3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di PT BAF Cabang Medan, yang berlokasi di Jl.Bambu II No. 90 bc Medan. Penelitian direncanakan dari bulan Februari 2009
sampai dengan Mei 2009. 4. Jenis
Data
Penelitian ini
menggunakan dua jenis data, yaitu :
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari stafkaryawan yang berkompeten yang memberikan keterangan.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, internet, dan skripsi untuk
mendukung penelitian.
5. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: a.
Observasi atau pengamatan yaitu mengamati cara kerja pada PT BAF Cab Medan dan perusahaan lainya.
Universitas Sumatera Utara
b. Wawancara yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan stafkaryawan
maupun jajaran pimpinan perusahaan untuk mendapatkan data dan informasi berhubungan dengan bidang yang diteliti.
c. Studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data dan mempelajari jurnal
penelitian, dokumen-dokumen, arsib dari perusahaan dan buku yang berkaitan dengan penelitian.
6. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan
data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki oleh PT. BAF
Cabg Medan. b.
Matriks SWOT Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk mengukur faktor-faktor
strategi perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini
dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.2. Matriks SWOT
Sumber : Rangkuti 2006:31
1 Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2 Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3 Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4 Strategi WT
Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman. c.
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal
Universitas Sumatera Utara
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Eksternal Faktor Evaluation- EFF Matrix memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan
mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan. Matriks EFE dapat dibuat dengan
lima tahapan David 2006 : 143. 1
Buat daftar lima faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal. Masukkan dari total sepuluh hingga duapuluh faktor, termasuk
peluang dan ancaman, yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Tuliskan peluang terlebih dahulu kemudain ancaman usahakan sespesifik
mungkin menggunakan persentase, rasio, dan nilai komparatif bila munngkin. 2
Berikan bobot masing- masing faktor dari 0,0 tidak penting hingga 1,0 paling penting. Bobot mengindentifikasi tingkat penting relatif dari faktor
terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Peluang sering kali diberi bobot lebih tinggi daripada ancaman, tetapi ancaman juga dapat dibei
bobot lebih tinggi jika mereka sangat serius atau sangat mengancam. Bobot yang tepat dapat ditentukan dengan membandingkan keberhasilan atau
kegagalan persaingan atau dengan mendiskusikan faktor dan mencapai konsensus kelompok. Penjumlahan seluruh bobot yang diberikan kepada
semua faktor harus sama dengan 1,0. 3
Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk masing- masing faktor eksternal kunci tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam memproses faktor
tersebut, dimana 4= respons perusahaan superior, 3= respons perusahaan di atas rata-rata, 2= respons perusahaan rata- rata 1= respons perusahaan
Universitas Sumatera Utara
jelek. Peringkat didasari pada efektifitas strategi perusahaan. Dengan demikian, peringkat pada perusahaan company- based, sedangkan bobot
pada tahap 2 didasarkan pada industri industri based. Penting diperhatikan bahwa ancaman dan peluang dapat diberi peringkat 1, 2, 3, atau 4.
4 Kalikan masing- masing bobot faktor dengan peringkat untul memperoleh
nilai tertinggi 5
Jumlahkan masing- masing variabel untuk menentukan total nilai tertimbang bagi organisasi.
Tampa memperdulikan
jumlah peluang dan ancaman kunci yang
dimasukkan dalam Matriks EFE, total nilai tertinggi untuk suatu organisasi adalah 4,0 dan nilai tertinggi adalah 1,0. total nilai tertinggi rata- rata 2,5. Total nilai
tertimbang sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa organisasi merespons dengan sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Dalam
kata lain strategi perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman
eksternal. Total 1,0 megindikasikan bahwa strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal.
d. Matriks Evaluasi Faktor Internal Matriks IFE
Matriks Evaluasi Faktor Internal Internal Factor Evaluation – IFE Matriks adalah tahap ekstraksi dalam menjalankan audit manajemen strategi.
Alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan untuk mengembangkan Matriks
Universitas Sumatera Utara
IFE, jadi kemunculan pendekatan ilmiah tidak seharusnya diartikan bahwa ini adalah teknik yang sangat luar biasa. Pemahaman yang baik atas faktor – faktor
yang dimasukkan lebih daripada angka yang sebenarnya. Matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima tahap David 2006; 206:
1 Tuliskan faktor internal utama seperti identifikasi dalam proses audit internal.
Gunakan total sepuluh hingga dua puluh faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan. Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan.
Buatllah sespesifik mungkin, gunakan persentase, rasio, dan angka komparatif.
2 Berikan bobot masing- masing faktor dari 0,0 tidak penting hingga 1,0
paling penting untuk masing- masing faktor. Bobot yang diberikan kepada masing- masing faktor mengindentifikasi tingkat penting relatif dari faktor
terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Tanpa memandang apakah faktor kunci itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor yang
dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja organisasi harus diberikan bobot yang tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.
3 Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing- msing faktor untuk
mengindikasikan apakah faktor tersebut menunjukkan kelemahan utama peringkat = 1 atau kelemahan minor peringkat = 2, kekuatan minor
peringkat = 3 atau kekuatan utama peringkat = 4. Perhatikan kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapat nilai 1
atau 2. Peringkat adalah berdasarkan peringkat perusahaan, dimana bobot di langkah 2 adalah berdasarkan industri.
Universitas Sumatera Utara
4 Kalikan masing- masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan
rata- rata tertimbang untuk masing- masing variabel. 5
Jumlahkan rata- rata tertimbang untuk menentukan total rata- rata tertimbang untuk organisasi..
Berapapun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam Matriks IFE, total rata- rata tertimbang berkisar antara yang rendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata- rata 2,5.
total rata- rata tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan organisasi yang lemah secara intenal, sementara total nilai diatas 2,5 mengindikasikan pisisi internal
yang kuat. Seperti Matriks EFE, maka matriks IFE harus memasukkan 10 hingga 20 faktor utama. Jumlah faktor tidak memiliki pengaruh terhadap kisaran total
rata-rata tertimbang karena bobot selalu berjumlah 1,0. e.
Diagram SWOT Penelitian ini menggunakan diagram SWOT Freddy Rangkuti 2006;19.
Diagram ini menghasilkan 4 empat sel kemungkinan posisi perusahaan dalam persaingan dan menentukan strategi yang sebaiknya dibuat perusahaan dalam
pencarian strategi yang paling sesuai oleh para pengelola usaha. Sasarannya mengidentifikasikan 4 empat sel yang sesuai dengan kondisi internal dan
eksternal usaha. Pencocokan yang cermat antara peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahannya merupakan inti dari
formulasi strategi yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.3. Diagram SWOT Sumber : Rangkuti 2006:19
Kuadran 1: Ini merupakan strategi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif growth oriented strategy. Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produkpasar. Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang besar yang sangat besar, tetapi di
lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-
masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
Kuadran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai macam ancaman dan kelemahan
internal.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS