X₃) Kesepakatan yang dibuat oleh Cafe Tialif kepada para pelangganya. 1. Harga Terjangkau 2. Potongan Harga Skala Likert Promosi (X₄) Kegiatan
mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen 1. Promosi Penjualan 2. Pemasaran Langsung Skala Likert
Lokasi (X₅) Kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial.
1. Potensi Pasar Kondisi
2. Lingkungan Skala Likert Proses (X₆) Pelayanan diberikan kepada
Pelanggan saat
mengkonsumsi produk di
Cafe Tialif
1. Penyajian yang disajikan 2. Penyajian
cepat
Skala Likert
Lingkungan Fisik (X₇)
Keadaan atau kondisi tempat beroperasinya jasa layanan
1. Dekorasi Ruangan
(40)
Lanjutan
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran
Keputusan Pembelian Pelanggan (Y)
Kecenderungan terhadap suatu produk yang didasarkan kepada
kepercayaan pelanggan yang kuat
1. Pembelian Kembali 2. Tempat
berkumpul
Skala Likert
Sumber: Tjiptono (2005),diolah
3.5. Skala Pengukuran
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik . Ketujuh variabel tersebut diukur dengan Skala Likert, yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2003:104). Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 untuk keperluan analisis kualitatif penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:
(41)
Tabel 3.2
Instrumen skala Likert
No. Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber:Sugiyono (2003:105)
3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2003;72) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan”. Dalam penelitian ini populasinya adalah pelanggan cafe Tialif Medan. Adapun jumlah pengunjung Cafe Tialif pada bulan Maret sampai April 2013 sebanyak 1.800 orang
3.6.2. Sampel
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2003: 103). Metode penarikan sampel yang dipakai adalah Purposive Sampling, yaitu sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2003;78).
(42)
Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin dalam (Umar, 2004;78), yaitu:
n =
�
1+��²
Keterangan :
n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir dalam kasus ini adalah 10%
n
=
1.800 1+1.800 (0,1)²n
=
99.94 orangDi dalam penelitian ini sampel dibulatkan menjadi 100 orang. Dimana, Sampel dalam penelitian ini adalah pelanggan yang telah membeli makanan dan minuman di Cafe Tialif Medan minimal dua kali.
3.7. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu:
a. Data primer adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang telah dibagikan peneliti kepada pelanggan Cafe
(43)
b. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder ini diperoleh melalui studi pustaka, internet, majalah, dan tabloid (Kuncoro, 2003; 136).
3.8. Metode Pengumpulan Data
Dalam usaha memperoleh data yang dibutuhkan, metode yang digunakan adalah : 1. Kuesioner (daftar pertanyaan)
Pengajuan kuesioner ini dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan tertulis dalam suatu daftar pertanyaan kepada responden. Kuesioner ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang disertai alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut. Data yang dikumpulkan meliputi :
1. Identitas responden
2. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian
2. Studi Dokumentasi
Dengan memperoleh data melalui buku-buku, dokumen, internet dan literatur yang ada hubungannya dengan masalah Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik yang diteliti.
(44)
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum instumen digunakan maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian.
Pengujian validitas instrument dilakukan pada 30 orang diluar sampel. Uji validitas dilakukan pada pelanggan Cafe Tialif dimana kriterianya adalah pelanggan yang telah melakukan pembelian makanan dan minuman minimal 2 kali. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:
Jika �ℎ����� > ������ ,maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Jika�ℎ�����< ������,maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan penulis lain. Pengujian dilakukan dengan program SPSS 19.00 for windows.
Butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
Jika ����ℎ� �������atau > ������maka pernyataan reliabel. Jika ����ℎ�negatif atau <������ maka pernyataan tidak reliabel.
3.9.Teknik Analisis
3.9.1. Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda yaitu regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen (Nugroho, 2005;43). Analisis
(45)
regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian pelanggan).
Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan
SPSS19.00 for windows. Adapun model persamaan yang digunakan yaitu:
Y = b₀ + b₁X₁ + b₂X₂ + b₃X₃ + b₄X₄ + b₅X₅ + b₆X₆ + b₇X₇ + e
Dimana:
Y = keputusan pembelian pelanggan b₀ = konstanta
b₁,b₂,…..,b₇ = koefisien regresi X₁ = gaya hidup X₂ = produk
X₃ = harga
X₄ = promosi
X₅ = tempat
X₆ = proses
X₇ = lingkungan fisik
(46)
3.9.1.1.Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah salah satu dari metode analisis, dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tenteng masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.
3.9.1.2. Normalitas
Bertujuan ingin mengatasi apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan nbentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang memepunyai pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan.
3.9.1.3. Heteroskedastisitas
Uji homoskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sma diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang harusnya terjadi maka dikatakan adalah homoskedastisitas.
Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Secara simbolis, heteroskedastisitas adalah :
(47)
3.9.1.4. Multikoleniaritas
Merupakan hubungan linear yang sempurna atau eksak diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi.
3.9.2. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara serentak mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam �ℎ����� ini adalah:
1. H₀ : b₁, b₂, b₃, b₄, b₅, b₆, b₇ = 0
(variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat).
2. H₀ : b₁, b₂, b₃, b₄, b₅, b₆, b₇≠ 0
(variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat).
Nilai �ℎ����� dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi
software SPSS 19.00 for windows. Selanjutnya nilai �ℎ����� akan dibandingkan dengan nilai ������.
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:
H₀ diterima bila �ℎ����� < ������pada a = 5% H₀ ditolak bila�ℎ����� > ������ pada a = 5%
(48)
3.9.3. Uji Statistik - t
Uji t disebut juga sebagai uji signifikan individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Bentuk pengujiannya adalah:
H₀ : b₁ = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha : b₁ ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan yaitu: Jika probabilitas < 0.05, maka H₀ diterima Jika probabilitas > 0.05, maka H₀ ditolak
3.9.4. Pengujian Koefisien Determinan (R²)
Menurut Situmorang (2008:112) koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya 0 -1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik.
(49)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Gambaran Umum
4.1.1. Sejarah Singkat Café Tialif
Cafe ini berdiri sejak September 1998. Nama cafe ini berasal dari nama anak si pemilik yakni “Tia dan Alif”. Cafe Tialif pertama kali didirikan dengan bentuk yang sangat sederhana, kemudian lambat laun melihat bertambahnya pelanggan maka pemilik merenovasi dan menambah areal Cafe. Cafe Tialif mengembangkan konsep perpaduan antara tradisional dan modern,sehingga terciptalah perpaduan antara masakan dan makanan yang memiliki cita rasa yang unik bagi para pelanggan. Café Tialif ini bermula dari coba-coba dan serba cepat didirikan sampai akhirnya kini berhasil memikat hati para pelanggannya dan membuka cabang baru yang diberi nama Café Tialif 2 di JL. Raya Medan Tenggara.
Banyak menu yang disajikan di cafe ini ini, tetapi Ayam penyet dan ayam bakar merupakan menu favorit dari cafe ini. Rasanya yang enak dan harganya yang cukup murah membuat makanan jadi menu handalan dari cafe ini. Pas untuk kantong anak kuliah mengajak kencan kekasihnya di cafe ini.
Cafe Tialif menawarkan menu makanan yang beragam antara lain: 1. Jenis Makanan ala Tialif:
a. Ayam Penyet + Nasi Rp. 11.000 b. Ayam Bakar + Nasi Rp. 10.000
(50)
c. Ayam Merica + Nasi Rp. 10.000 d. KFC + Nasi Rp. 12.000 e. Nasi Goreng Biasa Rp. 6.000 f. Nasi Goreng Teri Rp. 8.000 g. Nasi Goreng Ayam Rp. 10.000 h. Nasi Goreng Semu Rp. 10.000 i. Nasi Goreng Seafood Rp. 11.000 j. Nasi Goreng Spesial Rp. 12.000 k. Sosis Rp. 12.000 l. Nugget Rp. 9.000 m. Cumi Goreng Tepung Rp. 10.000 n. Udang Goreng + Nasi Rp. 10.000 o. Udang Asam Manis + Nasi Rp. 10.000 p. Pecel Lele + Nasi Rp. 10.000 q. Capcai + Nasi Rp. 10.000 r. Tumis Kangkung Rp. 7.000 s. Kentang Goreng Rp. 7.000
2. Aneka Mie ala Tialif :
a. Mie Aceh Rp. 7.000 b. Mie Aceh Seafood Rp. 9.000 c. Mie Raja Rp. 9.000 d. Mie Raja Seafood Rp. 9.000
(51)
e. Mie Hun Goreng Biasa Rp. 6.000 f. Mie Hun Goreng + Ayam Rp. 9.000 g. Mie Tiaw Goreng + Ayam Rp. 9.000 h. Mie Tiaw Seafood Rp. 10.000 i. Ifu Mie Goreng Rp. 6.000 j. Ifu Mie Seafood Rp. 9.000 k. Ifu Mie Binjai Goreng Rp. 9.000 l. Indomie Kuah/Goreng Rp. 6.000 m. Indomie Seafood Rp. 10.000
3. Aneka Siomay dan Dimsum ala Tialif :
a. Siomay Udang Rp. 13.000 b. Siomay Rumput Laut Rp. 15.000 c. Siomay Ayam Rp. 13.000 d. Siomay Kepiting Rp. 13.000 e. Leong Hong Kien Rp. 16.000 f. Lumpia Kulit Tahu Rp. 15.000 g. Pancake Durian Rp. 15.000
4. Aneka Minuman Ala Tialif :
a. Jus Alpokat Rp. 8.000 b. Jus Kuini Rp. 8.000 c. Jus Terong Belanda Rp. 8.000
(52)
d. Jus Jeruk Rp. 8.000 e. Jus Markisa Rp. 8.000 f. Jus Tomat Rp. 8.000 g. Jus Melon Rp. 8.000 h. Jus Wartel Rp. 8.000 i. Jus Semangka Rp. 8.000 j. Jus belimbing Rp. 8.000 k. Jus Timun Rp. 8.000 l. Jus Sirsak Rp. 8.000 m. TST Rp. 7.000 n. Sop Buah Rp. 8.000 o. Es Teler Rp. 8.000 p. Es Kelapa Sirsak Rp. 8.000 q. Es Kosong Rp. 1.000 r. Teh ManisPanas/Dingin Rp. 3.000 s. Teh Botol Rp. 3.500 t. Tebs Rp. 3.500 u. Air Mineral Prima Rp. 4000 v. Pocari Rp. 6.000 w. Krating Daeng Rp. 6.000 x. Nescafe Caffucino Rp. 6.000 y. Nescafe Ice Rp. 6.000 z. Nescafe Classic Rp. 6.000
(53)
aa. Milo Panas/Dingin Rp. 6.000 bb.Carfello Rp. 6.000 cc. Lemon Tea Rp. 6.000 dd.Nutri Orange Fresh Rp. 6.000
Keberhasilan Cafe Tialif dalam memasarkan produknya sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan keberhasilannya dalam mengetahui persepsi pembeli terhadap produknya sehingga dapat diketahui pula pembelian konsumen, sehingga
Cafe Tialif dapat menentukan harga, pengembangan produk, mempromosikan dan mendistribusikan produknya dengan lebih baik.
Berdirinya Café Tialif ini dilihat dari gaya hidup anak muda. Dimana gaya hidup memiliki hubungan yang sangat erat dengan berkunjung ke café. Gaya hidup anak muda sekarang ini senang berkunjung ke café untuk bersantai menghabiskan waktu berkumpul dengan teman-temanya sambil menikmati fasilitas serta produk yang ditawarkan di Café Tialif ini. Café Tialif memberikan kebebasan kepada pelanggannya untuk berlama-lama berada di café ini sehingga membuat pelanggan merasa nyaman dan tertarik untuk berkunjung kembali ke
café ini.
4.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan Café Tialif
1. Visi Café Tialif
Menjadi pioneer café-café yang ada di Kota Medan dan menjadi café yang sukses serta menjadi pilihan utama bagi Anak-anak muda.
(54)
2. Misi Café Tialif
a. Memberikan pelayanan yang baik kepada setiap pelanggan. Seperti: sopan dan ramah dalam hal melayani.
b. Memberikan menu-menu yang berkulitas baik berupa masakan yang enak.
c. Mengadakan pengembangan produk sesuai dengan trend yang ada. d. Berkerjasama dalam melaksanakan tugas diantara karyawan dalam
melayani pelanggan.
e. Membuat pelanggan nyaman untuk datang kembali. 3. Tujuan Café Tialif
a. Memberi kepuasan bagi para pelanggan dengan pelayanan yang ada.
b. Meningkatkan laba/ keuntunggan secara wajar dan berusaha bertahan untuk memperluas pangsa pasar.
c. Membuat Terobosan baru dan inovasi-inovasi sehingga memiliki ciri khas tersendiri atau daya tarik dari café-café lainnya.
4.1.3. Struktur Organisasi Café Tialif
Struktur organisasi merupakan suatu perwujudan pola hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, dan orang yang menunjukkan kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi ataupun perusahaan.
(55)
1. Owner + General Manajer
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :
a. Pemimpin tertinggi atas segala kegiatan yang ada di dalam
Café.
b. Mengevaluasi dan membuat rencana kerja.
c. Merekrut dan mengkontrol seluruh bawahan dalam café.
d. Bertanggung jawab atas operasional sehari-hari. e. Mengawasi pekerjaan dan jam kerja karyawan.
2. Executive Chef/ Juru masak
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah Mengatur dan mengawasi tugas-tugas di dapur, khususnya dalam proses pengadaan dan pengolahan makanan sesuai dengan standart yang di tetapkan.
3. Supervisor
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah : a. Menyambut setiap pelanggan yang datang. b. Menaggapi keperluan pelanggan.
(56)
4. Kasir
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :
a. Menerima Uang tunai dan menyerahkan struk pembayaran/kuitansi pembayaran kepada pelanggan.
b. Menyajikan laporan keuangan harian.
c. Melakukan pembayaran kepada bagian yang memerlukan pengeluaran Kas.
5. Server
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah:
a. Mengambil pesanan makanan dan minuman dari dapur dan menghidangkannya ke pada pelanggan.
b. Membersikan dan merapikan meja dan kursi, mengatur dan menyusunnya kembali seperti semula.
4.2.Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1.1. Uji Validitas
Uji validitas adalah untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu pernyataan dengan variabel. Uji ini dilakukan untuk mengukur data yang telah di dapat setelah penelitian. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Data yang diperoleh
(57)
melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Untuk memperoleh hasil yang terarah dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika �ℎ����� ≥ ������, maka pernyataan dinyatakan valid dimana ������ dengan responden 30 orang adalah 0,361
2. Jika �ℎ�����< ������, maka pernyataan tidak valid.
Uji validitas dan Reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 19.00 for Windows untuk memperoleh hasil yang terarah.
Tabel 4.1 Item-Total Statistik
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 136.8333 25.040 .602 .871
VAR00002 136.7000 24.907 .456 .866
VAR00003 137.1000 23.472 .453 .855
VAR00004 136.9667 25.206 .647 .874
VAR00005 137.0333 25.689 .741 .879
VAR00006 136.8667 24.464 .517 .865
VAR00007 137.2000 25.683 .442 .879
VAR00008 136.8333 24.282 .566 .862
VAR00009 137.0000 23.517 .496 .856
VAR00010 137.3333 23.402 .392 .851
VAR00011 137.1000 24.921 .508 .872
VAR00012 136.9000 22.852 .466 .846
VAR00013 137.1000 23.541 .789 .856
VAR00014 137.0000 22.207 .502 .842
VAR00015 137.0333 23.068 .389 .850
VAR00016 136.9667 23.137 .383 .851
VAR00017 137.1000 22.783 .450 .847
VAR00018 136.7667 23.220 .420 .854
(58)
Lanjutan
Tabel 4.1 Item-Total Statistik
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00021 136.6333 23.689 .594 .849
VAR00022 136.8667 23.568 .437 .855
VAR00023 137.4667 23.292 .623 .846
VAR00024 137.4667 23.292 .623 .846
VAR00025 136.6333 23.689 .594 .849
VAR00026 137.0667 23.444 .472 .855
VAR00027 137.1000 23.197 .490 .852
VAR00028 136.9667 23.482 .455 .855
VAR00029 136.6333 23.689 .594 .849
VAR00030 136.9333 24.547 .689 .867
VAR00031 137.0667 24.340 .724 .865
Sumber: Hasil Penelitian (2013)
Pada tabel 4.1 diatas, menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pernyataan, maka nilai pada kolom corrected
item total correlation, yang merupakan nilai �ℎ����� dibandingkan nilai ������. Dapat dilihat koefisien korelasi dari 31 pertanyaan yang ada, 28 untuk butir pertayaan untuk variabel X dan 3 pertanyaan untuk variabel Y. Dimana semua butir pertanyaan yang ada dinyatakan sudah valid dengan skor total > 0,361.
(59)
4.2.1.2.Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi Software SPSS 19.00 for Windows dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r alpha positif ≥ r 0,80 maka dinyatakan reliabel 2. Jika r alpha negatif < r 0,80 maka dinyatakan tidak reliabel
Dapat dilihat bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0,856. Apabila nilai reliabilitas instrument (cronbach’s alpha) diatas 0,80 maka instrumen dinyatakan reliabel. Maka cronbach alpha sebesar 0,856 > 0,80 yang artinya bahwa instrumen tersebut reliabel.
Hasil uji reliabilitas berdasarkan data yang diolah dengan bantuan aplikasi software SPSS 19,00 for Windows dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.856 31
Sumber: Hasil Penelitian (2013)
4.2.2. Analisis Deskriptif
4.2.2.1. Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah para pengunjung Café Tialif. Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang.
(60)
Variabel karakteristik responden yang dibahas mencakup sebaran usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan pengeluaran/bulannya. Deskripsi responden dijelaskan sebagai berikut:
1. Usia Responden
Tabel 4.3 Usia Responden
Usia Jumlah Responden Persentase (%)
20-30 tahun 50 50
30-40 tahun 35 35
40-50 tahun 15 15
Total 100 100
Sumber : Hasil penelitian yang diolah (2013)
Tabel 4.3 menujukkan bahwa sebanyak 50 orang responden (50%) berusia 20 sampai 30 tahun. Di ikuti dengan 35 orang responden (35%) berusia 30 sampai 40 tahun. Sedangkan 15 orang responden (15%) berusia 40 sampai 50 tahun. Dapat dilihat bahwa pada responden yang berusia 20-30 tahun paling bamyak mengunjungi Café Tialif, dimana usia 20-30 tahun merupakan usia yang sudah dewasa dan sangat erat hubungannya dengan gaya hidup atau trend anak muda sekarang ini.
(61)
2. Jenis Kelamin
Tabel 4.4
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
Laki-laki 44 44
Perempuan 56 56
Total 100 100
Sumber : Hasil penelitian yang diolah (2013)
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebanyak 56 0rang responden (56%) dari pengunjung Café Tialif adalah wanita, sementara responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 44 orang (44%). Rasio responden wanita lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki hal ini disebabkan karena wanita lebih suka berkunjung ke café dan mengkonsumsi makanan dan minuman serta menghabiskan waktu dengan teman-temannya.
3. Pekerjaan
Tabel 4.5 Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Responden Persentase (%)
Mahasiswa 75 75
Pegawai swasta/PNS 10 10
Wiraswasta 15 15
Total 100 100
(62)
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebanyak 75 orang responden (75%) berstatus sebagai mahasiswa. Diikuti oleh 15 orang responden (15%) berstatus sebagai wiraswasta, dan sebanyak 10 orang responden (10%) berstatus sebagai Pegawai swasta/PNS. Hal ini menunjukkan bahwa yang jumlah responden terbanyak didominasi oleh mahasiswa, karena harga yang ditawarkan Café Tialif sangat terjangkau yang sesuai dengan kantong mahasiswa. Selain harga yang ditawarkan terjangkau, lokasi Café Tialif sangat mendukung yaitu dekat dengan sekolah dan kampus.
4. Pengeluaran/bulan
Tabel 4.6 Pengeluaran/bulan
Pengeluaran/bulan f %
10.000 - 50.000 20 20
50.000 - 100.000 15 15
100.000 - 150.000 40 40
150.000 - 200.000 25 25
Total 100 100
Sumber : Hasil penelitian yang diolah (2013)
Tabel 4.6 menunjukkan Jumlah pengeluaran/bulan responden yang paling dominan adalah 100.000-150.000 sebanyak 40 orang responden (40%). Terbanyak kedua adalah 150.000-200.000 sebanyak 25 orang responden (25%). Pengeluaran/bulan relatif adalah 10.000-50.000
(63)
sebanyak 20 orang responden (20%). Dan pengeluaran /bulan 50.000-100.000 sebanyak 15 orang responden (15%).
4.2.2.2.Deskriptif Variabel
Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif persentase hasil penelitian dimensi Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik dan Keputusan Pembelian Pelanggan berdasarkan tanggapan dari responden sebagai berikut:
1. Deskriptif variabel Gaya Hidup Tabel 4.7
Deskriptif Pendapat Responden terhadap Variabel Gaya Hidup Item
pertanyaan
SS (5) S (4) KS (3) TS(2) STS (1) Total
f % f % f % f % f % f %
P1 25 25 55 55 15 15 5 5 0 0 100 100
P2 60 60 30 30 10 10 0 0 0 0 100 100
P3 20 20 40 40 34 34 5 5 1 1 100 100
Sumber :Hasil Penelitian (2013) diolah
Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100 orang responden untuk variabel gaya hidup yaitu:
a. Pada butir pernyataan satu (Saya membeli makanan di Cafe Tialif karena rekomendasi dari teman) dari kuesioner yang disebarkan dan dianalisis terdapat 25 responden atau sekitar 25 % menjawab sangat setuju, 55
(64)
responden atau sekitar 55 % menjawab setuju bahwa membeli makanan di kafe tialif karena rekomendasi dari teman. 15 responden atau sekitar 15% menjawab kurang setuju, dan 5 orang responden atau sekitar 5% menjawab tidak setuju.
b. Pada butir pernyataan kedua (membeli makanan di kafe Tialif karena
prestise/gaya hidup akan trend baru yang ada saat ini) dari kuesioner yang disebarkan dan dianalisis dapat di lihat bahwa ada 60 orang responden atau sekitar 60 % menjawab sangat setuju mereka membeli makanan di Cafe Tialif karena prestise/gaya hidup akan trend baru saat ini, 30 orang responden atau sekitar 30% menjawab setuju, dan 10 orang responden atau sekitar 10% menjawab kurang setuju.
c. Pada butir pernyataan tiga (Saya membeli makanan di kafe Tialif karena saya hobi mencicipi makanan siap saji) dari kuesioner yang disebarkan dan dianalisis terdapat 20 orang responden atau sekitar 20% menjawab sangat setuju,40 orang responden atau sekitar 40% menjawab setuju bahwa mereka membeli makanan di Cafe Tialif karena hobi mencicipi makanan siap saji, 34 orang responden atau sekitar 34% menjawab kurang setuju, 5 orang responden atau sekitar 5% menjawab tidak setuju, dan 1 orang atau sekitar 1% menjawab sangat tidak setuju.
(65)
2. Deskriptif variabel Produk
Tabel 4.8
Deskriptif Pendapat Responden terhadap Variabel Produk Item
Pertanyaan
SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total
f % f % f % f % f % f %
P1 42 42 58 58 0 0 0 0 0 0 100 100
P2 35 35 55 55 10 10 0 0 0 0 100 100
P3 25 25 70 70 3 3 2 2 0 0 100 100
P4 31 31 67 67 1 1 1 1 0 0 100 100
Sumber :Hasil Penelitian (2013) diolah
Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100 orang responden untuk variabel Produk yaitu:
a. Pada butir pernyataan satu (Cafe Tialif memiliki berbagai macam produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan) dari kuesioner yang disebarkan dan dianalisis terdapat 42 responden atau sekitar 42 % menjawab sangat setuju, dan 58 responden atau sekitar 58 % menjawab setuju bahwa Cafe Tialif memiliki berbagai macam produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. b. Pada butir pernyataan kedua (Nama merek produk mudah diingat) dari
kuesioner yang disebarkan dan dianalisis dapat di lihat bahwa ada 35 orang responden atau sekitar 35 % menjawab sangat setuju, 55 orang responden atau sekitar 55% menjawab setuju bahwa nama merek produk mudah diingat, dan 10 orang responden atau sekitar 10% menjawab kurang setuju.
(66)
c. Pada butir pernyataan tiga (Cafe Tialif menawarkan jenis-jenis produk yang lengkap) dari kuesioner yang disebarkan dan dianalisis terdapat 25 orang responden atau sekitar 25% menjawab sangat setuju,70 orang responden atau sekitar 70% menjawab setuju bahwa Cafe Tialif menawarkan jenis-jenis produk yang lengkap, 3 orang responden atau sekitar 3% menjawab kurang setuju, dan 2 orang responden atau sekitar 2% menjawab tidak setuju.
d. Pada butir pernyataan empat (Varian produk yang ditawarkan oleh Cafe Tialif sesuai dengan kebutuhan pelanggan) dari kuesioner yang disebarkan dan dianalisis terdapat 31 orang responden atau sekitar 31% menjawab sangat setuju, 67 orang responden atau sekitar 67% menjawab setuju bahwa varian produk yang ditawarkan oleh Cafe Tialif sesuai dengan kebutuhan pelanggan, 1 orang responden atau sekitar 1% menjawab kurang setuju, dan 1 orang responden atau sekitar 1% menjawab tidak setuju.
3. Deskriptif variabel Harga
Tabel 4.9
Deskriptif Pendapat Responden Terhadap Variabel Harga Item
Pertanyaan
SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total
f % f % f % f % f % f %
P1 60 60 40 40 0 0 0 0 0 0 100 100
P2 76 76 24 24 0 0 0 0 0 0 100 100
P3 56 56 30 30 10 10 4 4 0 0 100 100
P4 23 23 67 67 8 8 2 2 0 0 100 100
(67)
Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100 orang responden untuk variabel Harga yaitu:
a. Pada butir pernyataan satu (Harga yang ditawarkan oleh Cafe Tialif beragam) dari kuesioner yang disebarkan dan dianalisis terdapat 60 responden atau sekitar 60 % menjawab sangat setuju bahwa Harga yang ditawarkan oleh Cafe
Tialif beragam, dan 40 responden atau sekitar 40 % menjawab setuju.
b. Pada butir pernyataan kedua (Harga produk di Cafe Tialif terjangkau sesuai dengan produk yang ditawarkan) dari kuesioner yang disebarkan dan dianalisis dapat di lihat bahwa ada 76 orang responden atau sekitar 76 % menjawab sangat setuju bahwa Harga produk di Cafe Tialif terjangkau sesuai dengan produk yang ditawarkan, dan 24 orang responden atau sekitar 24% menjawab setuju.
c. Pada butir pernyataan tiga (Harga produk mampu bersaing dengan produk lain) dari kuesioner yang disebarkan dan dianalisis terdapat 56 orang responden atau sekitar 56% menjawab sangat setuju bahwa harga produk mampu bersaing dengan produk lain,30 orang responden atau sekitar 30% menjawab setuju, 10 orang responden atau sekitar 10% menjawab kurang setuju, dan 4 orang responden atau sekitar 4% menjawab tidak setuju.
d. Pada butir pernyataan empat (Terdapat potongan harga bagi pembelian dalam jumlah yang besar) dari kuesioner yang disebarkan dan dianalisis terdapat 23 orang responden atau sekitar 23% menjawab sangat setuju, 67 orang responden atau sekitar 67% menjawab setuju bahwa Terdapat potongan harga bagi pembelian dalam jumlah yang besar, 8 orang responden atau sekitar 8%
(68)
menjawab kurang setuju, dan 2 orang responden atau sekitar 2% menjawab tidak setuju.
4. Deskriptif variabel Promosi
Tabel 4.10
Deskriptif Pendapat Responden terhadap Promosi Item
pertanyaan
SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total
f % f % f % f % f % f %
P1 24 24 47 47 15 15 14 14 0 0 100 100
P2 39 39 43 43 9 9 5 5 4 4 100 100
P3 46 46 38 38 8 8 5 5 3 3 100 100
Sumber :Hasil Penelitian (2013) diolah
Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100 orang responden untuk variabel Promosi yaitu:
a. Pada butir pernyataan satu (Tenaga penjual di Cafe Tialif terampil dalam melakukan persuasif penjualan) dari kuesioner yang disebarkan dan dianalisis terdapat 24 responden atau sekitar 24 % menjawab sangat setuju, 47 responden atau sekitar 47 % menjawab setuju bahwa Tenaga penjual di Cafe
Tialif terampil dalam melakukan persuasif penjualan. 15 responden atau sekitar 15% menjawab kurang setuju, dan 14 orang responden atau sekitar 14% menjawab tidak setuju.
b. Pada butir pernyataan kedua (Sistem pemasaran langsung sangat membantu promosi penjualan produk di Cafe Tialif) dari kuesioner yang disebarkan dan
(69)
dianalisis dapat di lihat bahwa ada 39 orang responden atau sekitar 39 % menjawab sangat setuju, 43 orang responden atau sekitar 34% menjawab setuju bahwa Sistem pemasaran langsung sangat membantu promosi penjualan produk di Cafe Tialif, 9 orang responden atau sekitar 9% menjawab kurang setuju, 5 orang responden atau sekitar 5% menjawab tidak setuju, dan 4 orang responden atau sekitar 4% menjawab sangat tidak setuju. c. Pada butir pernyataan tiga (Cafe Tialif melakukan promosi penjualan kepada
pelanggan) dari kuesioner yang disebarkan dan dianalisis terdapat 46 orang responden atau sekitar 46% menjawab sangat setuju bahwa Cafe Tialif melakukan promosi penjualan kepada pelanggan, 38 orang responden atau sekitar 38% menjawab setuju, 8 orang responden atau sekitar 8% menjawab kurang setuju, 5 orang responden atau sekitar 5% menjawab tidak setuju, dan 3 orang atau sekitar 3% menjawab sangat tidak setuju.
5. Deskriptif variabel Lokasi
Tabel 4.11
Deskriptif Pendapat Responden terhadap Lokasi Item
Pertanyaan
SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total
f % f % f % f % f % f %
P1 57 57 43 43 0 0 0 0 0 0 100 100
P2 64 64 36 36 0 0 0 0 0 0 100 100
P3 42 42 58 58 0 0 0 0 0 0 100 100
P4 12 12 88 88 0 0 0 0 0 0 100 100
(1)
Lingkungan Fisik (X₇)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Pencahayaan dalam Cafe
Tialif cukup
2. Temperatur udara dalam Cafe
sejuk
3. Penataan ruangan didalam
Cafe teratur
4. Kebersihan dalam Cafe terjaga 5. Saya merasa nyaman saat
berbelanja di Cafe Tialif
B. Keputusan Pembelian Pelanggan
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Saya berminat untuk kembali lagi ke Cafe Tialif
2. Saya akan menjadikan Cafe
Tialif sebagai tempat berkumpul bersama teman 3. Saya akan merekomendasikan
Cafe Tialif kepada teman-teman saya
(2)
Lampiran 2
Item-Total Statistik
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 136.8333 25.040 .602 .871
VAR00002 136.7000 24.907 .456 .866
VAR00003 137.1000 23.472 .453 .855
VAR00004 136.9667 25.206 .647 .874
VAR00005 137.0333 25.689 .741 .879
VAR00006 136.8667 24.464 .517 .865
VAR00007 137.2000 25.683 .442 .879
VAR00008 136.8333 24.282 .566 .862
VAR00009 137.0000 23.517 .496 .856
VAR00010 137.3333 23.402 .392 .851
VAR00011 137.1000 24.921 .508 .872
VAR00012 136.9000 22.852 .466 .846
VAR00013 137.1000 23.541 .789 .856
VAR00014 137.0000 22.207 .502 .842
VAR00015 137.0333 23.068 .389 .850
VAR00016 136.9667 23.137 .383 .851
VAR00017 137.1000 22.783 .450 .847
VAR00018 136.7667 23.220 .420 .854
VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031
137.3667 23.137 .490 .847
136.9667 136.6333 136.8667 137.4667 137.4667 136.6333 137.0667 137.1000 136.9667 136.6333 136.9333 137.0667 23.206 23.689 23.568 23.292 23.292 23.689 23.444 23.197 23.482 23.689 24.547 24.340 .368 .594 .437 .623 .623 .594 .472 .490 .455 .594 .689 .724 .852 .849 .855 .846 .846 .849 .855 852 .855 .849 .867 .865
(3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
(4)
One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.15391894 Most Extreme
Differences
Absolute .087
Positive .087
Negative -.073
Kolmogorov-Smirnov Z .875
(5)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 6.555 5.881 3.115 .270
Gaya hdp .221 .154 .181 2.430 .015
Produk .182 .149 .148 2.219 .028
Harga .029 .149 .028 2.198 .044
Promosi .039 .196 .029 3.199 .043
Lokasi .642 .174 .492 3.683 .001
Proses .208 .148 .188 1.405 .166
(6)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 6.555 5.881 3.115 .270
Gaya hdp .221 .154 .181 2.430 .015
Produk .182 .149 .148 2.219 .028
Harga .029 .149 .028 2.198 .044
Promosi .039 .196 .029 3.199 .043
Lokasi .642 .174 .492 3.683 .001
Proses .208 .148 .188 1.405 .166
Lingk.Fisik .273 .123 .291 2.220 .031
a. Predictors: (Constant), Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan Fisik
b. Dependent Variable: KEP.PEMBELIAN
ANOVAb Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 273.479 7 68.370 25.421 .000a
Residual 406.339 93 7.667
Total 679.818 100
a. Predictors: (Constant), Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan Fisik
b. Dependent Variable: KEP.PEMBELIAN Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .941a .741 .723 2.76889
a. Predictors: (Constant), Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik