2. Molase Molase merupakan hasil samping proses pembuatan gula. Molase mengandung
sejumlah besar gula baik sukrosa maupun gula pereduksi. Spesies ragi yang telah dikenal mempunyai daya konversi gula menjadi etanol yang sangat tinggi adalah
Saccharomyces Cerevisiae .
Reaksinya : C
12
H
22
O
11
+ H
2
→
O 2C
6
H
12
O
6
Sukrosa Glukosa
C
6
H
12
O
6
→
ces Saccharomy
2C
2
H
5
OH + 2CO
2
Dalam pembuatan etanol tersebut, mula-mula molase diencerkan dengan air sehingga konsentrasi gulanya menjadi 14 – 18 . Jika konsentrasi gula terlalu
tinggi, maka waktu fermentasinya lebih lama dan sebagian gula tidak terkonversi, sehingga tidak ekonomis, kadar etanol yang dihasilkan 8 – 10 . Judoamidjojo,
1992
3. Cairan Buah - Buahan yang Manis Cairan buah - buahan yang manis mengandung glukosa dan fruktosa sehingga
bisa mengalami peragian etanol. C
6
H
12
O
6
→
ces Saccharomy
2C
2
H
5
OH + 2CO
1. Tahapan pemurnian bahan baku
2
Dengan proses ini, cairan buah - buahan diolah menjadi minuman yang sehari-hari disebut anggur, dengan pemeraman yang relatif panjang hingga mencapai bulanan
bahkan tahunan akan dapat menghasilkan etanol dengan kadar 7 – 18 . R.Soepomo, 1998
2.5 Deskripsi Proses Berdasarkan metode proses pembuatan minuman beralkohol, dipilih salah satu
proses yaitu fermentasi molase yang cukup tinggi di Indonesia. Disamping itu dapat dihasilkan minuman beralkohol dengan konsentrasi yang cukup tinggi 8 - 10
Judoamidjojo, 1992. Untuk mendapatkan minuman beralkohol ringan 2 akan
diperoleh hasil yang cukup banyak karena hasil fermentasi akan diencerkan lagi. Tahapan proses pembuatan minuman beralkohol dari fermentasi molase adalah
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Bahan baku adalah molase dengan komposisi : a. Glukosa
: 21,7 b. Sukrosa
: 34,19 c. Air
: 26,49 d. Abu
: 17,62 Martoyo, 2002
Sebelum dipompakan ke dalam reaktor, molase dimurnikan terlebih dahulu dengan menyaringnya lewat filter press yang bertujuan untuk menghilangkan abu.
Abu yang telah dipisahkan dari molase ditampung pada bak penampung untuk selanjutnya dibuang.
2. Tahap Hidrolisa Setelah bebas dari abu, kemudian molase dihidrolisa selama 1jam dengan
bantuan enzim untuk mengubah sukrosa menjadi glukosa sehingga menghasilkan molase dengan kandungan gula 14 . Gumbira Sa’id, 1984
Temperatur yang baik pada proses hidrolisa ini sebesar
60 C.
www.freepatentsonline.com Reaksi yang terjadi di reaktor Hidrolisa :
C
12
H
22
O
11
+ H
2
→
Enzim
O 2C
6
H
12
O
3. Tahap Fermentasi
6
Proses peragian dilakukan di fermentor. Khamir yang digunakan pada fermentor
adalah Saccharomycess cereviciae sebanyak 5 dari total substrat dengan lama waktu tinggal bahan dalam fermentor serta lamanya fermentasi selama 36 jam.
Bahan nutrisi yang digunakan pada fermentasi ini adalah H
3
PO
4
sebanyak 0,4 dari total substrat dan NH
4 2
SO
4
sebanyak 0,4 dari total substrat Gumbira Sa’id, 1984.
Pada fermentor terjadi konversi glukosa menjadi etanol berdasarkan reaksi : C
6
H
12
O
6
→
ces Saccharomy
2C
2
H
5
OH + 2CO Konsentrasi etanol yang dihasilkan berkisar antara 8 – 10 Riegel, 1992. Dan
temperatur yang baik dalam proses fermentasi ini sebesar
40
2
C. www.freepatentsonline.com
Universitas Sumatera Utara
4. Tahap Pemurnian Produk Untuk mendapatkan minuman beralkohol etanol murni, maka
Saccharomyces cereviciae yang terikut dipisahkan dengan filter press dan ditampung
pada bak penampung. Saccharomyces cereviciae yang terpisah dikembangbiakkan untuk dipergunakan kembali pada proses peragian.
5. Tahap pengenceran dan rasa minuman beralkohol Karena konsentrasi minuman beralkohol yang diperoleh dari hasil
fermentasi masih tinggi 8 -10 , maka etanol yang diperoleh diencerkan dengan air untuk memperoleh minuman beralkohol ringan 2, diasumsikan penambahan
essens lemon sebesar 0,5 , natrium benzoat sebesar 0,05 dan pewarna makanan sebesar 0,05 dari total substrat. Setelah diperoleh minuman beralkohol sesuai
dengan konsentrasi yang diinginkan kemudian dilakukan pembotolan. Minuman yang telah dibotolkan kemudian disusun rapi dan disimpan di gudang untuk selanjutnya
dipasarkan.
2.6 Sifat – sifat Bahan Baku