Pihak Penyelenggara Kegiatan Kustodian

mengemukakan dengan jelas identitas dari nasabah yang efeknya disimpan oleh bank kustodian tersebut. Jadi dalam hal ini tidak ada atau tidak mungkin lagi adanya rahasia yang disembunyikan baik mengenai nasabah pemilik efek yang sebenarnya dan efek yang berada dalam penyimpanan bank kustodian tersebut. Dan penitipan kolektif di sini dapat terjadi jika bank kustodian membuka rekening efek di Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Dalam konteks yang demikian, setiap lembar efek yang dimiliki oleh pemilik efek sepadan satu dengan yang lainnya fungible. Bagi Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, efek-efek yang pada bank kustodian tersebut adalah efek-efek yang secara kolektif dititipkan kepadanya sebagai lembaga penitipan kolektif tertinggi. Dalam hal apa pun sehubungan dengan penitipan ini, bank kustodian tidak dapat melakukan transaksi perdagangan efek melalui bursa efek. Dalam hal ini bank kustodian hanya semata-mata berfungsi sebagai lembaga penitipan kolektif saja. 78 1. Bank Umum

B. Pihak Penyelenggara Kegiatan Kustodian

Pihak-pihak penyelenggara kegiatan kustodian anatar lain : Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan beberapa lembaga profesi yang berakitan dengan pasar modal yang dapat bertindak sebagai Kustodian diantaranya : 79 1. Bank Umum yang sudah mendapatkan persetujuan dari Bapepam 78 Gunawan Widjaja, Seri Aspek Hukum Dalam Pasar Modal Penitipan Kolektif,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006, hlm 183. 79 Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995.tentang Pasar Modal. Universitas Sumatera Utara 2. Lembaga Penyimpanan dan penyelesaian; 3. Perusahaan efek. Terhadap ketiga lembaga tersebut di atas yang dapat menjalankan fungsi kustodian, khusus hanya bank Umum saja yang perlu mendapatkan izin usaha untuk dapat menjalankan kegiatan bidang kustodian. Hal ini disebabkan terhadap kedua lembaga profesi lain selain dari Bank Umum dalam izin usaha yang telah diberikan oleh Bapepam di dalamnya sudah mencakup kegiatan kustodian. Hal ini dikarenakan kegiatan penitipan adalah sebagian dari kegiatan yang dilakukan oleh Bank Umum sebagaimana yang telah diatur dalam Undang- Undang Perbankan, sehingga bank umum tidak lagi memerlukan izin untuk melakukan penitipan. Namun untuk dapat melakukan kegiatan kustodian yang merupakan kegiatan lebih luas dari kegiatan penitipan dan terkait dengan lembaga lainnya seperti Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, perusahaan efek dan Reksa dana maka Bank Umum tetap memerlukan persetujuan dari Bapepam. . 2. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Salah satu kegiatan lanjutan dari pasar modal adalah penyimpanan atas efek, begitu pula halnya dengan Serifikat Penitipan Efek Indonesia di mana SPEI tersebut akan disimpan untuk menunggu langkah selanjutnya yang akan diambil terhadap SPEI tersebut. Dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang diantara lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berperan dalam hal ini. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi Bank Kustodian, perusahaan efek dan pihak lain. . Irfan Iskandar, Op. Cit., hlm 45. Universitas Sumatera Utara Lemabaga Penyimpanan dan Penyelesaian menyediakan jasa bagi Bank Kustodian, perusahaan efek dan pihak lain. Di dalam penjelasan pasal demi pasal dari Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tidak disebutkan siapakah yang termasuk pihak lain tersebut. Namun berdasarkan defenisi Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dapat dilihat bahwa jasa yang diberikan olehnya adalah kegiatan Kusodian sentral, sementara pihak penyelenggara kegiatan kustodian selain Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian juga Bank Kustodian dan Perusahaan efek. Bank Kustodian dan Perusahaan efek terdiri dari beberapa Bank Umum dan beberapa perusahaan efek. Dengan demikian dapat dikatakan pihak lain yang dimaksud di sini adalah pihak di luar pribadi pelaku dalam Bursa Efek tetapi adalah pihak-pihak penyelenggara kegiatan pasar modal lain. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian didirikan dengan tujuan menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang teratur, wajar dan efisien. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian merupakan lembaga yang menghimpun berbagai lembaga-lembaga kegiatan pasar modal yang dalam lingkup tugasnya terdapat fungsi kustodian. 80 Lembaga kegiatan pasar modal yang dalam lingkup tugasnya terdapat kegiatan kustodian selain lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, baru dapat menjalankan fungsinya setelah sejumlah efek yang ditransaksikan tersebut telah selesai dari akibat hukum dengan adanya transaksi yaitu akibat hukum berupa peralihan hak. Sepanjang peralihan hak efek tersebut disimpan Lembaga 80 Ibid., hlm 46. Universitas Sumatera Utara Penyimpanan dan Penyelesaian. Disimpan dalam rangka untuk dicatat atas nama siapa efek tersebut dimiliki atau wakilnya. Dengan demikian agar tidak terjadi kerancuan antara Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan lembaga penyelenggara kegiatan pasar modal bidang kustodian, maka terdapat beberapa persamaan dan perbedaan antara keduanya, yaitu : 81 1 Untuk persamaan antara kedua lembaga di atas adalah dari lingkup kerjanya yang sama-sama di bidang kustodian 2 Untuk perbedaan kedua lembaga tersebut dapat dilihat dari a. Dalam Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, jasa yang diberikan ditujukan untuk pihak-pihak penyelenggara pasar modal, sedangkan Bank Kustodian atau perusahaan efek jasa kustodian diberikan kepada pemegang efek. b. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian berperan dalam penyelesaian transaksi bursa, sedangkan bank kustodian atau perusahaan efek berperan dalam kelanjutan dari transaksi bursa. 3. Perusahaan Efek Sebagai lembaga penyelenggara kegiatan pasar modal yang dlam bidang kerjanya terdapat kegiatan Kustodian, maka perusahaan efek mempunyai daya tarik tersendiri. Keadaan seperti ini terjadi karena tidak terdapat suatu pasal pun dalam Undang-Undang Pasar Modal yang khusus mengatur kegiatan kustodian oleh perusahaan efek. Namun jika diperhatikan Pasal 1 angka 21 Undang-Undang 81 Ibid, hlm 48. Universitas Sumatera Utara No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang menyebutkan bahwa perusahaan efek adalah pihak yang melakukan usaha sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek dan atau manajer investasi. Maka dapat terlihat dengan jelas bahwa kegiatan dari perusahaan efek tidak mencakup kegiatan kustodian. Namun jika dilihat lagi Pasal 43 ayat 1 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan adanya Lembaga Perusahaan efek sebagai salah satu pihak yang dapat melakukan kegiatan pasar modal. Hal ini terkesan seakan terdapat pertentangan dalam Undang-Undang Pasar Modal yang mengatur mengenai Kustodian. Ternyata pertentangan tersebut dapat dihilangkan setelah memperhatikan dalam penjelasan pasal demi pasal dari Undang-Undang tersebut. Dalam penjelasan tersebut didapat suatu kepastian bahwa bagi perusahaan efek untuk dapat menjalankan kegiatan kustodian. bahwa sebagai syarat bagi Bank Umum untuk dapat menjalankan kegiatan kustodian harus adanya izin usaha dari Bapepam. Sementara izin usaha untuk perusahaan efek tidak diperlukan, karena izin yang telah diberikan oleh Bapepam kepada perusahaan efek di dalamnya sudah termasuk kegiatan kustodian. 82 Ketentuan tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia SPEI diatur di dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-49PM1997 lampiran Nomor IX.A.10 Peraturan No. IX. A.10.

C. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia dan Skema Investasi Kolektif