Komplikasi Hubungan Seksual pada Kehamilan

xxxv bantal. Pria berlutut di lantai yang memungkinkannya mengontrol dalamnya penetrasi dengan dengan baik. Posisi ini akan lebih nyaman pada bulan-bulan terakhir kehamilan. d. Posisi duduk Suami duduk di kursi atau tepi tempat tidur, memangku istri dan saling berhadapan, kemaluan suami di dalam vagina istri, lengan saling memangkul. Posisi ini bisaanya pada kehamilan pertengahan atau lanjut dimana tidak memerlukan banyak gerakan dan wanita dapat mengontrol kedalaman penetrasi. e. Posisi berlutut atau berdiri Dengan agak melipat lutu, suami dapat memasukkan penis dari belakang istri melingkarkan lengannya pada leher suami dan melingkarkan kaki suami antara kedua pahanya. Posisi ini juga sesuai untuk dilakukan pada saat perut anda sudah besar, atau anda tidak dapat berperan aktif lagi selama bercinta.

9. Komplikasi Hubungan Seksual pada Kehamilan

Wanita yang pernah mengalami keguguran, sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual dan masturbasi sampai mencapai orgasme terutama selama 3-4 bulan pertama, karena dapat menimbulkan gerakan rahim yang justru lebih hebat. Selain itu, prostaglandin yang ada di dalam sperma dapat menimbulkan kekejangan otot rahim sehingga menyebabkan keguguran Pangkahila, 2002, ¶ 1, Mitos Seks pun melingkupi Kehamilan. http:www.kompas.com , diperoleh tanggal 5 Oktober 2009. Menurut Westheimer 2002, ibu hamil tidak boleh melakukan hubungan seksual pada kasus kehamilan sebagai berikut; Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara xxxvi a. Placenta Previa karena dapat mengganggu plasenta dan potensial menimbulkan pendarahan dan kehaliran premature. Jika posisi plasenta tidak berubah hingga trimester ketiga, bayi akan dilahirkan dengan operasi caesar. b. Afasemen dan dilatasi pada serviks. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa serviks yang mengalami efasmen atau dilatasi dalam awal kehamilan, memiliki resiko besar melahirkan bayi premature. Walaupun kebanyakan peneliti tidak meyakinkan, penetrasi ke dalam vagina secara teori dapat menimbulkan infeksi, pecahnya kantong amnion. Jika dokter melarang anda berhubungan seks, diskusikan semua faktor diatas dan tanyakan apakah boleh berhubungan seks menggunakan kondom. c. Serviks lemah, berarti serviks tidak cukup kuat Manahan kehamilan hingga saat persalinan tiba. Wanita yang telah di diagnosa memiliki kandungan yang lemah membutuhkan operasi yang disebut stitch. Walaupun tidak ada bukti ilmiah bahwa hubungan seks bisa membahayakan, kebanyakan dokter sepakat untuk membatasi hubungan seks jika terdapat jahitan pada rahim anda. d. Perdarahan, khususnya jika kehamilan anda belum memasuki minggu ke 37 dari kehamilan, dokter akan menyarankan ibu hamil untuk puasa dari hubungan seks hingga perdarahan berhenti. Jika pendarahan terjadi lagi dan khususnya setelah hubungan seks, dokter akan menyarankan anda untuk sama sekali tidak berhubungan seks. e. Cairan amniotic bocor atau ketuban pecah, kaena hubungan seks pada kondisi ini menambah resiko infeksi. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara xxxvii Selain itu pasangan suami istri juga tidak boleh melakukan hubungan seksual pada kasus-kasus kehamilan seperti : riwayat kelahiran premature, keluar cairan dari vagina yang tidak diketahuinya penyebabnya, suami atau istri yang menderita penyakit menular, pasangan menemukan posisi hubungan seksual yang nyaman, nyeri saat hubungan seksual, janin multiple Suririnah, 2004, ¶ 2, Berbahayakah Melakukan Hubungan Seksual dan Orgasme Selama Kehamilan. http:www.infoibu.com, diperoleh tanggal 8 Oktober 2009.

10. Hasil Penelitian Lain yang Berhubungan Dalam melakukan hubungan seks pada Ibu hamil: