xxvi penurunan minat terhadap seks. Survei mengatakan bahwa 54 wanita
mengalami penurunan libido pada trimester pertama. Semua gejala yang dialami calon ibu pada trimester pertama
membuatnya merasa seolah bukan pasangan ideal bagi suami. Rasa mual membuat calon ibu merasa tidak bergairah melakukan apa pun termasuk
berhubungan seks. Mulut yang pahit membuat calon ibu tidak ingin berciuman dengan pasangan. Selain itu, payudara yang membengkak dan
terasa nyeri jika disentuh membuat ibu enggan diraba. Bahkan, yang lebih parah, sensitive terhadap bau-bauan dan rasa benci terhadap pasangan
membuat calon ibu tidak mau tidur sekamar apalagi berhubungan seks. Ketakutan akan menyakiti janin juga menjadi salah satu faktor utama yang
menyebabkan keinginan untuk bermesraan menghilang. Akan tetapi, pada wanita yang kehamilan trimester pertamanya sangat
nyaman, hasrat seksual yang muncul kemungkinan sama atau bahkan meningkat dengan kondisi sebelum kehamilan terjadi. Sebagian kecil wanita
bahkan merasakan perubahan yang sangat signifikan terhadap kehidupan seksualnya. Hal tersebut sering kali disebabkan oleh hormon pada awal
kehamilan yang membuat organ vulva lebih sensitif dan payudara yang lebih berisi sehingga meningkatkan kepekaan terhadap sentuhan. Pada saat ini,
orgasme bahkan multiorgasme bukan tidak mungkin dapat terjadi. b. Trimester Kedua
1. Kondisi Fisik dan Emosi Calon Ibu
Beberapa gejala yang umumnya dirasakan oleh calon ibu pada trimester kedua di antaranya :
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
xxvii a.
Pergerakan janin yang mulai terasa. b.
Rasa mual dan muntah yang mulai berkurang dan perlahan menghilang. c.
Vagina mengeluarkan cairan berwarna putih susu, encer, dan tidak berbau yang lazim disebut leukorhea. Ini normal terjadi karena adanya
peningkatan hormon selama kehamilan. d.
Nafsu makan mulai meningkat. e.
Payudara tidak lagi nyeri. f.
Produksi hormon progesteron meningkat. g.
Pinggul dan payudara lebih berisi berkat hormon kehamilan dan pertambahan berat badan. Areola dan puting susu berwarna lebih gelap,
rambut dan kulit semakin mengilap dan bercahaya. h.
Suasana hati jauh lebih baik, meskipun terkadang rasa sensitif dan suasana hati masih mudah berubah.
i. Mulai merasa percaya diri dengan kehamilannya.
2. Efek terhadap Hubungan Seksual
Meski tidak selalu, minat untuk berhubungan seks umumnya mulai meningkat pada trimester kedua ini. Pada masa ini, secara fisik dan psikologi
Anda dan pasangan sudah lebih dapat menyesuaikan diri pada berbagai perubahan yang terjadi karena kehamilan.
Tubuh calon ibu yang telah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan membuatnya dapat menikmati aktivitas dengan lebih
leluasa daripada kondisi kehamilan di trimester pertama. Mual, muntah dan segala rasa tidak enak biasanya sudah jauh berkurang dan tubuh terasa lebih
nyaman. Selain itu, pada masa ini kehamilan juga belum terlalu besar serta
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
xxviii memberatkan seperti pada trimester ketiga dan suasana hati yang jauh lebih
baik dari trimester pertama membuat gairah lebih meningkat. Pada trimester kedua ini dapat terasa jauh lebih menyenangkan. Hal
ini dikarenakan meningkatnya hormon estrogen dan volume darah di tubuh sehingga lebih banyak darah yang mengalir ke panggul dan organ kelamin.
Anda pun akan lebih mudah mengalami orgasme. Seperti pada beberapa wanita yang sudah mengalaminya pada trimester pertama, umumnya pada
trimester kedua ini sebagian besar wanita mengalami pembesaran bibir vagina dan klitoris sehingga ujung-ujung saraf menjadi semakin sensitif.
Akan tetapi, banyaknya aliran darah ke vagina juga menyebabkan perubahan suasana vagina. Lubrikasi yang terjadi memang memudahkan penetrasi tetapi
jika terlalu licin dapat membuat penis sulit mempertahankan ereksi. Bagi para suami, di masa ini pasangan mereka terlihat lebih menarik
dibanding sebelumnya. Kepercayaan diri yang meningkat membuat calon ibu terlihat lebih cantik, ditunjang dengan kulit dan rambut yang semakin
bercahaya karena pengaruh hormon kehamilan. Namun, ada juga suami yang mengalami penurunan gairah karena khawatir berhubungan intim dapat
mengganggu kesehatan ibu hamil atau janin, perasaan cemas bakal segera menjadi ayah, atau bahkan perasaan tidak enak karena merasa si janin
menyaksikan acara bercinta tersebut. c. Trimester Ketiga
1. Kondisi Fisik dan Emosi Calon Ibu Mendekati masa persalinan, kemungkinan ibu hamil masih akan
mengalami berbagai gejala seperti trimester sebelumnya. Akan tetapi, saat ini
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
xxix akan lebih terfokus pada tanda-tanda lain yang berkaitan dengan persalinan.
Bayangan akan hadirnya makhluk mungil dalam pelukan akan mengaburkan gejala yang biasanya masih dirasakan pada trimester terakhir ini. Berikut ini
merupakan gejala yang pada umumnya dirasakan pada penghujung kehamilan. Gejala pada setiap wanita berbeda sesuai dengan kondisi masing-
masing. a.
Gerakan janin jauh lebih kuat dibanding sebelumnya, sering kali lebih aktif di malam hari.
b. Perut semakin buncit, kaki bengkak, dan wajah sembab.
c. Semakin mudah lelah dan napas pendek.
d. Kram kaki, terutama di malam hari.
e. Kulit perut terasa gatal, pusar menonjol.
f. Kemungkinan mengalami varises.
g. Kelenjar susu mulai aktif, ASI menetes jika payudara dirangsang.
h. Sering buang air kecil.
i. Kadang kala terjadi kontraksi palsu braxton hicks contractions.
j. Sulit tidur. 2. Efek Terhadap Hubungan Seksual
Saat persalinan semakin dekat, umumnya hasrat libido kembali menurun, terkadang bahkan lebih drastis dibandingkan dengan saat trimester
pertama. Perut yang kian membesar membatasi gerakan dan posisi nyaman saat berhubungan intim. Rasa nyaman sudah jauh berkurang. Pegal di
punggung dan pinggul, tubuh bertambah berat dengan cepat, napas lebih sesak karena besarnya janin mendesak dada dan lambung, dan kembali
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
xxx merasa mual menyebabkan menurunnya minat seksual. Selain itu, perut yang
besar, kaki bengkak, dan wajah sembap membuat calon ibu merasa tidak enak dipandang lagi di mata pasangan. Perasaan itu pun semakin kuat jika
suami juga enggan untuk berhubungan seks, meski hal itu sebenarnya karena ia merasa tidak tega atau khawatir melukai calon ibu dan janin.
Selain hal fisik, turunnya libido juga berkaitan dengan kecemasan dan kekhawatiran yang meningkat menjelang persalinan. Secara medis,
sebenarnya tidak ada yang perlu dirisaukan jika kehamilan tidak disertai faktor penyulit, dengan kata lain, kehamilan sedang dalam kondisi yang
sehat. Namun demikian, satu hal yang wajar pula apabila saat ini frekuensi bercinta tidak sesering pada trimester kedua. Hubungan seks sebaiknya lebih
diutamakan untuk menjaga kedekatan emosional daripada rekreasi fisik karena pada trimester terakhir ini, dapat terjadi kontraksi kuat pada wanita
hamil yang diakibatkan karena orgasme. Hal tersebut dapat berlangsung biasanya sekira 30 menit hingga terasa
tidak nyaman. Jika kontraksi berlangsung lebih lama, menyakitkan, menjadi lebih kuat, atau ada ada indikasi lain yang menandakan bahwa proses
kelahiran akan mulai, sebaiknya kunjungi dokter segera. Menurun atau meningkatnya keinginan untuk berhubungan seksual dengan pasangan di
masa ini bukanlah hal yang perlu dipermasalahkan karena hal penting yang perlu disadari ialah bahwa antara masa pembuahan dan kelahiran, bercinta
bisa menjadi dimensi yang baru dan sangat menyenangkan Suryoprajogo, 2008, hlm. 46-52.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
xxxi
6. Mitos yang Telah Dianut oleh Ibu Hamil a. Posisi kanan dan kiri