Minuman Beralkohol Molase TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Minuman Beralkohol

Yang dimaksud dengan minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Minuman ini diproses dari hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak. Sesuai dengan PerMenkes RI No.86MenkesPerIV1997 tanggal 29 April 1997, minuman keras adalah semua jenis yang beralkohol tetapi bukan obat, meliputi : 1. Minuman keras golongan A. Dengan kadar etanol dari 1 sampai 5 , contoh :  Bir Bintang, Champido Anggur Buas, Green Sand.  San Miguel, Jinro, Anker Bir. 2. Minuman keras golongan B Dengan kadar etanol antara 5 sampai 20 , contoh :  Anggur Malaga, Anggur Kolesan, Anggur Kucing Ketan Hitam.  Whiskey dan Arak Koleson.  Anggur orang tua. 3. Minuman keras golongan C. Dengan kadar etanol antara 20 samapai 55 , contoh :  Kuda mas Brandy, Kuda Pacu Jenever Brandy, Orang Tua Arak.  Mansion House Brandy, Scotch Brandy, dll. www.republika.co.id tahun 2006. Pemanfaatan molase yang merupakan hasil samping pembuatan gula, dapat meningkatkan pendayagunaan molase tersebut. Molase dapat difermentasikan menjadi etanol. Ragi yang penting pada fermentasi tersebut adalah Saccharomyces sp.

2.2 Molase

Molase merupakan hasil samping dari proses pembuatan gula. Molase mengandung sejumlah besar gula baik sukrosa maupun gula reduksi. Total kandungan gula berkisar 48 – 56 sedangkan pH-nya adalah 5,5 – 6,5. Untuk pembuatan etanol, tetes harus mendapat perlakuan pendahuluan. Hal tersebut disebabkan karena Universitas Sumatera Utara molase bersifat kental, kadar gula dan pH-nya masih terlalu tinggi serta nutrisi yang dibutuhkan khamir yeast belum mencukupi dalam molase ini Judoamidjojo, 1992. Perlakuan pendahuluan terhadap molase tersebut adalah molase diencerkan dengan air sehingga konsentrasi gulanya menjadi 15 atau 20 . Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, maka ditambahkan amonium sulfat, sedangkan untuk menurunkan pH-nya digunakan asam sulfat Riegel, 1992. Saccharomyces cerevisiae merupakan khamir yang umum digunakan dalam industri fermentasi etanol. Biasanya khamir yang digunakan sebanyak 5 dari volume. Proses fermentasi membutuhkan waktu sekitar 28 jam - 72 jam, tetapi biasanya 44 jam untuk menghasilkan etanol dengan konsentrasi 8 – 10 dengan suhu optimum berkisar 32 C – 33 No C Riegel, 1992.

2.3 Persyaratan Mutu Minuman Beralkohol Rendah