Kebutuhan Bahan Kimia Kebutuhan Listrik Kebutuhan Bahan Bakar Spesifikasi Peralatan Utilitas

Setelah pencampuran yang disertai pengadukan maka akan terbentuk flok- flok yang akan mengendap ke dasar clarifier karena gaya gravitasi, sedangkan air jernih akan keluar mlimpah overflow yang selanjutnya akan masuk ke penyaring pasir sand filteruntuk penyaringan. Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah air yang akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum dan abu soda = 1 : 0,54. Baron, 1982 Total kebutuhan air = 15159,15 kgjam Pemakaian larutan alum = 50 ppm Pemakaian larutan soda abu = 0,54 × 50 = 27 ppm Larutan alum yang dibutuhkan = 50.10 -6 × 15159,15 = 0,75 kgjam Larutan soda abu yang dibutuhkan = 27.10 -6

7.1.3 Filtrasi

× 15159,15 = 0,409 kgjam Filtrasi berfungsi untuk memisahkan flok dan koagulan yang masih terikat bersama air. Penyaring pasir sand filter yang digunakan terdiri dari 3 lapisan, yaitu: a. Lapisan I terdiri dari pasir hijau green sand setinggi 60,96 cm b. Lapisan II terdiri dari anterakit setinggi 31,75 cm c. Lapisan III terdiri dari batu kerikil graved setinggi 17,78 cm Pada bagian bawah sand filter dilengkapi dengan strainer agar air menembus celah-celah pasir secara merata. Daya saring sand filter akan berkurang sehingga diperlukan pencucian back wash secara berkala. Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik back washing. Dari penyaring ini, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan untuk berbagai kebutuhan.

7.2 Kebutuhan Bahan Kimia

Kebutuhan bahan kimia pada pabrik pembuatan Minuman Beralkohol Ringan dari Molase adalah sebagai berikut : 1. Al 2 SO 4 3 = 0,75 kgjam 2. Na 2 CO 3 = 0,409 kgjam Universitas Sumatera Utara

7.3 Kebutuhan Listrik

Perincian kebutuhan listrik diperkirakan sebagai berikut : 1. Unit proses = 140 hp 2. Unit utilitas = 80 hp 3. Ruang kontrol dan laboratorium = 50 hp 4. Penerangan dan kantor = 70 hp 5. Bengkel = 50 hp 390 hp Faktor keamanan 15 Perry, 1999 Total kebutuhan listrik = 1,15 × 390 hp = 448,5 hp = 334,446 kW Kebutuhan listrik pabrik dipasok oleh PLN Perusahaan Listrik Negara. Untuk mengantisipasi adanya pemadaman, maka dipersiapkan generator dengan hanya memperhitungkan daya untuk kebutuhan proses, utilitas, dan ruang kontrol. Maka daya yang dipersiapkan : 140 + 80 + 50 = 270 hp Efisiensi generator 80 , maka : Daya output generator = 2700,8 = 337,5 hp = 251,674 kW Untuk perancangan disediakan 1 unit diesel generator AC 250 kW, 220-240 Volt, 50 Hertz, 3 fase berbahan bakar solar.

7.5 Kebutuhan Bahan Bakar

Bahan bakar yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik generator adalah minyak solar karena minyak solar mempunyai nilai baker yang tinggi. Keperluan bahan bakar : Bahan bakar generator Nilai bahan bakar solar = 19860 Btulb Perry, 1999 Densitas bahan bakar solar = 0,89 kgL Perry, 1999 Daya generator yang dihasilkan = 251,674 kW x 0,9478 Btudet.kW = 238,537 Btudet x 3600 detjam = 858733,2 Btujam Universitas Sumatera Utara Jumlah bahan bakar = Btulb 19860 Btujam 858733,2 = 43,239 lbjam x 0,454 kgjam = 19,630 kgjam Kebutuhan solar = kgl 0,89 kgjam 19,630 = 22,056 ljam x 24 jamhari = 529,344 lhari Keperluan bahan bakar generator Daya generator yang dihasilkan = 250 kW ×0,9478 BtudetkW×3600 detjam = 853020 Btujam Jumlah bahan bakar = 853020 Btujam 19860 Btulb m × 0,454 kglb m 1. Limbah air domestik = 94,607 kgjam Kebutuhan solar = 94,607 kgjam 0,89 kgltr = 106,3 ltrjam

7.6 Unit Pengolahan Limbah

Pada pabrik pembuatan minuman beralkohol ringan dari molase ini, menghasilkan limbah cair dan limbah padat yang bersumber dari : Limbah ini sebahagian besar mengandung bahan-bahan organik sisa pencernaan dan urine. 2. Limbah laboratorium Limbah yang berasal dari laboratorium mengandung bahan-bahan kimia yang dipergunakan untuk menganalisa mutu air yang dipergunakan untuk pengenceran glukosa. 3. Limbah cair hasil pencucian peralatan pabrik Limbah ini diperkirakan mengandung kerak dan kotoran-kotoran yang melekat pada peralatan pabrik. 4. Limbah padat Limbah padat pada pabrik pembuatan etanol dari molase ini adalah abu dan Saccharomyces cereviciae. Abu yang telah dipisahkan dari molase langsung Universitas Sumatera Utara dibuang karena tidak berbahaya bagi lingkungan sedangkan Saccharomyces cereviciae dikembangbiakkan untuk digunakan kembali pada proses peragian selanjutnya. Pengolahan limbah cair pada pabrik pembuatan etanol direncanakan melalui bak penampungan, bak pengendapan awal dilanjutkan dengan activated sludge dan bak pengendapan akhir.

7.6.1 Perhitungan total air buangan pabrik

Diperkirakan jumlah air buangan pabrik : 1. Dari buangan domestik dapur, kamar mandi Diperkirakan air buangan tiap orang = 5 ltrjam Jadi air buangan untuk 102 orang = 102 × 5 = 510 ltrjam 2. Dari Laboratorium diperkirakan = 50 ltrjam 3. Dari pencucian peralatan = 100 ltrjam Total air buangan = 510 + 50 + 100 = 660 ltrjam = 15,84 m 3

7.6.2 Perkiraan dimensi bak

hari

1. Bak penampungan

Fungsi : tempat menampung air buangan sementara Bentuk : persegi panjang Jumlah : 1 unit Limbah bersifat asam Laju volumetrik air buangan = 15,84 m 3 hari Waktu penampungan air buangan = 7 hari Volume air buangan = 15,84 × 7 = 110,88 m 9 , 88 , 110 3 Direncanakan digunakan 1 buah bak penampungan Bak terisi 90 maka volume bak= = 123,2 m 3 Direncanakan ukuran bak sebagai berikut : - panjang bak p = 2 × lebar bak l - tinggi bak t = lebar bak l Universitas Sumatera Utara Maka : Volume bak = p × l × t 123,2 = 2 l × l × l = 2 l 3 2 2 , 123 3 l = lebar bak = 7,6 m jadi dimensi bak : panjang = 2 × 7,6 = 15,2 m lebar = 7,6 m tinggi = 7,6 m luas bak = 15,2 × 7,6 = 115,5 m 2

2. Bak pengendapan awal

Fungsi : menghilangkan padatan dengan cara pengendapan Bentuk : persegi panjang Jumlah : 1 unit Limbah bersifat asam Laju volumetrik air buangan = 113,4 m 3 hari Waktu penampungan air buangan = 1 hari Volume air buangan = 113,4 × 1 = 113,4 m 9 , 113,4 3 Direncanakan digunakan 1 buah bak penampungan Bak terisi 90 maka volume bak= = 126 m 3 Direncanakan ukuran bak sebagai berikut : - panjang bak p = 2 × lebar bak l - tinggi bak t = lebar bak l Maka : Volume bak = p × l × t 126 = 2 l × l × l = 2 l 3 2 126 3 l = lebar bak = 4 m Universitas Sumatera Utara jadi dimensi bak : panjang = 2 × 4 = 8 m lebar = 4 m tinggi = 4 m luas bak = 8 × 4 = 32 m 2

3. Bak penetralan

Fungsi : tempat menetralkan pH limbah yang bersifat asam Bentuk : persegi panjang Jumlah : 1 unit Laju volumetrik air buangan = 113,4 m 3 hari Waktu penampungan air buangan = 1 hari Volume air buangan = 113,4 × 1 = 113,4 m 9 , 113,4 3 Direncanakan digunakan 1 buah bak penampungan Bak terisi 90 maka volume bak= = 126 m 3 Direncanakan ukuran bak sebagai berikut : - panjang bak p = 2 × lebar bak l - tinggi bak t = lebar bak l Maka : Volume bak = p × l × t 126 = 2 l × l × l = 2 l 3 2 126 3 l = lebar bak = 4 m jadi dimensi bak : panjang = 2 × 4 = 8 m lebar = 4 m tinggi = 4 m luas bak = 8 × 4 = 32 m 2 Universitas Sumatera Utara Air buangan dari pabrik yang menghasilkan bahan-bahan organik karenanya air limbah tersebut harus dinormalkan dari keadaan asam sampai mencapai pH 7 Hammer, 1986. Untuk menetralkan air limbah yang mengandung bahan organik yang mempunyai pH 5 maka digunakan soda abu Na 2 CO 3 . Kebutuhan soda abu untuk menetralkan limbah organik = 0,15 gr soda abu30 ml air limbah yang mempunyai pH 5 diteliti di Laboratorium Kimia Analitik, FMIPA, USU, 1999. Jumlah air buangan = 113,4 m 3 hari = 113400 lhari = 1134 × 10 5 mlhari Kebutuhan soda abu = 1134 × 10 5 mlhari × 0,15 gr30 ml = 567000 grhari = 567 kghari = 23,6 kgjam

7.6.3 Pengolahan limbah dengan sistem activated sludge lumpur aktif

Pengolahan limbah cair pabrik ini dilakukan dengan menggunakan activated sludge sistem Lumpur aktif, mengingat cara ini dapat menghasilkan effluent dengan BOD yang lebih rendah 20-30 mgl . Perry, 1999 Proses lumpur aktif merupakan proses aerobis dimana flok lumpur aktif lumpur yang mengandung mikroorganisme mikroflora dan mikrofauna tersuspensi di dalam campuran lumpur yang mengandung O 2 . Biasanya mikroorganisme yang digunakan merupakan kultur campuran seperti bakteri Sphaerotilus natans, Thiothrix sp, Lactobacillus sp, Peloploca sp, dan lain-lain, protozoa, fungi Leptomitus sp, Geothricum candidum dan lain-lain, rotifera dan nematode . Flok biologis tersebut akan diresirkulasi kembali ke tangki aerasi untuk menyuplai mikroorganisme baru. Data : Laju alir volumetrik air buangan Q = 113,4 m 3 hari = 29956,9 galhari BOD 5 influent S = 760 mgl Metcalf, 1991 Effisiensi reaktor E = 95 Metcalf, 1991 Koefisien cell yield Y = 0,8 mgvssmg BOD 5 Metcalf, 1991 Koefisien endogenous decay Kd = 0,025 hari -1 Metcalf, 1991 Mixed liquor suspended solid = 450 mgl Mixed liquor volatile suspended solid X = 340 mgl Universitas Sumatera Utara Direncanakan waktu tinggal sel θc = 7 hari

1. Penentuan BOD

5 E = effluent S 100 × − S S S S = S 100 S E × - = 760 - 100 760 95 × = 38 mgl BOD 5 effluent s maksimum = 50 mgl Kep.03MENLH11998

2. Penentuan volume Aerator V

r V r c c Kd X S S Y Q θ θ × + − × × 1 = Metcalf, 1991 = 7 025 , 1 340 38 760 8 , 4 , 113 7 3 × + − l mg l mg hari m hari = 187,9 m 3

3. Penentuan ukuran kolam aerasi

Direncanakan : Tinggi cairan dalam aerator = 4 m Perbandingan lebar dan tinggi cairan = 2 : 1 Jadi, lebar = 2 × 4 = 8 m V = p × l × t 187,9 m 3 = p × 4m × 8m p = 5,872 m faktor kelonggaran = 0,5 m di atas permukaan air jadi ukuran aeratornya sebagai berikut : panjang = 5,872 m lebar = 8 m Universitas Sumatera Utara tinggi = 4 + 0,5 = 4,5 m luas = 47 m Tangki aerasi Q Bak Sedimentasi Q + Qr X Qe Xe Qw Qw’ Xr Qr Xr Bak pengendapan 2

4. Penentuan jumlah flok yang diresirkulasi Qr

Dimana : Qw = debit alir sludge Xr = massa padatan resirkulasi yang diolah kembali Qe = debit alir limbah olahan Xe = massa padatan limbah olahan Asumsi : Qe = Q = 29956,9 galhari Xe = 0,001 X = 0,001 × 340 mgl = 0,340 mgl Xr = 0,999 X = 0,999 × 340 mgl = 339,7 mgl Px = Qw × Xr Px = Y obs × Q S – S Y obs c d k Y θ + 1 = = 7 025 , 1 8 , + = 0,7 Px = 0,7 × 29956,9 760-38 = 15140217,3 gal.mgl.hari Neraca massa pada bak sedimentasi Akumulasi = jumlah massa masuk – jumlah massa keluar = Q + QrX – QeXe – QwXr = QX +QrX – Q0,001X – Px Universitas Sumatera Utara Qr = X P QX x + − 1 001 , = 340 15140217,3 1 001 , 40 29956,93 + − = 14603,1 m Q Vr 3

5. Penentuan waktu tinggal di

Aerator θ θ = = 29956,9 5 , 49637 = 2 hari

6. Penentuan daya yang dibutuhkan

Tipe aerator yang digunakan surface aerator kedalaman air 4 meter, dari tabel 10 – 11, Metcalf and Eddy, 1991 diperoleh daya aeratornya 10 hp.

7. Bak sedimentasi

Fungsi : menghilangkan padatan dengan cara pengendapan Bentuk : persegi panjang Jumlah : 1 unit Kecepatan volumetrik limbah : 113,4 m 3 hari Waktu penampungan air buangan : 1 hari Volume bak : 113,4 × 1 = 113,4 m 3 Direncanakan ukuran bak, sebagai berikut : - panjang bak p = 2 × lebar bak l - tinggi bak t = lebar bak l Maka : Perry, 1999 Volume bak = p × l × t 113,4 = 2l luas bak = 28,9 m 3 l = 3,8 m maka : panjang = 7,6 m lebar = 3,8 m tinggi = 3,8 m 2 Universitas Sumatera Utara Luas areal pengolahan limbah = 115,5 m 2 + 32 m 2 + 32 m 2 + 47 m 2 + 28,9 m 2 × 125 = 319,25 m 2

7.7 Spesifikasi Peralatan Utilitas

7.7.1 Bak Pengendapan BP

Fungsi : untuk menampung dan mengendapkan kotoran terbawa dari air sumur bor Bentuk : bak dengan permukaan persegi Konstruksi : beton kedap air Jumlah : 1 unit Tekanan : 1 atm Temperatur : 30 o C Volume bak : 18,22 m 3 Panjang bak : 4,32 m = 14,17 ft Lebar bak : 2,88 m = 9,45 ft Tinggi bak : 1,44 m = 4,72 ft

7.7.2 Tangki Pelarutan Aluminium Sulfat Al

2 SO 4 3 TP-101 Fungsi : membuat larutan Aluminium Sulfat Al 2 SO 4 3 Bentuk : silinder tegak dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi : plate steel SA-167, Tipe 304 Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan : 1 atm Volume tangki : 0,053 m 3 Diameter tangki : 0,28 m = 0,92 ft Tinggi tangki : 0,84 m = 2,76 ft Tebal tangki : 0,136 in = 0,003 m Kecepatan putaran : 400 rpm Daya motor : 0,05 hp Universitas Sumatera Utara

7.7.3 Tangki Pelarutan Natrium Karbonat Na

2 CO 3 TP-102 Fungsi : membuat larutan Natrium Karbonat Na 2 CO 3 Bentuk : silinder tegak dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi : plate steel SA-167, Tipe 304 Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan : 1 atm Volume tangki : 0,028 m 3 Diameter tangki : 0,215 m = 0,705 ft Tinggi tangki : 0,645 m = 2,116 ft Tebal tangki : 0,134 in = 0,003 m Kecepatan putaran : 400 rpm Daya motor : 0,05 hp

7.7.4 Clarifier CL Fungsi

: memisahkan endapan flok yang terbentuk karena penambahan alum dan soda abu Bahan : Carbon steel SA-53 Grade B Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan : 1 atm Volume tangki : 4219,717 ml Kecepatan terminal : 0,02 cmdet Diameter clarifier : 3,274 m = 10,74 ft Tinggi clarifier : 4,5 m = 14,764 ft Tebal clarifier : 0,236 in = 0,007 m Daya clarifier : 0,064 hp = 0,047 kW

7.7.5 Sand Filter SF

Fungsi : menyaring air yang berasal dari clarifier Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal Bahan : Carbom Steel SA-53 Grade B Universitas Sumatera Utara Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan : 1 atm Volume tangki : 4,556 m 3 Diameter tangki : 1,525 m = 5,003 ft Tinggi tangki : 3,050 m = 10,006 ft Tebal tangki : 0,177 in

7.7.6 Menara Air MA

Fungsi : mendistribusikan air untuk berbagai keperluan Jenis : silinder tegak dengan tutup dan alas datar Bahan : Plate steel SA-167, Tipe 304 Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan : 1 atm Volume tangki : 18,216 m 3 Diameter tangki : 1,977 m = 6,488 ft Tinggi tangki : 5,931 m = 19,458 ft Tebal tangki : 0,192 in

7.7.7 Menara Pendingin Air WCT

Fungsi : mendinginkan air pendingin bekas dari temperatur 40 o C menjadi 25 o C Jenis : Mechanical Draft Cooling Tower Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-53 Grade B Kondisi operasi : suhu air masuk menara = 40 °C suhu air keluar menara = 25 °C Jumlah : 1 unit Kapasitas : 1028,374 galmenit Luas menara : 1542,56 ft 2 Tinggi : 1,006 m Universitas Sumatera Utara Daya : 0,5 hp

7.7.8 Pompa Sumur Bor P-101

Fungsi : memompa air dari sumur bor ke bak pengendapan Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Cast Iron Kapasitas : 15159,15 kgjam Daya pompa : 0,5 hp

7.7.9 Pompa Bak Pengendapan P-102

Fungsi : memompa air dari bak pengendapan ke clarifier Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Cast Iron Kapasitas : 15159,15 kgjam Daya pompa : 0,5 hp

7.7.10 Pompa Tangki Al

2 SO 4 3 P-103 Fungsi : memompa Al 2 SO 4 3 ke clarifier Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Cast Iron Kapasitas : 1,001 kgjam Daya pompa : 0,5 hp

7.7.11 Pompa Tangki Na

2 CO 3 P-104 Fungsi : memompa Na 2 CO 3 ke clarifier Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Cast Iron Kapasitas : 0,541 kgjam Universitas Sumatera Utara Daya pompa : 0,5 hp

7.7.12 Pompa Sand Filter P-105

Fungsi : memompa air dari sand filter ke menara air Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Cast Iron Kapasitas : 15159,15 kgjam Daya pompa : 0,5 hp

7.7.13 Pompa Water Cooling Tower P-106

Fungsi : mendistribusikan air pendingin Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Cast Iron Kapasitas : 15159,15 kgjam Daya pompa : 0,5 hp Universitas Sumatera Utara

BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

8.1 Lokasi Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik secara umum bisa dikelompokkan berdasarkan dua alasan pemilihan: mendekati tempat bahan baku berada atau mendekati. Alasan pemilihan lokasi pabrik perlu diperhitungkan pula biaya pengiriman, transportasi, sarana dan prasarana di daerah lokasi pendirian pabrik serta kebijakan yang berlaku di daerah setempat. Pemilihan lokasi pebrik pembuatan minuman Beralkohol Ringan dari Molase ini didasarkan atas tempat bahan baku utama yaitu molases. Berdasarkan pemilihan tersebut, maka Pabrik Pembuatan ini direncanakan berlokasi di daerah Marelan Kodya Medan Belawan Sumatera Utara, karena dekat dengan pelabuhan. Faktor-faktor pemilihan daerah pendirian pabrik pembuatan Minuman Beralkohol Ringan dari Molase ini lebih lengkapnya diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Faktor utama 2. Faktor Khusus

8.1.1 Faktor Utama

a. Bahan baku Bahan baku molase direncanakan diperoleh dari PTPN II Sei Semayang. b. Transportasi Untuk sarana transportasi, lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik ini sangat strategis karena terletak di pinggiran kota Medan sehingga mudah dijangkau. c. Pemasaran Daerah pemasaran dilakukan di sekitar Medan dan bila memungkinkan karna pangsa pasar semakin meningkat maka dilakukan pemasaran keluar kota Medan. d. Kebutuhan air Kebutuhan air diperoleh dari air tanah. Kebutuhan ini berguna untuk proses dan sarana utilitas. Universitas Sumatera Utara