Kegiatan ke Luar Peranan Kustodian

b. Kegiatan ke Luar

Dalam bentuk kegiatan Kustodian ke luar adalah dalam rangka pengurusan efek yang dititipkan kepadanya berdasarkan instruksi dari pemegang rekening efek yang menjadi nasabahnya. Pengurusan dalam bentuk ke luar ini dapat berupa: 69 1. dalam rangka kegiatan jual; 2. dalam rangka pengurusan hak yang akan didapatnya; 3. dalam rangka kegiatan administrasi dari Transaksi Bursa. Dari ketiga jenis kegiatan ke luar yang dilakukan oleh Kustodian yang tentunya kegiatan tersebut terhadap pihak-pihak yang berbeda. Berdasarkan prinsip kerja dari Kustodian tersebut, yakni sebagai lembaga yang melakukan kegiatannya demi kepentingan pihak yang diwakilinya. Oleh karena itulah Kustodian dapat dikatakan bersifat pasif. Hal ini karena seperti yang sudah disebuttkan di atas bahwa terhadap setiap efek yang dititipkanpadanya merupakan bukan bagian dari harta Kustodian itu sendiri, melainkan tetap menjadi milik pemegang efek yang menjadi pemegang rekening pada Kustodian tersebut. Sehingga pihak Kustodian selalu melakukan konfirmasi terlebih dahulu terhadap pihak pemegang efek untuk melakukan pengurusannya. Konfirmasi ini menjadi sangat penting bagi pihak investor atau pemegang efek dalam mengambil keputusan untuk bertransaksi di Bursa Efek. Apabila pihak Kustodian akan melakukan pengurusan kepada Biro Administrasi Efek dalam rangka perolehan deviden untuk nasabahnya, meskipun merupakan keuntungan 69 Ibid, hlm 29. Universitas Sumatera Utara financial yang akan didapat oleh pemegang efek tersebut tetap harus dilakukan konfirmasi terlebih dahulu. Pihak pemegang efek mungkin tidak tertarik dengan jumlah keuntungan yang akan didapatnya dari perolehan dividen, tetapi lebih tertarik pada jumlah keuntungan capital gain yang akan didapatnya pada saat itu mengingat harga saham yang dimilikinya dalam posisi harga tinggi. Dari kasus yang dicontohkan di atas, maka pihak pemegang efek akan kehilangan kesempatan untuk dapat melakukan transaksi jual atas efek yang dimilikinya dikarenakan efek yang akan dijualnya tersebut sedang dilakukan pengurusan oleh pihak Kustodian kepada Biro Administrasi Efek sehingga dalam penyelesaian Transaksi Bursa dengan penyerahan fisik atau warkat efek tidak dapat dipenuhi. Untuk dapat mngantisipasi hal tersebut maka pihak Kustodian hanya berwenang mengeluarkan efek atau dana yang tercatat pada rekening efek berdasarkan perintah tertulis dari pemegang rekening atau pihak yang diberi wewenang untuk bertindak atas namanya. Bentuk perintah tertulis ini dapat berupa surat yang ditanda tangani atau bentuk perintah lainnya sesuai dengan kontrak yang dibuat antara Kustodian dan pemegang rekening. Bentuk perintah ini dikemudian hari dapat dijadikan senagai alat bukti yaitu bukti tertulis apabila terdapat pihak yang mengklaim atas kerugian yang dideritanya. 70 Dalam melakukan segala jenis kegiatannya, pihak Kustodian dan pihak yang teraffiliasi dengannya mempunyai larangan-larangan yang harus dipatuhi. Mengingat bahwa Kustodian merupakan pihak yang menyelenggarakan kegiatan demi kepentingan nasabahnya atau pemegang rekening pada Kustodian tersebut. 70 Ibid,hlm 30. Universitas Sumatera Utara Kepentingan para pemegang rekening tersebut adalah berkaitan dengan financial sehingga pihak Kustodian mempunyai kewajiban untuk merahasiakan segala sesuatu yang berkaitan dengan rekening efek nasabahnya kepada pihak manapun juga. Dengan menjaga sesuatu yang berkaitan dengan rekening efek nasabahnya maka sebenarnya pihak Kustodian telah memberikan suatu kepercayaan kepada nasabahnya. Kepercayaan bagi pihak Kustodian ini menjadi sangat penting artinya mengingat Kustodian mendapatkan keuntungan dari jasa yang diberikannya kepada nasabahnya. Imbalan jasa yang didapat oleh pihak Kustodian akan menjadi hilang jika ditutupnya rekening efek pada Kustodian yang bersangkutan oleh pihak pemegang rekening. Kewajiban seperti disebutkan di atas tidak saja bagi pihak Kustodian tetapi juga terhadap pihak-pihak yang teraffiliasi dengan Kustodian 71 . Dalam Undang- Undang Pasar Modal pengertian affiliasi 72 1. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai dengan derajat kedua baik secara horizontal maupun vertical; itu sendiri adalah : 2. Hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut. 3. Hubungan antara 2dua perusahaan di mana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama. 4. Hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut. 71 Ibid, hlm 34. 72 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal butir 1 angka 1. Universitas Sumatera Utara 5. Hubungan antara 2 dua perusahaan yang dikendalikan , baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama. 6. Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Dari ketentuan Undang-Undang Pasar Modal yang mengatur tentang pengertian affiliasi tersebut, maka yang dimaksud dengan pihak affiliasinya Kustodian adalah : 73 1. Hubungan keluarga dalam poin 1 tidak termasuk kategori affiliasi Kustodian. 2. Pegawai pada suatu Kustodian yang menjadi pegawai, Direktur, atau Komisaris dalam perusahaan lain. 3. Anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris pada suatu Kustodian yang merangkap pula sebagai anggota Direksi atau Komisaris pada perusahaan lain. 4. Bank umum yang menjalankan kegiatan Kustodian yang dalam pelaksanaannya dikendalikan secara langsung atau tidak langsung oleh Bank Umum tersebut. 5. Bank Umum yang menjalankan kegiatan Kustodian di mana Bank Umum tersebut juga membuka perusahaan efek, baik Kustodian maupun Perusahaan efek tersebut dikendalikan oleh Bank Umum. 6. Kustodian yang saham mayoritsanya dipegang oleh seseorang. Dalam praktik pelaksanaan kegiatan pasar modal yang melibatkan banyak pihak selain pihak investor itu sendiri yang bertindak sebagai penjual atau pembeli 73 Irfan Iskandar, Op.Cit., hlm 35. Universitas Sumatera Utara juga terdapat pihak-pihak lain yang terlibat. Pihak-pihak lain di sini adalah Lembaga-lembaga profesi pasar modal. Di mana lembaga-lembaga tersebut menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya baik dalam kegiatan pokok pasar modal atau dalam kegiatan lanjutan dari asar modal. Lembaga-lembaga profesi pasar modal tersebut juga membutuhkan keterangan mengenai rekening efek pada Kustodian termasuk Bank Kustodian. Dibutuhkannya keterangan efek tersebut dalam rangka untuk memungkinkan pelaksanaan penerapan sistem perdagangan efek, kliring, penjaminan dan penyelesaian atas transaksi bursa. Demikian pula terhadap pembagian hak-hak yang berkaitan dengan efek, termasuk di dalamnya dividen, maka Biro Administrasi Efek memerlukan pula keterangan mengenai rekening eek pada kustodian termasuk Bank Kustodian. Terhadap Bapepam yang melaksanakan fungsi pengawasan memerlukan pula mengenai keterangan rekening efek. 74 1. Pihak yang ditunjuk secara tertulis oleh pemegang rekening atau pihak ahli waris pemegang rekening. . Berdasarkan hal demikian, maka larangan terhadap Kustodian dan pihak yang terafiliasi dengannya terdapat pengecualian, yaitu : 2. Polisi, jaksa, atau hakim untu kepentingan peradilan perkara pidana. 3. Pengadilan untuk kepentingan perkara perdata atas permintaan pihak-pihak yang berperkara. 4. Pejabat pajak untuk kepentingan perpajakan. 74 Ibid, hlm.36 Universitas Sumatera Utara 5. Bapepam, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Emiten, Biro Administrasi Efek, atau Kustodian lain dalam rangka melaksanakan fungsinya masing-masing. 6. Pihak-pihak yang memberikan jasa kepada Kustodian termasuk Konsultan Hukum dan Akuntan. Khusus untuk Konsultan Hukum dan Akuntan adalah mereka yang telah terdaftar di Bapepam. Terhadap lembaga-lembaga profesi pasar modal tersebut di atas, kita sudah mengetahui maksud dan tujuan dari pengecualian ini. Terhada aparatur pemerintahan yang dapat pula mengetahua keterangan mengenairekening efek, juga dalam rangaka melaksanakan tugasnya yang kepentingannya sewaktu-waktu dapat terkait dengan kegiatan pasar modal. hal yang perlu diingat bahwa meskipun aparatur pemerintahan tersebut dapat mngetahui mengenai rekening efek dari pihak-pihak tertentu tetapi bahwa bidang tugas utamanya tidak terkait dengan pasar modal sedangkan rekening efek adalah sesuatu yang sifatnya privacy yang tidak semua pihak dapat mengetahui tanpa seizing dari pihak pemegang rekening, maka terdapat tata cara yang harus ditempuh terlebih dahulu. 75 Kadang kala dalam melakukan transaksi bursa di mana yang menjadi objek dari transaksi tersebut adalah efek yang merupakan surat berharga yang mempunyai nilai ekonomi yang sangat mungkin terjadi suatu kerugian yang dapat diderita oleh pihak investor. Kerugian dalam hal terjadi penurunan harga dari saat membeli dengan harga jual pada saat sekarang merupakan suatu resiko yang telah 75 Ibid. Universitas Sumatera Utara diperhitungkan oleh pihak investor. Terhadap kerugian yang disebabkan oleh hal seperti ini maka investor tidak dapat melakukan klaim kepada siapa pun, karena penurunan harga jual yang terjadi pada saat ini terbentuk berdasarkan kekuatan pasar dengan adanya permintaan dan penawaran. Namun dapat terjadi kerugian yang bisa diderita oleh pihak investor yang bukan merupakan hasil kekuatan tawar menawar dalam transaksi bursa, melainkan disebabkan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pasar modal. Salah satu pihak tersebut adalah Kustodian. Beberapa kerugian yang diderita oleh investor akibat ksalahan kustodian di antaranya : 76 1. Hilang atau rusaknya harta atau catatan mengenai harta dalam penitipan. 2. Keterlambatan dalam penyerahan harta keluar dari penitipan. 3. Kegagalan pemegang rekening menerima keuntungan berupa dividen, bunga atau hak-hak lain atas harta dalam penitipan. Jika diperhatikan lebih lebih tepat maka sesungguhnya yang menjadi sumber atas kerugian yang diderita oleh pihak investor atau pemegang efek adalah dengan hilang atau rusaknya efek atau harta penitipan. Karena telah hilang maka tidak dapat dilakukan berbagai kegiatan pokok atau kegiatan lanjutan dari pasar modal. Hal ini mengingat bahwa efek tersebut adalah sebagai objek dalam transaksi bursa. Dengan memiliki efek seseorang akan di akui secara formil dan secara materil akan diakui pula sebagai pemegang efek. Dengan hilang atau rusaknya efek sebagai alat bukti formil maka pihak pemegang efek tdak lagi dapat melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan efek. Dengan hilang dan 76 Ibid, hlm 30. Universitas Sumatera Utara rusaknya efek sebagai bukti formal tidak mengakibatkan pemegang efelk menjadi tidak diakui lagi sebagai pemegang efek yang sah secara total, tetapi dibutuhkan waktu untuk mengurusnya agar diakui sebagai pemegang efek yang sah. Prosese ini dimungkinkan karena secara materil namanya tercantum sebagai pemegang efek dalam daftar pemegang efek emiten. Namun demikian terhadap tidak dapat dilakukannya berbagai kegiatan yang berkaitan dengan efek yang disebabkan tidak adanya bukti formal dan dibutuhkannya waktu untuk mengurusnya kembali, tetap diaktakan sebagai kerugian bagi pemegang efek atau investor. Sehingga yang dimaksud dengan kerugian bagi pemegang efek yang diakibatkan oleh kesalahan Kustodian adalah tidak dapat dilakukannya berbagai kegiatan baik pokok ataupun kelanjutan dalam Pasar Modal akibat rusak atau hilangnya bukti formil kepemilikan efek. Terhadap kesalahan yang dilakukannya, maka piahk Kustodian diwajibkan membayar kerugian kepada pemegang rekening atas setiap kerugian yang timbul. Penentuan terhadap besarnya biaya yang akan dikeluarkan oleh pihak Kustodian sebagai pengganti kerugian yang diderita oleh pihak pemegang efek adalah berdasarkan nilai keuntungan riil yang seharusnya diterima oleh pemegang efek. Sehingga ada beberapa patokan dalam menghitung nilai kerugian yang timbul, di antaranya : 1. Berdasarkan harga efek pada saat yang bersangkutan, untuk kerugian yang diakibatkan hilang atau rusak serta keterlambatan dalam penyerahan harat ke luar. Universitas Sumatera Utara 2. Berdasarkan besarnya dividen, bunga atau hak-hak lain yang akan dibagikan pihak perusahaan atau emiten, untuk kerugian yang diakibatkan hilangnya hak-hak yang akan didapat. Dimungkinkan perhitungan besarnya ganti rugi tersebut berdasarkan kontrak yang dibuat antara pihak Kutodian dengan pihak pemegang efek. Bank Kustodian juga merupakan slah satu lembaga yang menurut ketentuan Undang-Undang Pasar Modal melakukan kegiatan penitipan, termasuk di dalamnya penitipan kolektif. Sebagai suatu lembaga penitipan biasa, bank kustodian melakukan fungsi penyimpanan kolektif untuk dan atas nama nasabahnya, termasuk di dalamnya efek-efek yang dipercayakan untuk disimpan oleh bank kustodian tersebut. Sebagai penyimpan efek dan atau harta kekayaan milik nasabah, bank kustodian semata-mata hanya berfungsi sebagai penyimpan harta kekayaan yang dipercayakan kepadanya. Walau demikian, dalam perjanjian- perjanjian tersebut, seorang nasanah mempercayakan kepada kustodian untuk melakukan pengelolaan efek-efek tertentu sehingga dalam hal-hal tertentu bank kustodian inilah yang muncul ke permukaan sebagai wakil dari pemilik efek sebenarnya yang namanya tidak pernah muncul ke permukaan. 77 Dalam ketentuan Bapepam No. IX.G.2, telah diatur kewajiban pemeliharaan dokumen tertentu oleh bank kustodian yang terkait dengan efek yang berada dalam simpanannya dalam bentuk penitipan efek yang diperdagangakan di bursa efek. Dalam ketentuan tersebut jelas ditunjukkan bahwa dalam suatu penitipan pada bank kustodian oleh nasabahnya, bank kustodian diwajibkan untuk tetap 77 Ibid, hlm 32. Universitas Sumatera Utara mengemukakan dengan jelas identitas dari nasabah yang efeknya disimpan oleh bank kustodian tersebut. Jadi dalam hal ini tidak ada atau tidak mungkin lagi adanya rahasia yang disembunyikan baik mengenai nasabah pemilik efek yang sebenarnya dan efek yang berada dalam penyimpanan bank kustodian tersebut. Dan penitipan kolektif di sini dapat terjadi jika bank kustodian membuka rekening efek di Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Dalam konteks yang demikian, setiap lembar efek yang dimiliki oleh pemilik efek sepadan satu dengan yang lainnya fungible. Bagi Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, efek-efek yang pada bank kustodian tersebut adalah efek-efek yang secara kolektif dititipkan kepadanya sebagai lembaga penitipan kolektif tertinggi. Dalam hal apa pun sehubungan dengan penitipan ini, bank kustodian tidak dapat melakukan transaksi perdagangan efek melalui bursa efek. Dalam hal ini bank kustodian hanya semata-mata berfungsi sebagai lembaga penitipan kolektif saja. 78 1. Bank Umum

B. Pihak Penyelenggara Kegiatan Kustodian