Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K-4 PADA IBU HAMIL DI KLINIK SARI MEDAN
TAHUN 2013
DESI INDRIANI 125102110
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERAUTARA
(2)
(3)
(4)
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013
Abstrak Desi Indriani
Latar Belakang :Kematian dan kesakitan ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir telah lama menjadi masalah yang belum terselesaikan, khususnya di negara-negara berkembang. Kematian saat melahirkan menjadi faktor utama mortalitas wanita pada masa puncak produktivitas. Sekitar 25-50% kematian wanita subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan.Upaya menurunkan AKI salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu di tingkatkan terus. Kunjungan K-4 Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013.
Metodologi Penelitian :penelitian ini menggunakan desain deskriftif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampeldiambil dengan menggunakan tekhnik totalsampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 orang.Analisa data menggunakan analisa univariat.
Hasil : hasil uji statistik diperoleh bahwa faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil adalah faktor pekerjaan (27,0%), sosial ekonomi (45,9%), pendidikan (51,4%), Usia (54,1%), pengetahuan (78,3%) dan sikap (78,3%).
Kesimpulan : dari hasil penelitian ini faktor- faktor yang sangat mempengaruhi cakupan K-4 adalah pekerjaan, sosial ekonomi, pendidikan, usia, pengetahuan dan sikap. Oleh karena itu disarankan kepada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pemeriksaan kehamilan.
(5)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013 “ yang merupakan persyaratan untuk mencapai gelar Diploma IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara (USU).
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak luput dari bantuan, dukungan dan saran dari pembimbing. Dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada yang terhormat :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, M.Kep, selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
3. Dr. Ichwanul Adenin, SpOG (K), selaku pembimbing yang telah memberi arahan, bimbingan, dan motivasi kepada peneliti dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Seluruh staf dan Dosen Program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
5. Orang tua dan adikyang peneliti cintai yang telah memberikan dukungan serta doa yang tiada henti-hentinya kepada peneliti dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
(6)
6. Rekan – rekan mahasiswa Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada peneliti.
7. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan kepada peneliti dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bahasanya. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata peneliti mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak serta bagi peneliti khususnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita semua.
Medan, 2013
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR SKEMA ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum ... 2
2. Tujuan Khusus ... 3
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Klinik Bersalin SARI Medan ... 3
2. Bagi Institusi Pendidikan ... 3
3. Bagi Ibu Hamil ... 4
4. Bagi Peneliti ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1. Defenisi ... 5
2. Tanda dan Gejala ... 5
B. Pelayanan Antenatal 1. Defenisi ... 8
2. Tujuan Pelayanan Antenatal ... 8
3. Kunjungan Antenatal ... 8 C. Kunjungan K-4
(8)
2. Pelaksanaan Pelayanan Antenatal ... 10
D. Standar dan Kriteria Pelayanan Antenatal ... 10
1. Timbang Berat Badan ... 10
2. Tekanan Darah ... 11
3. Tinggi Fundus Uteri ... 11
4. Tetanus Toksoid ... 11
5. Tablet Zat Besi ... 12
6. Tes PMS ... 12
7. Temu Wicara ... 13
E. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 1. Usia ... 14
2. Pendidikan ... 15
3. Pekerjaan ... 15
4. Sosial Ekonomi ... 16
5. Pengetahuan ... 16
6. Sikap ... 16
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep ... 17
B. Defenisi Operasional ... 18
BAB IV METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 19
B. Populasi dan Sampel ... 19
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20
D. Pertimbangan Etik Penelitian ... 20
E. Instrument Penelitian ... 21
F. Uji Validitas ... 23
G. Uji Reliabilitas ... 24
H. Prosedur Pengumpulan Data ... 24
(9)
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 27 B. Pembahasan ... 31
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 35 B. Saran ... 36
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Dan Presentase Responden Berdasarkan Karakteristik Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013 ... 28 Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Pengetahuan
Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di Klinik SARI Medan Tahun 2013 ... 29 Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Faktor - Faktor
yang Mempengaruhi Cakupan k-4 Pada Ibu Hamil di Klinik SARI Medan Tahun 2013 ... 30 Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Sikap Faktor -
Faktor yang Mempengaruhi Cakupan k-4 Pada Ibu Hamil di Klinik SARI Medan Tahun 2013 ... 30
Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Cakupan k-4 Pada Ibu Hamil di Klinik SARI Medan Tahun 2013 ... 31
(11)
DAFTAR SKEMA
Skema 3.1 Kerangka konsep faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K4 pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013 ... 17
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 2 : Lembar Kuesioner
Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 4 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU Lampiran 5 : Balasan Surat Izin Penelitian
(13)
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013
Abstrak Desi Indriani
Latar Belakang :Kematian dan kesakitan ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir telah lama menjadi masalah yang belum terselesaikan, khususnya di negara-negara berkembang. Kematian saat melahirkan menjadi faktor utama mortalitas wanita pada masa puncak produktivitas. Sekitar 25-50% kematian wanita subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan.Upaya menurunkan AKI salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu di tingkatkan terus. Kunjungan K-4 Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013.
Metodologi Penelitian :penelitian ini menggunakan desain deskriftif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampeldiambil dengan menggunakan tekhnik totalsampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 orang.Analisa data menggunakan analisa univariat.
Hasil : hasil uji statistik diperoleh bahwa faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil adalah faktor pekerjaan (27,0%), sosial ekonomi (45,9%), pendidikan (51,4%), Usia (54,1%), pengetahuan (78,3%) dan sikap (78,3%).
Kesimpulan : dari hasil penelitian ini faktor- faktor yang sangat mempengaruhi cakupan K-4 adalah pekerjaan, sosial ekonomi, pendidikan, usia, pengetahuan dan sikap. Oleh karena itu disarankan kepada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pemeriksaan kehamilan.
(14)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kematian dan kesakitan ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir telah lama menjadi masalah yang belum terselesaikan, khususnya di negara-negara berkembang. Kematian saat melahirkan menjadi faktor utama mortalitas wanita pada masa puncak produktivitas. Sekitar 25-50% kematian wanita subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan (Saifudin, 2005).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun
Kunjungan K-4 Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan (Meilani, 2009).
saat ini tergolong masih cukup tinggi yaitu mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Diharapkan tahun 2015 berdasarkan Sasaran Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goal (MDG) ditargetkan Angka Kematian Ibu mencapai 102/ 100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2008).
Upaya menurunkan AKI salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu di tingkatkan terus. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2004 melaporkan bahwa wanita hamil yang mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan selama kehamilan adalah sebagai berikut : yang berkunjung hanya sekali sebanyak 49% dan yang berkunjung empat kali hanya 34% (Salmah, 2006).
Hasil penelitian Wardhani (2006) yang di lakukan di Tulung Agung bahwa kunjungan K-4nya masih sangat rendah hanya mencapai 22,5 %.
(15)
Cakupan K4 di Sumatera Utara berdasarkan data Profil Kesehatan Sumatera Utara tahun 2008 menunjukkan peningkatan hingga 79,53%, tetapi angka tersebut belum mencapai target Nasional 95%.
Hasil penelitian Juliana (2009) yang dilakukan di rumah sakit kota medan, menyebutkan bahwa ada pengaruh antara faktor usia, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, sosial ekonomi, kualitas pelayanan, dan jarak layanan terhadap cakupan pemeriksaan antenatal.
Sedangkan cakupan pelayanan K-4 terendah adalah kabupaten Pakpak Barat (50,34%), Samosir (52,77%) dan Dairi (53,18%) (Dinkes Sumut, 2008).
Berdasarkan data Buku Register Klinik Bersalin Sari Medan periode bulan Maret – Mei 2013 kunjungan K-4 ibu hamil yaitu sebanyak 37 orang ( Buku Register Klinik Bersalin Sari, 2013).
Hal ini menyebabkan peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013.
B. Rumusan Masalah
Apakah faktor- faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013?
C. Tujuan Penelitian 1.Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013.
(16)
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan faktor usia sebagai faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan tahun 2013.
b. Menggambarkan faktor pendidikan sebagai faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan tahun 2013.
c. Menggambarkan faktor pekerjaan sebagai faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan tahun 2013.
d. Menggambarkan faktor sosial ekonomi sebagai faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan tahun 2013.
e. Menggambarkan faktor pengetahuan sebagai faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan tahun 2013.
f. Menggambarkan faktor sikap sebagai faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan tahun 2013.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Klinik Bersalin SARI Medan agar meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan kehamilan.
2. Bagi institusi pendidikan memberikan masukan dan informasi serta menambah acuan dalam proses belajar mengajar dalam pendidikan bidan.
(17)
3. Bagi ibu hamil agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang kunjungan Antenatal
4. Bagi peneliiti sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama mengikuti pendidikan di D-4 Bidan Pendiidik USU.
(18)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan
1. Defenisi
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan mulai dari kontrasepsi sampai dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 pekan (minggu), dimana kehamilan itu terbagi atas 3 trimester : kehamilan trimester I (antara 0-12 minggu, kehamilan trimester II antara 12-28 minggu, kehamilan trimester III antara 28-40 minggu (Mochtar, 2004).
2. Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Mochtar, adapun tanda dan gejala kehamilan adalah :
a. Tanda-tanda presumtip
1) Amenorhea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan (Prawirohardjo, 2005).
2) Mual dan muntah
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan, menimbulkan mual dan muntah terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness, akibat mual muntah nafsu makan berkurang. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologis. Bila terlalu sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum (Prawirohardjo, 2005).
(19)
3) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
Sering terjadi pula pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan seiring tuanya usia kehamilan (Prawirohardjo, 2005).
4) Anoreksia (Tidak ada nafsu makan)
Pada bulan-bulan pertama sering hal ini terjadi, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi, dan sebaiknya tetap memperhatikan kecukupan gizi ibu selama masa itu (Prawirohardjo, 2005).
5) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
Keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan elveoli di mammae (Prawirohardjo, 2005).
6) Miksi
Keadaan ini terjadi akibat kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Dan pada trimester kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada trimester ketiga kejala ini bisa timbul lagi karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kencing (prawirohardjo, 2005).
7) Konstipasi
Keadaan ini terjadi karena tonus otot menurun karena disebabkan oleh pengaruh hormon steroid (Prawirohardjo, 2005).
b. Tanda-tanda kemungkinan hamil
1. Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim.
(20)
2. Tanda hegar
Yaitu segmen bawah rahim melunak, tanda ini terdapat pada dua pertiga kasus dan biasanya muncul pada minggu keenam dan sepuluh serta terlihat lebih awal pada perempuan yang hamil berulang.
3. Tanda chadwick
Tanda ini biasanya muncul pada minggu kedelapan, warna pada vagina dan vulva menjadi merah dan agak kebiruan timbul karena adanya vaskularisasi pada daerah tersebut.
4. Tanda piscaseek
Uterus membesar secara simetris menjauhi garis tengah tubuh (setengah bagian terasa lebih keras dari yang lainnya) bagian yang lebih besar tersebut terdapat pada tempat melekatnya (implantasi) tempat kehmilan (Prawirohardjo, 2005).
5. Brakton-Hicks
Tanda ini khas untuk uterus pada masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda ini tidak ditemukan (Prawirohardjo, 2005).
6. Teraba ballotement 7. Reaksi kehamilan positif
Dasar dari tes kehamilan adalah pemeriksaan hormon choriorlik gonadotropin sub unit beta (beta heg)dalam urine.
c. Tanda-tanda pasti hamil
(21)
2. Denyut jantung janin dapat didengar dengan monoral, doppler dan dapat dilihat pada ultrasonografi (USG).
3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.
B. Pelayanan Antenatal 1. Defenisi
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal (Syafrudin, 2005). Menurut bobak (2004), periode antenatal adalah periode persiapan, baik secara fisik yaitu pertumbuhan janin dan adaptasi maternal maupun secara psikologis yakni antisipasi menjadi orang tua.
2. Tujuan Pelayanan Antenatal
Tujuan utama pelayanan antenatal adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal dan perinatal. Tidak hanya itu tetapi juga untuk memantau kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan ibu dan janin, serta mengenali secara dini bahaya kehamilan untuk segera mendapat penatalaksanaan yang diperlukan, dan membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional,dan logis menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi (Saryono, 2010).
3. Kunjungan Antenatal
Sesuai dengan evidence based practice, pemerintah telah menetapkan program kebijakan kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak yang dilakukan minimal empat kali selama kehamilan yaitu satu kali trimester pertama sebelum usia kehamilan 14 minggu, trimester kedua satu kali usia kehamilan 14-28 minggu, dan trimester ketiga dua kali pada
(22)
usia kehamilan 28-36 minggu dan usia kehamilan lebih dari 36 minggu (Salmah, 2006).
C. Kunjungan K-4
Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan (Meilani, 2009).
1. Cakupan Ibu Hamil (Cakupan K-4)
Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan tingkat perlindungn ibu hamil di suatu wilayah, selain menggambarkan kemampuan managemen ataupun kelangsungan program KIA (Syafrudin, 2009).
Rumus :
Pemeriksaan kunjungan keempat (K-4) meliputi : (1)anamnesa (keluhan/ masalah), (2) pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, (3) pemeriksaan psikologis, (4) pemeriksaan laboratorium bila ada indikasi atau bila diperlukan, (5) diagnosa akhir (kehamilan normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan resiko tinggi/ resti). (6) sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan) (Syafrudin, 2009).
Jumlah kunjungan ibu hamil keempat (K4)
X 100 % Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun
(23)
2. Pelaksanaan Pelayanan Antenatal
Ibu hamil dapat melaksanakan pemeriksaan kehamilan disarana kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Bidan Praktek Swasta dan Dokter Praktek dengan standar pelayanan antenatal 7T (Pantikawati, 2010).
D. Standar dan Kriteria Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal. Walaupun pelayanan antenatal selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi, serta intervensi dasar dan khusus (sesuai resiko yang ada), namun dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar 7T (Syafrudin, 2009).
1. Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan
Menurut Wiknjosastro yang dikutip pantikawati (2010) menyatakan semua ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal harus di timbang berat badannya untuk mengetahui kenaikan berat badan atau penurunan berat badan, kenaikan berat badan ibu hamil normal rata-rata antara 6,5 kilogram sampai 16 kilogram .
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat dua. Contoh, wanita dengan BB sebelum hamil 51 kg dan tinggi badan 157 cm. Maka IMTnya 51/(1,57)2 = 20,7. Nilai IMT mempunyai rentang : <19,8 (underweight), 19,8-26,6 (normal), 26,6-29,0 (overweight), dan >29,0 (obese) (Hamidah, 2008).
(24)
2. Tekanan Darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan. Beberapa kondisi yang dapat menimbulkan nilai tinggi palsu pada sistolik adalah ketika ibu merasa cemas atau kandung kemih penuh, maka tekanan darah harus diukur pada saat keadaan rileks (Salmah, 2006).
Tekanan darah yang adekuat diperlukan untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasikan potensi hipertensi dan membutuhkan pemantauan ketat selama kehamilan (Salmah, 2006).
3. Tinggi Fundus Uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri bisa dilakukan dengan menggunakan pita sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak boleh ditekan) ( Pantikawati, 2010).
Atau dengan menggunakan cara lain adalah dengan menekan perlahan , gerakkan tangan ke bawah abdomen sampai merasakan batas lengkung fundus, perhatikan jumlah lebar jari tangan yang dapat mengkomodasi diantara jarak tersebut (Salmah, 2006).
4. Tetanus Toksoid
Pada saat pemeriksaan kehamilan ini ibu hamil diberi suntikan Tetanus Toksoid (TT). Tujuan pemberian tetanus toksoid adalah untuk melindungi janin dari tetanus neonatorum. Penyuntikan TT ini memiliki efek samping yaitu nyeri, kemerah-merahan dan bengkak untuk satu sampai dua hari pada tempat penyuntikan, dan ini tidak memerlukan pengobatan (Pantikawati, 2010).
(25)
Ibu hamil yang belum pernah mendapat imunisasi TT pada kehamilan sebelumnya atau pada waktu akan menikah, maka perlu mendapat dua kali suntikan TT dengan jarak empat minggu setelah penyuntikan TT pertama, imunisasi TT yang pertama diberikan pada kunjungan antenatal yang pertama. Bila sudah pernah, maka cukup diberikan satu kali selama kehamilan (Salmah, 2006).
5. Tablet Zat Besi
Zat besi ini sangat penting untuk mengkompensasi peningkatan volum darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin yang adekuat (Pusdiknakes, 2003 dalam Pantikawati, 2010).
Tablet zat besi ini mengandung 200 mg Sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang diikat laktosa. Cara pemberian tablet zat besi adalah satu tablet per hari, sesudah makan, selama masa kehamilan, diberikan minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Salah satu efek dari mengkonsumsi tablet zat besi adalah sembelit, tinja berubah menjadi hitam (Pantikawati,2010).
Tanpa persediaan zat besi dalam tubuh ibu hamil yang cukup, ibu dapat mengalami anemia. Ibu yang mengalami anemia akan cenderung mengalami kelahiran prematur, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, perdarahan pasca salin, sehingga bisa menyebabkan kematian kepada ibu. Jarak kehamilan terlalu dekat, malaria, cacingan, dan infeksi kronis merupakan beberapa penyebab anemia (Mochtar, 2004).
6. Tes PMS
Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. Apapun bentuk hubungan seksual
(26)
tersebut bisa menyebabkan PMS. Kadang-kadang PMS juga bisa terjadi hanya karena saling menyentuh genitalia yang terinfeksi PMS. Terdapat beberapa jenis tes/ pemeriksaan yang bisa memperlihatkan apakah seorang wanita terkena infeksi jenis PMS tertentu ( Hamidah, 2008).
7. Temu Wicara / Konseling a. Defenisi
Adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk menolong orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya (Pantikawati, 2010).
b. Prinsif Konseling
Dalam Pantikawati (2010) ada lima prinsip pendekatan kemanusiaan, yaitu 1) Keterbukaan
2) Empati 3) Dukungan
4) Sikap dan respon positif 5) Setingkat atau sama sederajat
c. Tujuan Konseling pada antenatal care
1) Membantu ibu hamil memahami kehamilannya dan sebagai upaya preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan
2) Membantu ibu hamil untuk menemukan kebutuhan asuhan kehamilan, penolong persalinan yng bersih dan aman atau tindakan klinik yang mungkin diperlikan (Pantikawati, 2010).
(27)
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4
Dalam penelitiannya Juliana (2009) yang dikutip dari Widodo (2001), mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal empat kali antara lain : usia, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, sosial ekonomi, sikap, kualitas layanan, dan jarak layanan kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin (2005), menjelaskan ada berbagai faktor yang sangat berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal diantaranya adalah pendidikan ibu, pendapatan keluarga, sikap, dan juga kemudahan jarak pelayanan kesehatan. Masih banyak wanita hamil yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan kehamilan hingga K-4 menyebabkan tidak terdeteksinya faktor-faktor resiko tinggi yang mungkin dialami oleh ibu hamil (maas, 2007).
Faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 :
1. Usia
Usia reproduktif bagi seorang ibu adalah 20-35 tahun, dibawah dan diatas usia tersebut akan meningkatkan resiko kehamilan maupun persalinan. Pertambahan umur diikuti oleh perubahan perkembangan organ-organ dalam rongga pelvik. Usia hamil pertama yang ideal bagi seorang wanita adalah 20 tahun sebab pada usia tersebut rahim wanita sudah siap menerima kehamilan (Manuaba,2005).
Masalah yang masih banyak dijumpai pada kehamilan dan persalinan adalah status biologis wanita yang meliputi perkawinan usia muda kurang dari 20 tahun dan banyaknya wanita hamil pada usia 35 tahun (Manuaba, 2001). Sehubungan dengan kehamilan dini dan banyak yang memiliki pengetahuan yang terbatas
(28)
maka kelompok ini memerlukan motivasi untuk melakukan pemeriksaan secara teratur atau sesuai standart yang ditetapkan (Notoatmodjo, 2007).
2. Pendidikan
Latar belakang pendidikan ibu akan mempengaruhi perilaku ibu sehingga akan menyulitkan untuk berlangsungnya suatu penyuluhan dan menyadari pentingnya suatu informasi tentang kesehatan khususnya kesehatan pada saat ibu hamil, akibatnya mereka tidak mengetahui cara perawatan kesehatan selama masa kehamilan, baik menyangkut kebersihan dan gizi. Pendidikan juga merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, karena dapat membuat seseorang untuk lebih mudah menerima ide dan teknologi (Notoatmodjo, 2012).
3. Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu aktivitas/ kegiatan seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pada waktu ibu hamil boleh melakukan pekerjaan yang tidak berat seperti pekerjaan rumah tangga, hal ini memungkinkan ibu hamil untuk cukup istirahat. Pekerjaan berat dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil. Kehamilan merupakan kelebihan dan keunikan yang dialami oleh wanita, selain itu seorang wanita hamil yang bekerja memiliki eran ganda sebagai seorang ibu rumah tangga, sehingga seorang wanita hamil cenderung memiliki waktu yang lebih sedikit untuk memperhatikan masalah kesehatannya termasuk dalam hal pemantauan kehamilan secara berkala ke bidan ataupun dokter (Sadli, 2005).
(29)
4. Sosial Ekonomi
Secara umum, pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang tidak merata sangatan erat hubungannya dengan berbagai hal, salah satunya adalah kemiskinan (Notoatmodjo, 2012).
Status sosial ekonomi yang rendah juga akan mempengaruhi perawatan antenatal. Kurangnya pendapatan keluarga menyebabkan berkurangnya alokasi dana bagi ibu hamil untuk memperoleh layanan kesehatan.
5. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah diketahui. Adapun cara mengetahui sesuatu dapat dilakukan dengan cara mendengar, melihat, merasa, dan sebagainya yang merupakan bagian dari alat indra manusia. Pengetahuan didasarkan secara indrawi dikategorikan sebagai pengetahuan empirik, yang artinya pengetahuan yang bersumber dari pengalaman (Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan seorang ibu tentang kehamilan sangat diperlukan untuk menjalani proses kehamilannya. Banyak sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan seperti petugas kesehatan (dokter,bidan), media elektronik (televisi, radio, internet), atau media cetak ( majalah, tabloid, koran, poster, dan lain-lain). Maka jika pengetahuan ibu sudah baik maka akan memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan (Notoatmodjo, 2012).
6. Sikap
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap obyek. Sikap akan terwujud didalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu (Notoatmodjo, 2010).
(30)
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual Pada bab ini di jelaskan tentang kerangka konsep penelitian dan juga defenisi operasional yang digunakan dalam penelitian. Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan tahun 2013.
Kerangka konseptual yang dapat digambarkan adalah sebagai berikut :
Skema 3.1 Kerangka Konsep 1. Usia
2. Pendidikan 3. Pekerjaan 4. Sosial Ekonomi 5. Pengetahuan 6. Sikap
Cakupan kunjungan K-4
(31)
B. Defenisi Operasional
No Variabel Defenisi
Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1. Usia Umur ibu
hamil yang melakukan K-4
kuesioner 1. < 20 tahun 2. 20-35 tahun 3. > 35 tahun
Ordinal
2. Pendidikan Jenjang pendidikan yang pernah diikuti hamil yang melakukan K-4
Kuesioner 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Perguruan
Tinggi
Ordinal
3. Pengetahuan Pengetahuan yang dimiliki ibu hamil tentang K-4
Kuesioner 1. Baik :
menjawab benar 8-10 pertanyaan 2. Cukup :menjawab benar 4-7 pertanyaan 3. Kurang :menjawab 0-3 pertanyaan Ordinal
4. Pekerjaan Pekerjaan
utama ibu hamil dalam sehari-hari
kuesioner 1. IRT
2. Wiraswasta 3. PNS
Nominal
5. Sosial Ekonomi
Penghasilan yang diperoleh keluarga ibu hamil setiap bulannya untuk menafkahi keluarganya
Kuesioner 1.< 1.000.000 2.
1.000.000-2.000.000 3.> 2.000.000
Ordinal
8. Sikap Respon atau
reaksi ibu hamil terhadap K-4
kuesioner 1. Positif : jika skor 13 -20 2. Negatif : Jika
skor 5 - 12
(32)
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013. Dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatupenelitian dimana pengumpulan datasekaligus pada suatu saat, artinya tiapsubyek penelitian hanya diobservasisekali saja dan pengukuran dilakukanterhadap status karakter atau variabelsubyek pada saat pemeriksaan(Syarifuddin, 2010).
B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari sampel (Saebani, 2008). Populasi pada penelitian ini adalah jumlah keseluruhan ibu hamil yang sudah melakukan kunjungan antenatal empat kali (K-4) di periode bulan Maret – Mei di Klinik SARI Medan Tahun 2013. Sebanyak 37 orang.( Buku Register Klinik SARI Medan, 2013).
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari populasi (Machfoedz, 2007). Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, dimana seluruh populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 37 orang.
(33)
a. Kriteria Inklusi
1. Ibu hamil trimester III
2. Sudah pernah melakukan Kunjungan kehamilan minimal 4 kali, yaitu 1 kali trimester I, satu kali trimester II, dan dua kali trimester III.
3. Mengerti bahasa indonesia 4. Bersedia menjadi reponden
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin SARI Medan tahun 2013. Adapun pemilihan lokasi ini, untuk melihat faktor apa yang paling dominan terhadap cakupan kunjungan antenatal empat kali (K-4). Penelitian ini dilakukan Maret 2013 – Juni 2013.
D. Pertimbangan Etik
Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengajukan surat permohonan kepada bagian pendidikan Program Studi D-IV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan persetujuan penelitian. Setelah memperoleh persetujuan, peneliti mengajukan surat permohonan untuk melakukan penelitian kepada Kepala Pimpinan Klinik SARI Medan. Kemudian peneliti melakukan penelitian dengan pertimbangan etik, yaitu peneliti menjelaskan makna dan tujuan dari penelitian.
Semua penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek, harus disertai dengan pernyataan, bahwa sudah disetujui oleh komisi etika setempat. Adapun masalah etika yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: (1) Informed Consent, merupakan bentuk persetujuan antara penelitian responden
(34)
peneliti dengan memberikan lembar persetujuan, (2) Anonymity (tanpa nama), (3) Confidentiality (kerahasiaan).
Dan kepada responden peneliti menanyakan terlebih dahulu ketersediaan responden untuk berpartisifasi dalam penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan, jika responden tidak bersedia maka peneliti tidak memaksa dengan tetap menghormati hak-haknya tanpa ada tekanan fisik maupun psikologi.
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan berpedoman pada konsep dan tinjauan pustaka. Instrumen ini terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner faktor-faktor yang mempengaruhicakupan K-4 pada ibu hamil.
1. Kuesioner data demografi ibu hamil melakukan kunjungan K-4 yang meliputi data usia, pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi.
2. Kuesioner Data Pengetahuan, Pertanyaan untuk pengetahuan sebanyak 10 (sepuluh), dengan bentuk pertanyaan tertutup yang terdiri dari pilihan jawaban benar salah. Jika jawaban benar maka diberi nilai satu (skor = 1), dan jika jawaban salah maka diberi nilai nol (skor = 0). Penilaian yang digunakan tersebut ialah menurut Guttman.
Kelas Banyak R g n P statistika rumus n
Berdasarka = Re tan ( )
P merupakan panjang kelas (i), R adalah rentang merupakan skor terbesar, skor terendah, banyak kelas merupakan banyaknya kelompok / lebar interval yang terdiri dari 3 (tiga) kelas yakni, baik, cukup dan kurang. Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan, menentukan skor tertinggi dan terendah.
(35)
Skor tertinggi = 10 Skor terendah = 0 a. Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = Skor tertinggi – skor terendah = 10 – 0
= 10
b. Menentukan panjang kelas (i)
Panjang kelas (i) = Rentang
Kelas Banyak
R) (
= 3 10
= 3,3
c. Untuk menentukan kategori pengetahuan adalah sebagai berikut : Kategori kurang : 0 + 3,3 = 3,3 (jika responden menjawab 0-
3 pertanyaan dengan benar)
Kategori cukup : 3,4 + 3,3 = 6,7 (jika responden menjawab 4 –7 pertanyaan dengan benar)
Kategori baik : 6,8 + 3,3 = 10 (jika responden menjawab 8 – 10 pertanyaan dengan benar).
3. Kuesioner data sikap, bagian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap ibu hamil yang melakukan pemeriksan kehamilan hingga K-4, yang terdiri dari 5 pertanyaan. Aspek pengukuran sikap dilakukan berdasarkan jawaban responden dari semua pertanyaan sikap yang diberikan terdiri dari empat kategori yaitu, sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Skor yang diperoleh yaitu jika menjawab sangat setuju (SS) bernilai 4, setuju (S)
(36)
bernilai 3, tidak setuju (TS) bernilai 2, dan sangat tidak setuju (STS) bernilai 1. Total skor diperoleh nilai terendah 5 dan nilai tertinggi 20.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus menurut hidayat :
Kelas Banyak
R g n
P= Re tan ( )
Ket : P : Panjang kelas interval
Rentang : Nilai tertinggi – nilai terendah Banyak kelas : Jumlah kategori
Dimana diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban tertinggi dikali jumlah pertanyaan (4x5) dan skor miinimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban terendah dikali jumlah pertanyaan (1x5). Rentang kelas sebesar 15 dan banyak kelas sebanyak 2 kelas (positif dan negaatif) maka didapatkan panjang kelas sebesar 7,5. Jika skor maksimum adalah 20 dan skor minimum adalah 5 dapat dikategorikan :
1. Positif : apabila mendapat skor 13- 20 2. Negatif : apabila mendapat skor 5-12
F. Uji Validitas
Uji Validitas yang dilakukan adalah isi (Content validity) di mana substansi pengukuran itu betul-betul mewakili konsep yang sudah dirumuskan dalam definisi operasional, yang didasarkan pada landasan teori. Pada setiap instrument terdapat pertanyaan atau pernyataan. Untuk menguji validitas instrument, maka perlu dikonsultasikan dengan orang yang ahli, maka selanjutnya diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item (pertanyaan atau pernyataan). Analisis item
(37)
dilakukan dengan menghitung korelasi skor pertanyaan dengan skor total (Sugyono, 2009). Maka dilakukan uji validitas dengan Hj. Idau Ginting, M. Kes dengan nilai CVI 0,78.
Menurut Davies dan Hodnett (2002, dalam Williams & Wilkins, 2004, hlm. 312), besarnya sebuah koefisien menunjukkan bagaimana kesahan sebuah instrument. Rentang koefisien antara 0,00 sampai 1,00 dengan nilai yang lebih tinggi menunjukkan kriteria kevalidan yang lebih besar. Nilai koefisien yang diharapkan adalah 0,70 atau lebih.
G. Uji Reliabilitas
Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan rumus CronbachAlpha (Widoyoko, 2012).Instrumen memiliki reliabilitas tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh >0,6 – 0,7 (Hidayat, 2007).
Maka sebelumnya instrumen di uji coba kepada 10 orang responden yang memiliki karakteristik sama dengan responden yang sebenarnya. Maka koefesien yang diperoleh dari perhitungan adalah 0,653 dapat dissimpulkan sesuai dengan teori yang dikemukakan diatas maka alat ukur yang digunakan reliabel.
H. Prosedur Pengumpulan Data
Pada tahap awal, penelitian mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian permohonan izin yang telah diperoleh, dikirim ke tempat penelitian. Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data. Peneliti menentukan responden sesuai dengan
(38)
kriteria yang dibuat sebelumnya. Kemudian menjelaskan kepada calon responden yang sesuai dengan kriteria tentang tujuan penelitian, dan manfaat. Setelah itu bagi calon responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian diminta untuk menandatangani surat persetujuan dan menjelaskan prosedur cara mengisi kuesioner. Setelah itu responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti dan diberikan kesempatan untuk bertanya bila ada yang kurang dipahami. Responden akan diberi waktu untuk pengisian kuesioner. Setelah responden selesai mengisi kuesioner tersebut maka data dikumpul untuk dianalisa.
I. Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner merupakan data primer yang berisi pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013. Analisa data yang dilakukan pada penelitian ini melalui beberapa tahap yang di mulai dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1) Editing, yaitu dilakukan pengecekan kelengkapan data yang terkumpul, bila terdapat jawaban yang kosong atau ganda maka beritahu kepada responden untuk diisi atau diperbaiki kembali, 2) Coding, yaitu Kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan untuk mempermudah penyimpanan dalam arsip data, 3) Skoring,
yaitu Memberikan skor/angka terhadap angket atau kuesioner yang dibagikan kepada responden, 4) Etering, yaitu Data yang telah diberi skor selanjutnya akan dimasukkan kedalam komputer dan dikelompokkan dalam suatu bentuk tabel menurut sifat yang dimiliki sesuai tujuan penelitian.
Analisa data univariat dilakukan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K4 pada ibu hamil meliputi faktor usia, pendidikan, pekerjaan, soaial ekonomi, pengetahuan dan
(39)
sikap dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase agar data yang diperoleh lebih praktis dan mudah dimengerti.Selanjutnya dengan membahas hasil penelitian dengan menggunakan teori dan kepustakaan yang ada.
(40)
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik SARI Medan tahun 2013. Dengan proses pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dilakukan pada Maret 2013 – Mei 2013 di klinik bersalin SARI medan tahun 2013 dengan jumlah responden 37 orang. Penyajian data hasil penelitian meliputi data demografi dan beberapa faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan.
1. Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini adalah ibu hamil yang sudah melakukan K-4 di klinik bersalin SARI Medan tahun 2013.
Adapun karakteristik responden yang dipaparkan mencakup usia, pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi. Dari hasil penelitian yang di lakukan di klinik bersalin SARI Medan diperoleh data dari 37 orang responden mayoritas responden berusia 20-35 tahun sebanyak 20 orang (54,1%), dengan latar belakang pendidikan responden mayoritas SMA sebanyak 19 orang (51,4%), mayoritas responden pekerja IRT sebanyak 21 orang (56,8%), dimana mayoritas penghasilan keluarga perbulannya Rp. 1.000.000,- 2.000.000,.- sebanyak 17 orang (45,9%).
(41)
Tabel 5.1.
Distribusi Frekuensi Dan Presentase Responden Berdasarkan Karakteristik Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil Di
Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013.
Karakteristik Frekuensi Presentase (%)
Usia
< 20 tahun 8 21,6
20 – 35 tahun 20 54,1
>35 tahun 9 24,3
Pendidikan
SD 3 8,1
SMP 9 24,3
SMA 19 51,4
PT 6 16,2
Pekerjaan
IRT 21 56,3
WIRASWASTA 10 27,0
PNS 6 16,2
Penghasilan Perbulan
< Rp. 1.000.000., 9 24,3
Rp. 1.000.000 – 2.000.000., 17 45,9
(42)
2. Pengetahuan Responden
Tabel 5.2.
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Pengetahuan Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil
di Klinik SARI Medan Tahun 2013
No Pertanyaan
Pilihan Jawaban
Benar Salah
F % F %
1 K-4 adalah kunjungan pemeriksaan kehamilan ke petugas kesehatan minimal 4 kali semasa kehamilan.
36 97,2 1 2,7
2 Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada
trimester 1 minimal 1 kali kunjungan. 23 62,2 14 37,8 3 Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada
trimester 2 minimal 1 kali kunjungan. 26 70,2 11 29,7 4 Kunjungan kehamilan pada trimester 3
minimal 2 kali kunjungan.pemeriksaan 25 67,6 12 32,4 5 Pemeriksaan kehamilan dilakukan untuk
melihat kemajuan kehamilan dan
mengetahui kesehatan ibu dan janin. 29 78,4 8 21,6 6 Semakin tua kehamilan harus sering
melakukan pemeriksaan ke petugas
kesehatan. 24 64,9 13 35,1
7 Pemeriksaan kesehatan kehamilan dapat dilakukan di layanan kesehatan mana
saja. 25 67,6 12 32,4
8 Ibu hamil yang kekurangan darah disebut
mengalami anemia. 28 75,7 9 24,3 9 Untuk mencegah kekurangan darah saat
kehamilan atau anemia maka dianjurkan
mengkonsumsi tablet zat besi. 22 59,5 15 40,5 10 Banyaknya tablet besi yang harus
diminum
selama hamil ± 90 tablet. 7 18,9 30 81,1
Berdasarkan tabel 5.2 responden yang banyak menjawab pertanyaan benar yaitu pada pertanyaan nomor 1 sebanyak 36 orang (97,2 %), dan responden yang sedikit menjawab benar yaitu pada pertanyaan nomor 10 sebanyak 7 orang
(43)
(18,5%). Sedangkan responden yang banyak menjawab salah yaitu pada pertanyaan nomor 10 sebanyak 30 orang (81,1 %), dan responden yang sedikit menjawab salah yaitu pada pertanyaan nomor 1 sebanyak 1 orang (1,9 %).
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Cakupan k-4 Pada Ibu Hamil
di Klinik SARI Medan Tahun 2013
Variabel F %
Baik 8 21,7
Cukup 29 78,3
Total 37 100
Berdasarkan tabel 5.3 menyatakan pengetahuan responden tentang K-4 mayoritas menunjukkan pengetahuan cukup yaitu 29 orang ( 78,3%) dan minoritas pengetahuan baik 8 orang (21,7 %).
3. Sikap Responden
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Sikap Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil
Di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013
No Pernyataan
Pilihan Jawaban
Sangat
Setuju Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
F % F % F % F %
1. Melakukan pemeriksaan kehamilan jika ada keluhan saja.
13 35,1 14 37,8 9 24,3 1 2,8
2. Kunjungan kehamilan kepetugas kesehatan dilakukan secara
(44)
teratur. 3. Pemeriksaan
kehamilan dilakukan pada dukun beranak.
1 2,7 3 8,1 19 51,3 14 37,9
4. Saat masa kehamil ibu mengkonsumsi tablet tambah darah (zat besi) rutin.
12 32,4 21 56,8 2 5,4 2 5,4
5. Saat melakukan pemeriksaan kehamil bidan memberikan konseling (tanya jawab).
21 56,8 10 27,0 4 10,8 2 5,4
Berdasarkan tabel 5.5 tentang kategori sikap menunjukkan bahwa mayoritas responden bersikap negatif tentang K-4 yaitu 8 orang (21,7 %) dan yang bersikap positif yaitu 29 orang (78,3%).
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Cakupan k-4 Pada Ibu Hamil
di Klinik SARI Medan Tahun 2013
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Positif 29 78,3
Negatif 8 21,7
Total 37 100
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, pembahasan dilakukan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan tahun 2013.
(45)
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil a. Faktor Usia
Dari hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas responden berusia 20-35 tahun sebanyak 20 orang (54,1 %) dan 9 orang (24,3 %) adalah responden yang berusia > 35 tahun. Menurut manuaba (2005) yang mengatakan bahwa usia reproduksi optimal bagi seorang wanita berada pada usia 25-35 tahun.
Hal ini terjadi, kemungkinan disebabkan karena ibu merasa bahwa perlunya merawat kehamilan pada usia reproduksi. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Amiruddin (2005) di Puskesmas Uleweng Jawa Timur yang menyebutkan bahwa fasilitas antenatal lebih banyak dimanfaatkan oleh kelompok risiko tinggi, salah satunya usia diatas 35 tahun (39,2%).
b. Faktor Pendidikan
Hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 19 orang (51,4%). Dengan jenjang pendidikan minimal SMA responden mengatakan mereka lebih mudah memahami informasi yang diberikan, termasuk informasi tentang pelayanan antenatal yang minimalnya dilakukan empat kali selama kehamilan. Namun responden yang berpendidikan SD dan SMP mengatakan bahwa pendidikan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi mereka melakukan kunjungan antenatal hingga K-4, disamping faktor lain. Responden mengemukakan hal ini karena setiap diberikan informasi mengenaik kunjungan antenatal, mereka mengatakan bahwa informasi itu tidak akan bertahan lama dalam ingatan mereka.
(46)
Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor penting dalam usaha perlindungan obstetri. Semakin tinggi pendidikan seorang ibu, semakin meningkat kesadarannya terhadap timbulnya dorongan untuk melakukan pengawasan kehamilan secara berkala dan teratur baik melakukan pemeriksaan kepada bidan ataupun dokter (Prichard, 1991). Menurut penelitian Wiludjeng (2005), dimana sebagian besar responden hanya berpendidikan SD (75 %) dan tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan (66,7%).
c. Faktor Pekerjaan
Berdasarkan Tabel 5.1. mayoritas responden 21 orang (56,3%) bekerja sebagai ibu rumah tangga. Responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga mereka mengatakan memiliki lebih banyak waktu untuk memeriksakan diri ke petugas kesehatan daripada ibu- ibu yang bekerja. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Chandra & Suharmi (1995) menyatakan bahwa ibu yang bekerja mempunyai waktu yang lebih sedikit untuk memeriksakan kesehatan diri dan janinnya, karena disamping bekerja mereka juga adalah seorang ibu rumah tangga.
d. Faktor Sosial Ekonomi
Dari hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas keluarga responden sebanyak 17 orang (45,9%) memiliki penghasilan Rp. 1.000.000,-. – Rp. 2.000.000,-. Dan hampir semua responden tersebut melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar yang ditentukan, karena mereka merasa biaya yang harus dikeluarkan tidak terlalu berat.
Sosial ekonomi mempunyai kegiatan atau aktifitas yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong hidupnya secara finansial (Notoatmodjo, 2003).
(47)
e. Pengetahuan
Hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan sebanyak 29 orang (78,3%) memiliki pengetahuan cukup tentang pelayanan antenatal.
Kunjungan pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu bentuk perilaku. faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ada 3 yaitu : faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong(Notoatmodjo, 2003).
Hasil penelitian zhurie (2008), yang meneliti hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan di puskesmas rawat inap kedaton, Bandar Lampung dari 58 orang responden ada 54,7% (37 orang) responden yang memiliki pengetahuan yang baik tentang antenatal namun hanya 27 orang (48,1%) responden yang memiliki sikap yang baik terhadap pelaksanaan antenatal.
f. Sikap Ibu tentang K-4
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas ibu memiliki sikap yang positif yaitu sebanyak 29 orang (78,3%).
Hal ini disebabkan karena ibu memiliki pengetahuan tentang perawatan kehamilan sehingga ibu merasa itu menjadi suatu kebutuhan yang harus dilakukan selama masa kehamilannya untuk memantau kesehatan dan perkembangan kehamilannya , sehingga ibu mau melakukan pemeriksaan kehamilannya hingga K-4.
(48)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik SARI medan.
A. Kesimpulan
1. Faktor Usia
Dari hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas responden berusia 20-35 tahun sebanyak 20 orang (54,1 %) dan 9 orang (24,3 %) adalah responden yang berusia > 35 tahun. Menurut manuaba (2005) yang mengatakan bahwa usia reproduksi optimal bagi seorang wanita berada pada usia 25-35 tahun.
2. Faktor Pendidikan
Hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 19 orang (51,4%).
3. Faktor Pekerjaan
Dari hasil penelitian di Klinik Bersalin SARI Medan mayoritas responden 21 orang (56,3%) bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga.
4. Faktor Sosial Ekonomi
Dari hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas keluarga responden sebanyak 17 orang (45,9%) memiliki penghasilan Rp. 1.000.000,-. – Rp. 2.000.000,-.
(49)
5. Faktor Pengetahuan
Hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan sebanyak 29 orang (78,3%) memiliki pengetahuan cukup tentang pelayanan antenatal.
6. Faktor Sikap
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas ibu memiliki sikap yang positif yaitu sebanyak 29 orang (78,3%).
B. SARAN
1. Pendidikan D-IV Kebidanan
Dalam pendidikan D-IV Kebidanan perlu diberikan penekanan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil, terutama tentang cara memotivasi ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya minimal empat kali selama masa kehamilannya dan juga penekanan materi komunikasi interpersonal dalam memberikan PenKes seperti sikap dan responsif dan pelayanan yang ramah.
2. Pihak /Instansi terkait
Diharapkan kepada pihak yang menyediakan fasilitas kesehatan baik dari pemerintah ataupun swasta mengalokasikan bantuan tersebut dengan selektif kepada pihak yang membutuhkan terutama untuk pemeriksaan antenatal yang diberikan langsung kepada ibu hamil.
3. Ibu Hamil
Agar melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar yang telah ditentukan selama masa kehamilan.
(50)
4. Peneliti Kebidanan
Perlu peneliti selanjutnya tentang faktor lain yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil, seperti dukungan dengan menggunakan kuesioner yang lebih profesional.
(51)
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, Ridwan. (2005). Studi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Terhadap Kelainan Kesehatan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Ulaweng Kabupaten
Bone. Di buka pada 30 Desember 2012
dari
Bobak, I. M, Dermilk, Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas (edisi 4). Jakarta: EGC.
Depkes RI (2008). Pelayanan Antenatal.Diakses pada tanggal 2 oktober 2012 dar
Dinkes Sumatera Utara (2008). Profil Kesehatan Sumatera Utara. Diakses pada tanggal 2 oktober 2012 dari
Hamidah, fadhlun. (2008). Asuhan Kebdanan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A. Azis Alimul. (2010). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisi Data. Jakarta: Salemba Medika.
Juliana. (2009). Faktor- faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil Melakukan Kunjungan Antenatal di Rumah Sakit Tulung Agung. Di buka pada 24 Desember 2012 dari
Maas. (2007). Kesehaatan Ibu dan Anak: Persepsi Budaya dan Dampak
Kesehatannya. Di buka tanggal 20 November 2012
da
Machfoedz, Ircham. (2007). Metodologi: Penelitian Bidang Kesehatan Keperawatan Dan Kebidanan (edisi 3). Yogyakarta: Fitramaya.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita. Manuaba Ida Bagus Gde Fajar. Manuaba Ida Bagus Gde. (2010). Ilmu Kandungn, Penyakit Kandungan, dan KB Untuk Pendidikan Bidan, Ed.2. Jakarta: EGC.
Meilani, N. Nanik, S. Dwiana. E. Sumarah. (2009). Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.
(52)
Mochtar, Rustam. (2004). Sinopsis Obstetri. Jakarta.
Moleong, J, Lexy. (2006). Metodologi Penelitian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Nazriah, W. (2011). Asuhan Kebidanan Antenatal. Yogyakarta: EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Promosi Kesehatan & Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Promosi Kesehatan & Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhayati. (2013). Buku Registrasi Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013. Medan: Klinik SARI.
Pantikawati, Ika. Saryono. (2010). Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Media.
Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Saifudin, (2005). Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Pradihardjo.
Salmah, T. (2006). Menanti Buah Hati: Kaitan Antara Kemiskinan Dan Kesehatan. Yogyakarta: Media Pressindo.
Saryono, M. (2010). Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.
Syafrudin. (2005). Organisasi dan Managemen Pelayanan Kesehatan Dalam Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.
Wardani, & Lusiana, D. (2006). Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Antenatal di Puskesmas Kabupaten Tulung Agung. Di buka pada 24 Desember 2012 dari
(53)
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN
Assalamualaikum Wr. Wb / Salam Sejahtera Dengan Hormat,
Nama saya Desi Indriani, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “ Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013”.
Kunjungan K-4 Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan yaitu satu kali kunjungan pada trimester 1, satu kali kunjuungan pada trimester 2, dan dua kali kunjungan pada trimester 3 (Meilani, 2009).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil.
Saya akan melakukan wawancara terstruktur kepada ibu tentang Data demografi seperti usia, pendidikan, pekerjaan, serta penghasilan keluarga. Wawancara akan saya lakukan sekitar 15 menit.
Partisipasi ibu bersifat sukarela dan tanpa ada paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitiian. Untuk penelitian ini ibu tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila ibu membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya:
Nama : D esi Indriani
Alamat : Jalan Rela Gg. Jamu No.78A No. HP : 082361589881
Terima kasih saya ucapkan kepada ibu yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
(54)
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah saya persiapkan.
Medan, 2013
(55)
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :
Umur : Alamat : Telfn/ HP :
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang “ Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013” Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.
Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, 2013
(56)
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K-4 PADA IBU HAMIL
DI KLINIK BERSALIN SARI MEDAN TAHUN 2013
I. Petunjuk Pengisian
Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan ibu saat ini. Beri tanda chekhlist (√ ) apabila menurut ibu itu pilihan jawaban yang paling tepat pada lembar jawaban yang telah disediakan.
No. Responden (Di isi oleh peneliti) :...
II. Identitas Responden
a. Usia : ( ) < 20 tahun ( ) 20-35 tahun ( ) > 35 tahun b. Pendidikan terakhir :( ) SD
( ) SMP ( ) SMA ( ) PT
c. Penghasilan : ( ) < Rp. 1.000.000.,
( ) Rp. 1.000.000., - 2.000.000., ( ) > Rp. 2.000.000
d. Pekerjaan : ( ) IRT
( ) Wiraswaasta ( ) PNS
(57)
e. pengetahuan
No Pertanyaan Jawaban Skor
Benar Salah
1.
K-4 adalah kunjungan pemeriksaan kehamilan ke petugas kesehatan minimal 4 kali semasa kehamilan.
2.
Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada trimester 1 minimal 1 kali kunjungan.
3.
Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada trimester 2 minimal 1 kali kunjungan.
4.
Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada trimester 3 minimal 2 kali kunjungan.
5.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan untuk melihat kemajuan kehamilan dan mengetahui kesehatan ibu dan janin.
6.
Semakin tua kehamilan harus sering melakukan pemeriksaan ke petugas
kesehatan.
7.
Pemeriksaan kesehatan kehamilan dapat dilakukan di layanan kesehatan mana saja.
8.
Ibu hamil yang kekurangan darah disebut
mengalami anemia.
9.
Untuk mencegah kekurangan darah saat kehamilan atau anemia maka dianjurkan mengkonsumsi tablet zat besi. 10.
Banyaknya tablet besi yang harus diminum
(58)
f. sikap
No Pernyataan
Pilihan Jawaban Skor
SS S TS STS
1.
Melakukan pemeriksaan kehamilan jika ada keluhan saja.
2.
Kunjungan kehamilan kepetugas kesehatan dilakukan secara teratur.
3.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan pada
dukun beranak.
4.
Saat masa kehamil ibu
mengkonsumsi tablet tambah darah (zat besi) rutin.
5.
Saat melakukan pemeriksaan kehamil bidan / dokter memberikan konseling (tanya jawab).
Keterangan :
1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S)
3. Tidak Setuju (TS) 4. Sangat
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
RIWAYAT HIDUP
Nama : Desi Indriani
NIM : 125102110
Tempat/Tgl. Lahir : Tanjung Pura, 01 Januari 1993
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia Anak ke : 1 dari 3 Bersaudara Nama Ayah : Suprayetno
Nama Ibu : Sri Manaria
Alamat : Desa Keritang Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau
Riwayat Pendidikan
SD : Tahun 1997 – 2003, SD Negeri No. 040 Kecamatan Kemuning, lulus dan berijazah.
SMP : Tahun 2003 – 2006, MTs Hizbul Wathan Keritang, lulus dan berijazah.
SMA : Tahun 2006 – 2009, MA Al-Ikhsan Buluh Rampai, lulus dan berijazah.
D-III Kebidanan : Tahun 2009 – 2012, Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam, lulus dan berijazah.
D-IV Bidan Pendidik : Tahun 2012 – 2013, mengikuti Pendidikan di Fakultas Keperawatan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
RIWAYAT HIDUP
Nama : Desi Indriani
NIM : 125102110
Tempat/Tgl. Lahir : Tanjung Pura, 01 Januari 1993
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia Anak ke : 1 dari 3 Bersaudara Nama Ayah : Suprayetno
Nama Ibu : Sri Manaria
Alamat : Desa Keritang Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau
Riwayat Pendidikan
SD : Tahun 1997 – 2003, SD Negeri No. 040 Kecamatan Kemuning, lulus dan berijazah.
SMP : Tahun 2003 – 2006, MTs Hizbul Wathan Keritang, lulus dan berijazah.
SMA : Tahun 2006 – 2009, MA Al-Ikhsan Buluh Rampai, lulus dan berijazah.
D-III Kebidanan : Tahun 2009 – 2012, Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam, lulus dan berijazah.
D-IV Bidan Pendidik : Tahun 2012 – 2013, mengikuti Pendidikan di Fakultas Keperawatan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara.