Peraturan Bapepam Nomor IX.I.3 tentang Penerbitan Foreign Depository

Yurisdiksi tidak setara wajib memenuhi seluruh ketentuan Penawaran Umun yang berlaku seluruh Indonesia.Selanjutnya, Peraturan No.IX.A.10 mengatur bahwa untuk penawaran umum SPEI yang efek utamanya merupakan badan hukum negara lain yang tidak dijual melalui penawaran umum wajib memenuhi ketentuan penawaran umum yang berlaku di Indonesia.

D. Peraturan Bapepam Nomor IX.I.3 tentang Penerbitan Foreign Depository

Receipt. Di samping Peraturan No. IX.A.10 , dalam penerbitan Depository Receipt terdapat pula Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep- 62PM1996 tentang Penerbitan Foreign Depository Receipt atau dikenal dengan Peraturan IX.I.3 yang mengatur bahwa seluruh emiten dan atau perusahaan publik yang merencanakan untuk menerbitkan Foreign Depository Receipt atau sertifikat penitipan efek dari luar negeri seperti American Depository Receipts ADRs, Singapore Depository Receipts SDRs, dan Global Depository Receipt GDRs, maka wajib terlebih dahulu melaporkan rencananya kepada Bapepam. Laporan yang wajib disampaikan tersebut hendaknya mengandung informasi lengkap terutama yang berkaitan dengan keterlibatan emiten dan atau perusahaan publik serta persyaratan-persyaratan lainnya yang diperlukan dalam penerbitan foreign depository receipt tersebut. 53 Sehubungan dengan emiten atau perusahaan publik yang merencanakan penerbitan foreign depository receipts tersebut, dapat diambil contoh PT Tri 53 Ibid, hlm 111 Universitas Sumatera Utara Polyta Indonesia yang melakukan penawaran umum atas ADR pada Tahun 1994. Dalam hal penerbitan ADR tersebut, setiap American Depository Share “ADS” yang ditawarkan dalam prospektus di Amerika Serikat mewakili sepuluh saham PT Tri Polyta Indonesia dengan harga nominal Rp.1.000,00 per saham. Setiap kepemilikan ADS tersebut akan dibuktikan dengan ADR. ADS yang ditawarkan adalah sejumlah 6.5.00.000ADS yang mewakili 65.000.000 common stock. Dalam prospektus ini dikatakan bahwa ADR ini tidak boleh ditawarkan atau yang pada akhirnya dimiliki oleh warga negara dan badan hukum Indonesia di mana pun mereka berada, dan jaminan bahwa common stock tersebut belum pernah dilakukan penawaran umum sebelumnya. Dalam contoh tersebut, para pihak yang terlibat dalam penerbitan ADR dalam PT.Tri Polyta Indonesia adalah : 54 1. PT Tri Polyta Indonesia, sebagai perusahaan asal; 2. The Bank of New York, sebagai Depository company; 3. Merrill Lynch Co, Nomura International, Pegrine Capital Limited, Baring Brothers Co.,Limited, Credit Lyonnais Securities, Jardine Fleming, Lehman Brothers, dan Smith Barne Inc sebagai Underwritter; 4. Nasdaq National Market, adalah bursa efek di mana ADS tersebut di perdagangkan. Selanjutnya, karena PT Tri Polyta Indonesia pada saat ini bukan merupakan PT PMA Penanaman Modal Asing dan bukan PT Tbk terbuka, maka ADR tersebut kelak tidak bisa Dikonversi menjadi saham perusahaan asal oleh 54 Ibid Universitas Sumatera Utara pemegang ADR selam perusahaan asal belum mengubah status hukumnya. Dalam hal ini ADR PT Tri Polyta Indonesia merupakan Partly Convertible Depository Receipt karena merupakan suatu Depository Receipt yang dapat dipertukarkan dengan saham yang bersangkutan apabila syarat-syarat tertentu telah terpenuhi. ADR PT Tri Polyta Indonesia merupakan ADR level I karena PT Tri Polyta Indonesia tidak mengeluarkan saham baru jadi bukan merupakan pengeluaran saham dalam portepel dan ADR ini diperdagangakan di luar bursa over the counter. Universitas Sumatera Utara

BAB III PERANAN BANK KUSTODIAN DALAM PENYIMPANAN DAN