xxiv sebaliknya karena wanita merasa bahwa dirinya harus menanggung
penderitaan selama kehamilan terutama jika ditemukan komplikasi. 6. Takut menyakiti janin, ketika kepala janin sudah turun ke rongga panggul.
Pada sebagian pasangan dapat menikmati hubungan seksual yang nyaman selama kehamilan, ibu dapat menjadi tegang karena posisi janin yang
sudah dekat. Ibu dan suami tidak akan menyakiti janin, jika tidak melakukan penetrasi dalam.
7. Anggapan bahwa hubungan seksual pada enam minggu terakhir kehamilan akan menyebabkan dimulainya proses melahirkan kontraksi
yang disebabkan oleh orgasme akan semakin kuat pada kehamilan tua. Tetapi bila leher rahim matang dan siap, maka kontraksi ini tidak akan
memulai proses melahirkan. Beberapa kajian menunjukkan meningkatnya jumlah kelahiran
prematur pada pasangan yang sering melakukan hubungan seksual pada minggu-minggu terakhir kehamilan, maka seringkali dokter
menganjurkan pantang hubungan seksual pada wanita dengan kehamilan beresiko kelahiran premature.
Eisenberg, 2006, hlm. 308-310.
5. Beberapa Efek Kondisi Kehamilan terhadap Minat untuk Berhubungan Seksual pada Setiap Trismester.
a. Trimester Pertama
1. Kondisi Fisik dan Emosi Calon Ibu Pada trimester pertama, kemungkinan akan mengalami beberapa
gejala di bawah ini. Akan tetapi perlu diingat bahwa tidak semua calon ibu
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
xxv merasakan gejala yang sama. Ada yang mengalami seluruh gejala tetapi ada
juga yang sama sekali tidak merasakan satu gejala tetapi ada juga yang sama sekali tidak merasakan satu gejala pun. Kehamilan setiap wanita berbeda dan
memiliki karakteristik masing-masing sesuai dengan kondisi sebelum kehamilan.
a. Mual, dengan atau tanpa muntah, di pagi, malam, atau sepanjang hari.
b. Produksi air ludah meningkat.
c. Tubuh mudah lelah dan mengantuk.
d. Payudara membengkak, puting tegang, nyeri jika disentuh atau diraba.
e. Mulut terasa pahit.
f. Sering buang air kecil.
g. Perut terasa panas, kembung, dan mengalami gangguan pencernaan.
h. Menginginkan atau menolak makanan tertentu ngidam.
i. Sembelit
j. Sakait kepala atau pusing. k. Mengalami perasaan tidak biasa, seperti tidak suka melihat seuami,
sensitif pada bau-bauan tertentu, malas berdandan, selalu ingin tidur, dan lain-lain.
l. Suasana hati cepat berubah, kadang gembira, kadang cenderung cengeng. m. Sering merasa cemas terhadap kehamilan, misalnya takut keguguran,
takut janin terluka, dan lain-lain. 2. Efek terhadap Berhubungan Seksual
Meskipun terdapat bermacam-macam variasi dari masing-masing pasangan, pola ketertarikan seksual pada trimester pertama kehamilan terjadi
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
xxvi penurunan minat terhadap seks. Survei mengatakan bahwa 54 wanita
mengalami penurunan libido pada trimester pertama. Semua gejala yang dialami calon ibu pada trimester pertama
membuatnya merasa seolah bukan pasangan ideal bagi suami. Rasa mual membuat calon ibu merasa tidak bergairah melakukan apa pun termasuk
berhubungan seks. Mulut yang pahit membuat calon ibu tidak ingin berciuman dengan pasangan. Selain itu, payudara yang membengkak dan
terasa nyeri jika disentuh membuat ibu enggan diraba. Bahkan, yang lebih parah, sensitive terhadap bau-bauan dan rasa benci terhadap pasangan
membuat calon ibu tidak mau tidur sekamar apalagi berhubungan seks. Ketakutan akan menyakiti janin juga menjadi salah satu faktor utama yang
menyebabkan keinginan untuk bermesraan menghilang. Akan tetapi, pada wanita yang kehamilan trimester pertamanya sangat
nyaman, hasrat seksual yang muncul kemungkinan sama atau bahkan meningkat dengan kondisi sebelum kehamilan terjadi. Sebagian kecil wanita
bahkan merasakan perubahan yang sangat signifikan terhadap kehidupan seksualnya. Hal tersebut sering kali disebabkan oleh hormon pada awal
kehamilan yang membuat organ vulva lebih sensitif dan payudara yang lebih berisi sehingga meningkatkan kepekaan terhadap sentuhan. Pada saat ini,
orgasme bahkan multiorgasme bukan tidak mungkin dapat terjadi. b. Trimester Kedua
1. Kondisi Fisik dan Emosi Calon Ibu