gugatan
40
, hak untuk memohon pemeriksaan dan lain sebagainya. Sedangkan Economical rights yang diberikan kepada pemegang SPEI sama dengan yang
diberikan kepada pemegang saham. Economical rights ini juga mencakup tiga hal yaitu : pembagian dividen, hak atas harga yang wajar, dan hak atas sisa kekayaan
perseroan. Perbedaan hak pemegang saham pada umumya dengan hak pemegang SPEI hanyalah dalam hal pelaksanaannya saja. Hal ini dapat terjadi karena
pemegang saham yang biasa, hak-hak yang mereka miliki pada umumnya dilaksanakan secara langsung walaupun sering juga dengan memberikan kuasa
kepada pihak tertentu. Sedangkan pemegang SPEI hanya memiliki hak-hak tidak langsung. Tidak dapat dilaksanakannya hak-hak koorporasi terjadi karena pada
umumnya nama-nama pemegang SPEI tidak tercantum dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.
41
B. Dasar Hukum Penerbitan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia SPEI
Untuk dapat berlakunya depository receipt di Indonesia diperlukan suatu
dasar hukum tertentu. Dasar hukum tersebut terdiri dari, 1 peraturan di bidang
pasar modal khususnya pasar modal Indonesia, 2 peraturan tentang Perseroan Terbatas, 3 peraturan yang bersangkutan dengan penanaman modal asing. Untuk
lebih memahami lagi penulis akan membahas satu persatu sumber hukum di atas , yaitu :
40
Pasal 61 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
41
Gunawan, Op, Cit., hlm 108
Universitas Sumatera Utara
1. Peraturan di Bidang Pasar Modal
a Undang-Undang Pasar Modal
Dalam kegiatan pasar modal di Indonesia maka para pelaku pasar modal harus tunduk pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal. Walaupun dalam Undang-Undang ini tidak menyebutkan secara tegas mengenai adanya pranata hukum yang disebut dengan depository
receipt , akan tetapi dapat disimpulkan bahwa menurut undang-undang tersebut, depository receipt dapat digolongkan ke dalam surat berharga
yang merupakan “efek” yang dapat diperdagangkan di pasar modal di Indonesia.
42
b Peraturan lainnya di Bidang Pasar Modal
Selain dari ketentuan tentang pasar modal seperti yang tersebut di atas, maka terdapat juga ketentuan-ketentuan lainnya di bidang pasar modal
yang berlaku terhadap depository receipt ini, khususnya untuk Indonesian Depository Receipt. Ketentuan-ketentuan dalam kategori ini
adalah ketentuan-ketentuan di bidang pasar modal yang menyangkut dengan :
1 Berkenaan dengan kewajiban dan tata cara disclosure;
2 Ketentuan yang menyangkut dengan prosedur;
3 Ketentuan yang berkenaan dengan perlindungan pihak pemegang
saham minoritas perlindungan investor;
42
Munir Fuady, Op. Cit.,hlm 178.
Universitas Sumatera Utara
4 Berkenaan dengan tata cara perdagangan saham di pasar sekunder
ynag dalam hal ini tunduk pada peraturan yang berlaku di bursa efek di mana depository receipt tersebut diperdagangkan.
2. Peraturan di Bidang Perseroan Terbatas
Apabila yang diperdagangkan itu merupakan Indonesian Depository Receipt atau SPEI maka ketentuan tentang Perseroan Terbatas yang berlaku di
Indonesia tetap berlaku, sepanjang hal tersebut tidak diatur secara khusus dalam perundang-undangan di bidang pasar modal. Perundang-Undangan di
Indonesia yang mengatur mengenai perseroan terbatas bersumber dari Undang-undang tentang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007.
Sebaliknya, apabila perusahaan asing yang menerbitkan saham terhadap mana suatu Depository receipt diterbitkan di Indonesia, maka mengenai
perseroan terbatas itu sendiri berlaku ketentuan tentang perseroan terbatas di negara di mana perusahaan tersebut berasal.
43
3. Peraturan di Bidang Penanaman Modal Asing
Khusus untuk depository receipt yang diterbitkan atas saham-saham dari perusahaan Indonesia, apabila depository receipt tersebut dijual untuk
investor-investor asing , maka perlu diperhatikan pula ketentuan hukum Indonesia yang mengatur tentang penanaman modal asing. Hal ini karena
kedudukan dari pemegang depository receipt yang sama dengan kedudukan pemegang saham itu sendiri. Misalnya harus diperhatikan apakah
perusahaan tersebut bergerak di bidang-bidang yang oleh hukum Indonesia
43
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
dinyatakan tertutup bagi pemodal asing seperti yang dimuat dalam Undang- Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal,
44
yang disebut dengan istilah negative list.
45
44
Pasal 12 ayat 2 Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
45
Munir Fuady, Loc. Cit.
C. Peraturan Nomor IX.A.10 tentang Penawaran Umum SPEI